Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wina Sanjaya
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
371.100 7 WIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kunandar
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
371.1 KUN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Divif Cyntia Nirmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peningkatan keterampilan menyimak dengan menggunakan media video sebagai media ajar dalam pembelajaran keterampilan menyimak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas action research yang menggunakan metode campuran mixed methods dalam analisis data-datanya. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil catatan lapangan peneliti, observasi, wawancara dengan siswa-siswa, dan diskusi dengan rekan guru. Data kuantitatif diperoleh dari tugas-tugas yang diberikan di setiap siklus, tes evaluasi di setiap akhir fase, tes awal pre-test di awal sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan tes akhir post-test di akhir pelaksanaan tindakan kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video sebagai media ajar dalam pembelajaran keterampilan menyimak dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa-siswa kelas X terlihat dari hasil nilai tes akhir post-test yang lebih tinggi dibandingkan hasil nilai tes awal pre-test . Selain itu, hasil kuesioner dan wawancara menunjukkan bahwa siswa-siswa memiliki persepsi yang positif terhadap penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menyimak.

This research was aimed to investigate the improvement of students rsquo listening skills using video as learning tool in the teaching of listening. This research was an action research that used mixed methods in analyzing its data. The data obtained were qualitative and quantitative. The qualitative data were gained from the observations, interviews with the students, and discussion with the collaborator. Meanwhile, the quantitative data were gained from the tasks that were given in every cycle, evaluation test in the end of every phase, pre test that was conducted in the beginning of implementation of action research, and post test that was conducted in the end of implementation of action research.
The results of the research showed that the use of video as learning tool in the teaching of listening skill could increase the listening skills of students grade X that was shown through post test that was higher compared to pre test. In addition, the results of questionnaire and interviews showed that students had positive perception toward the use of video in the teaching of listening skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Abdulhak
Jakarta: Rajawali, 2012
370.72 ISH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ekapuri
"Perilaku bekeijasama merupakan salah satu konstruk penting dalam mengembangkan keterampilan sosial anak (Chen, Liu dan Li, 2000). Perilaku bekeijasama yang dimaksud merupakan bentuk dari perilaku prososial yang menunjukkan kesediaan dan kemampuan individu untuk bekeija bersama orang lain (Wrightsman dan Deaux, 1978).
Perkembangan perilaku bekeijasama mengalami peningkatan yang signifikan ketika anak memasuki masa usia sekolah (Retnaningsih, 2004). Perkembangan perilakunya tersebut dapat diketahui melalui pola interaksi anak dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut digolongkan oleh Nugroho (1999) menjadi lima bagian, yaitu: pola interaksi apatis, pola interaksi other-oriented pasif atau self-centered aktif (OP/SA), pola interaksi other-oriented aktif atau self-centered pasif(OA/SP), pola interaksi keijasama pasif dan pola interaksi kerjasama aktif.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SDN Gedong 04 Pagi Jakarta, ditemukan bahwa tidak semua siswa usia sekolah (khususnya siswa reguler) di kelas 3 B dapat mengembangkan perilaku bekeijasama dalam situasi lingkungan kelas yang menerapkan model pendidikan inklusi. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian tindakan kelas yang sifatnya kualitatif. Tindakan yang diimplementasikan dalam situasi kelas tersebut berbentuk program kelompok belajar terpadu (KBT).
Progam KBT merupakan suatu program yang dapat memfasilitasi perkembangan perilaku bekeijasama siswa reguler dengan siswa autisma melalui situasi pembelajaran kelompok kecil dan menerima berbagai bentuk tugas di bawah arahan instruktur atau pendamping. Sementara, kelompok yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari dua siswa reguler dan satu siswa autisma.
Hasil observasi menemukan bahwa para siswa reguler telah dapat menampilkan pola interaksi keijasama aktif dengan temannya yang autisma. Meskipun masih ada satu siswa yang memunculkan adanya pola interaksi other-oriented pasif. Ditemukan pula bahwa munculnya keijasama aktif pada siswa reguler teijadi karena adanya peran instruktur atau pendamping dalam memberikan bimbingan kepada mereka untuk dapat bekeija bersama dengan temannya yang autisma. Adanya hasil penelitian tersebut maka perlu adanya tindak lanjut program KBT melalui penerapannya dalam situasi kegiatan belajar-mengajar di sekolah inklusi guna mencapai perkembangan perilaku bekeijasama yang optimal bagi para siswa reguler."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Menurut human development Report tahun 2003 versi UNDPperingkat HDI (human development index) atau kualitas sumber daya manusia Indonbesia berada pada urutan 112....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sahroni
"ABSTRACT
The goal of this research is to improve student knowledge about the shape of the earth and the environment awareness. This research was implemented to students of VII F SMP Negeri 6 Sukabumi in their first semester of academic year 2013/2014. This is a classroom action research conducted in two cycles in which each cycle consisted of two methods. The research was a collaborative effort of a team consisting of one researcher, one teacher model and two observers. The number of students of VII F is 42; consisting of 20 boys and 22 girls. Through validity test of student knowledge about the surface of the earth, 30 questions are obtained out of the 40 questions on the first cycle. Based on the result of data analysis on student knowledge about the shape of the earth in the first and second cycles, we obtained respectively 71,43% and 80,95. Based on the result of data analysis of environmental awareness in the first and second cycle, we learned that high awareness levels respectively 45,24% and 76,19%. This means that in the first cycle, the intended high awareness was not achieved because it was only < 50% (the success criterion). Meanwhile in the second cycle the figure was > 50%. So the success criterion are achieved. Based on these data it can be concluded that the learning management of using jigsaw cooperative learning method and guided inquiry can improve student knowledge about the shape of the earth and the environmental awareness."
