Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhrurroji
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5224
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Hasan Albaqir
"Indonesia  merupakan negara yang terdiri dari berbagai agama yang didominasi oleh penduduk beragama Islam. Kehadiran bank syariah di Indonesia menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan yang sesuai dengan ajaran Islam. Pertumbuhan jumlah nasabah bank syariah yang cukup besar belum mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan bank syariah itu sendiri. Oleh karena itu penting bagi bank syariah untuk membuat nasabah menjadi loyal dengan membangun yang baik di mata nasabah. Kegiatan corporate social responsibility (CSR) dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan reputasi dan persepsi suatu brand di mata konsumen. Penelitian ini bertujuan brand equity bank syariah di Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan dua dimensi dari CSR yaitu philanthropic responsibility dan ethical responsibility serta dua dimensi dari brand image yaitu functional image dan symbolic image. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah bank syariah yang aktif menggunakan layanan perbankan syariah dalam 1 tahun terakhir dan pernah mengetahui mengenai kegiatan CSR yang dilakukan bank syariah yang mereka gunakan. Penelitian ini akan menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM) dengan software Lisrel 8.8 untuk mengolah data kuesioner yang memiliki skala likert 1- 5 dari 230 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ethical responsibility berpengaruh positif terhadap functional dan symbolic image. Sedangkan philanthropic responsibility tidak berpengaruh positif terhadap functional symbolic image. Selain itu functional dan symbolic image berpengaruh positif terhadap brand equity.

Indonesia is a country with a population consisting of various religions, with a predominantly Muslim population. The presence of Islamic banking industry in Indonesia is important to fulfill banking service needs which comply to sharia teachings. The growth of Islamic banking customers which is quite large to date has not been able to provide a significant influence on the growth of Islamic banking themselves. Therefore, it is important to improve customer loyalty by creating good image seen from the customers perspective. Corporate Social Responsibility (CSR) activities are one way to improve brand reputation and perception on consumers perspective. Therefore, this study aims to determine whether the CSR affects brand image (BI) and brand equity (BE) of islamic banking in Indonesia. This study uses two dimensions of CSR (philanthropic responsibility and ethical responsibility), and two dimensions of BI (functional image and symbolic image). Respondents in this study were islamic banking customers who actively used the islamic banking services over the past 12 months and had learned about CSR activities carried out by the Islamic banking they were using. Using the Analysis of Structural Equation Modeling (SEM) on Lisrel 8.8 software, this study processes the data which were obtained through 230 returned questionnaires from respondents with using Likert scale of 1 to 5 as a tool. The results of this study indicate that ethical responsibility has a positive effect on functional and symbolic image, while philanthropic responsibility does not positively influence the functional and symbolic images. On the other side, functional and symbolic images have a positive effect on BE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdilia Adriasari
"Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia seharusnya memiliki potensi besar dalam mengembangakan industri perbankan syariah agar tidak stagnan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berusaha terus meningkatkan market share perbankan syariah dan menjadikan Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi syariah global, salah satunya dengan melakukan merger ketiga bank syariah BUMN menjadi satu yakni Bank Syariah Indonesia (BSI). Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini menganalisis pengaruh atribut merek (fungsional, spiritual, emosional, dan online) terhadap citra merek dan loyalitas pelanggan BSI sebagai Bank Syariah yang baru dan terbesar di Indonesia. Dengan pendekatan kuantitatif dengan 418 survei pelanggan BSI, penelitian ini menggunakan PLS-SEM untuk menganalisis data. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa variabel dalam online brand attributes yang paling banyak memberikan pengaruh positif pada corporate brand image (CBI). CBI juga secara positif mempengaruhi loyalitas nasabah. Adapun variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap CBI BSI adalah beliefs, security (dalam konteks digital banking), core service, dan competence.

Indonesia, as the nation with the world's largest Muslim population, holds immense potential for developing its Islamic banking industry to prevent stagnation. Recognizing this potential, the Indonesian government has embarked on a mission to enhance the market share of Islamic banking and establish Indonesia as a global hub for Islamic economy. One key step in this endeavor is the merger of three state-owned Islamic banks into a single entity, Bank Syariah Indonesia (BSI), now the largest Islamic bank in Indonesia. This research delves into the influence of brand attributes (functional, spiritual, emotional, and online) on corporate brand image (CBI) and customer loyalty in BSI, the newly established and largest Islamic bank in Indonesia. Employing a quantitative approach and gathering data from 418 BSI customer surveys, the study utilizes Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) for data analysis. The findings reveal that online brand attributes exert the most significant positive influence on CBI. CBI, in turn, positively impacts customer loyalty. Among the variables, beliefs, security (in the context of digital banking), core service, and competence demonstrate the strongest influence on BSI's CBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagah Budi Prakasa
"Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi gagasan luas di pasar global. Pemerintah Indonesia mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang disahkan Peraturan Menteri PER-05/MBU/04/2021. Sebagai Bank Himbara, Bank Mandiri, Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) secara konsisten menunjukkan prestasinya dalam program-program CSR. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengaruh empat dimensi CSR yakni Philanthropy Responsibility, Ethical Responsibility, Legal Responsibility, dan Economic Responsibility terhadap Brand Equity (BE) dengan peran mediasi Corporate Image (CI) dan Trust (TR). Metode Partial Least Squares-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan disjoint two-stage approach digunakan untuk menguji hipotesis dengan 393 sampel nasabah milenilal dan z Bank BUMN di seluruh Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa CSR tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap BE. Sementara itu, TR dan CI secara positif dan signifikan memediasi pengaruh antara CSR dan BE. Temuan ini mengindikasikan bahwa praktik CSR yang berhasil akan meningkatkan citra bank di benak nasabah. Nasabah merasa bahwa mereka berkontribusi secara sosial karena menerima layanan dari organisasi yang bertanggung jawab secara sosial. Praktik CSR menciptakan kepercayaan nasabah terhadap layanan keuangan bank. Oleh karena itu, reputasi dan kepercayaan berkontribusi dalam membangun BE bagi perusahaan.

