Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Indah Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S5622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roring, Albert P.J.
"ABSTRAK
Kemenangan Cina komunis atas Cina Nasionalis dalam Perang Saudara III telah mengakibatkan pihak yang dalam hal ini Kuomintang, harus menyingkir ke (Formosa) dan membentuk pemerintahan di sana yang sekarang dikenal dengan nama Republik Cina. Sedangkan di Cina daratan, pada tanggal 1 Oktober 1949 pihak yang menang mendirikan Republik Rakyat Cina. kalah, Taiwan Dua kekuatan besar yang mempunyai kepentingan berbeda pada saat yang sama berada di tengah pertikaian tersebut. Kehadiran mereka (AS dan US) pada mulanya untuk melawan musuh bersama, yaitu Jepang; tetapi keadaan berubah setelah Jepang menyerah. Masing-masing ingin meningkatkan pengaruh mereka atas Cina. keterlibatan kedua negara ini terungkap Departemen Luar Negeri AS dan buku harian masing-masing menunjukan Sejauh mana dari laporan Chang Kia-ngau yang mereka secara langsung maupun tidak langsung yang mereka dukung. bantuan bagi pihak kepentingan negara penelitian ini memperlihatkan bahwa pada masa itu sangat penting bagi suatu Hasil ideologis untuk melibatkan suatu pertikaian (perang paling tidak melibatdiri dalam saudara) dengan harapan bahwa pemenangnya memiliki ideologi yang sesuai dengan negara yang kan diri tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Roring, Albert P.J.
"ABSTRAK
Kemenangan Cina komunis atas Cina Nasionalis dalam Perang Saudara III telah mengakibatkan pihak yang kalah, dalam hal ini Kuomintang, harus menyingkir ke Taiwan (Formosa) dan membentuk pemerintahan di sana yang sekarang dikenal dengan nama Republik Cina. Sedangkan di Cina daratan, pada tanggal 1 Oktober 1949 pihak yang menang mendirikan Republik Rakyat Cina.
Dua kekuatan besar yang mempunyai kepentingan berbeda pada saat yang sama berada di tengah pertikaian tersebut. Kehadiran mereka (AS dan US) pada mulanya untuk melawan musuh bersama, yaitu Jepang; setelah Jepang menyerah. Masing-masing ingin meningkatkan pengaruh mereka atas Cina.
Sejauh mana keterlibatan kedua negara ini terungkap dari laporan Departemen Luar Negeri AS dan buku harian Chang Kia-ngau yang masing-masing menunjukkan bantuan secara langsung maupun tidak langsung bagi pihak yang mereka dukung.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kepentingan ideologis pada masa itu sangat penting bagi suatu negara untuk melibatkan diri dalam suatu pertikaian (perang saudara) dengan harapan bahwa pemenangnya paling tidak memiliki ideologi yang sesuai dengan negara yang melibatkan diri tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Berli
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardyanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Widianto
"Sistem politik sentralistis yang diterapkan Uni Soviet telah membuat kekuasaan mutlak berada pada pihak Partai Komunis Uni Soviet (KPSS), kondisi ini secara perlahan menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan yang mengakibatkan masyarakat Uni Soviet mengalami ketertinggalan dibidang politik. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut Mikhail Gorbachov menggagas kebijakan glasnost, perestroika, dan demokratisasi untuk menciptakan kebebasan yang sebenarnya bagi masyarakat Uni Soviet.
Kebijakan glasnost, perestroika, dan demokratisasi memberi pengaruh pada masyarakat tentang pentingnya kesadaran berpolitik dan hak-hak politik warga negara. SeteIah runtuhnya Uni Soviet, masyarakat Rusia membangun kembali sebuah negara Federasi Rusia dengan sistem politik yang berbeda. Perubahan yang terjadi di Rusia ternyata tidak hanya mempengaruhi sistem politik negara tersebut, tetapi juga mempengaruhi persepsi dan perilaku politik masyarakatnya, khususnya pada partai politik, pemilihan umum, dan parlemen.
Partai politik di Rusia pasca Uni Soviet menjadi lebih terbuka keanggotaannya kepada publik, sedangkan dalam hal ideologi partai-partai menjadi lebih majemuk. Pemilihan umum di Rusia pasca Uni Soviet dalam penyelenggaraanya dilaksanakan lebih bebas dari hal-hal yang berkaitan dengan pemaksaan maupun intimidasi terhadap para pemilihnya.
