Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurusan Ilmu Politik, 1996
S5674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jailani Hasan
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses pelaksanaan kegiatan bantuan dana alokasi desa (DAD) di Desa Merbau. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mengetahui terjadinya proses pemberdayaan di dalamnya, serta faktor-faktor kendala pemberdayaan dalarn pelaksanaan kegiatan bantuan DAD tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam bantuan DAD menerapkan paradigma baru yaitu pemberdayaan (empowerment), dimana diberikan porsi yang besar bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan bantuan DAD (bottom-up planning) melalui pola "open menu" dalam memilih dan menyusun kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan terhadap bantuan DAD. Namun karena pendekatan dalam bantuan DAD masih relatif baru, tentunya masih banyak pihak yang meragukannya. Permasalahan yang berkembang adalah, apakah dalam pelaksanaan kegiatan bantuan DAD telah terjadi proses pemberdayaan masyarakat?. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil topik penelitian pada tesis
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dalam pelaksanaan kegiatan bantuan DAD di Desa Merbau telah terjadi proses pemberdayaan masyarakat dan faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan bantuan DAD.
Secara rinci, penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengetahui dan mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan bantuan DAD di Desa Merbau; kedua, mengidentifikasi faktor-faktor kendala proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan bantuan DAD.
Kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini adalah tahap-tahap pengembangan proses pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan analisis data deskriptif yang diperoleh melalui hasil wawancara mendalam dengan para informan, pengamatan, studi kepustakaan dan telaah dokumen. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan memilih sumber yang dapat memberi informasi yang relevan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam setiap tahap
pelaksanaan kegiatan bantuan DAD telah menunjukkan adanya indikasi proses pemberdayaan masyarakat. Tahapan tersebut terdiri lima tahap yaitu sebagai berikut : tahap persiapan, tahap assessment/pengkajian, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap awal kegiatan yaitu tahap persiapan, proses pemberdayaan telah dilakukan pada kegiatan pembentukan susunan pengelola proyek. Tahap assessment/pengkajian, proses pemberdayaan dilakukan pada kegiatan penggalian gagasan, ide dan usulan masyarakat mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar mereka. Tahap perencanaan, proses pemberdayaan dilakukan dengan cara melibatkan mereka untuk berpikir tentang jenis kegiatan apa yang akan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan, proses pemberdayaan dilakukan dengan cara melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembangunan fisik. Dan Tahap evaluasi, proses pemberdayaan dilakukan pada saat monitoring yang dilakukan masyarakat dalam rangka pengawasan.
Sedangkan mengenai faktor-faktor kendala pemberdayaan dalam pelaksanaan kegiatan Proyek Bantuan DAD yaitu sebagai berikut : ketidakmampuan aparat desa memahami uraian tugas, perpespi yang terbentuk di masyarakat, ketergantungan terhadap dana bantuan, norma yang bersifat negatif dan keterisolasian masyarakat secara geografis
Walaupun pelaksanaan program ini telah berjalan efektif, namun ada beberapa catatan kiranya dapat dijadikan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga pendekatan pemberdayaan yang dilaksanakan akan menjadi pendekatan yang strategis. Dengan pendekatan yang strategis masyarakat memiliki kemampuan dasar untuk mengakses fasilitas pelayanan sosial dan pemenuhan hak individu, kelompok dan masyarakat dalam mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Penambahan wawasan dan pengetahuan masyarakat desa terhadap kegiatan usaha mereka sangat perlu dilaksanakan dengan mengingat bahwa pengembangan masyarakat (community development) merupakan salah satu dari beberapa pendekatan dalam proses pemberdayaan masyarakat agar apa yang diusahakan mereka dapat memperoleh hasil yang maksimal. Demikian juga menyiapkan petugas dan pemerintah desa yang memiliki kemampuan memanfaatkan potensi lokal yang ada di Desa Merbau yang dapat dikembangkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T 22183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S5836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyin Arifianto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pelaksanaan Proyek Belitang Buay Madang oleh Yayasan Budi Asih di Desa Pandan Sari Kecamatan Madang Suku I Kabupaten Ogan Komering Ulu, sebagai upaya yayasan tersebut ikut menunjang program pemerintah daiam bidang Usaha Kesejahteraan Sosiai (UKS). Penelitian ini penting mengingat terpuruknya perekonomian bangsa ini sejak pertengahan tahun 1997 yang dampaknya berkepanjangan hingga saat ini, semakin memperparah kondisi kemiskinan yang memang sudah ada. Ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan bukanlah hanya togas pemerintah semata, namun juga harus melibatkan semua pihak baik itu swasta maupun lembaga lembaga swadaya masyarakat, karena memang pemerintah memiliki keterbatasan. Untuk itu maka pemerintah khususnya Pemerintah Daerah sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah saat ini, harus memberikan ruang yang cukup bagi sektor lain untuk membantu masyarakat keluar dad kondisi kemiskinannya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoieh meiaiui wawarlcara mendalam dengan para informan, observasi, dan studi kepustakaan dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive, dengan memilih sumber yang dapat memberi informasi yang relevan. Dengan demikian maka informan yang dipilih dapat memberikan informasi yang diperiukan dalam penelitian ini secara tepat dan mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan Proyek Belitang Buay Madang Yayasan Budi Asih menerapkan dua strategi pendekatan. Dimulai pada pendekatan sosio-karitatif dengan program yang sifatnya bantuan semata (charity) ke arah pendekatan sosio-ekonomis dengan program yang bersifat pengembangan. Pelaksanaan kedua pendekatan ini dilakukan dengan cara bertahap. Pada pendekatan yang sifatnya bantuan semakin tahun semakin dikurangi, dan sebaliknya pada pendekatan pengembangan kegiatannya semakin beragam. Dilaksanakannya pendekatan sosio-ekonomis (pengembangan) ini sebagai upayaYayasan Budi Asih memandirikan masyarakat, agar apa yang telah mereka bantu dapat tetap dipertahankan jika proyek telah berakhir. Keterlibatan yang penuh dan masyarakat pada pelaksanaan proyek ini memberi pecan kepada masyarakat bukan hanya sebagai subyek dalam pembangunan, melainkan sebagai aktor yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumber days, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya sebagai mana yang ingin dituju pada paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat (people centered development).
Meski pelaksanaan proyek ini mampu berjalan dengan baik, ada beberapa catatan kiranya dapat dijadikan pemikiran untuk memperoleh hash yang lebih balk iagi. Sehingga pendekatan pengembangan yang dilaksanakan akan menjadi pendekatan yang strategis. Dengan pendekatan yang strategis masyarakat memiliki kemampuan dasar untuk mengakses fasilitas pelayanan sosial dan pemenuhan hakhak individu, kelompok dan masyarakat dalam mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Penambahan wawasan dan pengetahuan masyarakat desa, merupakan sesuatu yang panting agar apa yang mereka usahakan dapat memperoleh hash yang maksimal. Demikian juga menyiapkan petugas Yayasan Budi Asih sendiri, agar lebih beragam budaya yang mereka miliki. Serta yang juga panting adalah bagaimana memanfaatkan potensi laical yang ada di Desa Pandan Sari. Tentunya potensi iokal ini adalah potensi yang memang bisa dikembangkan.
Sangat disayangkan adalah kurangnya keterlibatan dan dukungan Pemeritah Daerah terhadap pelaksanaan proyek ini. Padahal apa yang telah dikerjakan oieh yayasan Budi Asih nyata sebagai upaya untuk membantu mengurangi tanggungan pemerintah dalam memerangi kemiskinan yang memang merupakan tanggung jawabnya. Bahkan sebenamya Pemerintah Daerah dapat belajar bagaimana pendekatan dan strategi yang digunakan Yayasan Budi Asih dalam melaksanakan proyek ini, untuk dapat dicontoh dan ditularkan pada proyek serupa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah pada desa-desa lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Meidi Kosandi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S5467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hatta
"Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang, sekitar 4 juta kematian disebabkan oleh penyakit ISPA terutama Pneumonia. Di kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan penyakit Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dimana pneumonia menempati urutan teratas dalam sepuluh penyebab kesakitan yang mempunyai kontribusi sebesar 53,42 %. Sementara angka cakupan imunisasi campak masih relatif rendah (70 %, tahun 1998).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan imunisasi campak dengan kejadian pneumonia pada balita dan faktor risiko lainnya di kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol, dengan 141 sampel dimana kasus adalah balita umur 9-59 bulan, menderita pnemonia yang datang ke Puskesmas, sedangkan kontrol adalah balita umur 9-59 bulan yang datang ke Puskesmas, tetapi tidak menderita pnemonia ataupun ISPA. Data diperoleh dari basil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden ibu balita dan dianalisa dengan analisis univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariate (Logislic Regression).
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara imunisasi campak dengan kejadian pnemonia pada balita umur 9-59 bulan (DR= 2,307; p~,003 ). Dapat dikatakan bahwa risiko terkena pneumonia pada balita umur 9-59 bulan yang tidak diimunisasi campak 2,3 kali lebih besar dibandingkan dengan balita umur 9-59 bulan yang telah diimunisasi campak. Disamping variabel imunisasi campak ada 5 variabel lain yang mempengaruhi kejadian pneumonia di kabupaten OKU, sebagai berikut: Pendidikan ibu (OR=2,037; p=0,013), pengetahuan ibu (OR=2,364: p=0,005), polusi asap dapur (OR=2,99; p=0,002), kepadatan rumah (OR= 3,247; p= 0,0005) dan jarak ke sarana kesehatan (OR=0,43 1; p= 0,007).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada pengambil keputusan guna lebih memberi perhatian kepada keluarga balita (9-59 bulan) yang belum diimunisasi campak, berpendidikan rendah, berpengetahuan rendah, keadaan rumah yang jelek (polusi asap dapur), rumah yang padat huni dan yang jauh dari pelayanan kesehatan.

