Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S5562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1984
S21586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafaah
"Pria telah mengikuti program keluarga berencana (KB) sejak dahulu.
Metode pantang berkala dan kondom telah dikenal berabad-abad lalu,
tetapi sejak ditemukan kontrasepsi wanita, program KB pada pria seakan
diabaikan. Keikutsertaan pria dalam ber-KB masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis keikutsertaan pria dalam ber-KB meliputi
keterpaparan media massa dan kontak informasi KB melalui media massa.
Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 dengan pendekatan cross sectional terhadap
6.013 pria menikah usia 15 ? 54 tahun. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah two stage sampling. Analisis data menggunakan chi
square dan regresi logistik. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang ter-
papar dengan media massa memiliki kecenderungan 2,12 kali lebih besar
untuk ber-KB daripada pria yang kurang terpapar dengan media massa.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pria yang kontak informasi
KB melalui media massa memiliki kecenderungan 2,21 kali lebih besar un-
tuk ber-KB daripada pria yang tidak kontak informasi KB melalui media
massa. Penelitian ini menunjukkan pria memiliki kecenderungan terbesar
untuk ber-KB apabila pria terpapar media massa dan mendapatkan infor-
masi KB melalui media massa dengan OR yang terbesar = 2,77.
known centuries ago. Since contraception for women was found, men fami-
ly planning program was likely ignored. The involving of men in family plan-
ning in Indonesia is still lower than Bangladesh, Pakistan, and Nepal. The
objective of this study is to analyze the credencial factor of men participa-
tion in family planning through mass media exposure and contact informa-
tion.This study used Indonesia Demografic and Health Survey (IDHS) 2007
data used cross-sectional study and 6.013 married men aged 15 ? 54 years
old as participants. Sampling method used is two stage sampling. Data was
analyzed by chi square and logistic regression. The research showed that
men who were exposed mass media 2,12 times more involved in family
planning than men who were not exposed mass media and men who were
contact information in family planning through mass media 2,21 times more
participating in family planning than men who were not. The result showed
that men have the highest possibility to participate in family planning if ex-
posed by mass media and contacted to family planning information through
mass media with biggest OR = 2,77."
Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suwardjono Suryaningrat
Jakarta: BKKBN, 1972
301.32 SUW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Target MDGs dalam meningkatkan kesehatan ibu akan tercapai apabila 50% kematian ibu dapat dicegah melalui peningkatan cakupan K1, K4, memastikan bidan tinggal di desa, meningkatkan dersalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, meningkatkan cakupan peserta KB terutama dengan metode kontrasepsi jangka panjang,
serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Metode: Penelitian ini merupakan analisis lanjut Riskesdas tahun 2010, untuk mengkaji seberapa besar aksesibilitas pelayanan Keluarga berencana/KB di Indonesia. Hasil: Ibu yang mempunyai jumlah anak 3–4 orang di pedesaan lebih besar prevalensinya (27,1%) di bandingkan ibu yang tinggal di perkotaan (25,0%). Sebagian besar alasan utama tidak menggunakan alat kontrasepsi karena ingin punya anak di perkotaan 27,0%, sedangkan di pedesaan 28,2%, alasan ke dua adalah takut efek samping di perkotaan 23,1%, di pedesaan 16,5%. Alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi karena memang tidak perlu sebesar 10,0%. Perilaku pencarian pelayanan KB ibu hamil dengan status bekerja mempunyai hubungan signifikan dengan akses pelayanan KB (rasio prevalensi 1,073). Ibu yang tidak bekerja memiliki akses pelayanan KB oleh tenaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan
ibu yang bekerja. Kesimpulan: Aksesibilitas pelayanan KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua Poskesdes di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan alat pemeriksaan KB, kurangnya tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan. Pencarian pertolongan pelayanan KB terbanyak ke tempat bidan, ke puskesmas menjadi pemilihan kedua, polindes, poskesdes menduduki urutan ke tiga."
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN, 1992
001.422 2 BAD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : BKKBN, 1996
R 363.96 IND k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Zaleha Mutisari
"Program keluarga berencana merupakan salah satu program yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada kesehatan ibu, bayi, dan anak. BKKB Provinsi DKI Jakarta merupakan instansi non struktural Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di DKI Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas program keluarga berencana maka perlu diupayakan peningkatan kualitas manajemen program Penelitian ini menggambarkan manajemen program keluarga berencana di Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKB) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 dengan menggunakan pendekatan sistem. Jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui gambaran Program Keluarga Berencana di Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKB) Provinsi DKI Jakarta tahun 2007 adalah dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan pertimbangan bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat memberi gambaran yang sebenarnya tentang Program Keluarga Berencana di Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKB) Provinsi DKI Jakarta tahun 2007. Dari hasil penelitian, maka diketahui bahwa pegawai yang terdapat di BKKB Prov. DKI Jakarta merupakan Pegawai Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Sistem perekrutan, kenaikan pangkat, pensiun, dan keuangan sudah sepenuhnya dikelola oleh Pemda Provinsi DKI Jakarta. Anggaran yang diperoleh untuk membiayai program keluarga berencana di BKKB Provinsi DKI Jakarta berasal dari Pemda DKI Jakarta dan BKKBN Pusat. Adapun perlengkapan didapat melalui proses pengadaan yang dilakukan sendiri oleh BKKB Provinsi DKI Jakarta serta distribusi dari BKKBN pusat.
BKKB Provinsi DKI Jakarta membuat perencanaan serta melakukan proses pengendalian dan evaluasi program keluarga berencana secara berjenjang mulai dari tingkat kelurahan sampai ke tingkat provinsi. Sedangkan dalam pelaksanaannya, BKKB Provinsi DKI Jakarta mengkoordinasikan kepada sektor-sektor lain untuk mendukung program keluarga berencana di DKI Jakarta. Pencapaian program keluarga berencana dilihat pada dua komponen utama, yaitu pencapaian peserta KB baru dan peserta KB aktif yang terbagi lagi menjadi peserta KB aktif MKJP dan Non MKJP. Pencapaian peserta KB baru pada tahun 2007 mencapai 109, 77% dari target PPM yang ditetapkan sedangkan pencapaian peserta KB aktif hanya sebesar 85,57% dari target PPM yang ditetapkan. Penggunaan kontrasepsi MKJP yang paling dominan adalah dengan metode IUD sedangkan penggunaan kontrasepsi Non MKJP yang paling dominan adalah dengan metode Suntik. Dari pembahasan pada tiap-tiap variabel input, proses, dan output, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Manajemen Program Keluarga Berencana di Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKB) Provinsi DKI Jakarta tahun 2007 belum berjalan dengan baik. Untuk meningkatkan kualitas program keluarga berencana di BKKB Provinsi DKI Jakarta pada tahun mendatang , maka penulis menyarankan kepada BKKB Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan perencanaan kebutuhan petugas lapangan untuk menunjang program keluarga berencana sehingga jumlah petugas dapat sebanding dengan beban kerja yang dihadapi. Selain itu, BKKB Provinsi DKI Jakarta juga diharapkan dapat lebih meningkatkan upaya advokasi terhadap pembuat keputusan berkaitan dengan dukungan anggaran program keluarga berencana serta meningkatkan promosi metode kontrasepsi jangka panjang sehingga dapat meningkatkan efektifitas program keluarga berencana di Provinsi DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>