Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryo Hapsoro
"Tesis ini membahas pengelolaan sekuriti Hotel Indonesia Kempinski Jakarta untuk mengamankan aset perusahaan dengan basis manajemen risiko. Permasalahan yang dihadapi Hotel Indonesia Kempinski saat ini adalah pengelolaan sekuriti yang telah dilaksanakan belum dapat menekan tingginya angka kejadian dan insiden sehingga berdampak pada kerugian (loss) terhadap hotel. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan manajemen risiko dalam pengamanan Hotel Indonesia Kempinski.
Penelitian ini menggunakan kombinasi kualitatif dan kuantitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan metode studi kasus. Beberapa informan dipilih secara purposif, diantaranya dari Hotel Indonesia Kempinski, Polsek Metro Menteng, Kelurahan Menteng, dan beberapa ahli di bidang perhotelan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumen, dan trianggulasi. Beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis kualitatif, skema pemeringkatan risiko, dan analisis kuantitatif.
Pada akhir penelitian, disimpulkan bahwa guna membangun sistem keamanan yang baik di Hotel Indonesia Kempinski, dibutuhkan pengelolaan risiko keamanan yang mampu mengidentifikasi setiap kemungkinan munculnya ancaman dan dampak yang ditimbulkan akibat insiden (kejadian) yang muncul.
Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen hotel perlu melakukan perbaikan atau penyusunan Standard Operating Procedure dengan memerhatikan potensi munculnya ancaman, analisis dampak, kerawanan, dan data kejadian tahun 2010; manajemen hotel juga perlu melakukan penguatan pengamanan di beberapa titik dan penguatan jumlah personil patroli.

This thesis discusses the security management of the Hotel Indonesia Kempinski Jakarta to secure corporate assets on the basis of risk management. The problem faced by the Hotel Indonesia Kempinski today is the management of security that have been conducted yet to hit the high number of events and incidents which impacted on the loss to the hotel. Therefore, this study aims at analyzing the effectiveness of risk management in securing the Hotel Indonesia Kempinski.
This research uses the combination of qualitative and quantitative analytical descriptive with case study method. Some informants were selected purposively, including from the Hotel Indonesia Kempinski, Menteng Metro Police Sector, Menteng District, and some experts in the field of hospitality. Data collection using the techniques: interviews, observation, document study, and triangulation. Several data analysis techniques used in this research includes qualitative analysis, risk rating scheme, and quantitative analysis.
At the end of the study, it is concluded that in order to build good security system at the Hotel Indonesia Kempinski, the hotel needs risk management which is the ability to identify any possible emerging threats and the impact caused by the incident that appears.
The results suggest that the hotel management needs to make improvements or preparation of Standard Operating Procedure with regard to the potential emergence of threats, analysis of impacts, vulnerability, and incident data for 2010; hotel management also needs to strengthen security at some point and the strengthening of the number of patrol personnel.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29891
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Fitriani
"Perancah merupakan komponen penting dalam pengerjaan struktur di sektor konstruksi. Pekerja harus memanjat dan berada di ketinggian ketika bekerja pada perancah. Aspek keselamatan dari proses kegiatan perancah harus diperhatikan baik pada tahap pemasangan dan pembongkaran. Proses kegiatan perancah memiliki potensi bahaya seperti terjatuh, terjepit, terpeleset, dan tertimpa main frame. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis melalui pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360:2004 untuk mengurangi potensi bahaya. Pengerjaan perancah perlu adanya SOP, perizinan bekerja di ketinggian, pengawasan, penggunaan APD, dan komunikasi antarsesama pekerja perancah.

