Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kumolo Retno Kusumo Mapata Siwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sistem informasi pada Sub Bagian Kepegawaian yang sedang berjalan saat ini. Selian itu analisis sistem yang dilakukan untuk dapat mengetahui kebetuhan akan user serta untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada Sub Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pada penelitian ini menggunakan 3 desain penelitian yaitu dengan telaah dokumen, wawancara mendalam dan observasional partisipasi dengan 3 orang informan yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi pelatihan.
Berdasarkan hasil penelitian ini merupakan analisis pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini dan dapat diajukan suatu perancangan sistem yaitu Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelatihan di Sub Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi. Diharapkan dengan adanya analisis pengembangan sistem ini dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat yang berguna bagi pihak internal dan eksternal rumah sakit serta dapat meningkatkan pelayanan yang berujung pada kepuasan pasien.

ABSTRACT
This study aims to analyze information systems in Sub Division of Human Resources which is currently running. In addition the system analysis performed to find out the need for the user and to learn about problems that occured in Sub Division of Human Resources General Hospital Bekasi. This study is a qualitative research and in this study used three research design is to review the documents, in depth interviews and observational participation with three informants involved in the development of monitoring and evaluation of information systems training. Based on the result of this study is an analysis of the ongoing development of current and proposed a system design can the Monitoring and Evaluation System Design Training in Sub Division of Human Resource Regional General Hospital Bekasi. Expected by the analysis of the development of this system can provide fast and accurate information that is useful for internal and external parties as well as the hospital can improve the service that leads to patient satisfaction."
Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shely Mariska
"Kurangnya kepatuhan pegawai dalam menaati peraturan kehadiran merupakan masalah yang dilatarbelakangi oleh adanya data rekapitulasi mengenai ketidakhadiran pegawai tanpa keterangan. Skripsi ini merupakan studi tentang motivasi kerja yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja pegawai non medis di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional untuk melihat dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dan efek yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 62 orang responden sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode simple random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai non medis. Variabel tersebut meliputi variabel penghargaan, pengakuan, kekuasaan, kondisi lingkungan kerja, kompensasi, supervisi, jaminan pekerjaan dan peraturan/kebijakan. Di samping itu, hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pegawai non medis memiliki motivasi kerja yang baik.

Lack of obedience employees to obey attendance rules is a problem that motivated by recapitulation of data about employee absenteeism without explanation. This thesis is a study of work motivation that aims to determine the factors associated with non medical employees work motivation in Fatmawati general hospital, Jakarta.
The method used was quantitative with cross-sectional research design to look at the dynamics of correlations between risk factors and effects of independent variables and dependent variable. This research was conducted in December 2011 by distributing questionnaires to 62 respondents as the sample. Sampling technique that is by simple random sampling method.
The results of this study indicate that all variables studied had a significant association of medical employee work motivation. These variables are appreciation, recognition, power, working conditions, compensation, supervision, job security, and regulatory/policy. In addition, the result of this study describes that non medical employees have good work motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Zannah
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran Budaya Organisasi dan Kinerja berdasarkan persepsi pegawai di RSKO Jakarta, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja berdasarkan persepsi pegawai di RSKO Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan kuantitatif. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan observasi di lapangan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa gambaran Budaya Organisasi dan Kinerja berdasarkan persepsi pegawai di RSKO Jakarta adalah tinggi atau baik. Berdasarkan perhitungan Korelasi Product Moment menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja berdasarkan persepsi pegawai di RSKO Jakarta, dan hasil perhitungan Koefisien Determinan diperoleh bahwa besarnya pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja berdasarkan persepsi pegawai di RSKO Jakarta adalah sebesar 22,09%.

This research have the aim to know descriptions of Organizational Culture and Performance based on employee perceptions in RSKO Jakarta and to find out how much Organizational Culture influence on Performance based on employee perceptions in RSKO Jakarta. The method used in this research is an observational method with quatitative approach. Data in this research were obtained by distributing questionnaires and observations.
