Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Muhammad Ryano S.
"ABSTRAK
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk tanggung
jawab sosial terhadap masyarakat khususnya komunitas sekitar perusahaan serta lingkungan hidup. CSR selama ini dianggap sebagai beban oleh perusahaan, akan tetapi sesungguhnya juga dapat dijadikan sebagai alat manajemen untuk membantu serta memudahkan peran dan tugas perusahaan dalam hal pencitraan.
Peraturan tentang CSR sudah dituangkan dalam pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Meski demikian, dalam prakteknya masih banyak perusahaan yang tidak menerapkan aturan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan CSR serta strategi marketing terhadap peningkatan penjualan produk. Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan bersumber dari
data PT. Agung Automall (PT.AAM), periode tahun 2000 sampai dengan 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi dengan variabel bebas dummy.
Setelah melakukan pengujian dengan melakukan metode regresi dengan variabel bebas dummy, di mana variabel terikat adalah Penjualan Produk, variabel bebas adalah pendanaan CSR, variasi produk dan biaya promosi serta tempat penjualan yang terdiri dari lima wilayah sebagai variabel dummy, maka hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pendanaan CSR, variasi produk, biaya promosi dan tempat penjualan baik bersama-sama maupun secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan produk PT.AAM.

Abstract
Corporate Social Responsibility (CSR) is a form of social responsibility to
the public, especially communities around the company and the environment. CSR has been regarded as a burden by the company, but actually also be used as a management tool to assist and facilitate the role and duties of the company in terms of imaging.
Rules on Corporate Social Responsibility has been stated in Article 74 of
Law No. 40 of 2007. However, in practice there are still many companies that do not implement the rule. The purpose of this study was to determine the effect before and after CSR and marketing strategies to increase product sales. These Factors were obtained through the study of literature, review of the theory, and some research has been done before. Data used data sourced from PT. Agung
Automall, the period 2000 to 2010. The research method used is regression with dummy independent variables.
After testing by performing regression method with dummy independent variables, where the dependent variable is the Product Sales, the independent variable is CSR funding, promotional costs and variety of products and the point of sale of five regions as dummy variables, the results of this study show that variable CSR funding, promotional costs, variety of products and point of sale where both together or partially significant effect on product sales increased PT.AAM."
2011
T29857
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arvin Athallah Wiryawan
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang penting bagi perekonomian negara. Mulai dari kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) hingga penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Namun, masih banyak kendala, hambatan, serta masalah yang dihadapi pelaku UMKM di Indonesia. PT. Karabha Digdaya (PT KD) berupaya untuk mensejahterakan para pelaku UMKM melalui Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya dalam program Pengembangan Produk UMKM Standar Ekspor. Dari perspektif ilmu kesejahteraan sosial (kesos), program ini tidak hanya memberdayakan pelaku UMKM, tetapi juga memperkuat modal sosial dan meningkatkan kapasitas ekonomi pelaku yang bermanfaat pada peningkatan taraf hidup masyarakat Kecamatan Tapos. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan proses perencanaan Program Pengembangan Produk UMKM Standar Ekspor dalam CSR PT. Karabha Digdaya yang akan dianalisis secara keseluruhan menggunakan tahapan proses perencanaan oleh Kettner. Teori Kettner diantaranya adalah defining programs, problem analysis, needs assessment, selecting a strategy and establishing objective, program design, data requirements for performance measurement, monitoring and using information technology, program evaluation, dan budgeting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif melalui wawancara semi-struktur, studi literatur , dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa program ini didesain dengan tujuan untuk memperkenalkan produk UMKM Tapos ke pasar global dan mensejahterakan para pelaku UMKM. Proses perencanaan program melibatkan kerja sama antara PT KD dan pemerintah setempat, serta dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu penilaian produk UMKM, klasifikasi produk UMKM, dan kolaborasi dengan mitra. Adapun faktor-faktor yang mendukung program ini, antara lain adalah semangat kewirausahaan yang tinggi dari para pelaku UMKM, kemitraan kolaboratif dengan lembaga lain, dan dukungan dari karyawan PT KD serta pemerintah setempat. Namun, terdapat juga beberapa faktor penghambat, seperti mindset pelaku UMKM yang belum siap untuk bersaing di pasar global, kemampuan pemasaran yang minim, dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah.

