Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Wibowo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S5545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Santoso
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Expending in regional budget has important role in excuting regional government activiries. Effectiviness of expending in regional budget its direct influence to effectiveness of public service delivery, and in its turn will determine the success of regional development..... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Khalifa Pancaputri
"Sengketa Rumah Negara khususnya dalam penguasaan Rumah Negara terjadi karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut muncul karena alasan atau sebab yang beragam. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Rumah Negara merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh Pejabat Negara atau Pegawai Negeri untuk menunjang kebutuhan hunian dalam melaksanakan tugas negara. Pemanfaatan Rumah Negara yang dihuni akan disesuaikan dengan ketentuan masing- masing status/ golongannya. Sengketa hukum Rumah Negara terkait pemanfaatan dan penguasaan Rumah Negara dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya ketidaksesuaian jangka waktu penghunian, kekeliruan pemahaman mengenai rumah negara sebagai objek waris, ketidakteraturan tata usaha dokumen terkait pengalihan status dan hak Rumah Negara, serta kecenderungan lambatnya penegakan hukum penyelesaian sengketa Rumah Negara. Faktor-faktor tersebut dapat timbul karena perkembangan ketentuan, penegakan hukum yang tidak tepat waktu, perubahan status Pegawai Negeri, dan penanganan sengketa yang cenderung lambat karena pengajuan gugatan pada peradilan yang berbeda.

State House disputes, especially over control of State Houses, occur due to several factors. These factors arise because of various reasons and causes. This article was prepared using doctrinal research methods. A State House is a facility that can be utilized by State Officials or Civil Servants to support housing needs in carrying out state duties. The use of State Houses will be adjusted to the provisions of each status/class. Legal disputes regarding State Houses related to the use and control of State Houses can be caused by several things, including discrepancies in the period of occupancy, misunderstanding regarding state houses as objects of inheritance, irregularities in the administration of documents related to the transfer of status and rights of the State Houses, as well as the tendency for slow enforcement of the law for resolving State House disputes. These factors can arise due to developments in provisions, law enforcement that is not accordingly done on time, changes in the status of civil servants, and the way of handling disputes which tends to be slow due to filing lawsuits at different kind of courts."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lesiangi, Budi Marcello
"Tesis ini mencoba untuk membuktikan mispersepsi dalam pemikiran pelaku jihad di Irak pada perang AS - Irak tahun 2001 Indikasi mispersepsi ini yaitu keterlibatan para sukarelawan jihad transnasional dalam perang AS - Irak tahun 2003. Tesis ini menggunakan pluralis untuk mengkaji fenomena tersebut, dan menggunakan teori Cognitive Dissonance dari Leon Festinger sebagai alas untuk menganalisa pembentukan mispersepsi para aktornya. Dikatakan mispersepsi, karena para pelaku jihad memandang perang AS - Irak sebagai serangan negara Kristen terhadap negara Islam. Dengan itu para aktor ini memandang Perang AS - Irak tahun 2003 sebagai konflik religi. Mispersepsi dari para pelaku jihad dalam perang AS - Irak diasumsikan karena adanya pengalaman traumatis dari umat Muslim dalam interaksinya dengan negara - negara Barat. Pengalaman traumatis itu merupakan bagian dari sejarah hubungan Barat-Islam, yaitu: Perang Salib, kolonialisasi-imperialisasi, westernisasi, dan permasalahan Arab-Israel.
Tesis ini mengasumsikan bahwa keyakinan mengenai imej negatif buruk dari Barat akan dikaji ulang oleh para pelaku jihad karena adanya persepsi berbeda mengenai perang AS - Irak. Persepsi berbeda itu mendasarkan pemikirannya pada kenyataan bahwa AS adalah negara sekuler yang mengutamakan kepentingan nasionalnya dalam melakukan setiap pelaksanaan kebijakan luar negerinya. Ini yang terjadi dalam kasus serangan unilateral AS ke Irak pada tahun 2003.