Based on the research, result show that descriptions of Organizational Culture and Performance based on employee perceptions in RSKO Jakarta is high or good. Product Moment Correlation result show that Organizational Culture influence on Performance based on employee perceptions in RSKO Jakarta, and result of Determinan Coefisien show the influence is 22,09%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Dwi Putri Handayani
"Penelitian ini membahas tentang kegiatan rekrutmen dan seleksi pegawai di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di Rumah Sakit tersebut. Desain penelitian dimulai dengan kuantitatif berupa kuesioner kepada pegawai SDI dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada pimpinan. Temuannya adalah: pelaksanaan rekrutmen dan seleksi sudah sesuai dengan kebijakan RS Nomor: 037/KEP/1.6.AU/D/2014 mengenai penerimaan dan pengangkatan pegawai. Sumber rekrutmen adalah internal dan eksternal. Pengumuman rekrutmen dilakukan secara terbuka dengan menginformasikan lowongan pekerjaan melalui web, koran dan memasang di papan pengumuman Rumah Sakit. Proses seleksi yang dilakukan yaitu seleksi administrasi, tes Al Islam, tes profesi, psikotes dan tes kesehatan. Sumber Daya Insani RS Jakarta Pondok Kopi sejauh ini belum dapat mencukupi semua kebutuhan tenaga melalui rekrutmen dan seleksi disebabkan karena kendala data pelamar yang tidak lengkap, sedikitnya pelamar, tidak adanya tempat yang cukup besar dan waktu yang terlalu pendek dari pengumuman tes ke tes berikutnya. Sarannya adalah pelamar mempelajari persyaratan, memberikan pengumuman lowongan melalui media social dan memperpanjang waktu pengumuman.

This study analyzed the implementation of the recruitment and selection of employees in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi to fulfill the employees needs at the hospital. The quantitative design study began with a questionnaire to employees in Human Resources unit and followed by in-depth interviews to the management. The findings were: The implementation of the recruitment and selection has been based on policy No. 037/KEP/1.6.AU/D/2014 on the acceptance and appointment of employees. The sources used for recruitment are internal and external sources. Announcement of recruitment is carried out openly by informing jobs via the web, newspapers and on the hospital bulletin board. The process of selection is by administration selection, Al Islam test, proper test, psycho test and health test. Human Resources unit in Jakarta Islamic Pondok Kopi Hospital so far not been able to meet all the workers needs through recruitment and selection due to incomplete data of the applicants, less applicants than expected, the place is not enough and time too short from the announcement of the test to the next test. Applicants should study the requirements thoroughly and vacancy announcement through social media and lastly to extend the time of announcemen.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benazir Arraniry
"Untuk mencegah terjadinya kekosongan (stock out) dan kelebihan (overs stock) di gudang penyimpanan logistik non medik serta kebutuhan yang sesuai dengan keinginan satuan kerja maka perlu memperhatikan perencanaan logistik non medik.
Skripsi ini membahas tentang perencanaan logistik non medik yang selama ini dilakukan oleh Sub Bagian Rumah Tangga dengan menggunakan pendekatan sistem. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskripstif dengan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen serta menggunakan jumlah sampel 17 item.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkaitan dengan perencanaan logistik non medik sudah mencukupi. Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup menunjang pelaksanaan perencanaan logistik non medik. Terdapat prosedur tetap yang dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam membuat peramalan, safety stock dan reorder point dalam perencanaan tidak menggunakan metode perhitungan.
Saran dari peneliti adalah memberikan pelatihan kepada semua staf perencanaan logistik non medik khususnya, meningkatkan dan perbaikan secara berkala sarana dan prasarana, penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan, melakukan koordinasi secara optimal dengan seluruh satuan kerja tentang kebutuhan dan menggunakan metode perhitungan peramalan, safety stock dan reorder point.

To prevent the occurrence of vacancies (stock out) and excess (overs stock) innon-medical warehouse logistics and supplies in accordance with the wishes of the working force is necessary to consider non-medical logistics planning.
