Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabriana Jayaputri
"Tesis ini membahas mengenai Pengaruh pengembangan senjata Iran terhadap stabilitas keamanan di Timur Tengah. Persenjataan yang difokuskan dalam penulisan tesis ini adalah persenjataan konvensionalnya. Persenjataan konvensional merupakan persenjataan yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara Militer Iran disamping juga untuk memenuhi kebutuhan personel Militer Iran. Dinamika persenjataan konvesional Iran memberikan pengaruh terhadap perkembangan keamanan regional di Timur Tengah. Kawasan Timur Tengah yang sebelumnya telah memiliki berbagi konflik yang berlarut-larut, ditambah dengan adanya perkembangan persenjataan konvensional tersebut, membuat konflik serta ketegangan kawasan terhadap kemungkinan ancaman Iran. Dalam perspektif Iran dibawah pemerintahan Ahmadinejad, pengembangan persenjataan konvensional Iran ditujukan untuk sistem pertahanan Iran yang bersifat defensif sekaligus menjadi kekuatan yang signifikan di kawasan regional Timur Tengah. Hal ini membuat terjadinya security complexes di kawasan tersebut.

This thesis examines the influence of the development of Iran's weapons to security and stability in the Middle East. Weaponry that are focused in this thesis is conventional. Conventional weaponry is weaponry that used for Navy, Army and Air Force in addition to the Iranian military. The dynamics of Iranian conventional weapons influences regional security in Middle East. Middle East region who have previously had shared the protracted conflict, added with the development of conventional weapons, making the conflicts and tensions the region to the possibility of Iranian threat. In the perspective of the Iranian government under Ahmadinejad, the development of Iranian conventional weapons is aimed for Iran's defense system as well as a significant force in the Middle East region. This makes the occurrence of security complexes in the region of Middle East."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29794
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Rayyan Subekti
"Tesis ini meneliti mengenai dinamika persenjataan Indonesia akibat peningkatan kapabilitas militer China. Teori yang digunakan adalah Balance of Threat oleh Stephen M Walt dan Model Action Reaction oleh Barry Buzan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan studi kepustakaan sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan empat indikator Balance of Threat, China dapat dikategorikan sebagai ancaman bagi Indonesia. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa indeks perbandingan kekuatan China dan Indonesia terpaut sangat jauh, selain itu berdasarkan indikator model action reaction, Indonesia cenderung melakukan Arms Reduction.

This thesis researches about Indonesia?s arms dynamic in reaction of China?s increasing military capability. Balance of Threat by Stephen M. Waltz and Action Reaction Model by Barry Buzan are the theories used in this research. This thesis uses a quantitative research method as means of collecting data.
This research concludes that from the four indicators of the Balance of Threat theory, China is categorized as a threat for Indonesia. This research also reveals that the power comparative index between Indonesia and China is very large . Also based on the indicator from the action reaction model, Indonesia is moving towards an Arms Reduction process.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30504
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Transaction Books, 1973
327.174 PEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusran
"Tesis ini bertujuan menjelaskan strategi Amerika menghentikan program pengembangan nuklir Iran pada masa pemerintahan presiden George Walker Bush. Peneiitian ini menggunakan metode kualitatif dan tingkat analisa individu. Kerangka teori yang digunakan adalah teori pengamhilan keputusan Model I, dan didukung oleh teori strategi. Dalam penelitlan ini ditemukan bahwa program pengembangan nuklir Iran dapat mengancam kepentingan nasional Amerika seperti militer, ekonomi, dan hegemoninya. Alasan itulah yang membuat Amerika berkeinginan keras untuk menghentikan program nuklir Iran tersebut. Amerika sebcnarnya dapat menggunakan strategi unilateral rnelalui impelemtasi doktrin prepentif, tetapi Amerika justru memilih altematif lain, yakni dengan menggunakan strategi-strategi multilateral melalui diplomasi. Inilah yang membuat paradoksal dalam politik luar negeri Amerika. Strategi diplomasi yang ditempuh Amerika berisikan opsi-opsi dan tindakan-tindakan yang target utamanya untuk menarik simpati dan menggalang dukungan masyarakat intemasional terhadap Amerika. Dengan strategi multilateral itu Amerika berhas1I memperoleh dukungan dati elemen-elemen penting aktor intemasional dan membuat OK PBB menjatuhkan sanksi resoiusi yang sangat mempersullt Iran untuk meJanjutkan perogram pengembangan nuklimya. Jadi, pilihan strategi multilateral yang dijalankan Arnerika teJah berhasil mempersempit dan mempersulit pos1s1 [ran untuk melanjutkan program pengembangan nuklirnya.