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are an important sector for the country's economy. Starting from contribution to GDP (Gross Domestic Product) to employment in Indonesia. However, there are still many obstacles and problems faced by MSMEs in Indonesia. PT. Karabha Digdaya (PT KD) strives to improve the welfare of MSME players through Corporate Social Responsibility (CSR), especially in the Export Standard MSME Product Development program. From a social welfare science perspective, this program not only empowers MSME actors, but also strengthens social capital and increases the economic capacity of actors which is beneficial in increasing the living standards of the people of Tapos District. This research seeks to explain the planning process for the MSME Export Standard Product Development Program in PT's CSR. Karabha Digdaya which will be analyzed as a whole using the planning process stages by Kettner. Kettner's theories include defining programs, problem analysis, needs assessment, selecting a strategy and achieving objectives, program design, data requirements for performance measurement, monitoring and using information technology, program evaluation, and budgeting. This research uses a qualitative approach with a descriptive study through semi-structured interviews, literature study, and observation as data collection methods. The sampling method in this research uses purposive sampling. The research findings show that this program was designed with the aim of introducing Tapos MSME products to the global market and improving the welfare of their local MSMEs. The program planning process involves collaboration between PT KD and the local government, and is carried out through several stages, namely MSME product assessment, MSME product classification, and collaboration with partners. The factors that support this program include the high entrepreneurial spirit of their local MSMEs, collaborative partnerships with other institutions, and support from PT KD employees and the local government. However, there are also several inhibiting factors, such as the mindset of MSME players who are not ready to compete in the global market, minimal marketing capabilities, and low levels of public education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Vidia
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dikeluarkannya PP No. 93 Tahun 2010 tentang insentif pajak atas pengeluaran CSR tertentu terhadap aktivitas CSR dan tingkat tax avoidance perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur tahun 2008 hingga 2011, ditemukan bahwa terdapat peningkatan rata-rata aktivitas CSR antara tahun 2008 dan 2011. Namun berdasarkan hasil regresi, peningkatan aktivitas CSR tersebut bukan disebabkan oleh dikeluarkannya PP No. 93 Tahun 2010. Selanjutnya, penelitian ini mendokumentasikan bahwa terdapat penurunan rata-rata tingkat tax avoidance antara sebelum dan setelah dikeluarkannya peraturan tersebut. Terakhir, penelitian ini membuktikan bahwa tingkat tax avoidance tidak mempengaruhi aktivitas CSR, dan PP No. 93 Tahun 2010 tidak mempengaruhi hubungan tingkat tax avoidance dan aktivitas CSR. Dari hasil wawancara diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perusahaan tidak mengetahui adanya insentif pajak atas pengeluaran CSR tertentu. Dan aktivitas CSR perusahaan tidak didasarkan pada ada-tidaknya insentif pajak atas pengeluaran CSR.

This study is aimed at investigating the effect of PP No. 93 Tahun 2010 about tax incentive for certain CSR expenditures, to CSR activities and tax avoidance. Using sample data from manufacture industry 2008 to 2011, the results show that there is significant enhancement in CSR activity between 2008 and 2011. But the increment of CSR activity is not because of PP No. 93 Tahun 2010. There is reduction in tax avoidance level between before and after the publishment of PP No. 93 Tahun 2010. We also find that there is no association between tax avoidance and CSR activity, and PP No. 93 Tahun 2010 has no influence to the association between tax avoidance and CSR activity. From companies that we interviewed, we conclude that most of them don't know that there is a tax incentive for CSR expenditure. Thus, this regulation has no effect to their CSR activity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Pangestu Gazali
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan dari biaya pengeluaran Corporate Social Responsbility dilihat dari variabel ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham institusi, dan karakteristik perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode pengamatan (2013). Variabel karakteristik perusahaan terdiri dari ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Tipe model regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Total akhir sampel penelitian adalah 99 perusahaan selama periode 1 tahun.