This thesis discusses non-medical logistics planning has been done by the Sub-Division of Household using a systems approach. The study was a qualitative research method deskripstif with in-depth interviews, observation and document review as well as the number of samples using 17 items.
The results showed that the human resources related to non-medical logistics planning is adequate. Facilities and infrastructure are sufficient to support the implementation of non medical logistics planning. There are still procedures that serve as guidelines in conducting the activities. In making forecasts, safety stock and reorder point in planning not to use the method of calculation.
Advice of researchers is to provide training to all non-medical staff in particular logistics planning, improving and periodically repair of infrastructure, improvement of recording and reporting system, optimally coordinated with the entire unit of demand forecasting and calculation methods, safety stock and reorder point.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The Drug Dependence Hospital (RSKO) up to present is the only government specialist hospital treating substance related disorder patients. The hospital is also a national referral hospital in the management of substance related disorder...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Resya Ramadhia
"Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit adalah ketersediaan SDM yang bermutu dari segi kuantitas dan kualitas. Salah satu metode perencanaan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja adalah Pedoman dalam Permenkes No. 53 Tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan tenaga di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Kanker Dharmais tahun 2013. Hasil perhitungan kebutuhan tenaga didapatkan Instalasi Farmasi Rawat Jalan masih mengalami kekurangan tenaga apoteker sebanyak 2 orang dan asisten apoteker sebanyak 1 orang. Hasil penelitian menyarankan bahwa RS Kanker Dharmais meningkatkan sistem informasi, penambahan atau mutasi tenaga, meningkatkan kerjasama dengan dokter.

One of success indicator in effective and efficient hospital is availability of human resources in terms of quantity and quality. Therefore, human resources need should be well planned. One of human resources planning method based on workload is based on Permenkes No.53 2012. This study aimed to determine amount of personnel needs in Pharmacy Department in 2013. Based on calculation, addition of three pharmacists and one assistant pharmacist are needed. Based on research results, the researcher suggests that pharmacy department should improve information systems, addition of pharmacist and assistant pharmacist, centralized outpatient services in one place, enhancing cooperation with physicians."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggar Jito
"Desentralisasi pelayanan kesehatan mendorong terjadinya perubahan System kelembagaan Rumah Sakit di suatu daerah. Adanya UU RI No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara akan member peluang bagi Pembahan Rumah Sakit pemerintah yang sebelumnya swadana menjadi Badan Layanan Umum. Badan Layanan umum melupakan suatu badan kuasi pemerintah yang tidak bertujuan mencari Iaba, meningkatkan kualitas pelayanan public dan memberikan Fleksibilitas manajemen rumah sakit. Pembahan system kelembagaan Rumah sakit memerlukan standadsasi dalam pengelolaan keuangan Sampai saat ini biaya pelayanan kesehatan bervariasi yang disebabkan oleh tidak adanya harga standar yang berdasarkan Unit Cost dari pelayanan tersebut. Hingga Diperlukan suatu perhitungan unit Cost menurut Diagnostic Related Groups yang tersusun dalam Clinical Pathway.
Clinical Pathway merupakan suatu alat yang mampu untuk rneuinglcatkan mutu dan pengendalian biaya lcarena dapat menghindari tindakan yang tidak perlu dari suatu pelayanan di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Cost Of treatment Tonsilelctomi berdasarkan penyusunan Clinical Palhway di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi tahun 2006. Tonsilektomi merupakan salah Satu tindakan pembedahan yang tertua, yang berupa tindakan pengangkatan jaringan tonsil palatine dari fossa tonsilaris_ Di inggris tahun 1987 - 1993 telah dilalcukan 70000 - 90000 tindakan tonsilelctomi dan adenodelctomi per tahun. Sedang dari catatan medis Rumah Salcit Umum Pusat Dipilihnya Tonsilektomi dalam penelitian ini dikarenakan Salah satu tindakan Pembedahan terbanyak di Rumah Sakit dan tidak membutuhkan pemanfaatan sumber daya yang bervariasi dan adanya penelitian yang menggambarkan biaya Bahan habis Pakai lebih diatas tarif yang ditentukan.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan rancangan penelitian survey kuantiuitifi Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2007 sarnpai April 2007 dengan mempergunal-can data sekunder dari Rekam Medis pasien rawat inap dengan tindakan Tonsilektorni tahun 2006 dan data primer yang berasal dari Wawancara. Perhitungan biaya Unit Cost dihitung dengan metode Activity based Costing ( ABC ). Analisa data dilakukan secara uuivariat untuk melihat distribusi B-ekuensi dan proporsi masing - masing variable.
