Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kualalumpur: Perpustakaan Negara Malaysia, 1997
499.28 PER t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: perpustakaaan negara malaysia, 1992
011.31 KAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noraini Margono
Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 2009
392.370 89 NOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Razak
"Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendapatkan data tentang jumlah koleksi manuskrip terjilid yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaimana kondisi fisik manuskrip dan bentuk mikronya serta kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip tersebut; (2) Mendapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian manuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif maupun konservasi aktif; (3) Mengkaji kebijakan pelestarian dan negara-negara yang sudah maju dari berbagai sumber untuk menyusun kebijakan pelestarian manuskrip yang akan direkomendasikan kepada Perpustakaan Nasional RI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu: (1) survei kuantitatif untuk mengetahui jumlah koleksi manuskrip berdasarkan tingkat kerusakan fisik manuskrip, tingkat keasaman kertas manuskrip, pengaruh tinta iron gall pada kertas manuskrip, adanya indikasi serangan serangga dan jamur serta tingkat kerusakan mikrofilm positif, (2) survei kualitatif untuk mengetahui kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik manuskrip yang masih baik sebesar 23,8 %, kondisi sedang 29,9 %, sedangkan yang kondisinya rusak 46,3 %; kertas manuskrip bersifat asam sebesar 71,8 % dan sangat asam 20,3 % dan 7,9 % bersifat netral; berlubang karena dimakan serangga sebesar 30,8 % dan ditumbuhi jamur sebesar 1,3 %. Data hasil survei menunjukkan bahwa dari 17 % koleksi yang rusak berdasarkan hasil survei The IRT for Conservation & Preservation pada tahun 1989 menjadi 46,3 % berdasarkan hasil penelitian ini; (2) Kerusakan mikrofilm positif didominasi oleh faktor lingkungan tempat penyimpanan, diikuti oleh salah penanganan dan kurang telitinya dalam kontrol kualitas, termasuk di dalamnya tidak diterapkannya methylene blue test untuk mengetahui adanya residu tio sulfat; (3) Kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya kurang optimal karena suhu dan kelembaban udara tidak terkontrol serta tidak adanya usaha-usaha pengendalian pencemar udara dan kerusakan oleh pencahayahaan.
Untuk melestarikan koleksi manuskrip Nusantara diperlukan perencanaan yang sistematis, baik tentang perencanaan konservasi preventif yang di dalamnya mencakup penyusunan kebijakan pelestarian, konservasi pasif maupun konservasi aktif dan restorasi. Implementasi dan perencanaan dan kebijakan pelestarian tersebut di atas dapat mewujudkan pelestarian manuskrip Nusantara yang menyeluruh di Perpustakaan Nasional RI, baik pelestarian fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya.
The objectives of this research are: 1) to collect data of hounded manuscript collection owned by The National Library of Indonesia, especially on physical condition of manuscript and their microform and also their repository environmental condition. 2) To gain data on the implementation of preservation policy such as preventive conservation, passive conservation, active conservation and restoration. 3) To study other countries preservation policy through sources, in order to prepare a preservation policy planning to be recommended to The National Library of Indonesia.
The research methods used are survey techniques consisting of 1) quantitative survey to collect data on the physical condition of the manuscripts, such as the level of physical damage, pager acidities, influence of iron gall ink, indication of insect and fungus attack, including the physical condition of microform collection. 2) Qualitative survey, to gain data on the repository environment condition of manuscript and their microform.
Research shows, that: 1) 23.8 % manuscripts are in good physical condition, 29.9 % are in moderate condition, 46.3 % are in damage or bad condition; 20.3 are in % highly acidity of papers condition, 71.8 % are in moderate acidity and 7.9 % are in neutral; 30.8 % are damage by insects, and 1.3% are caused by fungus. Research finding shows, there are 17 % degradation of collections according to the IRT for conservation & Preservation in 1989, become 46.3 % according to this research. 2) Positive microfilm damage is predominated by repository environmental factors, mainly by lack of handling and minimum quality control, including unused methyline blue test to detect thio sulfate residue existences. 3) Unfavorable conditions of repository environment of the manuscript and their microforms are especially caused by uncontrolled temperatures, dampness and lighting repository rooms system.