Diasumsikan bahwa yang menjadi kepentingan nasional AS tersebut antara lainnya adalah: perlucutan WMD Irak, perang melawan terorisme, eksistensi rezim pemerintahan Saddam Hussein di Irak, dan cadangan minyak Irak. Karena adanya persepsi yang bertolak belakang dengan persepsi para pelaku jihad tersebut, maka diupayakan pencarian pembenaran dengan menggunakan referensi dari: khotbah - khotbah agama yang membenarkan kekerasan, ayat - ayat dalam Al-Qur'an yang menceritakan peperangan Muhammad melawan umat Nasrani dan Yahudi di Mekkah saat ia berupaya menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah tersebut, anti Irak bagi Islam, dan pernyataan - pernyataan yang menyiratkan adanya motivasi keagamaan Bush saat memutuskan serangan terhadap Irak.
Tesis ini mencoba membuktikan bahwa sejarah hubungan Barat-Islam telah membentuk imej keliru mengenai negara - negara Barat bagi umat Islam. Imej keliru itu adalah: Barat adalah Kristen, dan Kristen adalah musuh Islam.
Tesis ini ditujukan untuk memberikan pengertian bahwa Barat dan Kristen harus dipisahkan, karena perbedaan - perbedaan dari tindakan yang pernah dilakukan Barat dalam sejarah, dengan nilai - nilai yang diajarkan agama Kristen. Dengan itu diharapkan imej mengenai Barat yang Kristen akan dapat berubah. Tujuannya, agar serangan AS ke Irak jangan sampai dipandang keliru sebagai serangan negara Kristen ke negara Islam.
Tesis ini juga mencoba untuk membantah rasa kebenaran para pelaku jihad yang didasari referensi pembenaran seperti yang telah dijelaskan diatas. Upaya ilni juga ditujukan untuk membuktikan bahwa perjuangan jihad di Irak adalah suatu kekeliruan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Riyani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S8029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ayu Fatimah
"Seiring semakin luasnya penggunaan teknologi informasi, telah meningkatkan harapan masyarakat terhadap semua pelayanan, termasuk pelayanan publik. Situasi ini merangsang para penyedia jasa untuk meningkatkan kualitas dan kinerjanya. Merespon meningkatnya harapan masyarakat dan semakin meningkatnya tantangan keamanan, Imigrasi telah mengimplementasikan sistem e-office dalam pelayanan izin tinggal terbatas (Kitas). Impelementasi sistem ini diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam proses pelayanan aktual, implementasi e-office belum secara signifikan meningkatkan kinerja pelayanan.
Riset ini bertujuan menemukan dan menganalisis faktor-faktor penyebab munculnya kesenjangan penyelenggaraan pelayanan izin tinggal terbatas bagi warganegara asing di Kantor Imigrasi Klas I Khusus Soekarno-Hatta, berdasarkan gap 3 teori servqual. Dalam konsep ini, terdapat 7 faktor kunci yang berkontribusi atas kegagalan organisasi memenuhi harapan pengguna layanan dalam pelasanaan pelayanan aktual. Faktor-faktor ini meliputi kerancuan peran, konflik peran, rendahnya kesesuaian pegawai-pekerjaan, rendahnya kesesuaian teknplogi-pekerjaan, sistem kontrol pengawasan yang tidak tepat, rendahnya kontrol yang dipersepsikan, serta lemahnya kerjasama tim. Dalam riset ini, data kuantitatif yang diperoleh dari survei dianalisis dengan menggunakan metode servqual dan distribusi frekuensi.