Berdasarkan penelitian, pengelompokan menurut AR - DRG tidal: dapat diterapkan. Menurut pengelompolcan yang dilakukan di RSUD Kota Bekasi dihasilkan : Tonsilektomi murni, Tonsilektomi dengan penyakit penyerta, Tonsilelctomi dengan penyakit penyulit, Adenotonsilektomi rnurni dan Adenotonsilektomi dengan penyakit penyerta. Sedangkan penyusunan Episode Clinical Pathway didapatkan 6 tahapan yaitu Tahap pendaiizaran, Penegakkan diagnose, Pra Terapi, Terapi, Follow up dan Pulang.
Hasil perhitungan Cost of Treatment Tonsilektomi di RSUD Kota Bekasi Tahun 2006 : ( 1 ). Tonsileldomi tanpa adenoidektami dengan penyakit penyulit 1 1.Kelas Perawatan Bougenvile VIP : Rp 760.582, 2.Bougenvile Utama : Rp 763.996,97, 3. WKI :Rp 577.2l0,14, 4. WKII : Rp 566.799,72, 5.WK HI I R.p s6o_o4o,'/2, 6. Mawar ; Rp 481.47102 dengan Lama hari mwar 2 hari. ( 2 ).Tonsilek1omi tanpa adenoidektomi dengan penyakit penyerta, Berdasarkan penyakit penyerta : 2.1 Anemia dan Observasi Febris ; 1. Kelas Perawatan Bougenvile VIP 1 Rp 2.096.988,08, 2.Bougcnvile Utama : Rp 2.l08.596,32, 3. WK I 2 Rp l.465.688,99, 4.WK [I I Rp l.463.302,56, 5. WK III 2 Rp 1.4-40.320,78, 6.Mawar : Rp l.164.5l8,35, 2.2 PKIB : 1. Kelas Perawatan Bougenvile VIP : Rp 762.384.46, 2. Bougenvile Utama : Rp 765.798,65, 3. WK I : Rp 553.821,90, 4, WK II : Rp 57O.16l,48, S. WK III : Rp 563.402, 6. Mawar : Rp 483.344,56, 2.3 Bronchopneumonia : 1. Kelas Perawatan Bougenvile VIP 1 Rp 767.828,46, 2 Bougenvile Utama : Rp 771.242,82, 3 WK I : Rp S59.266,07, 4. WK II: Rp 575.605,65, 5. WK III: Rp 568.846,31, 6. Mawar: Rp 488,768.71 2.4, Hipertensi siruasional ; 1. Kelas Perawatan Bougenvile VIP : Rp 765_564,12, 2. Bougenvile Un-una ; Rp 76s.97s,31, 3. WK 1 1 np 593_417,3, 4- WI( ll 1 Rp 6o9_756,ss, 5. WK III : Rp 602.997, 6. Mawar : Rp 524.433,94 (3) Tonsilekromi tanpa adenoidektomi mumi : 1.Ke1as Perawatan Bougenvile VIP : Rp 748.014, 08, 2. Bougenvile Utama : Rp 751.428,2, 3. WK I: Rp 564_641,43, 4. WK II: Rp 554.231, 5. WK IH: Rp 529.924,89, 6. Mawar : Rp 468.908,31 Median Lama hari rawat 2 hari. (4). Tonsilektomi dengan Adenodelctomi dengan penyakit penyerta : 1. Kelas Perawatan Bougenvile VIP : Rp 775,243,691 2. Bougenvile Utama : Rp 778.657,88, 3.WK I : Rp 59l.87l,05, 4. WK II : Rp 58l.460,63, 5. WK 111 : Rp 574_701,28, 6 Mawar : Rp 496.137,93Median Lama hari rawat 2 hart( 5 ) Torzsileldomi dengan Adenodektomi murni : l. Kelas Perawatan Bougenvile VIP : Rp 771.901,31, 2. Bougenvile Utama 2 Rp 775.315,50, 3. WK I 1 Rp 588,528,67, 4. WK II 1 Rp 578.l18,25, 5. WK III :Rp 571,358,90, 6. Mawar : Rp 492,795,S5. Median Lama hari rawat 2 hari. Berdasarkan hasil diatas maka diperlukan perhitungan biaya rawat inap berdasarkan penyusunan Clinical Pathway sebagai dasar penentuan tarif rumah sakit.

