Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimah Amira
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5405
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Esty Wiria Savitri
"Dunia fashion adalah dunia yang dinamis. Kedinamisan tersebut karena hasrat alami manusia yang selalu ingin tampil menarik. Manusia tidak sekedar ingin mengenakan baju yang nyaman, memilih tas yang sesuai kebutuhan, ataupun memakai sepatu yang berukuran tepat. Lebih dari itu, manusia ingin setiap yang dipakainya menjadi simbol agar diterima oleh lingkungannya.
Kedinamisan dunia fashion tersebut pun terjadi di Indonesia. Masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap fashion. Hal ini dapat dilihat dari pertambahan jumlah pusat perbelanjaan yang notabene menandakan semakin bertambah pula gerai-gerai yang menjual produk fashion baik yang bermerek maupun tidak bermerek.
Namun demikian, peluang pertambahan pusat Perbelanjaan tersebut dikeluhkan oleh sebagian perilaku usaha Iokal karena yang lebih menguasai tiap area di pusat perbelanjaan tersebut adalah pelaku usaha yang menjual produk fashion bermerek global.
Untuk melihat peluang pelaku usaha lokal, maka dilakukan penelitian ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP IMAGE COUNTRY-OF-ORIGIN DALAM PASAR MASS-FASHION INDONESIA --STUDI ANALISIS GIORDANO, GUESS, DAN ZARA--. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli produk fashion dan bagaimana faktor-faktor tersebut memberi masukan bagi pelaku usaha fashion untuk meningkatkan usahanya.
Penelitian perilaku konsumen ini dilakukan dengan memakai riset eksploratori dan riser deskriptif. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dengan alasan kemajemukan penduduk DKI Jakarta dapat mewakili opini beragam konsumen fashion. Selain itu, DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia diasumsikan penulis sebagai magnet fashion Indonesia. Adapun sample yang digunakan berasal dari 100 responden yang diperoleh secara convenience sampling. Data yang didapat dari 100 responden tersebut diolah penulis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis tingkat kepentingan atribut.
Berdasarkan data penelitian, diperoleh input bahwa responden cenderung mengutamakan atribut tangible daripada intangible suatu produk fashion. Yang dimaksud atribut tangible adalah atribut-atribut yang menunjukkan gambaran kualitas suatu produk seperti kualitas jahitan, warna, dan keaweran produk, serta ukuran yang beragam. Sementara itu, penulis melihat atribut intangible adalah atribut-atribut yang mengemas atribut tangible, seperti harga produk yang cukup reasonable, tempat penjualan produk yang cukup nyaman, dan pelayanan memuaskan yang diberikan oleh shop assistant, dan merek.
Walaupun atribut intangible dipersepsikan responden tidak terlalu penting, penulis melihat atribut intangible, khusunya merek, adalah knowledge awal yang menjadi screening awal konsumen dalam membeli produk fashion, yang mana proses evaluasi ini tedadi di luar kesadaran konsumen atau dengan kata lain menjadi habit. Pemyataan di atas didasari dari kecenderungan konsumen memilih berbelanja produk fashion di pusat perbeianjaan terkemuka dibandingkan di pusat-pusat grosir dan awareness konsumen terhadap fashion brands yang terbilang tinggi.
Berdasarkan data juga didapati informasi bahwa COO tidak terlalu dipedulikan oleh konsumen. Walaupun konsumen mempunyai pemahaman terhadap kualitas tiap-tiap COO, konsumen tidak terlalu menaruh perhatian tentang asal negara suatu produk fashion. Namun demikian, berdasarkan analisis korelasi COO dengan brand didapati kesamaan persepsi kualitas antara COO dengan brand.
Untuk itu, saran yang diajukan oleh penulis bagi pelaku usaha produk fashion lokal adalah menjadikan produk-produk mereka sarat akan kualitas sehingga dapat menimbulkan perceived quality yang positif bagi konsumen dalam kemasan branding yang mudah untuk mendapatkan atensi konsumen, seperti merek dengan western name ataupun yang mudah untuk dilafalkan dan diingat. Selain itu, konsep atmosfer gerai yang nyaman juga perlu mendapat perhatian karena konsumen menyukai suasana gerai yang nyaman.