Preserving Nusantara manuscript collections needs a systematic preservation planning, including: preventive conservation planning such as preparing preservation policy, passive conservation, active conservation and restoration. The implementation of planning and preservation policy would be of some use by The National Library of Indonesia concerning the manuscript preservation physically or their information contents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammadin Razak
"Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendapatkan data tentang jumlah koleksi manuskrip terjilid yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaimana kondisi fisik manuskrip dan bentuk mikronya serta kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip tersebut; (2) Mendapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian manuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif maupun konservasi aktif; (3) Mengkaji kebijakan pelestarian clan negara-negara yang sudah maju dari berbagai sumber untuk menyusun kebijakan pelestarian manuskrip yang akan direkomendasikan kepada Perpustakaan Nasional RI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu: (1) survei kuantitatif untuk mengetahui jumlah koleksi manuskrip berdasarkan tingkat kerusakan fisik manuskrip, tingkat keasaman kertas manuskrip, pengaruh tinta iron gall pads kertas manuskrip, adanya indikasi serangan serangga dan jamur serta tingkat kerusakan mikrofilm positif; (2) survei kualitatif untuk mengetahui kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik manuskrip yang masih baik sebesar 23,8 %, kondisi sedang 29,9 %, sedangkan yang kondisinya rusak 46,3 %; kertas manuskrip bersifat asam sebesar 71,8 % dan sangat asam 20,3 % dan 7,9 % bersifat netral; berlubang karena dimakan serangga sebesar 30,8 % dan ditumbuhi jamur sebesar 113 %.
Data hash survei menunjukkan bahwa dari 17 % koleksi yang rusak berdasarkan basil survei The IRT for Conservation & Preservation pada tahun 1989 menjadi 46,3 % berdasarkan basil penelitian ini; (2) Kerusakan mikrofilm positif didominasi oleh faktor lingkungan tempat penyimpanan, diikuti oleh salah penanganan dan kurang telitinya dalam kontrol kualitas, termasuk di dalamnya tidak diterapkannya methylene blue test untuk mengetahui adanya residu do sulfat; (3) Kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya kurang optimal karena suhu dan kelembaban udara tidak terkontrol serta tidak adanya usaha-usaha pengendalian pencemar udara dan kerusakan oleh pencahayahaan. Untuk melestarikan koleksi manuskrip Nusantara diperlukan perencanaan yang sistematis, baik tentang perencanaan konservasi preventif yang di dalamnya mencakup penyusunan kebijakan pelestarian, konservasi pasif maupun konservasi aktif dan restorasi. Implementasi dari perencanaan dan kebijakan pelestarian tersebut di atas dapat mewujudkan pelestarian manuskrip Nusantara yang menyeluruh di Perpustakaan Nasional RI, baik pelestarian fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T39165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman Masri
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1988
808.041 9 MAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
401.41 PUD h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa
"Tesis ini membahas tentang tradisi Basiacuang pada masyarakat Melayu Kampar-Riau. Tradisi lisan Basiacuang ini merupakan ungkapan, petatah petitih dan juga pantun yang mempunyai peranan penting dalam adat istiadat Kampar. dalam suatu pertunjukannya si penutur Basiacuang tidak akan sama dengan tuturannya dengan pertunjukan pada hari yang lainnya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara dan perekaman audio-visual baik bersifat natural maupun bersifat buatan. Setelah data-data itu terkumpul lalu diklasifikasi, kemudian dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi lisan Basiacuang memiliki proses penciptaan, formula, variasi dan konteks pertunjukan tradisi ini sendiri. Penciptaan tuturan Basiacuang berlangsung secara spontan, ditentukan oleh situasi konteksnya.
Perubahan tradisi Basiacuang masyarakat Melayu Kampar dikaji dengan menggunakan teori fungsionalis-struktural. Hal ini tercermin pada masyarakat Kampar yang saling berhubungan antara pemerintah daerah dengan kaum masyarakat adat. Inilah yang disebut dengan hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat yang saling berpengaruh timbal balik. Masyarakat adat merasa dihargai sebagai orang yang ikut mengembangkan tradisi dan menjalankan adat mendapat kompensasi dari kerja kerasnya sebagai pelestari kebudayaan.