Decentralize in health treatment lead to some changes in Hospital institution within a certain region. Based on UU RI No. 1 year 2004 in relation of State Treasury will give opportunity to State Hospitals to change which was in self funding form to become Public Health Service. Public Health Service is a non- profit Government institution, improving public service quality and giving flexibility to Hospital management. There should be a standardization in every changes of Hospital Institution, especially in finance Sevior. Up to these days, health service fee are varies which is caused by no standardization which based on Unit Cost from its services. Therefore, Unit Cost calculation are needed according to Diagnostic Related Groups which are compiled in Clinical Pathway.
Clinical Pathway is an instrument that will help to increase quality and cost control, as it can avoid tiom unnecessary actions of Hospital services. The aim of this research is to lind out Cost of treatment Tonsillectomy based on compiling Clinical Pathway in Bekasi City General Hospital in the year 2006. Tonsillectomy is one of the oldest surgery, which is a surgery of removing tonsil palatine tissue from Fossa tonsillitis. In England, within the year of 1987~ 1993 there had been 70000-90000 Tonsillectomy and Adenodektorny per year. Meanwhile, fiom the medical notes of RSUP Dr Sarjito, tonsillectomy are more then half of surgery actions in THT section.
This research will use case study method with quantitative survey methodology. The implementation of this research started in March 2007 to April 2007, and using secondary data recorded hospitalized Patient with Tonsillectomy surgery action in the year 2006 and also using primary data which was based on direct interviews. Unit cost are calculated using Activity Based Costing (ABC) method. Data analysis is implemented as univariatly to see frequency distribution and proportion on each variable.
Based on research grouping according AR-DRG can not be implemented. Based on grouping that had been implemented at Bekasi City General Hospital are as followed: Pure Tonsillectomy, Tonsillectomy with following disease, Tonsillectomy with complication disease, Pure Adeno Tonsillectomy and Adeno Tonsillectomy with following disease. In the meantime, compiling of Clinical Pathway episode is obtaining 6 steps which are: registration , established diagnose, pre-therapy, therapy, follow up then Horne. Final Clinical Pathway is needed to get clinical pathway concept as a tool to increase quality and cost control.
