Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Seoul] : Han'guk Yongyang Hakhoe, 2010
R KOR 641.5 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lamis Yasyfiafiyah
"Skripsi ini membahas kimchi sebagai salah satu bentuk budaya kuliner pada masyarakat Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kimchi sebagai bentuk budaya kuliner di Korea dan mendeskripsikan perubahan yang dialami kimchi sebagai identitas kuliner Korea. Dalam penelitian ini diketahui bahwa kimchi yang sebelumnya hanya sebagai hidangan pendamping di setiap waktu makan orang Korea, berubah menjadi suatu identitas kuliner Korea. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan arus globalisasi dan industrialisasi di Korea.

This study focused on kimchi as one of culinary culture from Korean society. The purpose of this study is to analyze kimchi as a form of culinary culture in Korea and also to descript shifting in kimchi as Korea’s culinary culture identity. In this study, it was known that kimchi, that were previously known only as a side dish at every Korean people’s mealtime, turned into Korea’s culinary identity. This changes occurred due to globalization and industrialization in Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
De Mente, Boye
"his book offers a penetrating analysis of the behavior and values that shape the Korean business personality, making them such formidable competitors. The author provides practical tips and guidelines on how to interact with South Koreans in a truly positive and effective manner, and how to avoid the many pitfalls that so often doom foreign business efforts in Korea."
Singapore : Tuttle, 2014
332.673 095 MEN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meijer, Maarten
Seoul: Hyeonamsa, 2007
KOR 951.950 4 MEI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Mandara
"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa keefektifan dari program-program pembelajaran Bahasa Inggris yang mendatangkan penutur asli untuk mengajar Bahasa Inggris di Korea Selatan yang dikenal dengan ETA, EPIK, TaLK, dan GEPIK dengan menggunakan metode perbandingan. Metode tersebut membandingkan beberapa area dari setiap program yakni objektif dan tujuan, area pengajaran, kelayakan melamar oleh penutur asli Bahasa Inggris, skala pembayaran dan peran penutur asli di dalam kelas.
Melalui perbandingan dari area yang disebutkan sebelumnya, penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan apakah implementasi dari program-program tersebut pada dasarnya menguatkan persepsi orang Korea bahwa “Penutur asli merupakan guru yang lebih baik” atau sebaliknya. Selanjutnya, data yang dipergunakan untuk mendukung penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan dari situs resmi setiap program dan jurnal akademis yang terpercaya.
Penemuan dari penelitian ini adalah beberapa perbandingan ternyata mengacu pada penguatan persepsi bahwa penutur asli merupakan guru yang lebih baik namun pada saat bersamaan, perbandingan lainnya tidak demikian. Beberapa perbandingan memperlihatkan bahwa program-program tersebut ternyata tidak seefektif seperti yang diharapkan. Terakhir, penelitian ini menyimpulkan bahwa program-program tersebut tidak sepenuhnya menguatkan persepsi tersebut, dan walaupun mengundang penutur asli, program-program tersebut tidak memberikan hasil dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para pembelajar Korea seperti yang diharapkan.

