Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kaharuddin Syah
"Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu yang dipercepat dan dilangsungkan pada masa pemerintahan transisi Presiden Habibie. Dan untuk pertama kalinya setelah tumbangnya rezim Suharto, kehidupan multi partai kembali dihidupkan, hal ini merupakan babak baru dalam kehidupan politik di Indonesia.
Semasa pemerintahan Orde Baru Kekuatan Politik dibatasai hingga 3 kekuatan saja: GOLKAR, PPP dan PDI. Sementara pada Era Reformasi Indonesia kembali ke sistem multi partai. Hampir dapat dikatakan bahwa semasa orde baru, partai politik tidak punya apa yang disebut dengan political Party Platform. Yang ada adalah bahwa semua kekuatan partai mengikuti apa yang menjadi garis besar dari kekuatan sosial Golkar. Era Reformasi semua partai politik punya platform nya sendiri-sendiri. Dalam kaitan inilah partai politik punya teknik kampanye sendiri-sendiri.
Tesis ini meneropong bagaimana PAN sebagai salah satu kekuatan politik masa reformasi ini mencoba menggunakan teknik teknik kampanye melalui propaganda. Analisis yang digunakan akan meneropong tidak saja masa kampanye yang lalu (Pemilu 1999) akan tetapi juga bagaimana PAN dalam Pemilu 2004 mendatang menggunakan teknik propaganda.
Pokok masalah yang diangkat adalah apakah teknik propaganda masih layak digunakan dalam era Demokrasi modern seperti pada mesa sekarang ini. Sebagai partai baru, apakah PAN mampu mengangkat teknik kampanye ini untuk bisa memenangkan Pemilu 2004 nanti. Tujuannya tidak lain ingin mengungkapkan dan menganalisis dari hasil pemilu yang lalu kemudian memproyeksikan ke Pemilu 2004 nanti.
Tujuan dari tesis ini adalah merancang, merencanakan dan menyusun suatu kerangka dasar strategi komunikasi politik atau propaganda dan program-program politik Partai Amanat Nasional dalam menghadapi Pemilu 2004 berdasarkan identifikasi kelemahan-kelemahan pelaksanaan kampanye pada tahun 1999, dan mengidentifikasi efektiftas cara-cara kampanye sesuai asas-asas demokrasi serta mengidentifikasi komponen-komponen suatu kampanye politik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan banyak data sekunder. Sementara kerangka konseptualnya adalah meminjam banyak teori komunikasi politik dari Dan Nimmo, Jacques Ellul dan teori-teori propaganda lainnya sebagai teori komplementernya.
Adapun kerangka pemikiram tesis ini adalah bahwa propaganda merupakan bagian dan bentuk kampanye politik yang persuasif, sehingga para calon pemilih mau memberikan suaranya kepada partai yang bersangkutan pada hari -H- Pemiiu. Pada era multi partai dan kemajuan telekomunikasi, komunikasi dan informasi dewasa ini, partai politik seharusnya tidak lagi mengandalkan cara-cara atau aktifitas propaganda yang konvensional akan tetapi, hendaknya sudah mulai menggunakan suatu instrumen-instrumen teknologi komunikasi modern yang diyakini lebih efektif dan persuasif. Dalam aktifitas propaganda dan komunikasi politik kontemporer dalam suatu kegiatan kampanye politik, pekerja partai mulai digantikan oleh tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Aktifitas propaganda harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern.
Perancangan seluruh aktifitas propaganda dalam kampanye politik harus berdasarkan suatu penelitian ilmiah, tidak lagi menggunakan metode trial and error.
Temuan dari tesis ini adalah bahwa pada hakekatnya sebuah aktifitas propaganda dalam suatu kampanye politik hampir sama dengan kegiatan promosi suatu barang atau produk, namun dalam aktifitas propaganda dalam kampanye politik yang dijual adalah idea dan kandidat, oleh karena itu kandidat harus dikemas dengan baik sesuai dengan citra yang diinginkan oleh calon pemilih, dapat juga disebut dengan strategi politik pencitraan (political image strategi).