Hasil penelitian uji statistik menunjukkan seluruh variabel independen mempengaruhi biaya pengeluaran CSR. Pada uji t, variabel independen kepemilikan saham institusi memiliki pengaruh negatif signifikan, dan profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap biaya pengeluaran CSR. Sedangkan ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan,dan leverage tidak berpengaruh terhadap biaya pengeluaran CSR.

This reserach define to analyze the determinants of Corporate Social Responsibility expenditure view of variables board of commisioner, Instutional Ownership, and firm characteristics, all of above mentioned listed on the Indonesia Stock Exchange during the observation period (2013). variable of firm characteristics consists of firm size, leverage and profitability.
Data collection method used in this research is purposive sampling method. Type regression model used is multiple regression analysis. The final total sample is 99 companies over a period of 1 year. Results of the study showed statistical test all independent variables affecting CSR expenditure.
The result of t test showed independent variable institutional ownership had a significant negative and profitability had a significant positive effect on CSR expenditure. Whereas board size, firm size, and leverage do not affect the cost of CSR expenditure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sujatmiko
"Program kemitraan usaha mikro kecil dan menengah adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Skripsi ini mengkaji pelaksanaan program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan pelaksanaannya dalam bentuk program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Pelaksanaan program kemitraan BUMN diamanatkan dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagai peraturan pelaksananya. Pada intinya ketentuan tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) wajib memperhatikan antara lain mengenai kriteria calon mitra binaan, kewajiban BUMN pembina dan mitra binaan, sumber dana program kemitraan, mekanisme penyaluran dana, kualitas pinjaman dan lain sebagainya. Pelaksanaan program kemitraan PT. Bank Mandiri Tbk. telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari kewajiban yang telah dipenuhi PT. Bank Mandiri Tbk. sebagai BUMN pembina sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Namun dalam ketentuan yang mengatur mengenai program kemitraan dan bina lingkungan tidak diatur mengenai sanksi bagi BUMN yang tidak melakukan progam kemitraan dan bina lingkungan.

Partnership Program is one form of Corporate Social Responsibility (CSR), particularly State-Owned Enterprise (SOE). This thesis examines the implementation Partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and implementation partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Bank Mandiri Tbk. A method used in analyze this case is a normative juridical. The implementation partnership program of SOE is contained in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program as the rule?s executioner. In essence the implementation partnership program and environmental development program must be observe criteria of partners, liabilities of SOE and partners, source of funds, mechanism of channeling funds, quality of loan, etc. Bank Mandiri?s Partnership Program has been in accordance with a regulation. It can be seen from the obligations have been performed PT. Bank Mandiri Tbk. as a SOE builder regulated as Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program. But then in provisions of the partnership program is not arranged sanctions for the SOE that doesn?t do partnership program and environmental development program."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriati Alifah
