Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Attman, Osman
New York: McGraw-Hill, 2010
720.47 ATT g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Design Media Publishing Limited, 2011
R 720.47 GRE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jodidio, Philip
Cologne: Taschen GMBH, 2009
R 720.47 JOD g
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lengen, Johan van
California: Shelter Publications, 2008
R 720.47 LEN b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas evaluasi standar penilaian Green Building di Indonesia pada tahap operasional dan pemeliharaan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pencapaian mutu Green Building pada tahap operasional
dan pemeliharaan serta bentuk kontribusi dari hasil evaluasi Green Building.
Metode pengumpulan data lapangan dan studi literatur dilakukan untuk menguji
faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Green Building di Indonesia.
Setelah itu, dengan Studi Kasus penelitian ini akan memberikan bentuk kontribusi
dari evaluasi Green Building pada fase operasional dan pemeliharaan. Hasil
penelitian menyarankan bentuk kontribusi yang tepat untuk meningkatkan mutu
Green Building adalah penerapan insentif untuk bangunan yang menerapkan
konsep Green Building.

ABSTRACT
This thesis discusses the standard evaluation ratings Green Building in Indonesia at
this stage of operations and maintenance to identify factors that influence the quality
achievement Green Building in the operational phase and maintenance as well as a
contribution by the results of the evaluation of Green Building. Field data collection
methods and literature studies conducted to examine the factors that affect the
achievement of quality Green Building in Indonesia. After that, the case study of this
research will provide a contribution of evaluation Green Building on the operation
and maintenance phase. The researcher suggests the form of a proper contribution to
improving the quality of Green Building is an incentive for building application that
implements the concept of Green Building"
2017
T47524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dick Bernadi Hermanto
"Perubahan iklim telah menarik perhatian dunia, terbukti dengan adanya persetujuan Paris dalam Conference of Parties 21 dimana semua negara berkomitmen untuk menurunkan suhu hingga 1.5°C dari 2°C pada tahun 2020. Alat penilaian bangunan gedung hijau merupakan salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada sektor bangunan dan industri. Menurut sebuah studi dari penggunaan sertifikasi bangunan gedung hijau, LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) oleh USGBC (United States Green Building Council) ditemukan bahwa pemakaian energi, karbon, air dan juga penghasilan limbah dapat dihemat dalam rentang 30 sampai 97%.
Greenship merupakan sebuah alat penilaian bangunan gedung hijau yang diluncurkan pada tahun 2010 di Indonesia oleh Green Building Council Indonesia. Penilaian Greenship berdasarkan 6 kriteria, yaitu tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, daur hidup dan sumber daya material, kesehatan dan kenyamanan dalam ruangan, dan manajemen lingkungan bangunan. Green Mark merupakan alat penilaian bangunan gedung hijau yang diinisiasikan oleh Building and Construction Authority Singapura dan diluncurkan pada tahun 2005. Green Mark menilai beberapa kriteria, yaitu efisiensi energi, efisiensi air, perlindungan lingkungan, kualitas lingkungan dalam ruang dan fitur-fitur lain.

Perbandingan alat penilaian bangunan gedung hijau antara Greenship dan Green Mark pada 2 bangunan perkantoran di Indonesia menjadi subjek untuk mengetahui efektivitas alat penilaian di suatu negara. Dalam kesimpulannya, alat penilaian bangunan gedung hijau pemerintahan singapura, Green Mark menunjukan poin penilaian yang lebih besar apabila dibandingkan dengan alat penilaian lokal, Greenship dengan catatan membutuhkan beberapa data pada sisi manajemen bangunan.