Rekomendasi tesis ini adalah bahwa dalam masyarakat yang pluralistik seperti Indonesia, setiap pesan harus di desain dan adanya pesan sentral yang menjadi pesan nasional yang sesuai dengan political platform partai (visi dan misi partai). Dalam aktfirtas propaganda, total media approach menjadi pilihan, terurtama media elektronik (TV dan Radio) bagi daerah yang tidak terjangkau media elektronik tersebut dapat mempergunakan metoda propaganda yang konvensional. Dan pada hakekatnya kampanye politik yang dipropagandakan merupakan ajang pendidikan politik bagi masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T7210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumantri Utami Santoso
"Skripsi ini membahas tentang latar belakang pendirian Akademi Militer West Point sebagai institusi pendidikan militer pertama di Amerika Serikat mulai dari tahun pertama akademi militer ini berdiri pada 1802 hingga peranan lulusannya dalam perang kemerdekaan terakhir dengan Inggris di tahun 1812. Hasil penulisan menunjukkan, sebgai sebuah institusipendidikan militer pertama di Amerika Serikat, Akademi Militer West Point mempunyai peranan penting untuk mencetak calon-calon perwira yang nantinya akan betugas dalam Angkatan Darat Amerika Serikat dan membuktikan kualitas mereka dalam perang dengan Inggris di tahun 1812 serta peranannya bagi pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat.

This undergraduate thesis discussed the background to founding West Point United States Military Academy as a first military academy in America from year founded in 1802 untill role from the graduate of this academy in the last independence war with British in 1812. The result of this research indicate this military academy have a important role to train to candidate of United States Army and prove their quality in the war British on 1812 and the role of the graduated officer for the government and American people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rohman Nitiwijaya
"The change of state leadership/succession can be normally/conventionally and abnormally/non-conventionally. Normally, succession according to applicable law procedure (constitutional). While on the contrary of succession happened midway of necessity or unconventional.
Commutation of government from Orde Baru by Soeharto power to BJ Habibie instead September 21st 1998 has done abnormally, its happened by mass disturbances effect of May 1998 to be political violence so that induce to leadership of state terminating Orde Baru era.
Mass disturbances and political hardness May 1998 believed by the existence interference abroad which handling the important things of monetary area and together with movement domestic country with demonstration of student assisted by element of society wishing the happening of reformation from socio-political condition of Indonesia as before Orde Baru 32 years, going to new era of Indonesian living (reformation era) overseas interference in fact didn't too ugly as a result, if economic fundamental of Indonesia was strong. Economic fundamental of Indonesia was weak for example overseas debt, Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) added by case of Aid of Licuiditas of Indonesia Bank (BLBI). BLBI equal to Rp 144,5 trillion came out July-December 1997 by Indonesia Bank to make healthy national banking, but a lot to be credit stuck, so that when monetary crisis knock over Indonesia, economics of Indonesia was broken.
Succession of Leadership of Indonesia which non-conventional was very disturb to national resilience of Indonesia because outside planning, happened was very sudden so that disturb to economic activity, national development and security stability."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T18713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Mariani
"ABSTRAK
Penulisan ini berlandasan dengan adanya pengaruh dari unsar-unsur kebudayaan India yang terdapat hampir di seluruh Indonesia.Pengaruh yang jelas tampak ada di Pulau Jawa. Peninggalan-peninggalan arkeologi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan jawa Timur menunjukan bahwa pengaruh agama Hindu India sudah berkembang pada masa Jawa Kuno. Bukti pertama yang menunjukan adanya pengaruh agama Hindu di Jawa Tengah adalah dengan ditemukannya sebuah batu bertulis yang berasal dari sekitar tahun 500 Masehi di lereng barat Gunung Merapi, di desa bekawu, Kawedanan Grabag, yang lebih dikenal dengan nama Prasasti Tuk Mas, yang ditulis dengan bahasa Sanskerta, disertai juga gambar-gambar peralatan dan laksana dari desa-desa Agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siva.(Poerbatjaraka 1952: 42). Pada masa Jawa Kuno dikenal adanya kelompok-kelompok Dewa Hindu. Kelompok dewa tertinggi yang disebut Trimurti terdiri dari Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siva sebagai dewa perusak. Kelompok dewa tertinggi ini selain dikenal sebagai satuan kelompok, juga dikenal sebagai tokoh dewa yang berdiri sendiri-sendiri.