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kinerja CSR dan tipe pengungkapan CSR terhadap biaya utang perusahaan, serta pengaruh moderasi pandemi Covid-19. Studi sebelumnya mengukur pengungkapan CSR secara umum, tanpa mempertimbangkan perbedaan tipe pengungkapan CSR berdasarkan motivasinya. Penelitian ini membedakan tipe pengungkapan CSR berdasarkan hard disclosure dan soft disclosure yang terkait dengan teori pengungkapan sukarela dan teori manajemen kesan. Dalam mengukur tipe pengungkapan CSR, penelitian ini mengacu pada Clarkson et al (2008) dengan melakukan kodifikasi item penelitian CSR. Menggunakan 600 sampel perusahaan tahun dari 2016 hingga 2020 pada ASEAN 5, hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja CSR terbukti mengurangi biaya utang. Tipe pengungkapan CSR hard mengurangi biaya hutang sesuai dengan teori pengungkapan sukarela, sementara CSR soft disclosure meningkatkan biaya hutang sesuai dengan teori manajemen kesan. Selain itu, pandemi dalam penelitian ini tidak terbukti memoderasi hubungan ketiganya, menunjukkan tidak ada perubahan penilaian kreditor atas kinerja dan tipe pengungkapan CSR dalam menentukan besaran biaya utang pada masa pandemi dan non pandemi. Akan tetapi, pada analisis tambahan dengan menggunakan sampel tahun 2019 dan 2020, regresi baik secara langsung maupun terpisah secara sub periode, menunjukkan hasil bahwa selama masa pandemi perusahaan dengan tipe pengungkapan soft dihargai dengan biaya utang yang lebih tinggi dibandingkan non pandemi. Hal ini mengimplikasikan bahwa kreditor lebih konservatif dalam menilai pengungkapan soft pada saat menentukan biaya utang.
.....This study aims to obtain empirical evidence regarding the effect of CSR performance and types of CSR use on the cost of corporate debt, as well as the moderating effect of the Covid-19 pandemic. Previous studies measure CSR in general, without considering the different types of CSR based on motivation. This study distinguishes the types of CSR use based on hard disclosure and soft disclosure which are related to the voluntary disclosure theory and impression management theory. In measuring the CSR disclosures types, this study refers to Clarkson et al (2008) by codifying CSR research items. Using a sample of 600 firm-year from 2016 to 2020 in ASEAN 5, the results show that CSR performance is proven to reduce the cost of debt. CSR hard disclosure reduces costs according to voluntary disclosure theory, while CSR soft disclosure increases the cost of debt according to impression management theory. In addition, the pandemic in this study was not proven to moderate the relationship between the three, indicating there was no change in the performance and CSR disclosure’s types in determining the amount of cost of debt during the pandemic and non-pandemic periods. However, in an additional analysis with the 2019 and 2020 samples, the regressions both directly and separately by sub-periods, show that during the pandemic period companies with returns that are rewarded with higher costs of debt than non-pandemic. This implies that creditors are more conservative in assessing soft disclosures when determining the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Putri Ch
"Skripsi ini membahas persepsi manajer dalam kaitannya dengan implementasi CSR PT Pertamina (Persero). Dalam menjelaskan persepsi, skripsi ini juga mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi manajer dan implementasi CSR menggunakan teori strukturasi Giddens. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa manajer memandang CSR sebagai potensi pengembang bisnis, cara memanage resiko bisnis dan sebagai cara creating shared value antara perusahaan dengan masyarakat. Persepsi tersebut dibentuk oleh faktor yang bersifat struktur dan agensi. Faktor struktural seperti kultur persaingan, ISO 26000 dan jenis perusahaan memberikan warna yang dominan di dalam persepsi manajer. Sedangkan faktor agensi seperti riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan relasi manajer di luar perusahaan lebih mewarnai implementasi CSR yang dijalankan manajer. Persepsi tidak selamanya berujung pada implementasi, faktor yang sangat mempengaruhi implementasi adalah posisi (posisi tawar) divisi CSR dalam perusahaan. Implementasi CSR PT Pertamina (Persero) banyak diwarnai oleh kepentingan bisnis perusahaan.

