Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kosmas Edi Susatyo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S5511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunu Ahmad An-Nahidl
"Tesis ini membahas Revolusi Cedar di Lebanon dan implikasinya pada politik Suriah di Lebanon tahun 2005-2010, dan merupakan penelitian kualitatif non-interaktif (non interactive inquiry) atau penelitian analitis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Revolusi Cedar di Lebanon tahun 2005 telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap politik Lebanon pada saatnya dan perkembangan sesudahnya. Revolusi Cedar dibentuk oleh situasi sosial dan politik Lebanon yang berakar sejak tahun 1980-an, yaitu ketika mulai tumbuh kesadaran dari sebagian besar rakyat Lebanon terhadap pentingnya perubahan di dalam iklim politik Lebanon. Kesadaran ini semakin meluas di berbagai lapisan masyarakat ke arah penolakan terhadap intervensi Suriah dalam politik Lebanon.
Penolakan semakin mengemuka sejak awal tahun 2000-an ketika terjadi beberapa peristiwa penting, yaitu Israel menarik mundur kekuatan militernya dari Lebanon Selatan, suksesi kepemimpinan Suriah dari Hafez al-Asad kepada Basyar al-Asad, diterbikannya Resolusi 1559 oleh Dewan Keamanan PBB, dan yang terakhir adalah peristiwa pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada 14 Februari 2005. Peristiwa terakhir inilah yang memantik kemarahan rakyat Lebanon dan mendorong demonstrasi di seluruh kawasan dengan tuntutan utama agar Suriah secepat mungkin meninggalkan Lebanon. Aksi-aksi rakyat Lebanon inilah yang diidentifikasi sebagai Revolusi Cedar.
Revolusi Cedar memperoleh dukungan luas dari dunia internasional dan telah berhasil memaksa Suriah menarik mundur kekuataan militer dan intelijennya dari Lebanon pada akhir April 2005, selain melahirkan Koalisi 14 Maret pada Pemilu Parlemen 2005 dan 2010. Namun demikian, Revolusi Cedar tidak mampu mendorong sebuah sistem politik yang stabil dengan ciri-ciri pemerintahan yang kuat. Persoalan politik domestik yang tidak kunjung reda menyebabkan pemerintahan rapuh dan tidak ligitimate, karena pemerintahan tidak berpijak di atas masyarakat sipil yang terpadu dan kuat. Orientasi politik, sikap dan tujuan warga Lebanon dari berbagai latar yang berbeda, telah menjadi faktor dominan yang menyebabkan negara dan pemerintahan tidak memperoleh legitimasi yang kuat. Padahal suatu sistem dibutuhkan untuk terlihat absah di depan warganya. Legitimasi akan sulit diperoleh manakala budaya politik Lebanon tidak mampu mendasari suatu sistem pemerintahan. Budaya politik Lebanon belum menjadi penghubung antara perilaku individu dan perilaku sistem.

This thesis discusses the Cedar Revolution in Lebanon and its impacts on Syria's politics in Lebanon at 2005-2010, and it is a non-interactive inquiry, or an analytical research. The outcome of the research explains that the 2005 Cedar Revolution has been a significant effect on politics in Lebanon during the time it was happening and in its development afterwards. The Cedar Revolution was shaped by social and political situation in Lebanon that had rooted since the 1980s, with the growing awareness of the majority of the Lebanese people on the importance of change in their country's political climate. The awareness grew more widespread within various spectrum of the society, narrowing to rejection of Syria's intervention in politics in Lebanon.
The rejection have increasingly surfaced since the early 2000s with the occurrence of several important events, such as Israel?s withdrawal of its military force from South Lebanon, the succession of leadership in Syria from Hafez al-Asad to Basyar al-Asad, the issuance of UN Resolution 1559, and the assassination of former Prime Minister of Lebanon, Rafik Hariri, on 14 February 2005. The latter event triggered the Lebanese people's anger and led people from all over the region to rally, demanding that Syria leave their country at once. Such action by the people of Lebanon is identified as the Cedar Revolution.
