Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
Marulaktua, Arthur
"Laju penguapan pada droplets merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Lots of researchers almost all over the world researching ways to improve efficiency in the use of petroleum fuel. This must be done because the supply of petroleum resources are increasingly few and will one day be exhausted. Therefore, every drop of petroleum is very significant considering oil is a fuel that still can not be replaced in the current fuel use. Simulation - simulation of combustion is currently using software that uses the analogy model Ranz-Marshall and stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study aimed to see whether the analogy model can be used in biopertamax and compare with model modification E. A. Kosasih.This study used a needle tool containing Bio Pertamax. After it dropped into the thermocouple, then the air flow speed and temperature vary. Having analyzed the relationship will be obtained between Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh). Model Modifications by E. A. Kosasih turned out to have a stronger correlation than the stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1332
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ahmad Haudi
"Penelitian laju penguapan pada tetesan bahan bakar sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pada proses pembakaran. Pada saat ini perhitungan nilai laju penguapan banyak menggunakan metode analogi Ranz W E & Marshall W R dan analogi Film stagnan. Dan beberapa software simulasi combustion, yaitu Fluent dan DNS juga menggunakan kedua analogi tersebut, dengan menggunakan hubungan perpindahan kalor dan massa dan memanfaatkan hubungan similaritas antara bilangan Sherwood dan bilangan Nusselt. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan pertamax yang memiliki bilangan lewis 3 ? 4 dan membandingkan dengan model modifikasi (E. A. Kosasih). Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50 oC, 75 oC dan 100 oC. Nilai bilangan sherwood dan Nusselt model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Research of evaporation rate of fuel droplet is very important to improve efficiency of combution process. In this era, calculation of evaporation rate usually use methode of Ranz W E & Marshall W R analogy and stagnant film analogy. And several combustion simulation software like Fluent and DNS use the analogy both of them that using the relation of heat and mass transfer and similarity relation between Sherwood and Nusselt Number. This study aimed to see whether the analogy model can be used on pertamax droplet which has Lewis numbers 3 ? 4 and compare with model modification (E.A Kosasih)[4]. This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50 oC and 75 oC and 100 oC. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1970
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Donald Johannes
"Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan.
Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat.
The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation _Ccur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize.The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water.In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be _Ccured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37533
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pardede, Marincan
"
ABSTRAKTelah dilakukan penelitian efek penguapan selektif (selective vaporation) plasma gelombang kejut (shock wave plasma) yang dibangkitkan dengan memfokuskan iradiasi laser TEA CO2 (130 mJ, 100 ns) atau laser Nd-YAG (50mJ, 8ns) pada bahan kuningan yang memiliki kandungan Zn (seng) dan Cu (tembaga) dalam udara tekanan rendah (1 Torr). Efek penguapan selektif akan terjadi apabila rapat daya laser yang digunakan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai ambang batas pembangkitan plasma. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas emisi Cu jauh lebih rendah dibandingkan dengan intensitas emisi Zn. Juga telah diamati bahwa titik awal (rising point) emisi Cu tertinggal dibandingkan dengan titik awal emisi Zn sepanjang daerah pengembangan plasma. Dalam kasus iradiasi laser CC2, penguapan selektif lebih dominan, dan kecepatan propagasi atom-atom Cu sangat rendah dibandingkan dengan atom-atom Zn. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang kejut adalah dibentuk dari kumpulan atom-atom Zn, sedangkan atom-atom Cu yang datang terlambat tidak mampu membangkitkan gelombang kejutnya sendiri. Dilain pihak atom-atom Cu tersebut di atas juga tertinggal jauh dari muka gelombang kejut yang terbentuk oleh atorn-atom Zn, mengakibatkan atom-atom Cu ini tidak akan pernah tereksitasi.
ABSTRACTTEA CO2 laser (130 mJ, 100 ns) and Nd-YAG laser (50 mJ, 8 ns) pulses were focused on brass samples under a reduced pressure of air at 1 Torr, and In and Cu emission characteristics were compared for the two cases. For the TEA CO2 laser the emission intensity of copper lines is extremely low, compared to zinc lines, indicating a serious selective-vaporization effect. By comparing the time-profile of the emission of In 1481.0 nm and Cu 1 327.4 nm near the surface, it was clearly shown that the gushing of Cu atoms occur later and continues for a long time with a rather low gushing speed, while In gushes faster at a high speed. Only In atoms form a shock front and Cu is left behind the shock-wave and does not undergo excitation. This type of selective vaporization takes place only when the power density of laser light is not high, compared to the threshold for plasma generation. The phenomenon of selective vaporization described in this paper also supports our laser-induced shock wave model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yoppi Sutrisna
"Laju penguapan tetesan bahan bakar yang disemprotkan pada ruang bakar penting untuk diketahui pada proses pembakaran. Banyak penelitian dilakukan untuk melakukan simulasi pada ruang bakar dengan menggunakan software DNS atau atau OpenFoam. Simulasi pada software DNS dan OpenFoam menerapkan analogi Ranz-Marshall dengan pendekatan film stagnan untuk mendapatkan laju penguapan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan premium yang memiliki bilangan Lewis 3,6 dan membandingkan dengan model modifikasi E. A. Kosasih.
Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50ºC dan 75ºC. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Fuel droplet evaporation rate sprayed in combustion chamber is important to know for combustion process. The simulation in combustion chamber in many research use DNS or Open Foam software. The simulation using DNS and OpenFoam apply analogy of Ranz-Marshall with model of stagnant film approach as basis for calculating fuel evaporation rate. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium which has Lewis numbers 3,6 and compare with model modification (E.A Kosasih).This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50ºC and 75ºC. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50878
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Puji Hartono
"Laju penguapan tetesan (droplet) bahan bakar yang disemprotkan pada ruang bakar penting untuk diketahui pada proses pembakaran. Banyak penelitian dilakukan untuk melakukan simulasi pada ruang bakar dengan menggunakan software DNS atau OpenFoam. Simulasi pada software DNS dan OpenFoam menerapkan analogi Ranz-Marshall dengan pendekatan Stagnan Film untuk mendapatkan laju penguapan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan premium yang memiliki bilangan Lewis 3,6 ? 3,9 dan membandingkan dengan model modifikasi E.A. Kosasih.
Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50 oC, 75 oC dan 100 oC. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E.A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model Stagnan Film.
Fuel droplet evaporation rate sprayed in combustion chamber is important to know for combustion process. The simulation in combustion chamber in many research use DNS or Open Foam software. The simulation using DNS and OpenFoam apply analogy of Ranz-Marshall with model of stagnant film approach as basis for calculating fuel evaporation rate. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium which has Lewis numbers 3,6 ? 3,9 and compare with model modification (E.A. Kosasih).This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50 oC, 75 oC and 100 oC. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42049
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1993
S27910
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Sugih Harto
"Penelitian ini berisi tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran. Pada penelitian ini digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan aquades. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan antara 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Lalu variasi temperatur yang ada pada nilai 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.
Research about droplet evaporation is very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow. The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity on 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Variation of temperature on 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. This variation can shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment's intended for knowing the correlation between analyzed data with the general method, stagnant film model, and the new model analysis of film stagnant model (E. A. Kosasih, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50716
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Krestote Putra Daimon
"Krisis air bersih masih menjadi permasalahan di berbagai belahan bumi. Oleh karena itu, diperlukan teknologi destilasi air yang mudah dibuat, digunakan, dan terjangkau. Sistem evaporasi fototermal hadir sebagai solusi dalam mengatasi krisis air, dengan menggunakan energi terbarukan yaitu matahari. Logam transisi decalchogenides (TMD) menjadi bahan yang banyak digunakan sebagai material fototermal, seperti molybdenum disulfide (MoS2) dan molydenum trioxide dengan fase orthorombik (α-MoO3) yang telah terbukti memiliki kinerja yang baik. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan material CC-MoO3 dengan pengunaan fase lain MoO3 yaitu fase hexagonal (h-MoO3) dan fase transisi hexagonal-orthorombik. Penumbuhan MoO3 dilakukan dengan metode hidrotermal pada subtrat carbon cloth (CC) yang memiliki desain 3D dan berpori, sehingga MoO3 dapat tumbuh pada setiap serat dan desain berpori ini memudahkan transportasi. Durasi sintesis dilakukan selama 6, 9, dan 12 jam pada suhu 130⁰C. Hasil pengujian kinerja sistem evaporasi fototermal menunjukkan bahwa sampel CC-MoO3 6 jam memiliki kinerja terbaik, dengan laju evaporasi 1,59 kg/m2h dan efisiensi energinya sebesar 98,93% dibawah pencayahan 1 sun. Akhirnya, pengurangan durasi sintesis dapat meningkat kinerja MoO3 sebagai material fototermal dengan memanfaatkan ukuran partikel microrods yang besar sehingga terbentuk jalur uap yang efektif untuk memperoleh air bersih. Disisi lain, penambahan durasi sintesis yang bertambah menyebabkan fase orthorombik menutupi jalur mikro pada CC-MoO3 yang mengurangi kinerja evaporasi.
The clean water crisis continues to be a problem in various parts of the world. Therefore, the development of easy-to-make, user-friendly, and affordable water distillation technology is necessary. Photothermal evaporation systems have emerged as a solution to address the water crisis by harnessing renewable energy from the sun. Transition metal dichalcogenides (TMDs), such as molybdenum disulfide (MoS2) and molybdenum trioxide with an orthorhombic phase (α-MoO3), have been widely used as photothermal materials due to their proven performance. In this study, we propose the development of CC-MoO3 material, utilizing alternative phases of MoO3, namely the hexagonal phase (h- MoO3) and the hexagonal-orthorhombic transition phase. The growth of MoO3 was conducted through hydrothermal synthesis on a 3D porous carbon cloth (CC) substrate, allowing MoO3 to grow on each fiber and facilitating transport. The synthesis duration was set at 6, 9, and 12 hours at a temperature of 130⁰C. The performance testing of the photothermal evaporation system revealed that the CC-MoO3 sample synthesized for 6 hours exhibited the best performance. It achieved an evaporation rate of 1.59 kg/m2h and an energy efficiency of 98.93% under 1 sun illumination. Reducing the synthesis duration improved the performance of MoO3 as a photothermal material by utilizing larger microrod particle sizes, which facilitated the formation of an effective vapor path for obtaining clean water. On the other hand, increasing the synthesis duration resulted in the orthorhombic phase covering the microchannels of CC-MoO3, which adversely affected the evaporation performance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jimmy Trisahala
"Laju penguapan pada droplets penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Evaporation rate on the droplets is important to note in doing simulation on combustion. Yosuo Imai Yasuo Moriyoshi and conducts research on measurement of concentration distribution in the fuel vapor pressure in the gas and liquid phase[9]. Christopher J. Rutland and Wang Yunliang simulation of Turbulent liquid spray mixing and combustion by using DNS software[10]. Many combustion simulation using FLUENT software or DNS which uses the analogy of Ranz-Marshall model of stagnant film approach as a basis for calculating the rate of heat and mass transfer. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium and pertamax which has a large Lewis numbers (3-4) and compare with model modification E.A Kosasih[6].This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some velocity and temperature variations. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model E. A. Kosasih has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50967
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library