This paper discusses about perception of managers regarding connection with CSR implementation Pertamina (Persero). This paper also discusses some factors that can affect the perception of managers and CSR Implementation using Giddens Theory of Structuration. This study uses a qualitative method by conducting in-depth interview, observation and document study. The result of this research found that managers view CSR as potential in developing business, techniques in risk management of business, and as way of creating shared value between campanies and communities. The perception is formed of several factors that are structural and agencies. Structural factors such as the culture of competition, ISO 26000, and the type of dominant companies provide variations in perception of managers. On agencies factors such as history of education, work experience, and relationhips managers outside the company give more information about variation CSR implementation. Percepsion is not always lead to implementation. Affecting factors on implementation is the position (bargaining) CSR division within the company. CSR Implementation of Pertamina (Persero) is required by the business interests of the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janur Abdullah Sujud
"Studi ini bertujuan mengevaluasi dampak peningkatan kapasitas penerima manfaat program pembinaan UMKM sebagai CSR perusahaan migas lepas pantai. Literatur dalam evaluasi program CSR perusahaan migas cenderung lebih banyak mengulas output program charity dan kurang memberi perhatian pada dampak program ke komunitas penerima program. Program pemberdayaan UMKM berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode SWOT untuk menilai aspek tata kelola dan Main Analytical Category untuk mengukur capaian dampak Community Development. Hasil analisis SWOT menunjukkan kekuatan utama program adalah dukungan dari PT Pertamina Hulu Energi dan komitmen komunitas lokal, sementara peluang mencakup dukungan kebijakan pemerintah dan pasar yang luas. Kelemahan mencakup keterbatasan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur. Strategi yang dihasilkan dari SWOT membantu memanfaatkan kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan dan ancaman. Hasil evaluasi dengan Main Analytical Category menunjukkan bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama melalui pelatihan dan bantuan teknis. Program ini efektif, meskipun terdapat kendala dalam pelibatan stakeholder lokal. Dampak program signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui diversifikasi pekerjaan dan peningkatan pendapatan. Kombinasi metode SWOT dan MAC memberikan pandangan komprehensif mengenai keberhasilan program dalam memberdayakan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Evaluasi ini menguji argumentasi apakah program ini sudah dikelola dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan dampak yang optimal.

This study aims to evaluate the impact of capacity building for beneficiaries of MSME development programs as CSR initiatives by an offshore oil and gas company. Literature on CSR program evaluation for oil and gas companies tends to focus more on program outputs as charity and less on the impact on the recipient communities. This community-based MSME empowerment program is a CSR initiative of PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java in Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. The study employs a qualitative method with data collection techniques including in-depth interviews and observations. The evaluation method used is a combination of the SWOT method to assess governance aspects and the Main Analytical Category to measure the impact of Community Development. The SWOT analysis results show that the main strengths of the program are the support from PT Pertamina Hulu Energi and the commitment of the local community, while opportunities include government policy support and a broad market for fisheries products. Weaknesses include the limited quality of human resources and inadequate infrastructure. The strategies derived from the SWOT analysis help leverage strengths and opportunities while addressing weaknesses and threats. The evaluation results using the Main Analytical Category indicate that the program is highly relevant to the community's needs, particularly through training and technical assistance. The program is effective, although there are challenges in involving local stakeholders. The program has a significant impact on improving the quality of life in the community through job diversification and increased income. The combination of SWOT and MAC methods provides a comprehensive view of the program's success in empowering the community and enhancing community welfare. This evaluation tests the argument whether this program has been managed effectively and efficiently so as to produce optimal impact."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adlin Hafidza
"Tesis ini membahas tentang aktivitas dan pelaporan CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT. Akzo Nobel Car Refinishes Indonesia (ANCRI). Perlu diketahui bahwa CSR dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. CSR muncul diiringi dengan adanya kesadaran akan adanya dampak negatif dari usaha yang dilakukan.
ANCRI sebagai bagian dari sebuah perusahaan internasional selama ini menjalankan program CSR dengan berdasarkan pada kesadaran akan adanya tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Salah satu bentuk CSR yang dilakukan adalah berupa community development yang bertujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki kondisi lingkungan dengan berlandaskan pada MDG (Millenium Development Goals). Untuk mencapai hasil yang optimal dari community development yang dilakukan, maka dibutuhkan sustainability di dalam pelaksanaannya.