The paper intends to analyze the efficacy of English language programs inviting English native speakers to teach English in South Korea namely ETA, EPIK, TaLK, and GEPIK by using a comparative study method. The method compares several areas of each program which are the objective and purpose, teaching areas, eligibility of applications by the native English teachers, pay scale and native teachers’ roles in the classrooms.
Through the comparison of the aforementioned areas, the research also aims to dissect whether the implementation of those programs basically strengthens the entrenched notion of "Native speakers as better teachers" in South Koreans' perception or vice versa. Moreover, the data used to support the research are collected from various sources such as reports from the official websites of each program and trustworthy academic journals.
The findings of this research are that several comparisons actually lead to the strengthening of the notion of native speakers as better teachers while the others do not, and that some other comparisons show that these programs are not as effective as they were expected to be. Eventually, the research concludes that the implementation of those programs partly strengthens the notion, and despite having invited native speakers, those programs do not actually yield the results of fully enhancing Korean English learners’ ability as initially expected.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Nur Qomariyah
"ABSTRAK
Kimchi merupakan makanan khas Korea yang terbuat dari berbagai sayuran yang dicampur dengan bumbu-bumbuan dan melalui proses fermentasi. Kimchi bahkan mampu menangkal wabah SARS dan virus flu burung yang sempat melanda kawasan Asia. Jurnal ini membahas kandungan-kandungan dalam kimchi yang membuat kimchi menjadi salah satu makanan bernutrisi tinggi dan memenuhi unsur-unsur kebudayaan universal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan latar belakang budaya makan kimchi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea Selatan yang kemudian dikaitkan dengan tujuh unsur kebudayaan universal dari C. Kluckhohn dan ilmu gizi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengambil sumber-sumber yang berhubungan dengan gizi dan kimchi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan proses fermentasi dari pembuatan kimchi menghasilkan nutrisi seperti vitamin dan mineral dan memiliki efek kesehatan yang melimpah. Dari segi budaya, kimchi dapat dikaitkan dengan lima dari tujuh unsur kebudayaan universal, yakni sistem pengetahuan; sistem kekerabatan dan organisasi sosial; sistem peralatan hidup dan teknologi; sistem mata pencaharian hidup dan kesenian.

ABSTRACT
Kimchi is a typical Korean food made from various vegetables mixed with spices prior to undergo fermentation process. Kimchi even able to fight off SARS and avian influanza virus outbreaks that once hit Asian region. This journal discusses the contents in kimchi that make it one of the most nutritious foods and meet the elements of universal culture. The purpose of this research is to explain the cultural background of eating kimchi in the daily life of South Korean society which is then associated with C. Kluckhohn rsquo;s seven elements of universal culture and nutritional science. This journal uses descriptive qualitative method by collating references related to nutrition and kimchi. The result of this journal revealed that fermentation process in making kimchi produces nutrients such as vitamins and minerals and generates abundant health effects. From cultural perspective, kimchi can be attributed to five of the seven elements of universal culture, i.e. knowledge system; kinship and social organization system; live equipment and technology system; livelihood systems; and arts."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andira Noveria Putri
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang cara Korea Selatan mengadaptasi budaya Islam dalam mengembangkan produk halal K-food. Dewasa ini, menurut data statistik, jumlah umat muslim di Korea Selatan semakin bertambah, baik dari penduduk asli maupun wisatawan yang berasal dari negara-negara mayoritas muslim. Hal itu membuat kebutuhan akan produk makanan halal meningkat. Korea Selatan melihat kesempatan ini sebagai peluang bisnis dan berusaha menjalin hubungan baik dengan negara-negara mayoritas muslim seperti Malaysia, Indonesia dan UEA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong perkembangan halal K-food dan upaya Korea Selatan untuk mengadaptasi nilai-nilai Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi budaya yang dilakukan Korea dalam sertifikasi produk makanan halal mengikuti model sertifikasi halal dari negara-negara mayoritas muslim seperti Malaysia dan UEA. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan makanan halal adalah pertambahan jumlah umat muslim di Korea Selatan, pengaruh pariwisata dan di sektor perdagangan sebagai komoditas ekspor ke negara-negara mayoritas muslim

ABSTRACT
This journal discusses how South Korea adapted Islamic culture in developing halal K-food products. Recently, based on the statistic, the number of muslims in South Korea are increasing, both from indigenous and also tourists coming from muslim majority countries. This makes the need for halal food products to increase. South Korea takes this chance as a business opportunity and seeks to have a good relationship with muslim majority countries such as Malaysia, Indonesia and UAE. The purpose of this study is to analyze the factors that encourage the development of halal K-food and South Korea 39;s efforts to adapt Islamic values. This research applies the qualitative method and using the literary technique. The results of this study shows that Korea rsquo;s cultural adaptation of halal food certification adapted the scheme of muslim majority countries such as Malaysia and the UAE. The factors that encourage halal food development are the growing number of muslims in South Korea, the influence of tourism and in the trade sector as an export commodity to muslim majority countries."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Macdonald, Donald Stone
Boulder: Westview Press, 1988
951.904 MAC k;951.904 MAC k (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gyonggido: Thaehaksa, 2006
R KOR 495.77 JIY
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>