Walaupun integrasi sosial tidak dapat dicapai dengan kesempurnaan, artinya ada pihak-pihak yang tidak menyetujui kebijakan pemerintah daerah ini, akan tetapi secara fundamental masyarakat adat sudah diakui sebagai bagian dari pemerintah yang menggembangkan tradisi itu sendiri. Hal ini pada akhirnya menjadi lebih dinamis, karena masyarakat Kampar akhirnya menerima kebijakan ini karena ini penting sebagai penyelamat tradisi budaya Kampar.Pewarisan tradisi Basiacuang berlangsung melalui tiga bentuk sistem pola pewarisan, yaitu pola pewarisan formal, pola pewarisan non formal dan pola pewarisan dari lingkungan tempat tinggal.

This theis discusses the Basiacuang tradition in Malay Kampar-Riau. The oral tradition of basiacuang is an expression of petatah petitih and pantun which have an important role in Kampar customs in a performing of basiacuang speaker will not be same as its speeches with the performance to another day.
This research is qualitative research with ethnographical approach. Data collection technique is observation, technic, interview and audio-visual recording both naturally and synthetically. After those data are collected, they are classified and analyzed. The findings of this research show that basiacuang oral tradition has a process creation, formula, variations and performance context of this tradition it self. The creating of basiacuang speeches take please spontaneously. It is determined by its context situations.
The Change of basiacuang traditions of Kampar malay sosiety is studied by using structural-functionalist theory. This is reflected to Kampar people which have relation to each other between local Government and custumary sosiety. This is called with the relation between government and custumary societty that have an impact each other customary society feel like being apprieeiated as a person who joins to develop tradition and to carry out the, custum to get a compensation from bis hard work as the preserver of culture.
Eventhough social integration can not be reached with the completion. It means that there are the sides that disagree Government's policy in this region. Howenver, fundamentally customary society have been committed as a part of the Government which develop the tradition itself. Finally this became more dynamic, because Kampar society finally receive this police because this is important as the saver of Kampar cultural traditions take place through theree types Inheritance pattern systym, namely, formal inheritage pattern, non formal formal inheritance patterns from living place environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Pepustakaan Negara Malaysia, 2010
R 016.923 9 MAL b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Afdini Rihlatul Mahmudah
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan serah simpan koleksi deposit berdasarkan Undang-Undang Deposit dan pengelolaan koleksi deposit meliputi penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan pendayagunaan koleksi deposit hasil pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam di Perpustakaan Nasional RI dan Undang-Undang Malaysia Akta 331 Akta Penyerahan Bahan Perpustakaan 1986 di Perpustakaan Negara Malaysia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Pelaksanaan serah simpan koleksi deposit di Indonesia berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam sudah dilakukan sejak tahun 1990, sedangkan pelaksanaan serah simpan koleksi deposit di Malaysia berdasarkan Undang-Undang Malaysia Akta 331 Akta Penyerahan Bahan Perpustakaan 1986 sudah dilakukan sejak tahun 1986. 2 Dalam pelaksanaan serah simpan koleksi deposit, jumlah eksemplar yang diserahkan oleh penerbit ke Perpustakaan Nasional RI adalah sebanyak 2 eksemplar untuk terbitan cetak dan 1 eksemplar untuk terbitan non cetak, sedangkan jumlah eksemplar yang diserahkan oleh penerbit ke Perpustakaan Negara Malaysia adalah sebanyak 5 eksemplar untuk terbitan cetak dan 2 eksemplar untuk terbitan non cetak. 3 Koleksi deposit yang diterima oleh Perpustakaan Nasional RI disimpan di gedung Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, sedangkan koleksi deposit yang diterima oleh Perpustakaan Negara Malaysia selain disimpan di gedung Perpustakaan Negara di Kuala Lumpur, koleksi deposit juga disimpan di tiga tempat lain yaitu di Daerah Sungai Besi, Sabah, dan Pulau Pinang. 4 Pendayagunaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI dilaksanakan di Bagian Deposit, sedangkan pendayagunaan koleksi deposit di Perpustakaan Negara Malaysia dilaksanakan di layanan pemustaka pada Pusat Rujukan. 