Corporate Social Responsibility (CSR) is a widespread notion in the global market. The Government of Indonesia encourages State-Owned Enterprises (BUMN) to realize the Sustainable Development Goals (SDGs) through Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) which has been approved by Ministerial Regulation PER-05/MBU/04/2021. As BUMN’s Bank, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), and Bank Tabungan Negara (BTN) consistently show their achievements in CSR programs. The purpose of this study explores the influence of four dimensions of CSR namely Philanthropy Responsibility, Ethical Responsibility, Legal Responsibility, and Economic Responsibility on Brand Equity (BE) with the mediating role of Corporate Image (CI) and Trust (TR). The Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with a two-stage disjoint approach was used to test the hypothesis with 393 samples of millennial customers and z state-owned banks throughout Indonesia. The results of the study show that CSR does not have a significant direct effect on BE. Meanwhile, TR and CI positively and significantly mediate the effect between CSR and BE. This finding developed that successful CSR practices will improve the bank's image in the minds of customers. Customers feel that they are contributing socially by receiving services from socially responsible organizations. CSR practices create customer trust in bank financial services. Therefore, reputation and trust contribute to building BE for the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Rara Nurra Indraswari
"Sebagai salah satu produsen produk konsumen, Teh Botol Sosro menghadapi persaingan industri teh dalam kemasan yang semakin tajam. Dalam kondisi ini, mempelajari perilaku konsumen dapat memberikan suatu landasan dalam meningkatkan potensi pembelian produk. Perilaku konsumen yang perlu dipelajari adalah tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian, khususnya pada tahap evaluasi alternatif. Pada tahapan ini konsumen mulai bersikap untuk memilih produk yang diinginkan berdasarkan merek yang mereka ingat atau dengan kata lain brand image. Agar produk menjadi yang selalu diingat konsumen, perusahaan harus dapat memberikan informasi yang benar dan menarik melalui brand identity. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka timbul permasalahan atau pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini, yaitu apakah yang terekam di benak konsumen tentang Teh Botol Sosro, apakah benak konsumen ini sesuai dengan informasi yang diberikan produsen Teh Botol Sosro dan seberapa besar hubungan brand identity dan brand image terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi Teh Botol Sosro.
Penelitian ini dilakukan dengan non probability convenience sampling dan purposive sampling, dimana penyebaran kuesioner dilakukan di pusat perbelanjaan di lima wilayah DKI Jakarta dan kuesioner ditujukan kepada konsumen yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui brand image adalah menggunakan pertanyaan terstruktur dengan skala Likert 1-6 melalui factor analysis. Simple regression digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel brand image satu dengan yang lain. Dari hasil analisa didapatkan bahwa terdapat delapan variabel utama brand image, yaitu kemasan produk dan iklan televisi (visual image), mengikuti tren dan kejelasan pesan (verba imagel), minuman menyehatkan dan minuman setiap saat (positioning) serta didapatkan dan konsumsi (experiential). Selain itu dapat pula diketahui bahwa terdapat pengaruh antara variabel brand image satu dengan lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haekal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh corporate social responsibility terhadap corporate image dan repurchase intention di PT. Bank Syariah Mandiri Thamrin, Jakarta. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik structural equation modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak Lisrel versi 8.72.
Hasil riset 135 responden menyatakan bahwa keberadaan program CSR mampu memperkuat serta menambah citra positif yang dibangun perusahaan. Kegiatan CSR yang aktif mampu meningkatkan pembelian kembali produk Bank Syariah Mandiri (BSM). Selain itu, hasil riset juga menyatakan variabel corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention di PT. Bank Syariah Mandiri Thamrin Jakarta, sedangkan variabel corporate image tidak berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention dan belum mampu meningkatkan pembelian kembali.