Parlemen Rusia pasca Uni Soviet mengalami pergeseran pada tipe perwakilan dari delegasi ke trustee. Perubahan perilaku politik masyarakat Rusia pasca Uni Soviet tampak pada rendahnya keterikatan antara masyarakat dengan partai politik ataupun anggota parlemen dengan partai politik. Selain itu dalam hal partisipasi politik pun masyarakat Rusia pasca Uni Soviet diketahui lebih aktif dibnadingkan era Uni Soviet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Ichwan Satya
"ABSTRAK
Musik rock and roll atau yang biasa dieja sebagai rock lsquo;n rsquo; roll adalah sebuah aliran musik populer yang tidak hanya merupakan bagian dari hiburan dan seni, melainkan pula suatu bentuk budaya perlawanan. Seiring berkembangnya zaman dan pengaruh globalisasi, musik rock and roll yang berasal dari bangsa-bangsa barat ini kemudian masuk ke Uni Soviet. Di Uni Soviet, musik rock and roll pada awalnya mendapat larangan oleh pemerintah, karena merupakan budaya barat. Namun, setelah naiknya Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin Uni Soviet, musik rock and roll kemudian dapat diterima dan berkembang karena kebijakan perestroika yang didalamnya terdapat kebijakan glasnost yang diusung oleh Gorbachev. Makalah ini akan mengungkap bagaimana perestroika mampu memberikan dampak bagi perkembangan musik rock and roll di Uni Soviet, serta bagaimana para khalayak musik rock and roll memaknai kebebasan yang diberikan pada masa pemerintahan Gorbachev melalui musik rock and roll.

ABSTRACT
Rock and roll music or also spelled rock lsquo;n rsquo; roll is a genre of popular music which is not only a part of entertainment and art, but also a form of counterculture. As the times progressed and impact of globalization, rock and roll music that came from the western countries entering the Soviet Union. At the first, rock and roll music was prohibited by the governmental regime, because it rsquo;s a part of western culture. After the rise of Mikhail Gorbachev as leader of the Soviet Union, rock and roll music can be accepted and developed because of perestroika policy which include glasnost by Gorbachev. This article will reveal how glasnost and perestroika can give impacts for the rock and roll development in Soviet Union, and how the audience of rock and roll expressed freedom that given on Gorbachev rsquo;s era through rock and roll music.Keyword: Perestroika, Glasnost, Rock and Roll, Impact "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ghazali
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.011 ZUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Negara Uni. Soviet yang beberapa waktu lalu bubar (anal 1992) dan sekarang sebagian besar telah bergabung di dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), memiliki penduduk yang terdiri dari 100 lebih kelompok etnis. Heterogenitas penduduk yang dimiliki negara tersebut, telah membentuk daerah-daerah otonom yang dikuasai oleh kelompok etnias tertentu. Usaha pembauran untuk menciptakan "nation building" tidak hanya dalam masa kepemimpinan Gorbachev, tetapi telah berjalan sejak di bawah kekuasaan Stalin dengan Cara migrasi kelompok-kelompok etnis. Proses pembauran itu dilakukan secara paksa atau disebut deportasi, dan dengan motivasi yang berbeda, yaitu selain pembauran dilakukan rusifikasi. Pelaksanaan yang kedua ini menimbulkan kesulitan bagi negara tersebut di kemudian hari.
Migrasi berkembang setelah Uni Soviet mengalami perubahan politik dan ekonomi yang drastis di bawah kekuasaan Gorbachev. Perkembangan itu didasari oleh dua faktor penyebab, yaitu alasan ekonomi dan alasan politik atau alasan kedua-duanya. Secara umum banyak beralasan ekonomi, tetapi tidak kurang pula faktor politiknya. Dua faktor tersebut berperan sekali, apalagi keadaan politik dan ekonomi Uni Soviet di bawah Gorbachev hingga terbentuk CIS di bawah Yeltsin sangat labil pula. Masalah-masalah politik yang ada seperti perebutan kekuasaan antar elitepolitik, birokrasi yang rumit dan kebijaksanaan etnis yang tidak dapat dicarikan jalan keluar hingga bubarnya Uni Soviet. Sedangkan masalah ekonomi yang sangat mencolok adalah perubahan sistim ekonomi yang menuju ekonomi babas. Hal ini menimbulkan masalah sendiri, seperti birokrasi yang tidak siap, timbulnya pasar gelap, membumbungnya harga-harga, sulitnya mendapatkan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat dan lain-lain.
Distabilitas politik dan ekonomi di Uni Soviet itu memancing kelompok-kelompok etnis untuk menampilkan eksistensi masing-masing secara politik maupun ekonomi. Bentuknya mulai dari otonomi kekuasaan hingga perbaikan taraf hidup bersama. Migrasi menjadi semacam alternatif yang paling dapat diandalkan untuk memenuhi semua itu. Migrasi yang terjadi tanpa ada koordinasi yang jelas dari pemerintah. Laju migrasi yang tinggi itu berkaitan dalam wujud intra wilayah maupun keluar negeri. Pada kenyataannya migrasi yang diharapkan itu menemui banyak kendala ditempat tujuannya, baik social, ekonomi maupun budaya. Keadaan seperti ini menumbuhkan beberapa alternatif sehagai jalan keluar menanggulangi eksodus migrasi tersebut, akan tetapi kenyataan politik dan ekonomi di CIS menempatkan masalah migrasi terpaksa diambangkan oleh rezim yang berkuasa."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ghazali
Yogyakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.011 ZUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>