Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomas Sunaryo
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S5999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1976
S6133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Previanti
"Penulisan ini disusun dalam upaya menjelaskan fungsi media massa online detik.com sebagai reaksi atas fenomena pengemudi anak dengan menggunakan kampanye melalui pemberitaan #Nodrivingunder17 sebagai bentuk pencegahan kejahatan secara sosial. Kampanye ini dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan sosial, pemahaman nilai berita, dan pemahaman strategi pencegahan kejahatan secara sosial. Hasil dari penulisan menunjukkan kesesuaian kampanye #Nodrivingunder17 dengan pemikiran pencegahan kejahatan secara sosial. Elemen yang sesuai ialah kampanye #Nodrivingunder17 sebagai bentuk social primary dari pemikiran pencegahan kejahatan sosial.

This study is arranged in order to explain the function of online mass media detik.com, as a reaction towards child driver phenomenon by using campaign through news reporting named #Nodrivingunder17 as a form of social crime prevention. The campaign is explained by using the theory of social bond, thinking of news values comprehension, and of social crime prevention strategy comprehension. Results found that the campaigns #Nodrivingunder17 demonstrate conformity with social crime prevention comprehension. The corresponding element is the campaign #Nodrivingunder17 as a social primary forms of social crime prevention comprehension."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraheni Ardiyani
"Tulisan ini bertujuan untuk membahas pola demografi yang dimiliki anak pelaku kenakalan sebagai kurir narkotika dalam perspektif perlindungan anak dan hubungannya dengan teori struktur sosial dan anomie. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan studi kasus 13 kasus Putusan Pengadilan Negeri tahun 2017-2023. Penulis menemukan bahwa pola demografi, termasuk jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan kondisi ekonomi anak berperan menjadi penyebab keterlibatan anak menjadi kurir narkotika. Hasil menunjukkan bahwa anak pelaku kenakalan sebagai kurir merupakan korban karena adanya kerentanan dan keterbatasan akses terhadap sarana yang sah, sehingga mendorong anak terlibat dalam kegiatan ilegal sebagai cara inovatif untuk mencapai tujuan mereka. Kesimpulan penulisan ini memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara pola demografi anak dalam konteks perlindungan anak dengan menggunakan teori struktur sosial dan anomie.

This writing aims to discuss the demographic patterns exhibited by juvenile delinquent acting as drug couriers from the perspective of child protection and its relation to the theory of social structure and anomie. The writing employs a qualitative-descriptive methodology with a case study of 13 verdict cases from the District Court spanning the years 2017-2023. The author found that demographic patterns, including gender, age, education level, and the economic condition of the children, play a significant role in causing their involvement as drug couriers. The results indicate that juvenile delinquents acting as couriers can be seen as victims due to their vulnerability and limited access to legitimate means, compelling them to engage in illegal activities as an innovative way to achieve their goals. The conclusion of this writing highlights a close relationship between the demographic patterns of children in the context of child protection, analyzed through the lens of the theory of social structure and anomie"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar
"Menyadari tingginya tingkat kejahatan, secara langsung maupun tidak langsung mendorong pula perkembangan dan pemberian reaksi terhadap para tersangka pelaku kejahatan. Reaksi akan dapat melahirkan stigmatisasi yang menyebabkan seseorang yang secara yuridis formal belum dikatakan bersalah, telah dicap sebagai penjahat atau telah melakukan suatu perbuatan jahat. Teori labeling, dimana stigmatisasi menekankan pada suatu proses interaksi manusia yang mengasilkan adanya pemberian peranan, setelah peranan didefinisikan, maka disimpulkan adanya pemberian suatu cap terhadap seseorang yang melakukan kejahatan atau penyimpangan. Reaksi dalam penelitian ini, berujung pada pendapat James Garofalo dan analisa situasi William I Thomas serta diperkuat oleh penekanan teori labeling menurut Michalowsky dan outsider oleh Howard. S. Becker.
Metode penelitian, menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat eksplanatoris, melakukan wawancara mendalam (depth interview) dan observasi partisipasi.lnforman penelitian, informan utama para tersangka pelaku kejahatan kekerasan sebanyak 7 (tujuh) orang dan informan pendukung sebanyak 25 (dua puluh lima) orang yang terdiri dari keluarga, teman dekat dan tenaga kesehatan di rumah sakit X. Untuk melindungi nama baik informan dan rumah sakit, semuanya menggunakan nama samaran.