Di luar strategi branding dan konsep gerai, pelaku usaha dapat pula menjadikan INDITEX -pembuat merek ZARA- sebagai benchmark. Dalam hal ini ZARA lebih mengutamakan kuantitas desain dibandingkan kuantitas produk. Keunggulan dari perilaku usaha ZARA ini adalah mengantisipasi kedinamisan dunia fashion yang cukup cepat dan mengurangi over stock yang dapat menjadi beban pelaku usaha.
Oleh karena penelitian ini bersifat kuantitatif, maka keterbatasan dalam penelitian ini tidak didapat terlalu mendalam consumer insight dari konsumen tentang perceived quality tiap-tiap atribut. Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan dilakukan penelitian Ianjutan yang lebih bersifat kualitatif agar tercapainya consumer insight dari konsumen fashion di Indonesia dalam hal mass-fashion.

World of fashion is a dynamic world. The dynamic of it is because the human desire to look more attractive. A person does not wantjust to wear comfortable clothes, choose the right bag or wear the precise shoes. ln addition to, a person wants everything he wears to be a symbol of acceptance of his social life.
The dynamic world of fashion is also happening in Indonesia. The society cares more about fashion. We can see this from the growth of shopping centers which means more of fashion outlet with kind?s famous brand or not.
But the growth of them is often complained by some of local retailers because the portion of them is dominated by global fashion brands.
The research of Analysis of Consumer?s Behaviors towards Image Country of Origin in Indonesian Mass Fashion Market -Analysis Study of GIORDANO, GUESS, and ZARA- is to know the opportunity of local retailer. The purpose of this research is to know what factors influence the consumer?s choice in buying fashion products and how the factors give input to the fashion industry to promote and develop market.
The consumer?s behavior research is using the exploratory research and descriptive one. The research was conducted in Jakarta mainly because of its diversity can represent differences in fashion opinion. Beside that, Jakarta as The Republic of indonesia capital city is assumed by the writer as magnet of lndonesia?s fashion. The samplings are from |00 respondents got by convenience sampling. The 100 respondents? data are then analyzed using the descriptive method and attribute rate analysis.
Based on the research data, the writer then gets to know why the respondents prefer to choose the tangible attribute rather than the intangible of a fashion. The means of tangible attributes are attributes that show the quality images such as the quality of the stitches, colors, durability, choices of size. The means of intangible attributes are attributes that cover the tangible attributes such as a reasonable price, a comfortable outlet, a warm service, and brand.
Although the intangible attributes are often perceived not too important, the writer sees it, especially of brand attribute, is initial knowledge of consumer?s screening in buying fashion products, proceed by the evaluation beyond the consumer?s mind as a habit. For country-of-origin?s image, the data shows that the consumers do not really evaluate it although they also have the initial knowledge about COO of the fashion brand.
From the research, some ofthe suggestions are:
1. branding strategy using western name is a good idea for local brand
2. making ZARA strategy as a benchmark, which is produce more design quantities rather than product quantities Because this research is using quantitative research, this paper has a limitation.
The writer could not get deep consumer?s insight, which can get from qualitative research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilizayanti Putri
"Nowadays, brand does not function as an identity or to differentiate of one product to others only. The branding has been extending in many product categories which are marketed to consumers. To offer their products, the producers can not rely on functional benefits only, but also needs to take the emotional approach to the consumers by the brand given. The approach to give the emotional benefit is through the personalities of the brand as human personalities, included to fashion products. The brand must appear as the consumers it self in order to gain the brand loyalty in long time.
