Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan Listyo Bimantoro
"Obyek wisata yang ada di Magelang memberikan dampak perubahan terhadap penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata. Tidak hanya penggunaan tanah dan fungsi bangunan tetapi juga berdampak pada perubahan jumlah dan mata pencaharian penduduknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata di Magelang meliputi obyek wisata Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng. Penggunaan tanah dan fungsi bangunan yang diteliti adalah penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng. Variabel pendukung lain yang digunakan adalah jumlah dan mata pencaharian penduduk di sekitar obyek wisata. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan semakin besar apabila mendekati obyek wisata dan pusat kegiatan ekonomi. Perubahan jumlah dan mata pencaharian penduduk semakin besar seiring dengan perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata.

Abstract
Vacation place in Magelang gives the impact for the landuse and function of building change around that vacation place. Not only it but also gives the impact for changing of population and livelihood. The aim of this research is to know the landuse and function of building change in the Magelang as the vacation place. The places which are the object of research are in the Candi Borobudur and Taman Kyai Langgeng area. The variables that are used in this research are the population and the livelihood of the people there. The analysis method that is used in this research is descriptive analysis method with the spatial approach. The result of this research is the landuse and the function of building change will be bigger if the area is closer with the vacation area and the economical centre. The changing of population and livelihood are equal with the landuse and the function of building change in the vacation area."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukian Mulyadi
"Hakekatnya pola penggunaan tanah merupakan gambaran di atas ruang daiipada gabungan basil jenis usaha manusia, tingkat teknologi dan jwnlahnya. Adanya penyebaran jumlah penduduk yang tidak merata dan seimbang akan mengakibatkan perbedaan perkembangan penggunaan tanah yang ada. Perkembangan penggunaan tanah yang dijumpai di setiap wilayah akan mencapai suatu tahapan perkembangan tertentu, sebagaimana yang dikemukakan Prof. I Made Sandy dan skema A sampai dengan skema I.
Kabupaten Sleman path tahun 1994 terdiri dan 17 kecamatan dengan luas 57.482 ha dan berpenduduk 788.340jiwa. Dan Kabupaten Kulonprogo path tahun 1994 terdiri dan 12 kecamatan dengan luas 58.628 ha dan berpenduduk 424.75 1 jiwa. Kabupaten Sleman memiliki wilayah dataran rendah sampai wilayah pegunungan dan diantara wilayah tersebut terdapat lereng 0% sampai lereng lebih dan 40%. Kabupaten Kulonprogo memiliki juga wilayah dataran rendah sampai wilayah dataran tinggi, namun dibandingkan dengan Kabupaten Sleman, lereng di Kabupaten Kulonprogo relatiflebih terjal.
Masalah: 1. Perkembangan penggunaan tanah path tahun 1994 di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo sudah mencapai tahap apa berdasarkan skema yang dikemukakan oleh Prof I Made Sandy? 2. Dimanakah letak perbedaan penggunaan tanah path Wilayah Tanah Usaha tertentu di kedua kabupaten tersebut ? 3. Bagaimanakah kaitannya dengan faktor yang mempengaruhi penggunaan tanah?
Kesimpulan:
1. Pola penggunaan tanah di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo berbeda, yakni setelah perkainpungan, terdapat sawah, kebun campuran, tegalan dan terakhir hutan. Perbedaannya path Kabupaten Kulonprogo setelah perkampungan terdapat sawah, kebun campuran, lalu perkebunan, tegalan dan terakhir hutan.
2. Path Kabupaten Sleman keathan pemanfaatan untuk lahan persawahan sudah berkembang ke arah pegunungan, akan tetapi luas persawahan yang dibuat ke arah pegunungan relatif kedil luasnya, sehingga tahapan penggunaan tanah di kabupaten mi telah berada path skema G. Pada Kabupaten Kulonprogo wilayah yang lebih tinggi terdapat kebun campuran dan tegalan sedangkan pemanfäatan tanah untuk lahan persawahan dan perkampungan sudah terthpat path wilayah sekitar pantai, sehingga tahapan penggunaan tanah di kabupaten mi telah berada path skema H.