The Cedar Revolution gained such large international that Syria was finally forced to withdraw its military and intelligence power from Lebanon at the end of April 2005, which led to the establishment of the March 14 Coalition in the Parliamentary Election in 2005 and 2010. However, the Cedar Revolution failed to lead to a stable political system with the characteristics of a strong government. Continuous domestic political problems have made the government vulnerable and illegitimate because it is not based on the foundation of a strong and unified civilian society. The political attitude, orientation, and goals of the people of Lebanon who come from various different backgrounds has become a dominant factor that has caused the government's lack of strong legtimacy. Whereas it is necessary for the system to be legitimate in its people's eyes. Legitimacy will be difficult to reach when Lebanon's political culture fails to base its government system. The Lebanese political culture has yet to become a link between the behavior of the individuals and that of the system.
"
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29893
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Nur Hakiem
"Tesis ini berusaha untuk memahami motivasi dan kepentingan dibalik tindakan Hizbullah yang memutuskan untuk terlibat dalam konflik Suriah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik process tracing. Data penelitian diperoleh melalui kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan Hizbullah dalam konflik Suriah, merupakan upaya untuk mempertahankan keamanan wilayah Selatan Libanon, melindungi masyarakat Syi'ah Libanon dan menjaga tempat suci masyarakat Syi'ah, dan mempertahankan rezim Bashar Al-Assad.

The purpose of this research is to understand Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict. The research can be categorized as a qualitative research done through process of a tracing technique. The data were collected by literature study. The result of this research shows that Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict are to defend territory of South Lebanon, to protect Shiite Society in Lebanon, as well as Shiite shrines, also to protect Bashar Al-Assad's regime.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widodo
"Skripsi ini mencoba menggambarkan keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon yang timbul pada tahun 1975 sampai tahun 1976 dan kendala-kendala yang dihadapi Suriah di Libanon. Pembahasan ditekankan pada keterlibatan Suriah di Libanon dan kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu suatu konsep pembentukan negara Suriah Raya yang meliputi Suriah dan negara-negara di sekitarnya termasuk Libanon. Dari hasil kajian ini, diperoleh gambaran bahwa keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon ada kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu ingin menjadikan Libanon sebagai bagian dari wilayah Suriah Raya. Meskipun keberadaan Suriah di Libanon mendapat reaksi keras, baik dari dalam negeri Libanon maupun dari negara-negara Arab, namun Suriah, tetap mempertahankan posisinya di Libanon. Keterlibatan Suriah di Libanon akhirnya mendapat legitimasi dari Liga Arab yang memberikan mandatnya kepada Suriah. Hal ini mernbuat keberadaan Suriah di Libanon menjadi semakin kuat dan dominan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zein
"Konflik Israel-Lebanon 2006 adalah serangkaian tindakan militer dan bentrokan terus-menerus di Israel utara dan Lebanon yang melibatkan sayap bersenjata Hizbullah dan Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF). Konflik ini berawal ketika Hizbullah menyerang pasukan Israel yang menyusup ke daerah sekitar Alta al Chaab, Lebanon Selatan pada tanggal 12 Juli 2006, dan menawan dua tentara Israel. Namun mereka tetap dapat terus berhubungan dalam keadaan perang dan damai tanpa didasari hubungan diplomatik yang resmi, yang fungsinya sebagai perwakilan suatu negara untuk mengemukakan pendapat, negosiasi, kerjasama bilateral dan lainnya. Perang Israel-Lebanon 2006 merupakan suatu kejadian perang yang membutuhkan proses perdamaian dan diplomasi politik yang sah, serta dapat diselesaikan dengan menggunakan metode dan cara-cara yang terbaik untuk yang resmi seperti Persatuan Bangsa-Bangsa dan organisasi Konferensi Islam mampu mencegah dan menawan agresi militer Israel yang berlangsung selama 34 hari tersebut. Terjadinya perbedaan pendapat tentang perdamian yang dilakukan PBB, dengan dikeluarkannya Resolusi PBB 1701. Tetapi jika tidak ada peran organisasi internasional selaku aktor keamanan bersama tentu perang tidak akan pemah usai. Dimana salah satu tujuan PBB adalah untuk menciptakan perdamaian internasional

