Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2011
741.595 98 SEN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
"ABSTRAK
Kajian komik Indonesia sepanjang sejarahnya terlalu sedikit, maka sebuah kajian yang mendalam layak dilakukan. Kajian ini membandingkan buku komik Panji Tengkorak yang digubah oleh Hans Jaladara sampai tiga kali, yakni tahun 1968, 1985, dan 1996, yang sebagai kesatuan disebut Tiga Panji Tengkorak. Maksud dan tujuan kajian atas Tiga Panji Tengkorak adalah mencari tahu dan mengungkapkan bagaimana kebudayaan berlangsung.
Dengan begitu maka Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, dan Panji Tengkorak 1996 dibandingkan sekaligus secara simultan, dari leksia ke leksia secara kronologis, sebagai modifikasi pendekatan Barthes atas Sarrasine dalam S/Z.
Pembacaan kembali Tiga Panji Tengkorak ini menggunakan kacamata teori kornik dan kajian budaya sebagai teori tandem: teori kornik yang mengacu Topffer, Gombrich, Eisner dan McCloud dimanfaatkan untuk membaca aspek visual Tiga Panji Tengkorak, sedangkan teori kajian budaya yang teracu kepada Foucault, Gramsci, Hall, dan Mulhern mempertimbangkan makna yang terungkap dari naratif Tiga Panji Tengkorak; keduanya selalu dalam konteks keterbandingan.
Dalam pembacaan itu terungkapkan suatu perbincangan dalam lima topik. Pertama, bahwa pendekatan gambar yang teracu dalam Tiga Panji Tengkorak adalah gambar realisme dalam wacana kemiripan dan gambar kartun dalam wacana kesepadanan. Dari penemuan ini terbangun konstruksi oposisional antara ideology objektivitas dalam wacana kemiripan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1968 dan Panji Tengkorak 1985; dan ideologi subjektivitas dalam wacana kesepadanan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1996. Namun, kedua, simulasi sejumlah kode, yakni kode serius, kode lucu, dan kode dagang dalam Gugus Kode 1; dan kode artistik, kode silat, ataupun kode kekerasan dalam Gugus Kode 2; memperlihatkan berlangsungnya pertukaran kode antargugus-dan ini berarti konstruksi oposisional yang terbentuk sebelumnya mengalami keretakan. DaIam topik ketiga, disimulasikan Identitas Asal, Identitas Terkehendaki, dan Bukan-Identitas dalam Gugus Identitas Pribadi; ataupun Identitas Faktual dan Identitas Non-Faktual dalam Gugus Identitas Budaya Geogratis-dari sini terlacak terdapatnya politik identitas dan berlangsungnya pergulatan antarwacana. Topik keempat menunjukkan terdapatnya perlawanan terhadap bias konstruksi gender yang termaknakan dalam perbandingan Tiga Panji Tengkorak. Dalam topik kelima terumuskan bahwa dari representasi dalam naratif ataupun makna yang direpresentasikannya terungkapkan berlangsungnya ketidakmapanan sistem dalam pergulatan antarwacana.
Dalam rekapitulasi kemudian terbongkar bahwa objektivitas dan subjektivitas adalah representasi ideologis bagi konstruksi realitas-pembebanan makna atas realitas yang ideologis itu menjadi pergulatan antarwacana yang memberlangsungkan kebudayaan; yang memang akan selalu terhadirkan sebagai metakebudayaan, yakni kebudayaan tentang kebudayaan, karena kebudayaan hanya terhadirkan dalam proses sebuah perbincangan. Ini berarti manusia yang berada di dalam kebudayaan dalam hubungan dibentuk/membentuk kebudayaan hanya akan melihat kebudayaan sebagai suatu jejak. Tiga Panji Tengkorak adalah jejak jejak kebudayaan yang dalam pembongkaran telah memperlihatkan berlangsungnya kebudayaan.