The purpose of this Thesis to explain American's strategy to stoping Iran's Nuclear Programs during George Walker Bush government. This thesis use qualitative method, and individual level analysis. Decision Making Model I and strategy theory used to analyse this thesis. This research found that Iran's Nuclear Programs potential to threat American's national interests, such as ma!itary, economy, and hegemony. So that, America want to end that program. American foreign policy to Iran's Nuclear Programs to catch sight of paradox. In fact, America can use preemptive military strike doctrine implementation (unilateral strategy) to stoping Iran's Nuclear Programs. But. with rationabie judgement. America prever to use diplomacy (multilateral strategy). With diplomacy strategy. America sucsess to get international community support to stoping Iran's nuclear programs."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33541
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nazaruddin
"Tesis ini menganalisa bagaimana out put kualitas yang dihasilkan oleh Pusat Peralatan Militer TNI AD, dalam kriteria, fungsi, aman dipakai, ergonomi, dan performance dengan subkriteria variabel elemen, kemampuan daya tembak, daya gerak, operasional, pemeliharaan, suku cadang, fleksibilitas, kekhususan, kompetitif, tahan model, original serta bagaimana strategi yang memungkinkan Indonesia dapat survival dalam mengantisipasi pengaruh perkembangan teknologi dalam dunia peralatan militer.
Penggunaan Metoda Analytical Hierarchy Process (AHP), generasi Hierarchical Preference Analysis (Hipre 3 +) memperoleh suatu keputusan alternatif dan prioritas strategi yang berjalan saat ini dan alterternatif perencanaan strategi yang konprehensif diimplementasikan sebagai antisipasi masa depan secara proporsional. Strategi yang ditampilkan terdiri tiga alternatif yakni, Statis, sebagai kelanjutan keberadaan yang ada baik dari segi kepemimpinan, operasional maupun fasilitas tanpa ada perubahan yang signifikan. Perubahan bertahap dengan pembenahan baik disisi Standar operasional prosedur (SOP), kepemimpinan, kultur kerja yang lebih modren serta pendukung fasilitas secara bertahap dan terprogram. Perubahan dinamis, suatu tantangan yang memerlukan penyesuaian secara keseluruhan dengan mengadakan perubahan secara modrenisasi.
Hasil yang diperoleh dari ketiga alternatif prioritas kriteria dalam penelitian ini sesuai dengan kondisi saat ini adalah implikasi prioritas menggunakan strategi perubahan bertahap.
This thesis analyses the output quality achieved by the TNI AD Military Equipment center, utilizing the criteria of: safety, ergonomic, and performance and variable sub criteria of shooting ability, active ability, easements operation of maintenance, availability of spare parts, flexibility, unique nets, competitiveness, model duration, originality, including a possible strategy that enables Indonesia to survive in anticipating the impact of technological development in the field of military equipment.
The use of Analytical Hierarchy Process (AHP), Hierarchical Preference Analysis (Hipre 3 +) generation results in alternative decision and priority strategy that is valid at this moment and an alternatives strategy planning which is comprehensive to implement in anticipation for the future. The strategy shown is made up of three alternatives: Static, which is to continue the existence from the point of leadership, operational, and without significant change. Gradual change means restoring from the point of Operational Standard Procedure (OSP), leadership, modernized work culture with accommodating facility gradually and programmed. Dynamic change, which means adaptation of the wholly modem change.