The purpose of this research is to find out how the impact of brand personality to brand loyalty of the consumers of fashion brand Zara at Jakarta. In addition to know which dimension of brand personality is most influential to brand loyalty. This research also using Aaker?s dimensions of brand personality, sincerity; excitement; competence; and sophistication. Aaker?s theory about the benefit of brand (functional; emotional; and self-expressive) is used as the first step to refer the brand personality concept. The theories are used to measure the brand loyalty of the consumers based on Aaker?s and Peter and Olson?s measurement.
The approach used in this research is quantitative approach with descriptive as a type of research. In order to get the data that support this research, the writer using purposive sampling by distributed 23 questions related to the indicators from the dimensions stated above to 100 respondents in 5 locations (Zara?s store in Jakarta) with judgemental sampling. To find out the brand personality dimensions as independent variable to brand loyalty as dependent variable, the writer uses factor analysis and multiple regression in the measurement.
The finding of this research suggests that three of four dimensions which use in measurement, have significant positive impact to brand loyalty. And the result suggests that dimension of competence has biggest impact to brand loyalty than others dimension in brand personality. Besides, dimension of excitement has no impact to the brand loyalty.
This research also gives the managerial implications related to the result to Zara?s management, especially in Indonesia. The consumers did not fully aware and care about the competitive advantage which Zara offers, which most appear in dimension of excitement. So that Zara?s Indonesia should adopt the markets here better and more adaptive in the way to gain the brand loyalty of consumers. The best thing that Zara?s Indonesia can do is through the approach of characteristic, and also the culture of brand preference of Indonesian consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Suryantono
"Penulis melakukan penelitian terhadap perilaku konsumen rumah tangga untuk produk cat. Perilaku konsumen rumah tangga yang akan dikaji adalah tentang (1) kapan atau di mana konsumen rumah tangga menentukan pilihan merek cat yang akan dibelinya, apakah di rumah atau di toko, serta (2) faktor-faktor apa yang mempengaruhi dan dapat membedakan antara konsumen yang menentukan pilihan merek di rumah dengan yang menentukan pilihan merek di toko. Penulis menggunakan analisis diskriminan untuk mengkaji penelitian ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan persentase antara konsumen rumah tangga yang menentukan pilihan merek di rumah dengan yang menentukan pilihan merek di toko adalah 30 : 70. Di samping itu, analisis diskriminan dalam penelitian ini telah menghasilkan empat variabel yang secara statistik signifikan untuk membedakan kedua kelompok konsumen di atas, yaitu "opini penjual di toko", "display di toko", "opini keluarga" dan "popularitas merek". "Opini penjual di toko" dan "display di toko" cenderung mendorong konsumen untuk menentukan pilihan merek di toko. Sementara itu, "opini keluarga" dan "popularitas merek" cenderung mendorong konsumen untuk menentukan pilihan merek di rumah. Analisis diskriminan ini menghasilkan hit ratio 81.9%, yang artinya bahwa fungsi diskriminan ini bisa memprediksi perbedaan kelompok konsumen yang diteliti dengan tingkat akurasi sebesar 81.9%.
Kenyataan bahwa sebagian besar konsumen menentukan pilihan mereknya di toko membawa implikasi pada perlunya pemasar memberi perhatian lebih terhadap push strategy. Push strategy perlu mendorong peran distributor dan toko pengecer untuk makin aktif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Push strategy dapat diterapkan dengan menawarkan trade discount dan quantity discount yang mampu membentuk persepsi keuntungan lebih di mats distributor dan toko pengecer tapi tetap menjamin keuntungan yang memadai bagi pro dusen. Produsen juga perlu memberi sentuhan personal dan penuh perhatian kepada distributor dan toko pengecer serta membantu toko-toko pengecer untuk mengelola point of purchase agar display-nya bisa terlihat menarik dan lengkap.