Scaffolding is one of important component in construction. Workers have to climb and stand on above scaffolding. Safety aspects of the activities scaffold must be considered both at the stage of setting up and dismantling. The process of scaffolding activities have potential hazards such as falls, pinched, slip, and hit the main frame. This research use descriptive analysis through risk management approach AS / NZS 4360:2004 to reduce potential hazards. Work on scaffold need SOP, height permit to work, supervision, uses PPE, and the communication between scaffold worker."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamduh M. Hanafi
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012
658.155 MAM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kasidi
Bogor: Ghalia Indonesia, 2010
658.155 KAS m (1);658.155 KAS m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Darmawi
Jakarta: Bumi Aksara, 1994
658.155 HER m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Darmawi
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
658.155 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Darmawi
Jakarta: Bumi Aksara, 2006
658.155 HER m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Pamungkas
"Worldwide Interoperablility for Microwave Access (WiMax) adalah salah satu sistem telekomunikasi baru dalam Broadband Access Wireless (BWA). WiMax merupakan teknologi akses BWA yang sudah dikembangkan dan distandarisasi. Pengembangan dan standarisasi dilakukan oleh WiMax forum.
Menurut WiMax forum spektrum frekuensi untuk kawasan Asia Pasifik adalah pada 2,3, 2,5, 3,3, 3,5, dan 5,8 GHz. Namun pengimplementasian WiMax di Indonesia dipastikan menghadapi kendala. Hal ini dikarenakan kondisi yang ada pada frekuensi tersebut telah digunakan oleh teknologi lain seperti microwave link, satelit, dan teknologi BWA lainnya. Hal ini mengakibatkan apabila WiMax diimplementasikan akan menghadapi berbagai risiko yang besar.
Untuk meminimasi risiko dalam pengimplementasian WiMax pada spektrum frekuensi tertentu maka penelitian diarahkan pada analisa alokasi frekuensi WiMax yang berbasis manajemen risiko. Adapun yang dilakukan adalah diawali dengan inventarisasi potensi risiko untuk mengidentifikasi risiko. Setelah mengidentifikasi risiko didapatkan beberapa aspek untuk dievaluasi. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek teknologi, ketersediaan bandwidth, regulasi, BHP, dan utilitas yang akan dihadapi pada spektrum frekuensi WiMax, berikutnya dilanjutkan dengan evaluasi risiko dengan mencari dampak yang akan terjadi apabila risiko itu telah ditentukan, dan diakhiri dengan pengendalian risiko yaitu pemilihan keputusan untuk menangani risiko, sehingga setelah ketiga langkah tersebut dilakukan sesuai dengan data yang ada, diharapkan alokasi WiMax dapat diimplementasikan dengan pertimbangan risiko yang paling kecil yaitu pada frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz. Sebagian besar penanganan risiko pada pita frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz dilakukan dengan cara minimasi dikarenakan sebagian besar risiko bersifat fisik. Sementara penanganan untuk risiko yang bersifat finansial dilakukan dengan cara retensi.

Worldwide lnteroperability for Microwave Access (WiMax) is one of the newest telecommunication systems in Broadband Access Wireless (BWA). WiMax is already developed and standardized. WiMax forum is responsible in performing WiMax's development and standardization.
Based on WiMax forum, WiMax's Asia Pacific frequency are 2, 3, 2.5, 3.3, 3, 5, and 5,8 GHz. Implementation of WiMax in Indonesia will have risk because In Indonesia WiMax's frequencies have been used for other communication technology such as microwave link, satellite, and other BWA technologies.
In order to find minimum risk of WiMax's implementation, this research is using risk management approach, First, identify any possible risk. After risk identification, there are few aspects that need to be evaluated. These aspects are technology aspect, bandwidth availableness aspect, regulation aspect, BHP aspect, and utility that WiMax's frequency will face. Next, risk evaluation needs to perform. Risk evaluation is finding possible risk in implementing each WiMax's frequency, Last is making decision on solving possible outcome risk. After performing these three steps, a decision on the right frequency to use can be done. The right WiMax's frequency to be used is the frequency that has minimum risk therefore the right frequencies to be used in Indonesia is 2.3 and 3.3 GHz, Risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing and retention. Most of risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing due to the fact that most risk is physical risk while retention control is use to solve financial risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: Pradnya Paramita, 2009
658 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki M.A. Wardhana
Jakarta: UI Publishing, 2025
658.155 YUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>