3. Pengusahaan tanah di Kabupaten Sleman didominasi oleh pengusahaan tanah intensif yang berupa lahan persawahan, sedangkan pengusahaan tanah di Kabupaten Kulonprogo didominasi oleh pengusahaan tanah kurang intensif yang berupa kehun campuran.
4. Penggunaan tanah di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo tahun 1994 sudah tidak sesuai lagi dengan konsepsi Wilayah Tanah Usaha.
5. Perbedaan penggunaan tanah di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo 'dipengaruhi oleh faktor ketinggian, lereng dan kepathtan penduduk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Santoso
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yacinta Susita Dewi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
306 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
306 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Sahat Hasudungan
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subur Kurniawan
"Tanah dalam arti ruang mempunyai kedudukan yang strategis bagi kehidupan manusia,
terutama untuk pembangunan.Salah satu bentuk pembangunan itu adalah pembangunan
dibidang pertanian, baik oleh pemerintah, swasta maupun perorangan.Transniigrasi
lazimnya diartikan sebagai kegiatan sehubungan dengan tanaman pangan, sehubungan
dengan itu kualitas tanah yang dicari adalah yang baik untuk tanaman pangan dan
penetapan suatu daerah transmigrasi hams benar-benar dinilai kemampuan
tanahnya.Keberhasilan suatu daerah transmigrasi mengakibatkan peningkatan jumlah
penduduk.
Penggunaan tanah tidak statis melainkan berkembang kearah peningkatan kualita dan
peningkatan luas, karena jumlah manusia meningkat. Pengaruh tekanan penduduk dapat
meningkatkan teknologi pertanian di suatu daerah, misalnya merubah tanah alang-alang
menjadi sawah.
Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Panaragan Jaya dan UPT Mulyo Kencono secara
administrasi masuk ke dalam wilayah Kecamatan Tulang Bawang Tengah, sedangkan UPT
Kartasari masuk wilayah Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Lampung Utara.
Ketiga UPT mi memiliki persamaan yaitu kondisi fisik yang relatif sama, penempatan
penduduk pada waktu sama, yaitu pada tahun 1974 dan penyerahan UPT kepada
pemerintah daerah pada tahun yang sama pula, yaitu tahun 1981.
Masalah dalam penelitian mi adalah bagaimana pola perubahan penggunaan tanah di tiga
UPT tahun 1981 dan tahun 1996, dan bagaimana persamaan dan perbedaan dal pola
perubahan penggunaan tanah di tiga UPT tersebut tahun 1981 dan tahun 1996 ? (Pola
perubahan yang dilihat adalah sejauh 5 km dari pusat UPT dari tiap-tiap UPT)
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pola penggunaan tanah di UPT Panaragan Jaya
relatif tidak mengalami perubahan, yaitu didominasi oleh penggunaan tanah tegalan.