Selain push strategy, diperlukan juga pull strategy yang mendukung positioning cat merek tertentu sebagai cat pilihan keluarga. Positioning cat pilihan keluarga dapat dikembangkan dengan format atau pesan iklan yang mengutamakan setting keluarga, misalnya dengan menggambarkan adanya diskusi anlaranggota keluarga tentang merek cat apa yang akan mereka pilih. Selain iklan, produsen juga perlu membangun mereknya dengan menerapkan sponsorship marketing maupun komunikasi pemasaran melalui situs di internet. Pull strategy ini sangat penting dalam upaya membangun brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Budi Adi
"Krisis ekonomi menjadikan konsumen Indonesia terbagi menjadi tiga segmen, yaitu : segmen pertama adalah konsumen dumb, yaitu kelompok konsumen yang dalam pengambilan keputusan pembelian hanya memperhatikan harga, segmen kedua adalah segmen snob , segmen dimana konsumen sangat mengutamakan kualitas produk dan segment ketiga, adalah segmen smart, segmen dimana konsumen mengutamakan value.
Konsumen dalam memilih merek sepeda motor karena market value yang ditawarkan produsen. Market value dalam pemilihan merek sepeda motor disini meliputi performance value, social value, emotion value, price value darn finance value.
Tujuan penelitian di DKI Jakarta ini pada dasarnya ialah untuk mengetahui : apakah ada perbedaan yang significant diantara atribut yang dinilai konsumen dalam memilih merek Sepeda motor, bagaimanakah sikap konsumen, faktor apakah yang paling menentukan pemilihan merek sepeda motor, merek yang paling disukai konsumen dan perceived quality konsumen terhadap merek sepeda motor Honda Yamaha, Suzuki, Kawasaki , Vespa dan Motor China (Mona)
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif karena untuk menguji hipotesa yang diajukan pada awal penelitian, menguji variabel yang berbeda secara nyata Data dalam bentuk angka , prosedur penelitian baku dan ada replika serta menggunakan statistik,tabel.
Teori yang banyak digunakan berangkat dari paradigma An Information Processing Approach yang menganggap konsumen .sebagai processor of infformation yaitu konsumen dicirikan berinteraksi dengan iingkungan luar, mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber , mengolahnya dan membuat pilihan dan berbagai alternatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; ada perbedaan yang signifikan dari seluruh atribut pada setiap merek yang diteliti ; konsumen banyak memperoleh informasi dari kombinasi media dan TV; kepercayaan terhadap isi iklan dan menggunakan teknologi canggih dan penilaian keseluruhan tinggi diperoleh oleh sepda motor merek Honda; sepeda motor yang paling disukai diperoleh berturut-turut Honda , Vespa, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan Mona; perceived quality diperoleh Honda dengan 9 atribut yang memperoleh skor tertinggi"
2001
T340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanani Faiza
"Ketertarikan luxury fashion brand dalam menggunakan social media marketing (SMM) sebagai strategi pemasaran mereka semakin berkembang(Kim dan Ko, 2011). Mengacu pada penelitian terdahulu (Kim dan Ko, 2011),penelitian ini bertujuan untuk mengidentidikasi atribut-atribut dari aktivitas SMMdan menguji pengaruhnya terhadap 3 faktor pendorong customer equity,yaitu value equity, relationship equity, dan brand equity, dan purchase intention. Penelitian ini mengambil studi kasus merek fashion Zara yang merupakan salah satu merek yang menerapkan konsep new luxury. Lima konstruk aktivitas SMM adalah entertainment, interaction, trendiness, customization, dan word-of-mouth. Dengan mengambil sampel penelitian dari 386 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan lima konstruk aktivitas SMM secara positif mempengaruhi customer equity,melalui faktor pendorong relationship equity dan brand equity, dan purchase intention.

