Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yongky Aryo Pratomo
"Saat ini, banyak sekali produk-produk minuman baru yang masuk ke pasaran. Produk minuman tersebut terdiri dari berbagai jenis kategori produk. Selain produk baru, terdapat produk minuman yang memang sudah ada di pasaran sejak lama. Sprite adalah salah satu minuman ringan siap saji yang sudah lama ada di Indonsia Agar produk Sprite dapat tetap dikenal target market-nya maka Sprite harus melakukan kampanye periklanan. Dalam kampanye periklanan, Sprite memberikan infomasi tentang produknya, juga terdapat pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasarannya. Salah satu media periklanan adalah televisi.
Penelitian ini melihat efektifitas iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company pada Khalayak Sasarannya. Dalam melihat efektifitas iklan televisi Sprite, mengacu kepada Hierarchy of EJTect yang dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner. Tujuan dari pendirian ini adalah ingin mengetahui efek kognitif dan afektif iklan televisi sprite pada khalayak sasarannya. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMU Sumbangsih Jakarta Selatan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Berdasarkan jumlah populasi yang sebanyak 605 orang, diperoleh sebanyak 85 sampel yang akan dijadikan responden.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahap kognitif terdapat 3 tahapan yang dapat disimpulkan. Pertama tahap kesadartahuan (awareness). Kesadartahuan responden pada iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company adalah tinggi. Semua responden pernah melihat iklan televisi Sprite. Kedua, pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge). Pengetahuan teknis responden rendah. Rendahnya Pengetahuan Teknis ini disebabkan terlalu banyaknya versi iklan yang ditayangkan secara bersamaan Kemudian banyaknya pula informasi yang terdapat dalam iklan, serta durasi iklan yang sangat pendek (15).
Hasil Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) responden terhadap iklan televisi Sprite juga rendah. Rendahnya Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) disebabkan karena pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge) responden juga rendah. Sehingga responden tidak dapat menerima dan memahami pesan iklan secara utuh. Pada tahap afektif hasil yang diperoleh meliputi 2 tahapan, yaitu Kesukaan (Liking) dan Preferensi (Preference).
Berdasarkan elemen-elemen dalam iklan televisi seperti model, setting ,unsur (Props), lagu, slogan dan warna, elemen lagu, warna, dan slogan relatif lebih disukai oleh responden daripada elemen-elemen lainnya. Preferensi Sprite dilakukan dengan cara membandingkan dengan kategori produk sejenis. Hasil Preferensi responden terhadap rasa, logo, dan keselunihan, Sprite tetap memiliki preferensi tertinggi daripada ketiga merek lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Suri
"Penelitian ini menguraikan tentang pengaruh masalah obesitas yang terjadi di kalangan anak-anak Jerman terhadap iklan Kinder Schokolade, baik itu dari segi bahasa maupun dari segi visualnya. Iklan yang diteliti terdiri atas sembilan iklan cetak Kinder Schokolade dari tahun 2010-2013 dengan tiga versi iklan yang berbeda, yang dianalisis dari aspek semantik dan semiotik. Di dalam penelitian ini dipaparkan perubahan komponen-komponen dalam iklan-iklan Kinder Schokolade sejak muncul permasalahan obesitas pada anak-anak. Pilihan kata dan gambar berperan penting dalam setiap iklannya karena dapat membentuk citra produk yang positif sebagai produk makanan yang berhubungan erat dengan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan-iklan Kinder Schokolade terpengaruh permasalahan obesitas.

This study describe about the effect of the children’s obesity problem against Kinder Schokolade advertising in terms of languange and visual. This advertisement consist of nine Kinder Schokolade print advertisement from 2010-2013 with three different versions and it will be analyzed from the semantic and semiotic aspects. In this study will be presented about the change in the components of Kinder Schokolade advertisement since the children’s obesity problem appear. The choice of words and images play the important role in each advertisement because it can make a positive image as food product that have closely relationship with the children. The results showed that Kinder Schokolade advertising affected by the obesity problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Anggraini
"Penelitian ini bertujuan membandingkan Headline iklan Coca-Cola versi Jerman dan Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Dalam penelitian ini, saya menganalisis penggunaan Anrede dan Anglizismen pada iklan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam beberapa iklan Coca-Cola versi Jerman terdapat Anrede ‘Du’ yang merujuk pada remaja dan Anglizismen pada headline karena hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian publik atau masyarakat. Sementara itu, iklan Coca-Cola versi Indonesia tidak terdapat Anrede ‘kata sapaan’, tetapi menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas dan terdapat Anglizismen pada headline karena hal tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian publik atau masyarakat dan lebih sering digunakan oleh para remaja.