Hasil kuantitatif kemudian lebih diperinci dengan data kualitatif yang didapat dari wawancara mendalam. Hasil riset menunjukkan seluruh faktor penyebab kegagalan memenuhi harapan dalam aktual pelaksanaan pelayanan izin tinggal terbatas tidak memuaskan. Tiga faktor teratas yang paling bertanggungjawab atas munculnya gap 3 adalah sistem pengendalian pengawasan, faktor kewenangan yang dimiliki, dan konflik peran. Aspek-aspek penting yang perlu diperbaiki dalam faktor sistem pengendalian pengawasan adalah tidak tepatnya kompensasi dan penghargaan kepada pegawai yang berkinerja sangat baik. Aspek konflik peran yang paling perlu diperbaiki adalah konflik antara peranan sebagai penyedia jasa dengan tugas-tugas administrasi. Kehilangan kontrol atas pekerjaan pada saat permintaan sedang tinggi merupakan aspek yang paling penting diperbaiki dalam faktor kewenangan yang dimiliki. Aspek lain yang terungkap dalam riset ini adalah rendahnya keahlian dan pengetahuan pegawai. Aspek ini banyak mempengaruhi aspek lain dalam pelaksanaan pelayanan. Memperbaiki aspek ini akan memberikan perbedaan yang besar dalam kinerja pelayanan.

The wide spreads usage of information technology have increased public expectation to all services, including public services. This situation encourage service provider to improve their performance and quality. Responding the increase of public expectation and security greater challenge Immigration has implement e-office system in temporary stay permit service. Implementation of this system is expected to increase service quality. In actual delivery process, the implementation e-office still not significant increase service performance.
This research is aim to find and analyze presence performance temporary stay permit for foreigner service gap causes factor at Class I Special Soekarno Hatta Immigration Office, based on gap three Servqual concept. In this concept, there are seven keys factors contributing organization fall shorts costumer expect in actual service delivery. These factors include role ambiguity, role conflict, poor employ-job fit, poor technology-job fit, inappropriate supervisory control systems, lack of perceived control, and lack of team work. In this research, quantitative data wich collected by survey analized using servqual and frequency distribution method. The quantitative results are elaborated with qualitative data wich collected by in depth inteview.
Research result shows all of causes factors to the fall shorts of reaching expectation in actual temporary stay permit services are not satisfying. Top three factors responsible for gap 3 presences are supervisory control system, perceived control, role conflict. The significant aspects which need to be improved in factor supervisory control system are lack of rewards and compensation for outstanding performance employee. Role conflict aspect which need most to be improved is conflict between service provide and administration duty role. Loosing control of job when the demand is high become the most important aspect to be improved as the aspect of perceived control factor. Another aspect which revealed in this research is lack of employee knowledge and skill. These aspects are influencing much other aspect in actual service delivery. Improving this aspect will make a significant difference in service performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T 26325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadli
"Aktivitas al-Qai'da terutama setelah insiden 11 September tclah menimbuikan efek globalisasi terorisme yang berdampak hingga ke Indonesia. Fenomena ini dibuktikan dengan serangan born terhadap Bali pada 2002, hotel 3W Marriott pada 2003, dan Kedubes Australia di Jakarta yang dilakukan oleh Jamaah Islamiyah, yang merupakan jaringan terorisme al-Qai'da di kawasan Asia Tenggara.
Pasca peledakan bom Bali, jaringan terorisme justra serrakin menunjukkan kecendeiungan pertumbuhan yang meningkat. Hai ini tidak terlepas dari faktor-faktor kerentanan yang dialami Indonesia dan dimanfaatkan oleh jaringan terorisnie global untuk mengembangkan ideologi dan meiakukan serangan-serangan teror terhadap target-target yang mereka anggap lemah.
Hingga terjadinya peristiwa peledakan Kedubes Australia di Jakarta, pemerintah masih saja kesulitan dalarn menghadapi dan memberantas terorisme. Kesulitan itu tidak terlepas dari faktor-faktor kerentanan Indonesia yang berakumulasi dengan globalisasi terorisme gaya aI-Qai'da.
Dengan menggunakan penelitian kualitatif yang berusaha melakukan deskripsi dan interpretasi secara akurat makna dari gejala yang terjadi, serta menggunakan strategi penelitian berdasarkan studi kasus dapat disimpulkan bahwa Indonesia sulit lepas dari ancaman terorisme global dikarenakan faktor eksternal seperti meluasnya globalisasi terorisme gaya al-Qai'da dan faktor-faktor internal seperti dampak globalisasi, agama, sikap anti-Amerika dari masyarakat, kondisi sosial ekonomi yang tidak stabil serta lemahnya respon pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>