Hasil penelitian dan kesimpulan, adanya perlakuan yang berbeda dalam pelayanan kesehatan terhadap tersangka pelaku kejahatan kekerasan dengan tersangka pelaku kejahatan tindak pidana korupsi serta terhadap pasien biasa. Bentuk perlakuan yang lain adalah; Sering mendapatkan penolakan, dipermalukan, terpojokan, dicela, dihina dan mendapatkan perlakuan kasar. Pelayanan, fasilitas, tindakan medis dan obat-obatan yang diberikan ala kadarnya. Adapun pandangan tenaga kesehatan terhadap para tersangka pelaku kejahatan kekerasan, adalah; Mereka telah dicap (dilabel) sebagai penjahat, mereka bukanlah orang yang berkelakuan balk, Mereka sebagai tahanan dan bukan pasien. Sakit, luka tembak, penderitaan atau tekanan psikologis yang dialami oleh mereka akibat ulah perbuatannya sendiri dan haruslah dapat dipertanggungjawabkan, perbuatannya keji dan menyengsarakan masyarakat. Adanya pembedaan perlakuan, pandangan dan pelayanan kesehatan, maupun dalam bentuk fasilitas dan pengobatan terhadap para tersangka pelaku kejahatan kekerasan, merupakan salah satu bentuk pengingkaran terhadap hak asasi manusia yang masuk dalam kategori diskriminasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Maulana Budiman
"Kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru, saat ini telah mulai menemukan bentuk dan modus operandi yang semakin profesional, wilayah operasi yang tidak terbatas, jaringan kerja yang terorganisir serta para pelaku yang cenderung semakin membahayakan. Perkembangan jenis kejahatan ini dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain: bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor, kurangnya lapangan kerja yang tersedia serta banyaknya kegagalan yang dialami warga dalam mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat sosial.
Untuk mendeskripsikan motif yang melatarbelakangi serta modus operandi pelakunya, digunakan pendekatan kualitatif melalui studi dokumen dan penelitian lapangan dengan teknik wawancara tak berstruktur. Lima kategori kejahatan pencurian kendaraan bermotor dari Charles McCaghy, digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru, terstruktur oleh pilihan-pilihan yang bersifat rasional. Para pelakunya ada yang beroperasi secara amatir tanpa perencanaan dan ada pula yang beroperasi secara profesional dengan kemampuan dan keahlian teknis. Kesulitan ekonomi merupakan motif yang mendominasi terjadinya kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru. Modus operandi paling konvensional yang dipergunakan oleh para pelaku adalah dengan menggunakan kunci berbentuk huruf T, setelah dipereteli dan diganti plat no. polisinya, kendaraan hasil kejahatan mereka dijual kepada penadah di luar kota atau kepada oknum TNI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Benny Irawan
"Dalam proses bimbingan dan pembinaan terhadap terpidana, bergantung kepada hubungan interaktif antara pembina dengan yang dibina serta bagaimana pelaksanaan program kegiatan yang sesuai dengan bakat dan kebutuhan masing-masing terpidana sebagai bekal reintegrasi sosial.
Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penerimaan hukuman dan pembinaan terpidana, dalam penelitian ini penulis menyampaikan suatu deskripsi bagaimana sikap para terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Serang dalam menerima hukuman dan pembinaan. Sikap mereka dapat ditunjukkan oteh sikap positif dan negatif terhadap hukuman dan pembinaan yang dijalani.
Untuk lebih menjelaskan terhadap permasalahan yang ada maka digunakan analogi dari teori Anomie dan Struktur Sosial dari Robert Merton. Merton berpendapat bahwa dalam setiap masyarakat terdapat tujuan tujuan tertentu yang ditanamkan kepada seluruh warganya, untuk mencapai tujuan tersebut terdapat sarana-sarana yang dapat dipergunakan. Namun dalam kenyataannya tidak setiap orang dapat menggunakan sarana tersebut, akibatnya digunakan cara yang menyimpang dari norma yang berlaku. Keadaan anomie ini, memberikan pilihan untuk dapat menyesuaikan diri (adaptasi) untuk tunduk pada kenyataan atau menolak.
