Ditemukan 48062 dokumen yang sesuai dengan query
Evertson, Carolyn M.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
371.102 4 EVE m (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Erlinda Muslim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Gianti Amanda
"Keterampilan manajemen kelas guru PAUD merupakan hal yang menunjang proses belajar anak di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengukur peningkatan strategi manajemen kelas guru PAUD melalui pelatihan keterampilan manajemen kelas. Partisipan penelitian terdiri dari empat orang Guru salah satu PAUD di Jakarta (n=4). Desain penelitian adalah one group pretest-posttest design. Pelatihan dengan pembelajaran experiential learning daur Kolb dilakukan dalam satu hari pada bulan November 2019. Kuesioner strategi manajemen kelas (Webster & Stratton, 2011) dan observasi perilaku digunakan untuk mengukur peningkatan frekuensi penerapan manajemen kelas. Ditemukan adanya perubahan skor frekuensi dan penerapan keterampilan manajemen kelas. Hasil uji statistik diketahui bahwa tidak ada perbedaan hasil signifikan skor partisipan antara sebelum dan sesudah pelatihan (p>0.05). Hasil uji perbedaan keterampilan manajemen kelas dihitung menggunakan analisis statistik non-parametrik Wilcoxon signed rank test. Faktor yang diduga menjadi penyebab dari tidak efektifnya pelatihan manajemen kelas dikarenakan jumlah peserta yang terlalu sedikit, keterbatasan waktu pelaksanaan pelatihan. Efek ketahanan pelatihan diukur 12 minggu setelah pelatihan dilaksanakan. Hasilnya terjadi peningkatan skor namun perhitungan statistik menunjukkan hasil tidak signifikan (p>0.05). Penemuan ini menunjukkan bahwa partisipan masih memiliki pengetahuan mengenai materi pelatihan namun kesulitan menerapkannya. Temuan pada penelitian ini memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan coaching pada para Guru.
This study aims to measure the effectiveness of PAUD teacher classroom management skills through classroom management skills training. The participants are four teachers from one of the PAUD in Jakarta (n = 4). The research design was one group pretest-posttest design. Training with Kolb's cycle of experiential learning was carried out in a day on November 2019. Classroom management strategy questionnaires (Webster & Stratton, 2011) and behavioral observation were used to measure the increase in the frequency of classroom management implementation. There were changes in the score on the frequency and implementation of classroom management skills. There is no significant difference in participant scores between before and after training (p> 0.05). The results of the classroom management skills difference test were calculated using the non-parametric statistical analysis Wilcoxon signed rank test. Factors that are suspected to be the cause of the ineffective classroom management training are due to the low number of participants and the limited time for implementing the training. The results obtained after 12 weeks there were an increase in score but the results of statistical calculations showed insignificant results (p> 0.05). The results of these findings indicate the participants still have knowledge but have difficulty applying it."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mira Maulia
"Pendidikan inklusif menuntut guru untuk berinteraksi tidak hanya dengan siswa reguler namun juga siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan manajemen kelas, serta mendapatkan gambaran manajemen kelas seperti apa yang dilakukan guru di kelas inklusif. Sejumlah 40 guru kelas dari delapan Sekolah Dasar Negeri Inklusif di Depok terlibat dalam penelitian ini. Sikap guru terhadap pendidikan inklusif diukur menggunakan MATIES-VI dan manajemen kelas diukur melalui alat ukur manajemen kelas. Untuk melihat perilaku manajemen kelas guru, dilakukan observasi melalui video rekaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan manajemen kelas dengan nilai korelasi r sebesar 0,475 ? < 0,01 . Sementara hasil observasi memperlihatkan bahwa perilaku manajemen kelas guru lebih sering muncul pada dimensi format pembelajaran.
Inclusive education requires teachers to interact not only with regular students but also special educational need SEN student. This study aims to determine whether there is a relationship between the teachers rsquo attitudes towards inclusive education and classroom management, and also get an overview about classroom management that teachers actually do in inclusive classroom. 40 teachers from eight Inclusive Public Primary School in Depok has been willing to engage in this research. The attitude of teachers towards inclusive education is measured using the MATIES VI and classroom management is measured by classroom management instrument. To view the teachers rsquo classroom management, observations was done through the video footage. The results showed that there is a significant relationship between the teachers rsquo attitude towards inclusive education and classroom management with a value of correlation r of 0,475 at 0,002 significance 0,01 . While the results of observations show that teachers rsquo classroom management behavior occurred more frequently in learning format dimension."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47342
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andini Hasby
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan mindfulness dan perceived school adjustment guru terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel mindfulness diukur menggunakan Mindfulness Attention Awarenes Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003) yang diisi oleh 70 guru. School adjustment dari siswa berkebutuhan khusus diukur menggunakan Short Form Teacher Rating Scale of School Adjustment (SFTRSSA; Betts & Rottenberg, 2007) yang telah diadaptasi oleh Yani (2013), dan diisi oleh guru pada 98 siswa.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara mindfulness guru dan perceived school adjustment siswa berkebutuhan khusus (r = -0.009; p < 0.05). Dengan demikian, tingkat mindfulness yang dimiliki oleh guru tidak dapat memprediksi school adjustment siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif.
