Ditemukan 31566 dokumen yang sesuai dengan query
Beer, Samuel H.
London: Faber and Faber, 1971
324.241 BER m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mahood, H.R.
New York: Scribner, 1967
329.03 MAH p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Eldersveld, Samuel J.
New York: Basic Book inc, 1982
342.273 ELD p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Michels, Robert, 1876-1936
New York: Collier Books, 1962
324.2 MIC p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Klein, Josephine, 1926-
London: Routledge and Kegan Paul, 1956
302.3 KLE s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York: Harcourt, Brace, 1950
821.808 MOD
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
McKenzie, R.T.
London: William Heinemann, 1955
320.941 MCK b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tindall, William York
New York: Books for Libraries Press, 1947
820.9 TIN f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Luhur Prayogo
"Ada dua tempat yang dimaknai wajib dalam hal pemenuhan kebutuhan akan kelangsungan hidup manusia. Tempat pertama dimaknai sebagai ruang dengan kegiatan bertinggal (living) serta dilihat secara keruangan sebagai ruang yang privat. Tempat kedua dimaknai sebagai ruang dengan kegiatan bekerja (working) serta dilihat secara keruangan sebagai ruang yang semi-publik. Kegiatan yang dilakukan di dua tempat wajib tersebut merupakan kegiatan yang sudah pasti dilakukan sesuai dengan fungsi ruangnya. Third place (tempat ketiga) muncul sebagai ruang yang menawarkan wadah untuk kegiatan "lain" diluar dari kegiatan yang pasti dan wajib tersebut. Kegiatan "lain" ini merupakan kesempatan untuk manusia menikmati hubungan sosial sebagai bentuk "release" - melepaskan diri sejenak dari keterikatan (keluarga) dan keharusan (pekerjaan) sebagaimana penyeimbang akan fisik dan psikologis. Kebutuhan akan third place ini memenuhi kebutuhan ruang yang bersifat publik namun privat. Skripsi ini membahas bagaimana masyarakat perkotaan Jakarta sebagaimana gaya hidup masyarakat perkotaan memaknai sebuah tempat sebagai sesuatu yang lain yang menawarkan kemungkinan-kemungkinan lebih terhadap ruang (affordance) dalam bentuk berkegiatan "lain" diluar dari kegiatan wajib yang telah dilakukan rutin. Fenomena munculnya sebuah bar yang diindikasikan sebagai tempat third place ini yang menjadi bahasan pada skripsi kali ini. Kegiatan "lain" yang muncul nantinya berwujud kegiatan tak terduga dan tanpa terencana dengan maksud sebagai sebuah kegiatan "release". Kemungkinan-kemungkinan ini diperlihatkan dengan beragam kegiatan "lain" yang dilakukan sehingga akan muncul keterlibatan interaksi serta tingkatan spasial pengguna ruang dalam sebuah ruang publik-sosial. Dengan munculnya hal tersebut akhirnya akan memberikan makna sebuah ruang menjadi tempat yang "diakui" (established) sebagai sebuah third place oleh masyarakat.
There are two places shall be interpreted in terms of satisfying the need for human survival. The first place is defined as a space for living activities as well as spatial seen as a private space. The second place is defined as a space for working activity as well as spatial seen as a semi-public space. Activities undertaken in these two places required is an activity that was certainly made in accordance with the spatial functions. Third place (third place) appears as a space that offers 'the other' activities. 'The other' activities is an opportunity for people to enjoy social relations as a form of 'release' - a short break away from the attachment (family) and necessity (work) as a counterweight to be physically and psychologically. Third place is public but also private space. This thesis discusses how urban communities Jakarta as an urban community lifestyle interpret a place as "the other" place that offers more possibilities of the space (affordance) in the form of activism 'other' outside of compulsory activities that have been carried out regularly. The phenomenon of the presence of a bar in Jakarta which is indicated as a third place on this thesis. the other Activities 'other' that present are an unexpected and unplanned for the purpose as an 'release' activity. These possibilities are shown in a variety of 'other' activities will appear involvement levels of spatial interaction and user space in a public-social space. With the advent of these things will give a meaning of the space into the place to be established as a third place by society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63455
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maor, Moshe
London: Routledge, 1997
324.241 MAO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library