The result obtained from the three alternative priorities in this research which is appropriate for the present condition, is the strategy by gradual change.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Mochamad Raga Saputra
"Setelah selesai Perang Dingin tepat pada awal tahun 90an, Cina melakukan peningkatan kapabilitas militer secara besar-besaran. Program peningkatan kapabilitas militer ini mendapat perhatian lebih di kawasan Asia Timur, terutama Jepang. Negara samurai itu merasa sangat terancam dengan peningkatan kapabilitas militer Cina yang lebih fokus terhadap pengembangan senjata yang bersifat ofensif. Maka dengan demikian Jepang melakukan peningkatan kapabilitas militer yang bersifat ofensif untuk merespn apa yang telah dilakukan oleh Cina. Pertanyaan penelitan dalam kasus ini bagaimana stabilitas sistem di Asia Timur khususnya antara Cina dan Jepang setelah melakukan strategi ofensif. Dalam penelitan ini menggunakan penelitian positivist atau yang sering disebut dengan penlitian kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan kapabilitas militer Cina lebih pesat dibandingkan peningkatan kapabilitas militer Jepang dan jumlah kekuatan ofensif Cina lebih besar dibandingkan kekuatan ofensif Jepang. Hal ini dapat memicu terjadinya perlombaan senjata antara Cina dan Jepang yang dapat mengakibatkan stabilitas sistem dikawasan goyah, karena dengan terjadinya perlombaan senjata konflik terbuka dapat terjadi kapan saja.

Since the end of the Cold War,China military rise has become an issue in East Asia Region. The rise of China?s military resulted a serious threat in East Asia, especially Japan. Japan perceive the rise of China?s military as a threat to its national security. The reason that the rise of military capabilities in China is more focus on offensive weapons. In order to response China offensvie strategic, Japan also develop its military capabilities and it is offensive. The research questions being proposed in this thesis are how is the system stability in the region after China and Japan develop its offensive military capabilities. The study uses quantitative research to see how arms has an effect to ystem stability in the East Asia region.
The result of this study shows that military rise of China is more superior than Japan. China has much more offensive weapon than Japan. Because of this fact, the big gap between China and Japan can trigger an arms race in East Asia region. If an arms race happen, the tendency of an open war theater is very possible and it will cause an unstable system in the region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Hosianna Rugun Anggreni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan luar negeri yang diambil Indonesia terkait isu nuklir Iran. Indonesia yang bergabung menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 2007 turut mendukung resolusi nomor 1747 tahun 2007 tentang penjatuhan sanksi terhadap Iran untuk pengembangan nuklir Iran. Kebijakan luar negeri Indonesia ini mengundang perhatian di dalam negeri terutama dari pihak DPR RI yang berujung pada pengajuan hak interpelasi. Dalam Resolusi DK PBB nomor 1803 tahun 2008, Indonesia memilih untuk abstain.
Penelitian ini ingin melihat apakah dan bagaimanakah sikap DPR turut menjadi faktor domestik yang menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam memilih kebijakan luar negerinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPR RI pasca reformasi memiliki wewenang untuk turut mempengaruhi kebijakan luar negeri dan hubungan luar negeri Indonesia. Dalam kasus kebijakan luar negeri Indonesia mengenai isu nuklir Iran, DPR telah menunjukkan perannya untuk terlibat di dalam proses yang turut mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia (KLNI) pada tahap tertentu, namun demikian faktor diplomasi bilateral yang dilakukan antara pemerintah Indonesia- Iran tetap menjadi faktor kunci.

ABSTRACT
This thesis discusses Indonesian foreign policy on Iranian nuclear issue. Indonesia who was a non-permanent member of the United Nations Security Council in 2007 voted in favor for resolution number 1747 year 2007, imposing sanctions against Iran for its nuclear development. This has in turn triggered criticism, particularly from the Indonesian House of Representative (DPR RI) that resulted in interpellation. In the United Nations Security Council Resolution number 1803 year 2008, Indonesia decided to abstain.
This research looks into whether and how the Parliament is constituting the so called domestic factors for the Government of Indonesia in determining its foreign policy. The research shows that the DPR RI post-reform era holds the power to influence Indonesian foreign policy and its international relations. In the case of Indonesian foregin policy on Iranian nuclear issue, DPR RI has shown its ever expanding role to be involved in the process of influencing Indonesian foreign policy to a certain extent. Nevertheles, bilateral diplomacy between the Government of Indonesia and Iran plays pivotal role."
2009
T26672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder: Westview Press, 1986
327.174 TEC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Merdisyam
"Tesis ini mengenai sistem pengamanan Pusat Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy yang berada di kawasan Puspiptek Serpong Tangerang. Instalasi nuklir Pusat Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy merupakan suatu objek vital nasional yang dimiliki bangsa Indonesia, sebagai instalasi nuklir sektor keamanan merupakan hal yang sangat menjadi prioritas dan penting, didalamnya terdapat fasilitas reaktor nuklir dan menyimpan bahan berbahaya mengandung radiasi dan bahan radioaktif.