Israel-Lebanon conflict in 2006 was the series of military action and continues clash in north Israel and Lebanon which involved armed wing Hizbullah and Israeli Defence Force or IDF. This conflict began when Hizbullah attacked the intruder from Israeli corps who intruded into the area nearby Aita al Chaab, south Lebanon in July 12 2006 and captured two Israeli armies. Nevertheless, they still held relation each other in war and peace condition without having any legal diplomatic relation, which had function as the representative of a country to show its ideas, negotiations, bilateral cooperation and etc. the Israeli-Lebanon War in 2006 was the war which required legally political diplomacy and reconciliation process, and it could be accomplished by using method and the best ways to create the peaceful condition. The process and the present of the international legal institution such as United Nations and Islamic Conference Organization could prevent and held out military aggression from Israel which took a place for 34 days. There were different arguments about the reconciliation by United Nations because of its resolution in 1701, but if there was no role of International Organization as the collective security maker, the war must be never the end. Thus the purpose of United Nation is to create international reconciliation."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Hindami
"Skripsi ini membahas tentang latar belakang keterlibatan Federasi Rusia dalam Perang Sipil di Suriah. Dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, penulis berupaya untuk memahami keterlibatan Federasi Rusia sebagai great power dalam menyelesaikan konflik Perang Sipil di Suriah melalui dokumen-dokumen hasil negosiasi Rusia bersama negara-negara yang terlibat di dalam konflik. Dokumen-dokumen tersebut menyatakan bahwa Perang Sipil di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses negosiasi politik di bawah pengawasan PBB untuk mengembalikan stabilitas keamanan. Melalui keterlibatannya dalam Perang Sipil di Suriah, Rusia senantiasa memiliki intensi untuk mempertahankan diri dan kepentingannya dengan menjadi hegemoni dalam sistem internasional.

This study disdusses the background ot the involvement of the Russian Federation in Syrian Civil War. Using Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis method, the author seeks to understand the involvement of the Russian Federation as a great power in resolving the Civil War conflict in Syria through documents from the Russian negotiations with the countries involved in the conflict. These documents state that the Syrian Civil War can only be resolved through a process of political negotiations under the supervision of the United Nations to restore security stability. Through its involvement in the Civil War in Syria, Russia has the intention to defend itself and its interests by becoming a hegemony in the international system."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari Soepiter
"Tesis yang ditulis dengan deskriptif analitis ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis skenario pendudukan Israel terhadap Lebanon 12 juli 2006 serta mengulas kegagalan PBB dalam menyelesaikan konflik Israel dan Lebanon dalam hal ini Hezbollah. Menurut Israel, pemicu konflik Israel-Lebanon berawal dari penangkapan 2 militer Israel oleh Hezbollah dan membunuh 8 (delapan) orang lainnya pada tanggal 12-18 Juli 2006, itu yang membuat Israel menyerbu serta menduduki Lebanon dengan alasan tersebut.
Agresi Israel ke Lebanon disikapi oleh Masyarakat Intemasional sebagai bentuk dari pendudukan atau penjajahan terhadap Lebanon apalagi ketidakbedayaan PBB dalam merespon Agresi Israel ke Beirut, menjadi bahan kajian pertimbangan dalam penulisan tesis ini.
Sebenarnya serangan Israel ke Lebanon sudah jauh hari tersusun dan terencana bahkan sebelum Hezbollah menyandera tentara Israel, pertengahan July 2006, dan Keterlibatan AS dalam skenario rancangan serangan militer terhadap kelompok Hezbollah di Lebanon sangat dalam. Fakta laporan tersebut tentu saja mengukuhkan adanya suatu konspirasi tingkat tinggi dan yang paling jelas bisa menggugurkan alasan Israel yang sering diberitakan bahwa mereka menggempur Lebanon dikarenakan dua tentaranya yang disandera oleh Hezbollah. Keterlibatan AS terendus semakin kuat dengan dukungan penuh Gedung Putih pada Israel untuk mendukung serangan bom Israel, dengan agenda tersembunyi dari pihak AS jika ada opsi serangan militer terhadap Iran, serangan itu sekaligus akan dapat menghentikan pasokan senjata untuk Hezbollah yang selama ini digunakan untuk melawan Israel.