This study aims to compare between German and Indonesian’s Coca-Cola advertisement. And also this study uses a qualitative method which is based on literature review. The analysis is used to analyze one of the main elements of the advertisement, is headline. Based on the results is in some German’s Coca-Cola advertisement use Anrede ‘Du’ on headlinerefers toadolescentsandAnglizismenon headline aims to attract public attention or public. Meanwhile, Coca-Cola advertisement in Indonesiaversion there is Anrede 'word greeting', but use short sentences, solid, and clear and also there is Anglizismen on headline is also intended to attract public attention or public and more often used by teens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Saradeta Ursula
"[ ABSTRAK
Jurnal ini membahas komunikasi global yang dilakukan oleh perusahaan multi
nasional (MNC) dengan produk minuman berkarbonasi bernama Coca-Cola. Di era
globalisasi saat ini, sebuah perusahaan MNC mengkoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran
ke berbagai negara. Dalam hal ini perusahaan melakukan adanya standarisasi produk,
packaging, dan merek. Bahkan, beberapa produk dan jasa secara serempak menyamakan
pesan komunikasi atau kampanye penjualannya. Sebagai alat kampanye pemasaran, Coca-
Cola merilis 24 versi dari The World Is Ours, lagu untuk menyemarakkan perhelatan Piala
Dunia 2014, dengan berbagai bahasa dari bermacam negara. Beberapa negara yang turut
merilis lagu ini adalah Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China, Japan, Argentina,
Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal, Bosnia &
Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. Dari penjelasan tersebut maka penulis akan
meneliti adanya komunikasi global yang terjalin melalui kampanye Coca Cola yang dikaitkan
menggunakan konsep glokalisasi.
ABSTRACT This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization.;This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization., This journal discusses global communication conducted by multi-national companies (MNCs)
with a carbonated beverage product called Coca-Cola. In the current era of globalization, a
MNC company coordinates all marketing activities to different countries. In this case the
company doing the standardization of products, packaging, and brand. In fact, some products
and services simultaneously equalize message communication or sales campaigns. As a tool
of marketing campaign, Coca-Cola released 24 versions of The World Is Ours, songs to
enliven the 2014 World Cup event, with the various languages of the various nations. Somecountries are also releasing this song is Indonesia, Mexico, Colombia, South Africa, China,
Japan, Argentina, Vietnam, Korea, Middle East, Thailand, Malaysia, South Africa, Nepal,
Bosnia & Herzegovina, Myanmar, Romania and Brazil. From these explanations, the authors
will examine the global communications established through the Coca Cola campaign are
linked using the concept of glocalization.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fedora
"Persaingan industri minuman di Indonesia sangat ketat karena tingginya tingkat konsumsi produk siap minum, khususnya soft drink. Oleh karena itu, perusahaan berupaya memasarkan produknya lewat media televisi. Hambatan yang perusahaan hadapi adalah biaya periklanan yang tinggi dan perbedaan respon masyarakat Indonesia, khususnya generasi Y dan Z terhadap iklan tersebut. Hal ini mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan yang inovatif dan kreatif, dengan berupaya untuk membuat iklan dengan metode pencarian ide iklan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana pengaruh iklan tersebut pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM dan kuesioner Positive and Negative Affect Scale PANAS . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa variabel yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap masyarakat generasi Y dan generasi Z.

The competition of beverage industry in Indonesia is very high because of the high level of consumption of ready to drink products, especially soft drinks. Therefore, the company needs to promote its products through television media. But, there are problems that faced by company, there are high advertising costs and differences response of Indonesian's society, especially Y and Z generations to those ads. This encourages company to makes innovative and creative advertising, by creating ads with different idea generation methods. So, it is important to know how the influence of these ads on society. Methods that used in this research are Structural Equation Modeling SEM , and Positive and Negative Affect Scale PANAS questionnaire. Based on the research that has been done, there are several variables that have an effect and do not affect to the Y generation and Z generation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entin Nurcahyani
"Iklan sangat penting dalam memperkenalkan suatu produk. Bahasa iklan harus dibuat semenarik mungkin agar mampu menarik perhatian target pasar. Penggunaan bahasa yang mengandung unsur persuasif dan sangat kreatif kita temukan dalam setiap iklan, tidak terkecuali pada iklan Coca-Cola. Produk minuman ringan yang menjadikan anak muda sebagai target pasarnya ini selalu memunculkan ide kreatif dan menarik dalam setiap iklannya. Tidak jarang Coca-Cola menggunakan alat retorika dalam iklannya. Menjadikan iklan Coca-Cola menarik dan sangat diminati.
Peneltian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur retorika yang terdapat di dalam iklan Coca-Cola tersebut dan fungsi dari penggunaan alat retorika. Hal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah penggunaan alat retorika yang muncul pada iklan Coca-Cola dan menjelaskan fungsinya dalam iklan. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan alat retorika ditemukan pada iklan Coca-Cola. Alat retorika yang muncul berfungsi untuk menarik perhatian pembaca sebagai target konsumen. Hal tersebut juga memudahkan pembaca dalam memahami suatu teks.