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018
370 JPLH 6:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Viciawati Machdum
"Child sexual abuse sering diartikan sebagai perlakuan salah secara seksual terhadap anak, atau juga kekerasan seksual terhadap anak. Dalam tesis ini, ketiga kata tersebut seringkali dipergunakan secara bergantian. Terjadinya child sexual abuse disebabkan berbagai macam faktor yang kompleks, baik faktor lingkungan maupun faktor internal dalam anak. Beberapa faktor internal diri anak-anak yang membuat mereka rentan menjadi korban adalah selain anak-anak memiliki posisi tawar menawar yang lemah anak-anak tidak memiliki ketrampilan untuk melindungi diri mereka dan child sexual abuse. Oleh karena itu, panting bagi orang tua untuk melakukan pemberdayaan terhadap anaknya, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan seksualitas sejak dini. Dengan demikian, anak-¬anak pun dapat menghadapi berbagai perilaku yang tidak menyenangkan apabila mereka harus berhadapan dengan berbagai orang yang berniat untuk melakukan sexual abuse.
Permasalahannya adalah seringkali orang tua tidak mengetahui urgensi pendidikan seksualitas kepada anaknya. Walaupun orang tua sudah mengetahui, mereka juga masih tetap merasa tidak dapat memberikan pendidikan seksualitas. Penelitian tindakan ini berupaya untuk memberikan pemecahan permasalahan dan memenuhi kebutuhan orang tua dalam memberikan pendidikan seksualitas kepada anaknya sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse.
Proses identifikasi permasalahan dan kebutuhan orang tua, interpretasi atas permasalahan dan kebutuhan tersebut, serta pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dilakukan dalam siklus penelitian tindakan (look think dan aci) yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan. Adapun siklus penelitian tindakan yang dapat dilakukan adalah satu siklus.
lnformasi mengenai permasalahan dan kebutuhan orang tua dalam melakukan pendidikan seksualitas sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse, digali dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Adapun metode kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan orang tua tersebut adalah pemasaran sosial, yaitu dengan
mempergunakan metode kelompok yang bersifat masal, berupa sebuah seminar. Berdasarkan proses identitikasi permasalahan dan kebutuhan kepada sepuluh orang kelompok sasaran seminar yang dilaksanakan adalah bertema "Berani untuk Berdiskusi Seksualitas Bersama Anak Sebagai salah Satu Upaya Pencegahan Child Sexual Abuse". Seminar tersebut mengikutsertakan tiga orang narasumber yang memiliki kompet nsi dalam penanganan child sexual abuse, pendidikan dan agama, serta psikologi. Berbagai permasalahan dan kebutuhan, serta interpretasi dari permasalahan dan kebutuhan orang tua yang diperoleh dari sepuluh orang kelompok sasaran disampaikan kepada masing-masing narasumber seminar. Dengan demikian, mereka dapat mempengaruhi orang tua untuk mengetahui bahwa pendidikan seksualitas tidak tepisahkan dengan pendidikan agama; mengetahui menyadari dan menyepakati urgensi pendidikan seksualitas sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse, mengetahui dan menyepakati bahwa orang tua adalah narasumber utama bagi anaknya yang memiliki rasa ingin tahu mengenai seksualitas.
Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pemasaran sosial yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini mencapai derajat perubahan yang diinginkan. Pemasaran sosial dalam penelitian tindakan ini dapat melakukan perubahan sikap (aspek pengetahuan, aspek kognisi dan aspek konasi) yang dimiliki oleh salah seorang anggota kelompok sasaran yang sebelumnya benar¬benar menolak untuk melakukan pendidikan seksualitas sejak dini. Setelah mengikuti seminar, anggota kelompok sasaran tersebut mau merubah seluruh aspek sikap dirinya, yaitu aspek kognisi, afeksi maupun konasi. Namun ada pula salah seorang kelompok sasaran juga ada yang bersikap secara konsisten, is menolak semua gagasan yang ditawarkan dalam penelitian tindakan ini. Perbedaan sikap yang ditujukan oleh setiap kelompok sasaran bukan ditujukan untuk menilai bahwa kelompok sasaran yang satu lebih baik dari kelompok sasaran yang lainnya Melalui metode penelitian yang.dipergunakan, penelitian tindakan ini dapat menggali bahwa setiap kelompok sasaran memiliki permasalahan dan kebutuhan yang barbeda. Masukan berbagai permasalahan dan kebutuhan kelompok sasaran --baik yang bersepakat maupun tidak bersepakat, dapat dijadikan masukan untuk pengembangaan kegiatan pendidikan seksualitas untuk anak melalui pemasaran sosial sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku salah secara seksual terhadap anak.
Kemudian salah satu hal yang menarik untuk dikembangkan dari kegiatan seminar dalam penelitian tindakan ini adalah pemasaran sosial mengenai tujuan pemberian pendidikan seksualitas untuk anak. Sebenamya jika orang tua tahu tujuan pendidikan seksualitas, maka orang tua tidak perlu merasa tabu untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada anak. Kemudian jika orang tua dapat melakukan pendidikan seksualitas dengan komunikasi dua arah, maka orang tua tahu apa yang perlu disampaikan kepada anak sesuai usia pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga efek negatif dari pendidikan seksualitas yang dipersepsikan oleh orang tua, dapat dihindari. Namun kepiawaian orang tua untuk berkomunikasi dengan anak tidak dapat didapatkan secara instan. Oleh karenan a, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak perlu dilakukan sedini mungkin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Zuriah
Malang: Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang, 2001
001.42 ZUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>