Sedangkan di UPT Mulyo Kencono mengalami perubahan dan penggunaan tanah tegalan
menjadi sawah sampai dengan 3 km dari pusat UPT. Di UPT Kartasani mengalami
perubahan penggunaan tanah padang menjadi sawah. Persamaan dari penubahan penggunaan tanah pertanian di tiga UPT adalah pada
penggunaan, tanah perkebunan yang mengalami peningkatan luas: Sedangkan dan
persentase penggunaan tanah intensif (sawali dan tegalan) makin jauh dan pusat UPT
persentase relatif makin. berkurang. Perbedaan perubahan penggunaan tanah terdapat pada
perubahan luas perkebunan dan sawah. Peningkatan jumlah penduduk, kepadatan, dan
persentasejumlah petani sejalãn dengan peningkatan penggunaan tanah pertanian"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Saputra
"Perubahan penggunaan lahan dari hunian menjadi industri dan pergudangan di kelurahan Kamal dan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat menunjukkan terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan/peraturan yang keluarkan oleh Pemda DKI Jakarta, yaitu tidak sesuainya kodisi eksisting dengan Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah (RRTRW) Kecamatan Kalideres yang telah ditetapkan (Perda 6/1999). Kondisi tersebut seakan-akan menunjukkan ketidak konsistenan Pemda DKI Jakarta dalam menata suatu wilayah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah ditentukan. Beberapa aspek yang berpengaruh dalam penggunaan lahan tersebut di antaranya adalah aspek aksesibilitas daerah tersebut ke terminal, pelabuhan dan bandara, dan kegiatan di kawasan yang saling berdekatan (neighbourhood) serta aspek harga properti pergudangan dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari harga lahan/bangunan (Property price), aksesibilitas (accessibility) dan kegiatan di kawasan yang berdekatan (neighbourhood) kepada terjadinya perubahan penggunaan lahan dari hunian menjadi industri dan pergudangan di Kelurahan Kamal dan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Metode penelitian yang adalah dengan menggunakan survey kepada 41 responden pemilik bangunan gudang, dan metode analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor harga lahan/bangunan (property price), aksesibilitas (accessibility) dan kegiatan di kawasan yang berdekatan (neighbourhood penggunaan lahan dari hunian menjadi industri dan pergudangan di Kelurahan Kamal dan Tegal Alur Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Dari ketiga faktor tersebut, faktor kegiatan di kawasan yang berdekatan (neighbourhood) merupakan faktor penyebab utama/dominan yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di kelurahan Kamal dan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres. Jakarta Barat.
Perubahan pola pemanfaatan lahan di Kelurahan Kamal dan Tegal Alur sangat ditentukan dengan keterkaitan antar kegiatan wilayah (aglomerasi). Indikasinya dapat dilihat bahwa di Kelurahan Kamal dan Tegal Alur sedikit sekali ditemukan lahan hunian dan lahan kosong, lahan yang ada sudah padat dengan Universitas Indonesia kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan industri dan pergudangan.Hal ini dikarenakan lahan yang berfungsi untuk industri dan pergudangan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang berfungsi hunian. Saran penelitian adalah (1) Jika Pemda DKI Jakarta akan melakukan peninjauan kembali terhadap Rencana Tata Ruang Wilayahnya, agar lebih memperhatikan faktor kegiatan di kawasan yang berdekatan (neighbourhood) dengan wilayah tersebut; (2) Pemda DKI Jakarta agar mempertimbangkan keberadaan bangunan pergudangan di Kelurahan Kamal & Tegal Alur yang tidak sesuai dengan RTRW mengingat banyaknya tenaga kerja yang menggantungkan nasibnya dari keberadaan gudang-gudang tersebut; (3) Terhadap wilayah lain yang memiliki karateristik yang sama dengan wilayah penelitian yang berpotensi menimbulkan permasalahan serupa, seperti di Kelurahan Kapuk dan Cengkareng Barat. Kecamatan Cengkareng. Jakarta Barat, Pemda DKI Jakarta harus lebih ketat melakukan pengawasan dan penertiban bangunan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku; (4) penelusuran variabel lainnya yang dimungkinkan dapat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan seperti faktor geografis, faktor kebijakan pemerintah dan faktor hukum pertanahan.

The changing purpose of residential areas to industrial and warehouses areas in Kelurahan Kamal and Tegal Alur. Kecamatan Kalideres Jakarta Barat showed the violence against the law which was issued by Pemda DKI Jakarta, which was the disparity between existing condition and Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah (RRTRW) of Kecamatan Kalideres which had been established as Perda 6/1999. This such condition was likely showing the inconsistency of Pemda DKI Jakarta in managing certain areas comply with established RRTRW. Several aspects which had influences in using areas were accessibility to terminal, seaport, and airport, and activities within close areas (neighbourhood), and also the cost of warehouses and other industrial cost. This research was aimed to analyze the influence of cost of land and building (property prices), accessibility, and activities within close areas (neighbourhood) toward the changing usage of residential areas to industrial and warehouses areas in Kelurahan Kamal and Tegal Alur. Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. 41 respondents?the warehouses owners, were particitipated in this study by employing survey method. Multiple regression analysis was used to test hypotheses.
