Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harison
"Misogini adalah fenomena yang hidup dalam budaya patriarki. Misoginisme menjadi mapan karena adanya sosialisasi dan legitimasi dari berbagai institusi yang ada seperti institusi kenegaraan, pranata sosial dan institusi media massa. Penggambaran perempuan sebagai sosok yang negatif di media massa adalah salah satu bentuk dari misoginisme. Bertolak pada latar belakang tersebut, penulis mengkaji bagaimana media massa merepresentasikan nilai-nilai misoginisme. Lebih khusus lagi bagaimana film horor Indonesia menggambarkan nilai-nilai misoginisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis serta menggunakan metode analisis semiotika Pierce. Melalui analisis teks maka dapat disimpulkan bahwa penggambaran perempuan dalam film Kuntilanak sangat misoginik. Perempuan bukan saja lemah, tapi juga digambarkan sebagai sumber malapetaka dan identik dengan setan atau hantu. Hasil penelitian menyarankan di masa mendatang produksi sebuah film hendaknya memperhatikan aspek-aspek tentang kesetaraan gender sehingga sebuah film tidak lagi menjadi media sosialisasi nilai-nilai misoginisme.

Misogyny is a phenomenon lives in patriarchy. The values are established because it is legitimated and being socialized by institutions such as government, social institution and mass media. That's why women are portrayed as a negative figure in mass media. Starting at that background, researcher is reviewed how mass media represents this misogyny values. Specifically, how Indonesian horror movie represents the misogynism values. This research uses qualitative approach with constructivist paradigm and Pearce's semiotic for analysis method.. Through text analysis, it can be drawn a conclusion that the representation of women in the movie of Kuntilanak is misogynic. Women are not only weak but source of misfortune and identical with devil or ghost. The result of this research suggests that in the future, production of film/film makers should aware about gender equality so that there is no movie that being a delivery medium of misogynism values."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harison
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5241
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Medina Andayanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5213
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fiorentika Lasty
"Dalam sinema horor, gagasan tentang monster membangkitkan rasa takut dan/atau jijik yang diproyeksikan kepada sesosok figur monster yang dibentuk oleh narasi, yang seringkali adalah seorang ibu. Skripsi ini menjelaskan akar dari kecenderungan tersebut melalui kajian terhadap representasi ibu dalam film Perempuan Tanah Jahanam (2019) oleh Joko Anwar sebagai proyek Estetika Kriminologis. Melalui kerangka sistematis feminist Stylistics yang dirumuskan oleh Sara Mills (1995), perspektif Feminisme Matrisentris digunakan untuk menafsirkan visual film dengan sensitivitas terhadap peran keibuan, sementara implikasi mendalam dibaliknya dibedah melalui teori Spectatorship untuk memahami bagaimana film ini mengonstruksikan pandangan penonton terhadap karakter-karakter ibu. Temuan penelitian ini menyoroti kompleksitas film horror dalam menavigasikan dan mempertahankan prasangka masyarakat terhadap sosok ibu, dan pada akhirnya ditemukan bahwa representasi ibu dalam film berfungsi untuk meredakan kecemasan penonton terhadap gagasan ‘ibu’ sekaligus mengabaikan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh ibu untuk memproses kecemasan mereka.

Within the horror cinema, the notion of the monstrous arouses fear and/or disgust projected onto a designated monster figure, often a mother. This thesis aims to explain the root of that tendency by examining the representations of mothers in the film Perempuan Tanah Jahanam (2019) by Joko Anwar as a project of Criminological Aesthetics. Through the systematic framework of Feminist Stylistics formulated by Sara Mills (1995), the immediately discernible images are assessed through Matricentric Feminist perspective so as to form a sensible perception of the maternal roles, while the deeper implication behind it is dissected by uncovering the relationship between the image and the audience through the theory of Spectatorship. The findings of this research shed light on the intricate patterns in which maternal horror film navigates and reinstates societal preconceptions of motherhood and concluded that the representation of mothers in films ultimately functions to diffuse the spectator’s anxiety about the idea of mothering while abandoning what actual mothers need to dissolve theirs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Saffanet
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusdi
"Tesis ini berisikan penelitian mengenai nilai-nilai Amerika yang terdapat dalain cerita Elm Forrest Gump. Dalam tulisan ini, masalah penelitiannya adalah pemahaman mengenai nilai-nilai masyarakat Amerika, yang meliputi nilai-nilai kerja keras atau bekerja, demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan dan patriotisme, yang terdapat dalam cerita film Forrest Gump. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa cerita film Forrest Gump mengandung nilai-nilai Amerika, yaitu kerja keras atau bekerja, demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan dan patriotisme.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Cerita film Forrest Gump mengandung nilai-nilai Amerika, seperti nilai demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan, kerja keras dan nilai patriotisme. 2) Nilai¬-nilai ini adalah nilai-nilai nyata yang juga ada dalam kehidupan rakyat Amerika. 3) Untuk memahami nilai-nilai Amerika dalam film Forrest Gump, dapat lebih mudah dilakukan dengan memahami fakta-fakta yang ada dalam kehidupan rakyat Amerika dari dulu hingga sekarang.

This is a study about American values in the narrative of the Forrest Gump film. The study is to understand American values in the Forrest Gump film. The objective of this research is to show that there are American values, such as hard working, democracy, individual freedom, equality of opportunity, and patriotism in the narrative of the Forrest Gump film.
The conclusion of this study are : 1) The narrative of the Forrest Gump film contains American values, such as hard working, democracy, individual freedom, equality of opportunity and patriotism. 2) These values can be found in real American life. 3) To understand the American values in the narrative of Forrest Gump one can study the facts of American life in the past and in the present time."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ridwan Noer
"Trailer film horor Indonesia kurang mendapatkan perhatian sebagai bahan penelitian. Padahal, trailer merupakan sarana beriklan paling komprehensif dari sebuah film, di mana berbagai hal penting disajikan di dalamnya. Studi ini berupaya menguraikan bagaimana ketakutan dibangun di dalam trailer film horor Indonesia dan membandingkan cara membangun narasi dalam trailer tersebut. Riset analisis konten secara kualitatif dilakukan terhadap 10 trailer dari film yang mampu meraih minimal 1 juta penonton dari tahun 2017 hingga tahun 2018. Penelitian ini menemukan bahwa ketakutan dibangun melalui efek suara dan cahaya dengan narasi yang dibangun dalam tiga babak: pengenalan, konflik, dan klimaks. Ada metafora ‘pintu’ yang dipakai untuk memperlihatkan pemisahan dunia manusia dan dunia ‘lain’. Narasi memasukkan unsur legenda urban, mitos, kepercayaan masyarakat setempat. Daya tarik bintang dalam trailer film juga tidak hanya artis pemeran utama, namun bisa juga sutradara film tersebut. 

Indonesian horror movie trailers get less attention for research. However, the trailer is the most comprehensive ad for a movie, in which crucial details are presented. The present study aims to understand how fear is instilled in Indonesian horror movie trailers and compare the ways a narrative is presented in each of them. This qualitative content analysis research examines ten trailers advertising ten Indonesian horror movies that reached one million viewers count from 2017 up to 2018. The research found that fear is built up within three stages; introduction, conflict, and climax. There is a ‘door’ metaphor used to show the separation of human world and the world of ‘others’. The narrative inserts urban legend, myths, and local beliefs. Star power in the movie trailers not only belongs to the actors/actresses, but also to the directors of the movie."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>