Keterlambatan inisiatif yang diambil oleh PBB dalam menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon yang banyak rnenimbulkan banyak korban jiwa dari rakyat sipil yang tidak berdosa merupakan salah satu bukti impotensi atau ketidakberdayaan PBB dalam menyelesaikan konflik antara Israel dan Hezbollah. Makin mernbuat masyarakat Internasional semakin skeptis pada PBB terutama dalam menyelesaikan konflik Israel-Lebanon."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahirah Karamatullah
"Penelitian ini akan membahas sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Nadine Labaki, yang berjudul Capernaum. Film ini mendapatkan standing ovation selama lima belas menit, karena berhasil menyentuh emosional para penontonnya di Cannes Festival Film pada bulan Mei 2018 di Prancis. Film Capernaum merupakan salah satu film yang menarik perhatian penulis karena di dalamnya menggambarkan realita kehidupan para pengungsi di Lebanon yang dikemas dalam sudut pandang anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Dimulai dari memaparkan unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur/plot, tokoh, dan moral. Unsur-unsur intrinsik akan diaplikasikan dalam menganalisis kritik sosial yang terdapat pada film Capernaum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unsur-unsur intrinsik dan menganalisis tentang kritik sosial yang terkandung dalam film Capernaum. Hasilnya, terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan terkait pemerintah, keluarga, dan masyarakat pada film Capernaum.

This research will discuss a film written and directed by Nadine Labaki, entitled Capernaum. This film received a standing ovation for fifteen minutes, because it managed to touch the emotions of the audience at the Cannes Film Festival in May 2018 in France. The film Capernaum is one of the films that has caught the attention of the author because it depicts the reality of the lives of refugees in Lebanon, packaged from the perspective of children. This study uses a descriptive-analysis method with an objective approach. In this research, the writer used Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The first is from the presentation of intrinsic elements including themes, settings, plots, characters, and morals. Intrinsic elements will be applied in the analysis of social criticism contained in the film Capernaum. The purpose of this research is to know the intrinsic elements and to analyze the social criticism contained in Capernaum's film. As a result, there is social criticism to be conveyed regarding the government, family and society in the film Capernaum."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maspuroh
"Penelitian ini membahas tokoh musisi asal Lebanon, Fairouz Haddad (lahir: 1935). Fairouz Haddad adalah penyanyi yang hidup pada masa transisi dan masa konflik perang saudara di Lebanon. Selama berkarir, banyak lagu-lagu yang dinyanyikannya mengangkat tema nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air. Penelitian ini mengangkat permasalahan bagaimana lagu-lagu nasionalisme yang dipopulerkan oleh Fairouz Haddad diterima oleh masyarakat Lebanon. Permasalahan tersebut mengarahkan penelitian ini dengan tujuan untuk untuk menjelaskan kaitan Fairouz Haddad dengan nasionalisme di Lebanon serta menjelaskan bagaimana kaitan antara lagu-lagu nasionalisme yang dipopulerkannya dengan rasa nasionalisme masyarakat Lebanon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan analisis biografi dan teks lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fairouz Haddad sebagai musisi berevolusi menjadi salah satu simbol bagi Lebanon. Sikap apolitis, ketidaksetujuan terhadap perang, dan keprihatinan terhadap isu kemanusiaan membuat Fairouz diterima oleh masyarakat Lebanon tanpa memandang etnis, agama, atau keyakinan politik mereka. Lagu-lagunya mempromosikan cita-cita persatuan dan harapan perdamaian. Lagu-lagu dengan ungkapan kecintaan pada Lebanon telah menciptakan kesadaran masyarakat akan nasionalisme dan rasa kepemilikan terhadap negara Lebanon.