Results showed that (property prices), accessibility, and activities within close areas (neighbourhood) toward the changing usage of residential areas to industrial and warehouses areas in Kelurahan Kamal and Tegal Alur. Kecamatan Kalideres. Jakarta Barat. From the three factors of variable research, activities within close areas (neighbourhood) is a domain factor toward the changing usage of residential areas to industrial and warehouses areas in Kelurahan Kamal and Tegal Alur. Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.
The changing purpose of land in Kelurahan Kamal and Tegal Alur activities within close areas to support agglomeration. This indication saw that Kelurahan Kamal & Tegal Alur only few housing and land are used, that land full with activities of industries and warehouses. This condition of the object are used to industries and warehouses to support high-economics land not housing function. Suggestions can be proposed as follow: (1) neighbourhood should be considered if Pemda DKI Jakarta decide to review Rencana Tata Ruang Wilayah; (2) Pemda DKI Jakarta should consider the existence of warehouses in Kelurahan Kamal & Tegal Alur which not comply with RTRW since there are so many Universitas Indonesia vi labours granting their lives from those warehouses; (3) in the case of areas which have similar characteristics with research areas which have potential to create similar problems, such as Kelurahan Kapuk and Cengkareng Barat.Kecamatan Cengkareng.Jakarta Barat, Pemda DKI Jakarta should place tighter control and building management comply with regulations; (4) tracing to find another variables which influence changes of land usage such as geographical factor, government policy factor, and land law/regulation factor."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Nur Fatimah
"Kecamatan Dramaga merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, dimana di Kecamatan ini terdapat Kampus Institut Pertanian Bogor. Pada awal pembangunan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga bersifat kedesaan.  Namun seiring berjalannya waktu, kampus ini berubah menjadi kawasan kekotaan dengan berbagai fasilitas yang mendukung sivitas akademika IPB. Dengan menggabungkan data sekunder, dan primer yang didapatkan melalui wawancara dan observasi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial perubahan penggunaan lahan dan fungsi bangunan di Kecamatan Dramaga. Untuk mengetahui pola perubahan penggunaan lahan, analisis dilakukan dengan metode asosiatif peta kepadatan penduduk dan penggunaan tanah antara tahun 2015 dan 2022, serta perubahan fungsi bangunan pada tahun 2022.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa area yang dekat dengan kampus IPB mengalami perubahan penggunaan lahan terlebih dahulu, dan semakin lama, perubahan tersebut semakin meluas menjauhi kawasan kampus. Perubahan perubahan fungsi bangunan menunjukkan pola yang serupa, namun jenis fungsi bangunan tidak menunjukkan adanya keteraturan pola spasial.

Bogor Agricultural University Campus located in Dramaga Sub-District, in Bogor Regency, West Jawa. In the earlier time of the IPB Campus construction, Dramaga Sub-District was a rural area.  But over time, this campus turned into an urban area with various facilities that support the academic community.  By combining secondary an primary data that collected through observations and deep interviews, this study aims to determined the spatial pattern of land use changes and building functions in the surrounding area of IPB campus. To find out of land use changes pattern, an analysis was carried out using associative method of population density and land use maps between 2015 and 2022, as well as changes in building function in 2022. The result showed that the initial land use changes occurred in the area that adjacent to IPB campus. These changes are increasingly expanding away from the campus area. Changes in building function shows a similar pattern, but the type of building function does not show any regularity spatial pattern."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>