Pelaporan CSR yang dibuat oleh ANCRI selama ini berbentuk narasi dan belum mengikuti standar yang umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Adapun penyebab dari tidak dibuatnya pelaporan yang sesuai dengan standar umum adalah karena masih terkonsentrasinya segala aktivitas, pendanaan, serta pelaporan di Akzo Nobel Global, Belanda. Selain itu, ANCRI sepenuhnya masih dimiliki oleh Akzo Nobel Global yang sahamnya tidak diperjualbelikan dan dimiliki oleh pihak di Indonesia.

This thesis discusses about CSR (Corporate Social Responsibility) activities and reporting in PT. Akzo Nobel Car Refinishes Indonesia (ANCRI). CSR performed as a form of corporate responsibility toward communities and environments.CSR appears accompanied by the awareness of the negative impact cause by the activities in the company.
As part of an international company, ANCRI has done CSR programs based on the awareness of corporate responsibility, inside and outside, towards community and environment. One of CSR?s forms is community development that aims to develop the living standard of a community and improve environmental conditions based on the MDGs (Millenium Development Goals). To reach optimum result, sustainability in the execution of community development is needed.
All these years, ANCRI use narrative form to make CSR reporting and not yet following the standards commonly used by companies in Indonesia. The reason for not make the CSR report as the standard commonly used is because all the activities, funding, and reporting in ANCRI still concentrated in the Akzo Nobel Global in Netherlands. Another reason for not making the report as the standard is because ANCRI's shares are fully owned by Akzo Nobel Global and never been traded in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aprianingsih
"ABSTRAK
Program CSR dalam konteks industri ekstraktif merupakan upaya untuk memperbaiki relasi dan meningkatkan kesejahteraan khususnya komunitas lokal. Dengan adanya cakupan geografis yang ditentukan oleh korporasi maka berimplikasi pada proses pelaksanaan program CSR. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pelaksanaan program CSR di wilayah cakupan Ring 1 dan Ring 2 dan implikasinya terhadap relasi korporasi dan komunitas lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil menunjukan wilayah Ring 1 cenderung tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dan tidak terjalin relasi harmonis dibandingkan dengan wilayah Ring 2. Data tersebut memperlihatkan adanya kondisi terbalik di wilayah Ring 1 dan Ring 2. Kebaruan yang ditawarkan oleh artikel ini, yaitu peneliti menggunakan konsep penanganan keluhan dan komunikasi sebagai suatu upaya korporasi panas bumi membangun relasi dengan komunitas lokal. Kesimpulan dalam artikel ini adalah adanya kondisi terbalik di wilayah Ring 1 dan Ring 2 disebabkan karena beberapa faktor tertentu yang kemudian menjadi prasyarat penting dalam proses pelaksanaan program CSR dengan tujuan membangun relasi korporasi-komunitas lokal dan untuk peningkatan kesejahteraan komunitas lokal.

ABSTRACT
CSR in the context of extractive industries is an attempt to improve social relations and social welfare in local community. The geographical scope in the CSR has implications for the process of implementing CSR programs. This article aims to look at how the process of implementing CSR programs in the scope area of Ring 1 and Ring 2 and the implication for corporate and local community relation. This study used a qualitative approach with case studies method. Results of study showed that the area of Ring 1 are less likely to increase social welfare and relation than Ring 2. The data showed the reverse conditions in the area of Ring 1 and Ring 2. These condition has an impact for corporate and local community relation. The novelty offered by this article, that the researcher uses the concept of grievance mechanism and communications as a corporate effort to build relationship with local community. Conclusion in this article is the reverse conditions in the area of Ring 1 and Ring 2 are caused due to some certain factors which later became an important prerequisite in the processes of implementing of CSR programs with the aim of establishing relation between corporate and local community and to improve well-being of local community."
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>