ABSTRACT
A comic study is yet an undeveloped research area in the Indonesian comics, within the framework of the theory of comics and cultural studies. That is why a thorough study about the subject is highly appropriate. This dissertation is a comparison of three different editions of Panji Tengkorak by Hans Jaladara, published consecutively in 1968, 1985, and 1996, which as a whole can be called the Three Panji Tengkorak. The aim of this study is to discover and to reveal how culture operates.
In this study, Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, and Panji Tengkorak 1996 are simultaneously compared. The analysis is done through a modification of Roland Barthes method in S/Z. The Three Panji Tengkorak are analyzed by breakings them down into smallest units called lexia and by comparing the lexias in a chronological order. The theory of comics from Topffer, Gombrich, Eisner and McCloud are used to analyze the visual aspect of the Three Panji Tengkorak, and the theories of Cultural Studies, namely the works of Foucault, Gramsci, Hall, and Mulhern are used to consider the meanings revealed from the narrative of the Three Panji Tengkorak.
The analysis covers five topics: First is the overlapping modes of realism which is based on likeness and cartoon which is based on equivalence. From this findings, it can be concluded that although inconsistent, the ideology of objectivity based on likeness is found in Panji Tengkorak 1968 and Panji Tengkorak 1985; and the ideology of subjectivity based on equivalence is found in Panji Tengkorak 1996. Second, the simulation of several codes i.e. the serious, comical and economic codes in Cluster I; the artistic, martial art and violence codes in Cluster 2, shows that there is some code switching inside each - and between - those two groups, and this shows inconsistencies and contradiction. The third topic raises the issue of identity (desired and non-identity, factual and non-factual). Here we see the politics of identity at war within the discourses of the texts. The fourth topic shows contradiction in the gender, ideology of the three texts. The fifth shows that representation is unstable. This dissertation concludes that objectivity and subjectivity are ideological representation of the construction of reality. These ideological contractions are at war within the discourses and this is the way culture operates.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D550
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamal Abdullah
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994
899.280 9 AHM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Baliologi, 1986
899.223 8 DON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vltchek, Andre
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2006
809.8 VLT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chomsky, Noam
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2006
320.959 8 VLT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`jizah
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional , 2004
899.220 9 MUJ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Bagus
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
899.223 8 IGU c
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Prahesty
"Setiap suku bangsa merniliki wujud budaya yang khas yang dapat membedakan jati diri mereka dengan suku bangsa lain. Salah satu wujud kebudayaan tersebut adalah busana adat. Busana adat di dalam kehidupan nyata mempunyai berbagai fungsi sesuai dengan nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Busana adalah pakaian yang dikenakan oleh seseorang pada suatu acara dengan data dan aturan tertentu dan lebih berkait dengan adat. Busana dalam masyarakat Jawa berkait erat dengan tradisi, upacara adat, kedudukan, serta pangkat pemakainya. Pemakaian busana pada masyarakat Jawa saat ini juga terdapat dalam tradisi berbusana masyarakat Jawa pada jaman dahulu. Hal itu disebabkan adanya proses yang berkesinambungan pada saat suatu masa kebudayaan bergerak maju. Untuk melihat keindahan busana yang terdapat dalam teks sastra Jawa, maka digunakanlah suntingan teks Serat Panji Jayakusuma sebagai data penelitian. Teks Serat Panji Jayakusurna diperkirakan diciptakan pada abad ke-18 di daerah pesisiran Jawa Tengah. Penelitian bertujuan mendeskripsikan busana yang dikenakan oleh tokoh-_tokoh Serat Panji Jayakusuma dan menjelaskan fungsi busana dalam Serat Panji Jayakusuma. Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah rnengumpulkan data rnengenai busana yang dikenakan oleh para tokoh Serat Panji Jayakusuma, memilah busana berdasarkan aturan kelengkapan pemakaiannya, mengelompokkan data busana berdasarkan tokoh pemakainya, dan menganalisis ragam hias busana yang dikenakan oleh para tokoh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
899.223 8 CER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>