The growth of interest in the use of social media marketing (SMM) as one of their marketing strategy among luxury fashion brands increases (Kim dan Ko, 2011). Based on previous study (Kim dan Ko, 2011), this study set out to identify attributes of SMM activities and examine the relationships between three key factors effecting customer equity, which are value equity, relationship equity, and brand equity, and purchase intention. The fashion brand sample uses in this study is Zara where Zara practices the concept of new luxury brand. Five contructs of SMM activities are entertainment, interaction, trendiness, customization, and word-of-mouth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oey Mayasari
"Tesis ini membahas bagaimana perilaku pengambilan keputusan konsumen remaja terhadap pemilihan convenience store dan hal-hal apa saja yang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan tren convenience store selama dua tahun terakhir ini di kota Jakarta khususnya. Adapun convenience store yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa store yang sesuai dengan kriteria convenience store menurut Kotler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan, konsumen remaja tidak dapat dipisahkan dari pengaruh teman sebaya dan juga kebutuhan mendesak untuk bisa mengatasi tekanan dan stress dalam fase remaja. Konsumen remaja dalam penelitian ini cenderung melakukan keputusan pembelian maupun pemilihan berdasarkan informasi pribadi, rekomendasi, atau pengalaman dari teman sebaya dalam komunitasnya melalui komunikasi kelompok berupa komunikasi informal (word of mouth). Oleh karena itu strategi pemasaran berbasis komunitas pada konsumen remaja sangat tepat dan efektif untuk pemasaran terhadap convenience store.

This research is exploring about the decision making behavior of adolescent consumer in choosing convenience store as their place to spend time and also spend money. This research used a qualitative research method which found that decision making behavior in adolescent consumer is influenced by some factors, especially peer group?s opinion and conformity. The background of the this research is based on the last two years? trend in Jakarta where convenience store grew up fast and mostly visited by adolescent consumers. Besides, convenience store has its speciality to give convenient experiences for the consumers.
This research also found that teens or adolescent consumers tend to experience stressful moment and also school preassure, the homeworks and exams are the stress source. The informants here rend to make up their mind and make a decision according to their personal effort to find information and to seek informations from others, friends, and also internet. The marketing strategy, word of mouth can be concluded as the most powerful strategy for now, for the adolescent consumer who rely on their peer group?s perception and vision due to choosing some activity, products, and brand. Consequently, a marketing strategy based on community and group would be the most effective strategy to grow some business, just like the success of convenience store expand in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30641
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swarna Yuda
"ABSTRAK
Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, baik
dalam pekerjaan, sekolah, maupun untuk hiburan. Teknologi berkembang sangat cepat, salah satu fenomena yang menarik dari teknologi adalah munculnya Internet, walaupun internet tidak dapat dikatakan barang baru, tetapi kemunculannya telah merubah perilaku masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan informasi, komunikasi, maupun kolaborasi.
Perkembangan Internet yang cepat juga mengakibatkan informasi yang ada menjadi
tumpah ruah, terkadang sangat sulit untuk membedakan antara data-data yang dapat dijadikan informasi, dan data-data yang merupakan junk. Banyak lembaga atau organisasi menyadari manfaat yang besar dari penggunaan Internet, salah satunya adalah Bank. Untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan, Bank menyediakan fasilitas Internet Banking yang ditunjang dengan keamanan dan kemudahan.
Saat ini tidak banyak Bank yang memiliki skema yang jelas mengenai perilaku
konsumen menggunakan fasilitas Internet Banking yang disediakan. Oleh sebab itu,
djperlukan suatu penelitian sehingga bisa mendapatkan gambaran kondisi konsumen Internet Banking di Indonesia. Penelitian ini pada dasarnya adalah untuk menemukan peluang pemasaran produk Internet Banking pada industri perbankan. Lebih jauh Iagi pemain di industri ini dapat mengaplikasikan suatu strategi pemasaran efektif terhadap Internet Banking.
Tujuan dan penelitian ini adalah memberikan masukan dan informasi kepada bank
penyedia jasa Internet Banking dan memberikan profil dan karakteristik pengguna Internet Banking; Mengetahui motivasi dan tujuan utama pengguna Internet Banking, menggunakan fasilitas internet banking; Mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi konsumen menggunakan Internet Banking; Mengetahui kualitas layanan Internt Banking dimata pelanggan, kemudian dapat menjadi dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka secara terus-menerus memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan."
2007
T23181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>