Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Irawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5246
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Irawan
"Dalam menjalankan bisnis sebuah produk lokal di tengah persaingan yang ketat, maka pemilihan strategi komunikasi yang tepat berperan dalam meningkatkan keuntungan bisnis. Keputusan berkomunikasi dengan target market di ranah media interaktif dalam membangun suatu merek baru, merupakan salah satu strategi komunikasi pemasaran yang dapat memperkuat diferensiasi produk, disamping biayanya yang murah. Hal inilah yang mendasari Klenger Burger, sebagai pemain baru dalam pasar burger lokal di Indonesia dan memilih jenis bisnisnya di kategori franchise, untuk menggunakan bentuk program pemasaran interaktif yang khusus. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis tentang tanggapan konsumen Klenger Burgerterhadap program pemasaran interaktif melalui tiga media online, yaituwebsite, blog dan friendster. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifatdeskriptif, dengan paradigma konstruktivis dan berstrategi sosial konstruktivisme, danmenggunakan metode wawancara mendalam dan observasi untuk memperkaya hasilpenelitian.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pemasaran interaktif melalui mediaInternet (website, blog dan friendster) cukup efektif dan efisien bagi pemasar skalakecil/menengah; hal tersebut bukan sesuatu yang mewah dan mahal; pemasar harusmemelihara medianya secara aktif demi menjaga fungsi interaktifitas dengankonsumennya; pemasar produk franchise harus memperhatikan target marketnya yangdijalankan secara business to consumer (B2C), juga business to business (B2B).

In operating business of a local product among very tight competitions, for that reason, selecting the precise communication strategy is an important role to increase business profit. Decision of communication with target market at interactive media field in building of a new brand product, is one of the communication marketing strategies that can create products differentiation to be stronger, beside of it is inexpensive budget. With this consideration, Klenger Burgeron, as a new player at local burger market in Indonesia and selecting the kind of its business in franchise category, is to use the special interactive marketing program. This research is intended to analyze respons of Klenger Burgerconsumers towardinteractive marketing program through three online media; website, blog & friendster.This research is qualitative descriptive interpretive, with constructivist paradigm andsocial constructivism strategy, and also use in-depth interview and observation to enrichthe result of research.The result of this research describes that, interactive marketing model through Internet(website, blog & friendster) is effective and efficient for marketer with small/mediumenterprises; it is not luxurious and expensive; marketer has to maintain actively hisinteractive media in order to keep interactivity function with the consumers; marketer offranchise product (franchisor) has to pay attention his target market which consist ofbusiness to consumer (B2C) and also business to business (B2B)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Pratiwi
"ABSTRAK
Makalah ini membahas secara deskriptif kegiatan glokalisasi dan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Burger King Indonesia. Kegiatan glokalisasi yang dilakukan tampak dalam menu yang ditawarkan dan hanya tersedia di beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia. Menu tersebut adalah nasi putih dan teh melati. Selain itu, glokalisasi juga tampak dalam beberapa saluran komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh Burger King Indonesia, antara lain periklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan interactive/internet marketing yang sebagian besar dari konten pemasaran disampaikan melalui media digital. Penerapan glokalisasi dan komunikasi pemasaran terpadu tersebut cukup efektif dengan dibuktikan pada peningkatan penjualan, pembukaan gerai baru di beberapa wilayah di Indonesia, dan terciptanya hubungan antara target konsumen dengan Burger King Indonesia."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harry Chrismanaria
"Tingkat kompetisi dalam industri selular kian hari kian meningkat. Pertumbuhan industri sclular yang sedemikian tinggi dipacu antara lain oleh tingkat mobilitas masyarakat, harga ponsel yang scmakin terjangkau, dan tarif kartu perdana dari operator sclular yang mural'. Saat ini, operator berlomba mempertahankan dan menambah pelanggannya dengan promosi yang memicu permasalahan baru yaitu menurunnya margin. Alternatif solusinya adalah dengan membangun ekuitas merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program pemasaran yaitu price deals, intensitas iklan dan intensitas distribusi terhadap ekuitas merek dan dimensidimensinya. dengan menggunakan analisis regresi.
Penelitian membuktikan pula bahwa program pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek yang selanjutnya memberikan efek positif terhadap ekuitas merek. Elemen price deals yang diduga berpengaruh negatif terhadap persepsi kualitas dan brand awareness ternyata justru berpengaruh positif. Intensitas iklan berpengaruh paling dominan diikuti intensitas distribusi dan price deals.