5 Dalam pelaksanaan serah simpan koleksi deposit, koleksi deposit yang dianggap mahal diserahkan secara gratis ke Perpustakaan Nasional RI, sedangkan Perpustakaan Negara Malaysia dapat mengganti harga buku yang dianggap mahal sebesar 30 dari harga penerbitan. 6 Sanksi pelanggaran terhadap pelaksanaan serah simpan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI adalah denda sebesar 5 juta rupiah atau pidana kurungan selama 6 bulan, sedangkan sanksi pelanggaran terhadap pelaksanaan serah simpan koleksi deposit di Perpustakaan Negara Malaysia adalah denda sebesar 3 ribu ringgit dan tidak ada pidana kurungan. Selama ini kedua negara belum pernah menerapkan sanksi tersebut kepada pelanggarnya. Hambatan penerbit di Indonesia dalam penyerahan koleksi deposit ke Perpustakaan Nasional RI diantaranya tidak ada penggantian terbitan yang dianggap mahal harganya, terbitan tersebut wajib diserahkan secara gratis dan harus 2 eksemplar. Selain itu masalah biaya pengiriman koleksi ke Perpustakaan Nasional RI. Sedangkan hambatan penerbit di Malaysia dalam penyerahan koleksi deposit ke Perpustakaan Negara Malaysia yaitu penerbit ada yang keberatan menyerahkan terbitan sebanyak 5 eksemplar.Kata Kunci : Undang-Undang Deposit, koleksi deposit, Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Negara Malaysia

This study aims to describe the process of implementation of deposit collection of deposits under the Deposit Act and deposit collection management includes the reception, processing, storage, and utilization of the results of the implementation of the Law of the Republic of Indonesia Number 4 of 1990 regarding the obligation to store printed and recorded in the National Library of Indonesia and the Law of Malaysia Act 331 Delivery of Library Materials Act 1986 in the National Library of Malaysia. The method used was a case study. The data collection is done with the interview, the study documents, and observation. The results showed that 1 Implementation of deposit collection of deposits in Indonesia based on Law No. 4 of 1990 regarding the obligation to store printed and recorded works have been conducted since 1990, while the implementation of deposit collection of deposits in Malaysia under the Act Malaysia Act 331 Delivery of Library Materials Act 1986 have been conducted since 1986. 2 In the implementation of deposit collection of deposits, the number of copies submitted by the publisher to the National Library of Indonesia is as much as two copies to print publications and 1 copies for non print publications, while the number copies submitted by the publisher to the National Library of Malaysia is as much as 5 copies to print publications and two copies to non print publications. 3 Collection of deposits accepted by the National Library of Indonesia is stored in the building of the National Library in Jakarta, while the collection of deposits received by the National Library of Malaysia besides deposited in building the National Library in Kuala Lumpur, deposit collection is also stored in three other places, namely in the Region Sungai Besi, Sabah and Penang. 4 Utilization of deposit collection at the National Library of Indonesia implemented in Part Deposit, while the utilization of deposit collection at the National Library of Malaysia implemented in the user service in Referral Center. 5 In the implementation of deposit collection of deposits, deposit collections that are considered expensive given free of charge to the National Library of Indonesia, while the National Library of Malaysia can change the price of books that are considered expensive by 30 of the publishing price. 6 Sanctions for violations of the implementation of deposit collection of deposits at the National Library of Indonesia is a fine of 5 million or imprisonment for 6 months, while sanctions for violations of the implementation of deposit collection of deposits at the National Library of Malaysia is a fine of three thousand ringgit and no imprisonment. During these two countries have never apply such sanctions to violators. Barriers publisher in Indonesia in the submission of deposit collection to the National Library of Indonesia of which no reimbursement publication that are considered expensive, the publication shall be submitted free of charge and will have 2 copies. Besides problems shipping fee collection to the National Library of Indonesia. While the barriers publishers in Malaysia in the submission of deposit collection to the National Library of Malaysia is the publisher was no objection to hand over as much as 5 copies published.Keywords Law on Deposit, deposit collection, National Library of Indonesia, National Library of Malaysia "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>