Advertising is a crucial method to introduce a product. The language used in advertisement has to be persuasive in order to attract market target. Persuasive and very creative language advertising are usually found in every advertisement, and so does in Coca Cola ads. Coca cola targeted youth as their market target thus it always introduces creative and interesting idea in its advertisement. Coca cola often uses rhetorical devices in its advertisement and makes it loved by a lot of people.
This research aims to explain rhetorical devices in Coca Cola Ads and the function of the rhetorical devices. The analysis in this research focuses on rhetorical devices used in Coca Cola ads and its function in advertisement..The research shows the usage of rhetorical device is found in Coca Cola Ads. Rhetorical devices are used to attract reader as the targeted consumers. Rhetorical devices are also enable the consumers easier in understanding the text.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvie Nurfebrianing
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
intan Asmara Dewi
"Penelitian ini adalah sebuah penelitian tentang pembentukkan makna yang berada di balik pesan iklan televisi Coca Cola. Dengan adanya arus globalisasi, maka banyak perusahaan-perusahaan berbasis multinasional berekspansi ke seluruh dunia. Dengan demikian pemasaran pun menjadi global, termasuk di dalamnya periklanan yang merupakan bagian dari pemasaran. Sebagai produk global, Coca Cola pernah melakukan periklanan standardisasi global yakni penayangan iklan yang sama di seluruh dunia. Namun karena alasan-alasan tertentu Coca Cola merubah strategi periklanannya menjadi "Think Local, Act Local". Penelitian ini ingin menyingkap maksud pembentukkan dan pembangkitan makna dalam kreatif periklanan Coca Cola versi "Segarkan Harimu" yang menggunakan unsur-unsur lokal, dipandang dari logika kapitalisme, dan bagaimana suatu iklan yang ditampilkan mendapat pengaruh dan luar dirinya dan mengkaitkannya dengan keberadaan iklan (periklanan) dalam konteks yang lebih luas untuk melihat bagaimana kekuasaan turut memberikan pengaruh pada bentuk teks. Secara keseluruhan penelitian ini merupakan penerapan kerangka analisis Norman Fairclough, yaitu Analisis Kritis Wacana (Critical Discourse Analysis). Dalam analisis, peneliti berusaha melihat eksekusi iklan Coca Cola tidak dari level mikro saja namun juga mengkaitkannya ke konteks makro. Pembagian analisis dilakukan pada tiga tingkatan yakni tingkatan analisis teks (text) dengan menggunakan metode semiosis Pierce, praktik wacana (discourse practice) dengan metode wawancara mendalam dilengkapi dengan studi pustaka, dan praktik sosio kultural (sosiocultural practice) yang menggunakan metode studi pustaka, dengan tujuan untuk melihat periklanan tidak sebagai industri bisnis semata namun juga sebagai alat kapitalis dalam penciptaan kesadaran semu, atau dalam teori Marxis dikenal dengan False Consciousness. Hasil analisis pada level teks antara lain menunjukkan penggunaan konsep kesadaran palsu (false conciousness) yang menanamkan persepsi bahwa Coca Cola sebagai minuman seluruh masyarakat Indonesia tidak terbatas untuk kalangan tertentu saja. Pada level praktik wacana ditemukan bahwa produksi teks dipengaruhi oleh pihak produsen (klien) dan pengaruh tersebut bersifat signifikan. Pada level sosio kultural, -Keberadaan periklanan tidak terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis komersial, perputaran uang pemilik modal, budaya konsumen dan perubahan trend. - Keberadaan periklanan tidak terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis komersial, perputaran uang pemilik modal, budaya konsumen dan perubahan trend dalam masyarakat, contohnya perusahaan Amerika di Indonesia saat ini terkait dengan masalah politik dan sinisisme terhadap produk-produk Amerika. Implikasi yang dihasilkan penelitian ini terbagi dalam implikasi teoritis, metodologis, dan social. Dari segi teoritis dalam memakai teori politik ekonomi terutama untuk menganalisis keberadaan produk global sebaiknya lebih diperkaya dengan menariknya ke analisis ekonomi yang lebih makro, tidak hanya melihat pada keberadaan produk tersebut di Indonesia tetapi juga cermat akan keuntungan-keuntungan yang diperoleh perusahaan pusat. Dari segi metodologis, namun untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih kontekstual dirasa perlu untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai konsumsi teks masyarakat Indonesia terhadap suatu eksekusi iklan. Sedangkan dari segi sosial semakin memperkaya kritik sosial yang sudah ada bahwa dalam periklanan produk global tidak ada hal yang taken for granted, harus selalu waspada terhadap motivasi-motivasi kepentingan dibalik iklan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>