Oleh sebab itu disarankan kepada operator selular untuk berhati-hati dalam memberikan price deals, terutama dengan adanya potensi turunnya tingkat revenue dan profit perusahaan. Proporsi iklan untuk mengkomunikasikan keunggulan kompetitif, positioning dan image merek perlu ditingkatkan. Hubungan baik dan kerjasama dengan berbaggai mitra saluran distribusi seperti outlet ritel operator dan bank, perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Day by day competition level of cellular industry is growing. This growth was accelerated by the mobility of the people, low handset price and low subscription fee. Nowadays operators are competing in maintain and adding customers by using promotions which gives operators a new problem that is the decrease of profit margin. An alternative solution to this situation is brand equity.
This research objectives was to analyze the effects of marketing activities (consist of: price deals, advertising intensity and distribution intensity) upon brand equity and its dimensionality by using regression analysis.
The research proves that marketing activities correlates positively to dimensionality of brand equity and brand equity itself as well. Although price deals were hypotheses to correlate negatively to perceived quality and brand awareness, it turns out that the research proves it correlates positively. Advertising intensity has the biggest effects to brand equity, followed by distribution intensity and price deals.
Operator should implement price deals carefully, especially by the possibility of revenue and profit decrease. Proportion of advertising to communicate competitive advantage, positioning, and brand image must be elevated. Good relationships and cooperation with channel partners such as banking and outlets must be kept and increased all the time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Chrismanaria
"Tingkal kompetisi dalam industri selular kian hari kian meningkat. Pertumbuhan industri selular yang sedemikian tinggi dipacu antara lain oleh tingkat mobilitas masyarakat, harga ponsel yang semakin terjangkau, dan tarif kartu perdana dari operator selular yang murah. Saat ini, operator berlomba mempertahankan dan menambah pelanggannya dengan promosi yang memicu permasalahan baru yaitu menurunnya margin. Alternalif solusinya adalah dengan membangun ekuitas merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program pemasaran yaitu price deals. intensitas iklan dan intensitas distriibusi terhadap ekuites merek dan dimensi-dimensinya dengan menggunakan analisis regresi. Penelitian membuktikan pula bahwa program pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek yang selanjutnya memberikan efek positif terhadap ekuitas merek. Elemen price deals yang diduga berpengaruh negatif terhadap persepsi kualitas dan brand awareness tcmyata justru berpengaruh positif. Intensitas iklan berpengaruh paling dominan diikuti intensitas dislribusi dan price deals. Oleh sebab itu disarankan kepada operator selular untuk berhati-hati dalam memberikan price deals, terutama dengan adanya potensi turunnya tingkal revenue dan profit perusahaan. Proporsi iklan untuk mengkomunikaslkan keunggulan kompetitif, positioning dan image merek perlu ditingkatkan. Hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai mitra saluran distribusi seperti outlet ritel operaror dan bank, perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Day by day competition level of cellular industry is growing. This growth was accelerated by the mobility of the people, low handset price. and low subscription fee. Nowadays operators are competing in maintain and adding customers by using promotions which gives operators a new problem that is the decrease of profit margin. An alternative solution to this situation is brand equity.
This research objectives was to analyze the effects of marketing activities (consist of : price deals, advertising intensity dan distribution intensity) upon brand equity and its dimensionality by using regression analysis. The research proves that marketing activities correlates positively to dimensionality of brand equity and brand equity itself as well. Although price deals was Hypothezed to correlate negatively to perceived quality and brand awareness, it turns out that the research proves it correlates positively. Advertising intensity has the biggest effects to brand equity, followed by distribution intensity and price deals. Operator should implement price deals carefully, especially by the possibility of revenue and profit decrease. Proportion of advertising to communicate competitive advantage, positioning, and brand image must be elevated. Good relationships and cooperations with channel partners such as banking and outlets must be kept and increased all the time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Syafruddin
"Penelitian dalam tesis ini membahas mengenai inisiatif dari masyarakat pemirsa televisi untuk melakukan pengawasan terhadap materi siaran televisi. Sebagaimana diketahui dunia pertelevisian Indonesia sampai saat ini belumlah memiliki peraturan perundangan yang pasti. Pedoman-pedoman yang ada sementara ini antara lain beberapa Surat Keputusan Menteri Penerangan RI, tidak hanya membingungkan pemirsa, tetapi juga dianggap "kabur" dan "meraba-raba" oleh para pengelola stasiun televisi dan praktisi media profesional. Situasi seperti ini dikhawatirkan dapat membawa akibat paling merugikan bagi pemirsa, sebagai pihak yang posisinya "paling lemah", karena diasumsikan hanya menerima saja apa yang disajikan media.