Kawasan instalasi nuklir sangatlah rentan terhadap timbulnya berbagai masalah yang berkaitan dengan keselamatan, bahaya kerawanan dan ancaman keamanan, baik yang ditimbulkan dari dalam maupun dari luar. Saat ini ancaman terorisme juga semakin sering terjadi, tidak menutup kemungkinan tempat seperti Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong menjadi salah satu target sasaran teroris. Untuk itu diperlukan suatu sistem pengamanan yang dapat menjawab segala ancaman yang datang.
Sasaran dari suatu kegiatan pengamanan meliputi pengamanan personil, pengamanan fisik, dan pengamanan informasi. Dalam penelitian ini pembahasan lebih difokuskan kepada Manajemen Pengamanan Fisik (Physical Security Management} berupa sistem pengamanan instalasi dan material nuklir, sedangkan mengenai pengamanan personil dan informasi dalam penelitian ini penulis hanya membatasi secara garis besarnya saja.
Pengamanan suatu kawasan objek vital nasional mengacu kepada Keppres RI Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional, dimana tugas dan tanggung jawab pengamanan berada di tangan Polri. Sebagai penjabaran Keppres tersebut Kapolri telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pedoman Pengamanan Objek Vital sesuai Skep Kapolri No.Pol Skep738/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005.
Pengamanan Pusat Reaktor dilaksanakan oleh Satuan Unit Pengamanan Nuklir Pusat Reaktor BATAN Serpong berpedoman pada ketentuan seperti Standar Penyelenggaraan Sistem Proteksi Fisik Bahan dan Fasilitas Nuklir serta peraturan regulasi instalasi nuklir dari BATAN dan IAEA (International Atomic Energy Agency) yang merupakan standar pengamanan internasional untuk pengamanan objek vital fasilitas nuklir di dunia. Namun sebagai suatu Objek Vital Nasional maka pengeloia keamanan Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy juga harus berpedoman kepada ketentuan Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional yang telah dikeluarkan Mabes Polri.
Berdasarkan latar belakang tersebut, yang dijadikan masalah penelitian dalam kajian tesis ini adalah bagaimana sistem pengamanan di Pusat Reaktor tersebut dilaksanakan. Penulis ingin mengetahui bagaimana pengamanan fisik suatu instalasi nuklir dilaksanakan. Apakah penerapan sistem pengamanan yang ada sudah sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Dan apakah Polri telah menjalankan tugasnya dalam mengamankan suatu kawasan objek vital sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Path dan Keputusan Presiden RI Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengamanan Objek Vital Nasional.
Kondisi yang ada saat ini pihak pengelola keamanan Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy baru berpedoman kepada ketentuan secara internal dari BATAN dan IAEA raja, dan belum mengacu kepada Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional sehingga membuat penyelenggaraan pengamanan di kawasan tersebut belum terselanggara dengan baik.
Unit Pengamanan Nuklir PRSG-GAS sebagai pelaksana pengamanan di Pusat Reaktor bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Reaktor tentunya harus melakukan koordinasi kepada Polri sebagai pengemban fungsi koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap pengamanan swakarsa sebagaimana dijelaskan dalam pasal 14 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI.
Ruang lingkup masalah penelitian ini meliputi struktur organisasi dan penjabaran tugas dari satuan pengamanan yang ada, pola pengamanan dan cars bertindak petugas satuan pengamanan jika timbul suatu kerawanan dan bahaya serta ancaman keamanan, kegiatan dari satuan pengamanan, bentuk kerawanan dan bahaya serta ancaman keamanan yang terjadi, faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya kerawanan dan bahaya serta ancaman keamanan di Pusat Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy, sarana dan prasarana keamanan yang sesuai dengan fasilitas instalasi nuklir, pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan sistem pengamanan di Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy (PRSG-GAS) dilaksanakan rnelalui sistem pengamanan yang kurang baik karena hanya berpedoman kepada Pedoman Pengamanan Instalasi Nuklir yang dikeluarkan oleh BATAN dan IAEA saja, tidak berpedoman dengan Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional yang dikeluarkan Polri sebagai penjabaran Keputusan Presiders RI nomor 63 tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional Selain itu penyelenggaraan pengamanan masih bersifat parsial sendiri-sendiri dan fungsi koordinasi antar satuan pengamanan yang ada tidak berjalan dengan baik."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>