Thesis yang terdiri dari 5 (lima) Bab dan 141 halaman ini menganalogikan teori Anomie dan Struktur sosial dari Merton kepada 2 orang terpidana dan 2 orang bekas terpidana. Terpidana yang dijadikan kasus penelitian adalah terpidana penjara di Lembaga Pemasyarakatan Serang, dan bekas terpidana yang diteliti adalah bekas terpidana dari Lembaga Pemasyarakatan Serang Provinsi Banten."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Humaedi Nurdin
"Skripsi ini membahas tentang konstruksi penyimpangan yang telah melekat pada penggunaan tanaman ganja (Cannabis sativa) sebagai sebuah bentuk kriminalisasi terhadap suatu produk budaya di masyarakat. Dan kemudian melakukan proses dekonstruksi terhadapnya dengan menggunakan kriminologi budaya untuk mendapatkan perspektif yang baru dalam melihat tanaman ganja. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan kajian kepustakaan terhadap berbagai karya ilmiah dalam berbagai bidang ilmu sebagai sarana acuan data untuk melakukan dekonstruksi atas konstruksi ganja sebagai jahat dan mendapatkan wacana-wacana pengganti atas wacana yang telah ada pada saat ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terlepas dari konstruksi penyimpangan yang ada terhadapnya, terdapat aspek-aspek positif pada tanaman ganja yang dapat membawa banyak manfaat.

This minithesis discussed about the deviance construction attached to the usage of cannabis (Cannabis sativa) as a form of criminalization of a culture’s product in society, and deconstruct the construction by using cultural criminology to gain new perspective in viewing cannabis. This study was done in qualitative approach by using literature analysis method from scholarly works in many field of study as a medium to obtain the data references for the study, and offering counter discourses to deconstruct the deviance construction attached to the usage of cannabis.
,br>
This study concludes, aside from the deviance construction attached to cannabis, there is still many good aspects from cannabis that could bring many benefits."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Julianti
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kekerasan struktural yang dialami oleh lansia. Penelitian dilakukan dengan melihat adanya kerentanan sosial yang dialami oleh lansia sebagai hasil dari konstruksi sosial yang merendahkan tentang lansia yang terbentuk di dalam struktur masyarakat. Selain konstruksi sosial yang merendahkan, kemiskinan yang dialami oleh lansia semakin memberikan resiko kerentanan yang lebih untuk lansia mengalami berbagai perlakuan yang merugikan dan menderitakan yaitu, eksklusi sosial dan perlakuan salah atau elder abuse. Hal ini mengakibatkan lansia kehilangan beberapa hak dasar kemanusiannya yang dimaknai sebagai kekerasan struktural. Lansia penghuni panti werdha di Bekasi yang mengalami kekerasan struktural menjadi subyek penelitian, yang pengalamannya didapatkan melalui wawancara mendalam tidak terstruktur dan observasi partisipasi digunakan sebagai data untuk menganalisis dalam penelitian ini. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kritis untuk melihat bagaimana kekerasan strukural yang dialami oleh lansia penghuni panti werdha di Bekasi sebagai hasil dari konstruksi sosial yang merendahkan tentang lansia.

ABSTRACT
This research discusses about structural violence experienced by the elderly. This research sees the social vulnerability experienced by the elderly as a result of the social construction degrading on elderly which is formed in the society structure. In addition the poverty experienced by the elderly, also increasingly provides more risk of vulnerability for them thus experiencing various treatments that are harmful and sufferable include, the social exclusion and elder abuse. This matter results in some losses of their human rights which is interpreted as a structural violence. The elderly residents of elderly nursing home in Bekasi experiencing structural violence are the subject of this research, which their experience were obtained through in-depth unstructured interviews and the observation of participation applied to analyze in this research. Critical approach had been applied for viewing how the structural violence experienced by the elderly residents of elderly nursing home in Bekasi as a result of the social construction degrading on elderly.;AbstractThis research discusses about structural violence experienced by the elderly This research sees the social vulnerability experienced by the elderly as a result of the social construction degrading on elderly which is formed in the society structure In addition the poverty experienced by the elderly also increasingly provides more risk of vulnerability for them thus experiencing various treatments that are harmful and sufferable include the social exclusion and elder abuse This matter results in some losses of their human rights which is interpreted as a structural violence The elderly residents of elderly nursing home in Bekasi experiencing structural violence are the subject of this research which their experience were obtained through in depth unstructured interviews and the observation of participation applied to analyze in this research Critical approach had been applied for viewing how the structural violence experienced by the elderly residents of elderly nursing home in Bekasi as a result of the social construction degrading on elderly Key words Structural Violence Elderly Social Construction Poverty Social Exclusion Elder Abuse ;AbstractThis research discusses about structural violence experienced by the elderly This research sees the social vulnerability experienced by the elderly as a result of the social construction degrading on elderly which is formed in the society structure In addition the poverty experienced by the elderly also increasingly provides more risk of vulnerability for them thus experiencing various