The result cost of treatment tonsillectomy at Bekasi City General hospital in 2006 ( 1 ). Tonsillectomy with complication disease 1 1. Bougenvile VIP : Rp 760.582, 2.Bougenvile Utama : Rp 763.996,97, 3. WK I : Rp 577.2l0,l4, 4. WK II: Rp s66.799,72, 5_wK In ; Rp 560.040,72, 6. Mawar ; Rp 481.47102 with time length of stay 2 days. ( 2 ). T onsilectongr with following disease, Based on following disease : 2.1 Anenuh dan Observasi Fabris ; I. Bougenvile VIP : Rp 2.096.988,08, 2.Bougenvile Utama : Rp 2. 108.596,32, 3. WK I : Rp l_465.688,99, 4.WK II 1 Rp 1.463.3o2,s6, 5. WK III . Rp 1.440.320,78, 6.Mawar 1 Rp 1-164.51s,35, 2.2 PKYB : 1. Bougenvile VIP : Rp 762.384.46, 2. Bougenvile Utama 2 Rp '765.798,65, 3. WK I 2 Rp 553.82l,90, 4. WK 1] : Rp 570.161,48, 5. WK III : Rp 563.402, 6. Mawar : Rp 483.344,56, 2.3 Bronchopneumonia: 1. Bougenvile VIP : Rp 767.828,46, 2 Bougenvile Utama : Rp 77l.242,82, 3 WK I : Kp 559.266,07, 4. WK II: Rp 575.605,65, 5. WK III: Rp 568.846,3l, 6. Mawar: Kp 488.768.73, 2.4, Hiperteusi simasional ; 1. Bougenvile VIP : Rp 765.564,l2, 2. Bougenvile Utama 1 Rp 768.978,31, 3. WK I : Rp 593.417,3, 4. WK Il : Rp 609.756,88, 5. WK III : Rp 602.997, 6. Mawar 1 Rp 524.433,94 (3) Pure f0l|Si??L?f0I|Q?Z l. Bougenvile VIP : Rp 748.014, 08, 2. Bougenvile Utama ; Rp 751.42s,2, 3. WK 1; Rp 564.641,43, 4. WK II: Rp 554.231, 5. WK 111: Rp 529.924,89, 6. Mawar 1 Rp 468.908,3l with time length of stay 2 days. ( 4 ). Adenotonsilectongmy with following disease: l. Bougenvile VIP :Rp 775_243,69S, 2. Bougenvile Utama 1 Rp 778.657,88, 3.WK I 1 Rp 591.871,05, 4. WK II 1 Rp 58] .460,63, 5. WK HI 1 Rp 5?74.7Ol,28, 6 Mawar : Rp 496.l37,93 with time length of stay 2 days( 5 ) Pure Adenotonsileldomiz I. Bougenviie VIP : Rp 771_90l,3l, 2. Bougenvile Utama : Rp 775_3I5,S0, 3. WK I : Rp 588,528,67, 4. WK II : Rp 578.l18,25, 5. WK 111: Rp57l,358,90, 6. Mawar : Rp 492,795,55_ With time length of stay 2 days. Based on results above, therefore, we need calculation of hospitalised fee based on compiling Clinical Pathway as a benchmark to decide the hospital tariff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T31609
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Burn injury causes mechanical disruption to the skin,which allows environmental mocrobes to invade the deeper tissues....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Febrianti
"Penelitian ini membahas tentang pemeliharaan preventive alat echocardiography dan treadmill. Pemeliharaan preventive adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan telah dijadwalkan. Pelaksanaan pemeliharaan alat echocardiography dan treadmill akan terlaksana bila didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia/teknisi terlatih, biaya pemeliharaan, ketersediaan suku cadang, bengkel kerja/workshop dan ketersediaan Standar Prosedur Operasional (SPO). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Peneliti menggunakan komponen input sumber daya manusia/teknisi medis.
Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Jumlah teknisi medis sudah cukup memadai, SPO untuk alat treadmill belum ada, tidak ada ketersedian suku cadang untuk alat echocardiography dan treadmill, jadual pemeliharaan preventive alat echocardiography dan treadmill setiap tiga bulan, dan pencatatan pemeliharaan preventive terdapat padat data service alat yang tersedia di samping alat echocardiography dan treadmill.

This study discusses the preventive maintenance of treadmilll and echocardiography equipment. Preventive maintenance is occasionally maintenance and have been scheduled. Implementation of echocardiography and treadmill tools maintenance will be done when supported by the availability of human resources / trained technicians, maintenance costs, availability of spare parts, workshops and the availability of Standard Operating Procedures (SOPs). This study is a qualitative research approach with descriptive methods. Researchers using the component inputs of human resources/medical technician.
The results based on interviews, observation, and document review. The number of medical technicians is sufficient, Standard Operating Procedure for a treadmill does not exist, there is no availability of spare parts for echocardiography and treadmill equipment, preventive maintenance schedule of echocardiography and treadmill carried out every three months, and there is recording of preventive maintenance tools/equipment available on data services beside for echocardiography and treadmill equipment
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>