Ternyata melalui penelitian ini dapat terbukti bahwa pemirsa televisi cukup perduli terhadap kegiatan ekspos media komunikasinya. Pemirsa televisi tentu saja menginterpretasikan simbol-simbol yang muncul pada tayangan televisinya. Makna dari interpretasinya itu kemudian menghantarkannya untuk memberikan tanggapan terhadap pengelola stasiun atau praktisi media,- antara lain dengan cara mengirim surat pembaca ke media cetak. Dan bisa pula melalui ungkapan pendapat mereka ketika media cetak misalnya mewawancarai atau mencari pendapat pemirsa.
Sesuai dengan pendekatan interaksionisme simbolik yang dipilih dalam penelitian ini, unit analisis yang dilakukan adalah melalui "Analisis Tema Fantasi" yang semula dikembangkan Robert Bale dan Ernest Borman, serta "Analisis Dramaturgi" Keneth Burke; mencakup pemeriksaan terhadap serangkaian unsur: karakter dramatislagent, aksilplot, scene (setting, properti, sosiokultural), dan agen-agen "sanctioning'%"agency". Peneliti memeriksa tema fantasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam kasus tertentu, dengan metode kualitatif, serta melakukan perbandingan pula dengan implementasi peraturan etika yang ada seperti berbagai Kode Etik yang berlaku sementara ini di Indonesia dan berbagai belahan dunia lain (sebagai bagian dari agen "sanctioning, atau "agency").
Penemuan utama dari tesis adalah kenyataan bahwa dalam banyak hal pengawasan media yang disampaikan oleh pemirsa dalam bentuk feedback di media cetak telah mampu menyadarkan atau membuka peluang bagi pihak-pihak lain untuk menyadari unsur-unsur dramaturgi dan tema-tema fantasi yang barangkali selama ini membawa makna yang berbeda bagi mereka atau cenderung mereka abaikan. Ini membuktikan bahwa pengawasan itu sendiri pada hakikatnya bernilai efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aljerow Putra
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara iklan dan
promosi penjualan terhadap penciptaan ekuitas merek. Penelitian ini diiringi
dengan Burger King sebagai perusahaan makanan cepat saji yang berkembang di
Indonesia sebagai fokus obyeknya. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan
untuk mengukur elemen mana dari iklan dan promosi penjualan yang dapat
mempengaruhi ekuitas merek dan juga untuk memberikan masukan bagi
perushaan terkait mengenai rekomendasi berdasarkan hasil dari penelitian ini.
Convenience sampling digunakan untuk penelitian ini dan sampel disebarkan di
daerah Jabodetabek. Statistical Package for Social Sciences versi 23 digunakan
dalam penelitian ini untuk menguji Hipotesis. Hasil penelitian terpecah dimana
Persepsi Pengeluaran Iklan, Promosi Moneter, dan Promosi Non-Moneter secara
negatif mempengaruhi penciptaan ekuitas merek, sedangkan Sikap Individu
Terhadap Iklan positif mempengaruhi penciptaan ekuitas merek.

ABSTRACT
The purpose of this study is to assess the relationships of advertising and sales
promotion toward the creation of brand equity. This research was completed with
Burger King as one of the growing fast food restaurant in Indonesia as the object
of the study case. Additionally, this research also aim to measure whether which
elements of advertising and sales promotion can define brand equity and also to
suggest the corresponding company some recommendations based on the result of
this research. Convenience sampling was used in this research and the samples
were distributed around Jabodetabek area. Statistical Package for Social Sciences
(SPSS) version 23 was used in this research to test the hypothesis. The result
somehow are split, that perceived advertising spending, monetary promotions, and
non-monetary promotions negatively influence the brand equity creation, whereas
individual?s attitudes toward advertisement positively influence the brand equity
creation."
2016
S65950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Indah Wulandari
"Setiap perusahaan yang ingin melebarkan lahan usahanya membutuhkan suatu strategi pemasaran. Strategi menjadi salah satu unsur terpenting yang menentukan keberhasilan suatu usaha dalam menghadapi persaingan dunia bisnis. Dengan strategi yang tepat, suatu usaha akan dapat mencapai tujuan program yang direncanakan.
Tesis ini membahas mengenai strategi pemasaran dengan mengambil studi kasus di Blenger Burger yang berlokasi di jalan Lamandau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui strategi pemasaran Blenger Burger, juga untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran yang disarankan untuk Blenger Burger. Alasan memilih Blenger Burger untuk dijadikan tempat penelitian karena saat ini Blenger Burger merupakan salah satu usaha makanan yang mengalami perkembangan cukup pesat, bahkan mampu mengungguli para pesaingnya yang sudah lebih dulu terjun.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun metode yang digunakan adalah metode studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan lengkap dari suatu objek yang diteliti tanpa mementingkan generalisasi secara luas. Analisis data dilakukan berdasarkan analisis PLC (Product Life Cycle).