This study discusses the prominent musician from Lebanon, Fairouz Haddad (born: 1935). Fairouz Haddad is a singer who lived during the transition and conflict period of the civil war in Lebanon. During her career, many of the songs she sang raised the theme of nationalism and love for the homeland. This study raises the issue of how the nationalist songs popularized by Fairouz Haddad are accepted by the Lebanese community. This problem directs this research with the aim of explaining the relationship of Fairouz Haddad with nationalism in Lebanon and explaining how the connection between the nationalist songs she popularized with the sense of nationalism of the Lebanese people. This study uses qualitative methods by analyzing biographies and song texts. The results showed that Fairouz Haddad as a musician evolved into a symbol for Lebanon. Her apolitical attitude, disapproval of war, and concern for humanitarian issues made Fairouz accepted by the Lebanese community regardless of their ethnicity, religion or political beliefs. Her songs promote the ideals of unity and the hope of peace. Songs with expressions of love for Lebanon have created public awareness of nationalism and a sense of belonging to the Lebanese state."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Rido
"Penelitian dalam tesis ini membahas tentang pengaruh dan faktor apa saja yang sudah dilakukan Gerakan Hizbullah dalam menjaga persatuan umat dan kebangkitan Islam di Lebanon, dalam kurun waktu tahun 1992-2009. Selain itu penelitian ini membahas dampak hadirnya Gerakan Hizbullah bagi masyarakat Lebanon yang terdiri dari berbagai macam agama dan sekte.
Dalam penelitian tesis ini penulis memaparkan beberapa teori yang digunakan seperti, Teori Umat dan Kebangkitan Islam, Teori Persatuan Islam dan Teori Ukhuwah Islamiah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, yaitu berusaha mendapatkan informasi dari kasus perpecahan yang ada di dalam negeri Lebanon yang diharapkan dapat mengetahui pengaruh apa saja yang digunakan Gerakan Hizbullah Lebanon dalam menjaga Persatuan dan kebangkitan Islam yang ada di Lebanon dan juga Dunia Islam pada umumnya.
Berkaitan dengan pengaruh Gerakan Hizbullah di Lebanon, penulis akan menjelaskan mengenai asal usul pendirian Gerakan Hizbullah disertai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Islam Gerakan tersebut yang terdiri dari tiga prinsip, pertama keyakinan terhadap ajaran Islam, Jihad dan konsep kepemimpinan Wali- Fakih. Dan dalam penelitian ini penulis juga memaparkan pengaruh-pengaruh yang di bawa Gerakan Hizbullah terhadap terwujudnya persatuan umat dan kebangkitan Islam di Lebanon.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh Gerakan Hizbullah di Lebanon terhadap persatuan umat dan kebangkitan Islam ternyata sampai saat ini terbilang berhasil dalam menjaga kesatuan umat Islam khususnya di Lebanon dan dunia Islam pada umumnya. Serta yang tidak kalah pentingnya dari kehadiran Gerakan Hizbullah adalah terwujud kesatuan bangsa Lebanon yang sebelumnya mengalami perang saudara. Saat ini kehadiran Gerakan Hizbullah telah memberikan warna baru dalam Dunia Islam dan Lebanon yang memberikan dampak positif bagi terciptanya persatuan umat dan kebangkitan Islam.

This research explain about Hizbullah’s influences and efforts to keep the unity of the ummah and islamic revivalism in Lebanon since 1992 untill 2009. This research also explain about Hizbullah’s influences to Lebanon’s Citizen. Theory of the ummah, theory of the islamic revivalism, and theory of islamic unity used to explain this topic. This research uses qualitative paradigm and case study method. This method used to collect Information flom the division of Lebanon’s Citizen and Hizbullah’s influences in keeping the unity of the ummah especially in Lebanon and the world.
This research explain origin of Hizbullah in Lebanon, its aims and islamic principles. Its principles consist of faith to Islam, Jihad, and leadership concept of wali-faqih. Hizbullah’s influences toward the unity of the ummah and islamic revivalism in Lebanon.also explained in this reserach.This research concludes that Hizbullah’s influences in Lebanon toward the unity of the ummah and islamic revivalism are significant since Lebanon’s civil war ended.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>