treatments that are harmful and sufferable include the social exclusion and elder abuse This matter results in some losses of their human rights which is interpreted as a structural violence The elderly residents of elderly nursing home in Bekasi experiencing structural violence are the subject of this research which their experience were obtained through in depth unstructured interviews and the observation of participation applied to analyze in this research Critical approach had been applied for viewing how the structural violence experienced by the elderly residents of elderly nursing home in Bekasi as a result of the social construction degrading on elderly Key words Structural Violence Elderly Social Construction Poverty Social Exclusion Elder Abuse ;AbstractThis research discusses about structural violence experienced by the elderly This research sees the social vulnerability experienced by the elderly as a result of the social construction degrading on elderly which is formed in the society structure In addition the poverty experienced by the elderly also increasingly provides more risk of vulnerability for them thus experiencing various treatments that are harmful and sufferable include the social exclusion and elder abuse This matter results in some losses of their human rights which is interpreted as a structural violence The elderly residents of elderly nursing home in Bekasi experiencing structural violence are the subject of this research which their experience were obtained through in depth unstructured interviews and the observation of participation applied to analyze in this research Critical approach had been applied for viewing how the structural violence experienced by the elderly residents of elderly nursing home in Bekasi as a result of the social construction degrading on elderly Key words Structural Violence Elderly Social Construction Poverty Social Exclusion Elder Abuse , AbstractThis research discusses about structural violence experienced by the elderly This research sees the social vulnerability experienced by the elderly as a result of the social construction degrading on elderly which is formed in the society structure In addition the poverty experienced by the elderly also increasingly provides more risk of vulnerability for them thus experiencing various treatments that are harmful and sufferable include the social exclusion and elder abuse This matter results in some losses of their human rights which is interpreted as a structural violence The elderly residents of elderly nursing home in Bekasi experiencing structural violence are the subject of this research which their experience were obtained through in depth unstructured interviews and the observation of participation applied to analyze in this research Critical approach had been applied for viewing how the structural violence experienced by the elderly residents of elderly nursing home in Bekasi as a result of the social construction degrading on elderly Key words Structural Violence Elderly Social Construction Poverty Social Exclusion Elder Abuse ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S63582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Afrilia Ardinda
"Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek motivasional, behavioral maupun instrumental bermain dalam memunculkan tindak kejahatan tujah ditinjau dari segi pelaku dan korban. Hubungan antara budaya dan kejahatan merupakan minat yang terus menjadi perhatian dalam Kriminologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk menggambarkan bagaimana ketiga aspek diatas berkaitan dalam memunculkan tindak kejahatan tujah. Dengan melihat fenomena tujah, peneliti menggunakan kriminologi budaya untuk melihat hubungan aspek motivasional, behavioral dan instrumental yang memunculkan tujah. Selain itu, peneliti juga menggunakan teori transaksi antara pelaku dan korban untuk melihat hubungan pelaku dan korban dalam memunculkan fenomena tujah. Paradigm yang digunakan penulis untuk melihat fenomena tujah merupakan suatu bentuk budaya kejahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya tujah selaras dengan adanya aspek behavioral, motivasional dan instrumental. Dari aspek behavioral, tujah terjadi ketika ada dua pihak atau lebih melakukan perkelahian atau pertikaian. Sementara dari aspek motivasional berkaitan dengan harga diri ketersinggungan pada masyarakat Penukal Abad Lematang Ilir Pali . Dan aspek instrumental berkaitan dengan pisau cap garpu yang menjadi alat dalam melakukan tindak kejahatan tujah.Kata Kunci: Tujah, Kriminologi Budaya, Transaksi antara Pelaku dan Korban, Behavioral, Motivasional, Instrumental, Pisau Cap Garpu

The paper aims to understand the motivational, behavioral and instrumental aspect that play roles in tujah crime act from offenders and victims rsquo views. Relation between culture and crime has long been concern in Criminology. This paper uses descriptive qualitative method to describe how the three aspects interrelated in resulting tujah. Cultural criminology is used to examine the connection between motivational, behavioral and instrumental aspect. Transaction theory is used to analyze the relationship between offenders and victims. Paradigm that used in this paper is cultural crime paradigm. The study shows that tujah is relevant with the behavioral, motivational and instumental aspect. From behavioral aspect, tujah occurs when there are two parties or more do fight or engage in conflict. Motivational aspect is related to pride feel offended in Penukal Abad Lematang Ilir Pali people. And instrumental aspect explains that ldquo Pisau Cap Garpu rdquo or knive with fork trademark become a mean or toll to do tujah crime.Keywords Tujah, Cultural Criminology, Transcation between Offender and Victim, Behavioral, Motivational, Instrumental, Pisau Cap Garpu"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>