The purpose of this study was to find out the relationship between teachers` mindfulness and perceived school adjustment of students with special needs in inclusive schools. There were two instruments used in this study. Teachers` mindfulness was measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003) completed by 70 teachers. School adjustment of special needs students was measured using the Short Form Teacher Rating Scale of School Adjustment (SFTRSSA; Betts & Rottenberg, 2007) that has been adapted by Yani (2013), and rated by the teachers for 98 students. Pearson Correlation analysis result showed that there is no significant relationship between teachers` mindfulness teacher and perceived school adjustment of special needs students (r = -0.009; p < 0.05). That means, teacher`s mindfulness couldn`t predict perceived school adjustment of special needs student at inclusive elementary school."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63446
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anisa Rahmadani
"Jumlah siswa berkebutuhan khusus yang belajar di kelas reguler semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut membawa konsekuensi bagi guru dalam mananjemen kelas agar dapat memenuhi kebutuhan dan karakter siswa yang semakin beragam. Pada konteks pendidikan, fungsi kelas tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga tempat siswa melatih kemampuan untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Faktor yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan inklusif adalah self efficacy yang guru miliki untuk mempraktikkan inklusif. Di sisi lain, manajemen kelas yang dilakukan guru dapat ditinjau sebagai suatu performa yang dipengaruhi oleh sejauh mana guru terlibat dalam pekerjaannya atau teacher engagement. Menggunakan replikasi model job demand resource, penelitian kuantitatif korelasional ini bertujuan untuk mengetahui apakah teacher engagement menjadi mediator dalam hubungan self efficacy dalam praktik inklusif dan manajemen kelas guru. Sebanyak 250 guru sekolah dasar inklusif se-DKI Jakarta mengisi mengisi kuesioner self report. Hasil menunjukkan bahwa self efficacy yang guru miliki untuk menerapkan pendidikan inklusif berperan sebagai personal resource. Analisis regresi Hayes menunjukkan bahwa teacher engagement secara signifikan berperan sebagai mediator. Hasil penelitian juga menunjukkan guru memiliki keyakinan yang rendah dalam hal kolaborasi, khususnya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait yang mendukung pembelajaran, seperti psikolog, guru pendamping khusus, dan terutama orangtua.
The number of students with special needs who study in regular classes is increasing every year. It brings consequences for teachers in classroom management in order to meet the diverse needs and characteristics of students. The contributing factor to the successful of inclusive education is the self efficacy that teachers have for practicing inclusive education. On the other hand, classroom management by teachers can be viewed as a performance which is influenced by the extent to which teachers are involved in their work or teacher engagement. Using replication model of job demand resource, this quantitave correlational study aims to determine whether teacher engagement acts as mediator in the relationship of self efficacy in inclusive practice and classroom management. A total of 250 teachers of inclusive primary schools in DKI Jakarta fill out a self report questionnaire. The results show that self efficacy that teachers have for implementing inclusive education plays as a personal resource. Hayes regression analysis showed that teacher engagement significantly acts as mediator. The results also show teachers have low confidence in collaboration, especially collaboration with related parties, such as psychologists, special teachers, and especially parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47959
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ni Made Santhi Oktariyani
"
ABSTRAKSekolah dasar merupakan pendidikan formal yang pertama kalinya mengajarkan anak mengenai pengetahuan akademik dan ketrampilan sosial. Pengalaman yang didapatkan anak selama belajar di SD memiliki pengaruh yang besar terhadap bagaimana anak memandang dan bersikap terhadap diri mereka sendiri maupun sekolah di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dasar untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak. Sekolah tidak dapat memberikan pendidikan secara efektif apabila tidak didukung guru yang efektif. Salah satu ketrampilan yang harus dikuasai guru adalah manajemen kelas. Selama satu dekade manajemen kelas merupakan salah satu komponen yang mendapatkan perhatian yang baik dari sekolah, guru dan orangtua. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 7 orang guru kelas 4-6 SD Tarakanita 3 ditemukan bahwa pemahaman guru mengenai manajemen kelas terlihat kurang, dimana mereka belum menyadari pentingnya manajemen kelas dalam pembelajaran.
Atas dasar pemikiran diatas, maka peneliti menyusun modul pelatihan manajemen kelas pada guru kelas 4-6 SD Tarakanita 3. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru mampu menyadari pentingnya manajemen kelas dalam proses belajar mengajar, dan siap melakukan manajemen kelas yang efektif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38813
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hasyani Karima
"Guru dikatakan sebagai penentu keberhasilan dalam pendidikan. Meskipun begitu, masih banyak guru yang belum kompeten dan berkualitas di Indonesia dan kurangnya antusiasme guru dianggap sebagai salah satu penyebabnya. Hal ini menjadi dasar pengembangan alat ukur Skala Antusiasme Guru SAG di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun alat ukur yang konsisten secara internal, valid mengukur antusiasme guru, memiliki item yang mampu membedakan individu, serta menyusun norma. Penelitian dilakukan kepada guru sekolah menengah di 15 sekolah di Jabodetabek n=299. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur SAG memiliki tingkat konsistensi internal yang baik ?=0,886, valid mengukur antusiasme guru melalui uji validitas konstruk dengan alat ukur new general self-efficacy pada dimensi antusiasme dalam mata pelajaran r=0,379, p.
Teachers are said to be the determinants of academic success. However, there are still many teachers who are not competent and qualified in Indonesia with lack of teacher enthusiasm is considered as one of the main cause. This became the basis for the development of Skala Antusiasme Guru SAG in Indonesia. This study aims to construct a test that internally consistent, validly measure teacher 39 s enthusiasm, have items that able to discriminate individuals, and set the norms. The study was conducted on secondary teachers in 15 schools in Jabodetabek area n 299. Result of the study shown that SAG has good internal consistency 0,886, validly measure teacher 39s enthusiasm through construct validity check with new general self efficacy test in subject enthusiasm r 0,379."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jones, Vern
Jakarta: Kencana, 2012
371.102 4 JON m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Rehabilitasi Rekonstruksi Pulau Nias, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri, Multi Donor Fund, 2010
372 PEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library