Sebelum suatU strategi pemasaran disusun, perusahaan harus siap dengan perencanaan rincian dari bauran pemasarannya. Dalam studi kasus ini, strategi pemasaran yang dilakukan menggunakan konsep bauran pemasaran 5P yaitu produk (product), harga (price), temppat atau distribusi (place), promosi (promotion), dan Manusia (People).
Strategi pemasaran yang sudah diterapkan oleh Blenger Burger yaitu: (1) Strategi pemasaran untuk produk yang dilakukan oleh Blenger Burger adalah dengan melakukan diferensiasi produk, (2) Strategi pemasaran untuk harga, Blenger Burger menetapkan harga dengan dengan harga yang berlaku (going-rate pricing), (3) Strategi pemasaran untuk promosi, bauran promosi yang dipakai adalah penjualan personal (personal selling) dan hubungan masyarakat yang didalamnya termasuk publisitas, (4) Strategi pemasaran untuk distribusi yaitu dengan memakai saluran langsung dari produsen ke konsumen, delivery service, serta distribusi selektif yang membatasi jumlah outlet, dan (5) Strategi pemasaran untuk manusia (pegawai) adalah dengan memberikan pelatihan dan training, serta kompensasi yang sesuai untuk pegawai.
Setelah dianalisis dengan menggunakan analisis Product Life Cycle (PLC) yang diukur dengan metode Polli & Cook, maka didapatkan kesimpulan bahwa produk burger milik Blenger Burger berada dalam tahap kedewasaan yang menurun (decaying maturity stage). Karena itu alternatif strategi yang yang disarankan yang sesuai dengan posisi produk pada saat ini diantaranya adalah dengan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Modifikasi pasar dilakukan untuk menambah jumlah konsumen, modifikasi produk dilakukan dengan mengubah penampilan atau kemasan produk serta menambah menu makanan, modifikasi bauran pemasaran dilakukan dengan mencakup modifikasi atas harga dan promosi. Modifikasi harga dilakukan dengan cara menurunkan harga, sedangkan modifikasi promosi dilakukan dengan mempergunakan strategi promosi lain seperti periklanan serta promosi penjualan untuk membantu memperkenalkan produk.

Any company wishing to expand its business lines needs a marketing strategy. Strategy has been one of the most important elements to confirm the success of a business in facing against business world's competition. Through art accurate strategy, a business shall achieve the program purpose it plans.
This thesis discusses the marketing strategy by exposing a case study of Blenger Burger, located on Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, South Jakarta. The purpose of this research, besides to know the marketing strategy of Blenger Burger, also in order to get an idea of alternative marketing strategies suggested for Blenger Burger. The reason for taking Blenger Burger as the place of research is because currently Blenger Burger is one of the food businesses which experiences fast development, and even it is able to beat the competitors coming earlier to the field.
In performing the research, the author applies qualitative approach with descriptive type of research. The method incorporated is case study, which is aimed at obtaining deeper and more complete picture of the object under research putting aside broader generalization. Data analysis is performed through Product Life Cycle (PLC) analysis.
Prior to preparing a marketing strategy, a company shall be ready with the detailed planning of its marketing mix. Marketing mix is defined as a set of tactical, reliable marketing tools, which are synergized by the company in order to obtain expected response from the targeted market. In this case study, the marketing strategy applied incorporates the marketing mix concept called 5P's namely product, price, place or distribution, promotion, and people.
The marketing strategy already implemented by Blenger Burger includes: (1) Marketing strategy for the products performed by Blenger Burger is through product differentiation, (2) Marketing strategy for price, Blenger Burger applies the price now prevailing (going-rate pricing), (3) Marketing strategy for promotion: the promotion mix applied is personal selling and mass communication which includes publicity, (4) Marketing strategy for distribution is through incorporating direct channel from the producer to the consumer, called delivery service, and selective distribution which limits the number of outlets, and (5) Marketing strategy for the people (employees), which is through giving training plus compensation in compliant with the employees.
After being analyzed using PLC (Product Life Cycle) analysis and measured with Polli & Cook method, it's concluded that the burger product produced by Blenger Burger is now in the decaying maturity stage. Therefore, the alternative strategy suggested, which will be appropriate with the product position at this time includes, among others, modifying the product, market, and marketing mix.
Market adjustment modifying can be done to increase the customer volume. Product adjustment modifying can be done by changing the product appearance or product packaging and also by adding the various menus. Marketing mix adjustment modifying can be done by completing the price and promotion modifying. Price adjustment modifying can be done by decreasing the price, while promotion modifying can be done by using another promotion strategies, such as : advertising and personal selling. The aim is to promote the product to the market or customer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>