The Relationship Between Measles Imunization and Pneumonia Insidens on Underfive Years Old Children in Ogan Komering Ulu (Oku) District, South Sumatera, in 2000.The Acute Respiratory Tract Infection (ARI) especially pneumonia is main cause of morbidity and mortality on infant and under five years old children in developing countries. There are 4 million death caused by ARI especially pneumonia. In Ogan Komering Ulu (OKU) district, South Sumatera province, the pneumonia still became Community Health Problem. Pneumonia was the first rank of ten cause of morbidity that contributed 53,42 %, while the measles immunization coverage still low(70 %, year 1998).
This study was conducted to know the relationship between measles immunization and other risk factors with pneumonia on under five years old children in OKU district, South Sumatera province in 2000. The study design used in this study is Cases Control, with cases are 141 children age 9 - 59 month children suffered from pneumonia who attending health center. While the control was taken from age 9-59 month children without the diseases, who attending the some Health Center. The data was collected by interviewed from the children's mother using questioner. The analysis method of univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (logistic regression) was used in the study.
The result of the study show that a statistical significance association between measles immunization with pneumonia on 9-59 month children (p= 0,003 ; 0R=2,307). It can be said that pneumonia risk on under five years old children without measles immunization arc 2,3 time larger than that of under five years old children with measles immunization. Beside measles immunization, there are 5 other variables that also associated with pneumonia risk in OKU district such as: mothers education(UR=2,307; p=0,013), mothers knowledge (OR=2,364; p=0,005), kitchens smoke pollution (OR= 2.99: p=4.002). house density(OR=3,247;p= 0,000) and the house distance to health services(CR=0,431; p=O,OO7.
Based on the study result, it was suggested that the policy maker have to pay more attention to family with under five years old children who have not gotten yet the measles immunization, whose mother has low education, and low knowledge, who have bad condition and has high density of house, and whose house long far from health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Putra Tegak Laksana
"Fokus kajian dari penelitian ini terletak pada proses transformasi yang terjadi pada himpunan artefak batu di Sektor Lumbung Padi, situs Gua Putri, Sumatra Selatan. Sebagai salah satu temuan artefaktual yang umum di situs prasejarah, artefak batu tentunya tidak dapat dilepaskan dari bukti-bukti otentik yang membedakannya dengan batu kali yang tergeletak di pinggir jalan. Pada artefak batu, terdapat jejak modifikasi khusus seperti dataran pukul, retus, tajaman, bahkan pada skala mikroskopik seperti residu dan kilap silika. Jejak-jejak tersebut dapat terjadi secara alami oleh alam, namun kebanyakan dibentuk oleh manusia. Dalam konteks situs prasejarah, penelitian ini mencoba untuk memahami dan menjabarkan seluruh alur perubahan yang terjadi pada himpunan batu; daur hidup awal batu yang diambil dari sumbernya, dibentuk menjadi alat, dipakai, terbuang, hingga akhirnya dikategorikan oleh arkeolog menjadi sebuah artefak. Penelitian ini melibatkan beberapa pemahaman geologis mengenai batuan, analisis secara teknologis dengan konsep chaîne opératoire, serta kajian pustaka mengenai studi replikasi dan fungsi alat batu, dengan harapan mampu mengungkap rangkaian perubahan yang terjadi pada artefak batu melalui bukti-bukti yang terekam dan lestari padanya.

The focus of this research lies in the transformation process that occurs in a collection of stone artifacts at the Lumbung Padi Sector, Gua Putri Site, South Sumatra. As some of many artifactual findings are found at prehistoric sites, stone artifacts certainly can not be separated from the authentic evidence that distinguishes it from river stones lying on the side of the road. Stone artifacts have traces of specific modifications, such as striking platform, retouch, edges, even on microscopic scales such as residues and silica sheen. These traces can occur naturally by nature but are mostly formed by humans. In the context of prehistoric sites, this research tries to understand and describe the entire flow of changes that occur in the stone artifacts; the initial life cycle of a stone taken from its source, formed into a tool, used, wasted, and finally categorized by archeologists to be an artifact. This research involves some geological understanding regarding rock, technological analysis with the concept of chaîne opératoire, and a lot of literature understanding regarding replication and use-wear studies, with the hope of being able to uncover a series of changes which occurs in stone artifacts, through recorded and enduring evidence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>