Climate change has attracted countries in the whole world, proven by an agreement that been produced in Conference of Parties 21 which participated countries agree to decrease the increase of temperature below 2°C by 2020. Green Building rating tools are a solution to decrease greenhouse gasses (GHG) in building and industry sector. According to a study by USGBC, the application of green building certification can reduce the energy, carbon, and water use, also the waste produce can be saved by 30 to 97%.
Greenship is a green building rating tool which launched in Indonesia by the year of 2010 by Green Building Council Indonesia. Greenship rating tool criteria is divided into 6 criterias, which are appropriate site development, energy efficiency and conservation, water conservation, mateial resources and cycle, and building environmental management. Green Mark is a green building rating tool which initiated by Building and Constrution Authority Singapore and launched in 2005. Green Mark assesed building by 5 criterias which are energy efficiency, water efficiency, environmental protection, indoor environmental quality, and other features.
The comparison of green building rating tools between Greenship and Green Mark in 2 office buildings is a case object to be analyzed to know the effectiveness of a green building rating tool in a country. In conclusion, Green Mark rating tool showed a higher point when compared to Greenship as a local rating tool with a need of data from building environment management criteria.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kibert, Charles J.
Hoboken: John Wiley & Sons, 2005
720.47 KIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Yosephine
"ABSTRAK
Kegiatan real estate development adalah kegiatan pengembangan sebuah proyek dengan cara membangun bangunan diatas sebidang lahan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dalam rangka mendapatkan keuntungan. Kegiatan real estate development seringkali membawa dampak berupa kerusakan lingkungan seperti menurunnya kapasitas ekologis di lokasi proyek dan sekitarnya, eksploitasi energi, dan emisi polutan yang berlebihan. Untuk mengatasinya, dewasa ini konsep green building telah dilibatkan dalam pengembangan bisnis properti di Indonesia khususnya produk perkantoran. Seperti diketahui konsep green building berdampak pada meningkatnya biaya baik untuk perencanaan, pembangunan maupun perawatan gedung. Walaupun demikian semakin banyak bangunan perkantoran yang mengaplikasikan pendekatan green building, menurut data GBCI tahun 2017 terdapat 17 gedung yang sudah mendapat sertifikasi green building dalam berbagai level. Untuk itu perlu ditelusuri lebih lanjut apakah penerapan konsep green building pada perkantoran di Jakarta berpengaruh terhadap nilai properti secara keseluruhan. Tulisan ini membahas hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh konsep green building terhadap nilai properti perkantoran khususnya di Jakarta. Penelitian membandingkan antara perkantoran yang menggunakan pendekatan green building dengan perkantoran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan pengembang, dan pengelola gedung. Hasil yang didapatkan bahwa konsep pendekatan green building pada perkantoran di Jakarta dapat meningkatkan nilai properti terkait aspek kegunaan, kelangkaan, kebutuhan, dan transferability.

ABSTRACT
A real estate development is defined as an activity that develops a project through building parcels on a land with the goal of increasing its property value in order to gain profit. A real estate development often produces negative impacts towards the environment such as the reduction of the ecological capacity in the site and its surroundings, energy exploitation, and excessive pollutant emission. To overcome these issues, the green building concept or approach has been adapted by several real estate businesses in Indonesia especially in the office sector. As what has been known, the green building approach results in the increase of price in the planning, construction and the building rsquo s maintenance. But despite this issue, more and more office buildings are adapting the green building concept. According to the data provided by GBCI in 2017, there are 17 buildings listed as a certified green building office in various levels. Thus, it is important to further analyze about whether or not the green building approach for the office sector in Jakarta has impacted the property value. This paper will discuss about the research results regarding the effect of the green building approach towards the property value of office buildings especially in Jakarta. The research will be executed by comparing office buildings that have already adapted the green building concept with the ones that have not, or in other words, the conventional office buildings. Data gathering is done through observation and interviews with developers, building managers. The preliminary results show that by adapting the green building concept for office buildings in Jakarta, the property value regarding the utility, scarcity, effective demands, and transferability aspect can increase.
"
2017
T47843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Josephine
"Meskipun implementasi green retrofitting sudah terbukti memiliki peran penting untuk memperbaiki masalah lingkungan, keinginan dan kepercayaan masyarakat terhadap penerapan green retrofitting masih minim. Akar permasalahan terdapat pada tidak adanya standar biaya untuk pekerjaan green retrofitting. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Pedoman Perencanaan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Green Retrofitting pada Bangunan Kantor Bertingkat Tinggi di Jakarta berdasarkan Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 guna memudahkan pengguna untuk mengaplikasikan green retrofitting sekaligus meningkatkan akurasi biaya pada pembangunan kantor bertingkat tinggi di Jakarta. Pedoman perencanaan biaya ini juga membahas Work Breakdown Structure (WBS) Green Retrofitting, Klasifikasi Peringkat Green Retrofitting dan Komponen Biaya Pekerjaan Green Retrofitting. Pedoman perencanaan biaya ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sebuah standar yang diciptakan oleh perencana pada tahap awal proyek untuk memperkirakan keseluruhan biaya konstruksi yang selanjutnya digunakan oleh owner, konsultan, maupun kontraktor dalam pekerjaan green retrofitting untuk menghasilkan perhitungan biaya yang lebih akurat.

In spite of the well-documented effectiveness of green retrofitting in addressing environmental challenges, the widespread adoption of this approach in Jakarta remains incomplete. The primary underlying factor contributing to this issue is the absence of project cost considerations in green retrofitting initiatives. This study aims to develop Cost-Planning Guidelines for Implementing Green Retrofitting on High-Rise Office Buildings in Jakarta based on PUPR No. 22 Tahun 2018. These guidelines are of utmost importance, as they not only facilitate the advancement of green retrofitting efforts but also enhance project cost accuracy. Additionally, this study delves into various aspects including the Work Breakdown Structure (WBS), building rating systems and cost components in green retrofitting works."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kowloon: Gang Da Press, 2011
R 720.47 GRE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>