"
1985
S11767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigarlaki, Anton
"Sejak Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, sudah jelas bahwa keinginan bangsa Indonesia pada waktu itu terutama adalah mempertahankan dan memperjuangkan pengakuan kemerdekaannya yang baru diproklamirkannya itu. Dalam pidato Bung Karno sesaat sebelum mengumumkan proklamasi kemerdekaan itu pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau antara lain berkata: _Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan Tanah Air didalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya_. Jelas bahwa pada waktu itu bangsa Indonesia benar-benar telah ingin dan bertekad untuk menentukan nasibnya sendiri, hidup sesuai dengan cita-cita dan kemauannya sendiri, bebas dari penindasan ataupun ikatan secara paksaan dari bangsa lain dan hanya ingin hidup setaraf, sederajat, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dalam hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Hal ini sesuai pula dengan apa yang tercantum didalam Mukaddimah Undang-undang Dasar 1945sebagai konstitusi pertama yang menjadi dasar daripada seluruh pandangan-pandangan dalam Negara Republik Indonesia, dimana antara lain dikatakan : _bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1972
S12671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simanhadi Widyaprakosa
Yogyakarta: Kanisius, 1994
306 WID m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rohim Ghazali, 1967-
"Dalam berbagai kajian teori politik, selalu ditegaskan bahwa partai politik merupakan salah satu pilar demokrasi. Secara teoritis, demokrasi tidak bisa dibangun dalam suatu negara tanpa adanya partai politik yang menjadi wahana agregasi kepentingan segenap warganya. Tetapi pada kenyataannya, partai politik tidak selamanya berfungsi secara maksimal dalam proses demokratisasi. Inilah kondisi yang terjadi di Indonesia pada masa transisi dan konsolidasi demokrasi yang berlangsung sejak 21 Mei 1998 hingga ditulisnya tesis ini (akhir tahun 2003).
Transisi politik yang terjadi di Indonesia dimulai sejak 21 Mei 1998. Pada masa ini telah lahir puluhan partai politik, di samping tetap eksisnya partai yang sudah ada sejak sebelum proses transisi berlangsung.
Setelah "Pemilu Perintis" pasca transisi dilangsungkan, 7 Juni 1999, seharusnya Indonesia sudah memasuki tahapan konsolidasi demokrasi. Tapi pada kenyataannya, proses transisi berlangsung terus disebabkan karena tidak berjalannya proses konsolidasi demokrasi.
Tesis ini mengkaji peranan salah satu dari partai-partai politik yang tumbuh pada era transisi dan konsolidasi di Indonesia, yakni Partai Amanat Nasional (PAN). PAN dipilih sebagai obyek kajian karena partai ini dipersepsikan banyak kalangan sebagai partai reformis: didirikan di atas platform yang reformis, dan dipimpin oleh tokoh-tokoh yang reformis.
Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah content analysis yakni dengan cara analisis kualitatif yang secara teknis mencakup klasifikasi, penggunaan kriteria sebagai dasar klasifikasi, yang kemudian dianalisis untuk menghasilkan konklusi. Dalam merumuskan konklusi ditetapkan tiga macam kriteria: (i) legitimasi, yakni konklusi yang memperkuat data-data sekunder serta temuan-temuan hasil penelitian yang sudah dipublikasikan sebelumnya; (ii) verifikasi, yakni peninjauan ulang terhadap data-data sekunder dan temuan-temuan hasil penelitian sebelumnya; dan (iii) prediksi, yang berupa proyeksi ke depan yang beranjak dari kondisi obyektif yang ada di masa lalu dan masa sekarang.
Ada tiga teori yang digunakan dalam tesis ini, yakni teori-teori transisi politik, konsolidasi demokrasi, dan fungsi partai politik.
Dari metode yang dipakai, dan teori-teori yang menjadi rujukan, kajian tesis ini menemukan kesimpulan bahwa partai-partai politik pada umumnya, dan PAN khususnya, belum mampu berperan maksimal dalam proses transisi dan konsolidasi demokrasi di Indonesia dalam kurun waktu 1998 hingga 2003.
Menurut tesis ini, ada empat faktor yang menyebabkan PAN kurang mampu berperan maksimal dalam proses transisi dan konsolidasi demokrasi di Indonesia. Pertama karena partai yang dideklarasikan 23 Agustus 1998 ini kurang konsisten dengan platform yang telah ditetapkannya. Kedua, seperti umumnya partai politik, PAN juga dilanda konflik internal yang berkepanjangan. Ketiga, masih kuatnya ketergantungan PAN pada Amien Rais sebagai tokoh simbolik. Keempat, disebabkan karena perolehan suaranya yang tidak signifikan dalam Pemilu 1999, PAN tidak memiliki bargaining yang memadai untuk menjadi motor penggerak demokratisasi. PAN masih tersubordinasi oleh kekuatan-kekuatan partai lain yang perolehan suaranya jauh lebih besar.
(Rincian isi Tesis: x + 229 halaman; Daftar Pustaka:75 buku, 3 artikel jurnal, 1 makalah, 27 majalah, 5 tabloid, 32 surat kabar, 4 media online, 12 orang nara sumber, tahun buku-buku yang digunakan: 1988 s/d 2003)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>