This research aims the customers who use saving products use to examine great influence of CSR toward corporate image and repurchase intention at BSM, Thamrin, Jakarta. All of the data is analized using structural equation modelling (SEM) supported by Lisrel version 8.72.
Result from 135 respondents shows that CSR program able to strengthen and increase positive image for company. The activities CSR is capable to increase the repurchase intention for BSM product. Interestingly, the result shows that variable of CSR take significant effect to repurchase intention in Bank Syariah Mandiri (BSM), while variable corporate image doesn’t have a significant effect to repurchase intention and has not been able to increase the repurchase intention.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zacky Fawwazul Hidayah
"

Apple merupakan salah satu merek yang dapat mempertahankan penjualan iPhone dengan price premium yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image Apple terhadap willingness to pay a price premium produk iPhone pada pembeli iPhone di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan objek penelitian yaitu produk iPhone dari brand Apple. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan survei sebagai instrumen utama. Survei ditujukan kepada masyarakat Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang sudah pernah membeli produk iPhone. Hasil survei penelitian ini diolah menggunakan instrumen SPSS 23.0 melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image Apple memiliki pengaruh terhadap willingness to pay a price premium produk iPhone pada pembeli iPhone di Wilayah DKI Jakarta sebesar 81,2%.


Apple is one of the brands that can maintain iPhone sales at its premium price. This study aims to analyze the effect of Apple's brand image on willingness to pay a price premium for iPhone products on iPhone buyers in the DKI Jakarta area. This research was conducted in DKI Jakarta with iPhone as the object of this research. The approach used in this study is quantitative with surveys as the main instrument. The survey is aimed at people of the Special Capital Region (DKI) Jakarta who have bought iPhone products. The survey results of this study were processed using the SPSS 23.0 instrument through descriptive statistical analysis and multiple regression analysis. The results of this study indicate that Apple's brand image influences the willingness to pay a price premium for iPhone products to iPhone buyers in DKI Jakarta by 81.2%. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Bianchi Mulyani
"Dalam menghadapi situasi perekonomian yang sedang menanjak saat ini dan dengan ketatnya persaingan di bidang perbankan diperlukan strategi yang kuat untuk meningkatkan Brand Image dan Brand Loyalty dari nasabah. Untuk menetapkan strategi yang perlu dianalisa beberapa kekuatan, kelemahan, petuang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Di samping itu juga perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi dimana berasal dari lingkungan eksternal dan lingkungan intemal perusahaan. Dalam mengelola Bank, BCA memiliki tiga strategi utama. antara lain, mempertahankan keunggulan sebagai bank transaksional pilihan nasabah, menyalurkan kredit yang didukung oleh manajemen risiko yang efektif, serta menerapkan tata kelola pada setiap aspek bisnis. Dalam menghadapi tantangan perubahan ekonomi yang bersifat struktural maupun pergerakan suku bunga, BCA berupaya untuk tetap konsisten dalam mengelola BCA, hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan posisi likuiditas untuk meningkatkan profitabilitas, dan investasi pada franchise BCA guna mengembangkan sumber pendanaan yang menguntungkan. Sejalan dengan kebutuhan nasabah yang senantiasa mengikuti perkembangan teknologi, BCA senantiasa melakukan pengembangan produk, layanan dan jaringan. Semua hal itu bertujuan untuk meningkatkan k.ualitas layanan BCA. Penelitian identifikasi sumber daya menggunakan metode studi kasus melalui in-depth interview dengan Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Biro Promosi, Divisi Perbankan Konsumer. Hasil in-depth interview di analisa dan diperkaya dengan melakukan studi pustaka. Adapun tujuan dilakukan In Depth Interview dengan Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Biro Promosi, Divisi Perbankan Konsumer karena mereka telah mewakili Direktur secara konsep dan strategi mengenai Corporate Brand. Di samping itu identifikasi sumber daya untuk keunggulan bersaing secara jangka panjang memiliki dampak strategis tinggi, sehingga biasanya terbatas untuk kalangan internal perusahaan, khususnya bagi strategi perusahaan yang bersifat rahasia. Analisa identifikasi sumber-sumber keuncraulan bersaing menggunakan metode SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunifies, Threatness), da.n metode VRIO (Value, Rarity, ImitabiIity, Organization). Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat pada umumnya mengenai BCA masih menempati Top Of Mind, dalam hal ini mencakup, empat hal utama yaitu faktor kesadaran merek (masyarakat mengenal merk BCA secara baik), persepsi kualitas (masyarakat mengetahui BCA sebagai bank besar dengan reputasi dan kualitas sangat baik), asosiasi merek (berbagai penghargaan yang diterima oleh BCA sebagai merek terbaik) dan loyalitas merek (loyalitas nasabah terhadap BCA juga tinggi). Dengan telah dilakukannya analisa merek, analisa eksternal, analisa internal dan analisa VRIO (Value, Rarity, Imitability, Organization) BCA memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang yang sustainable, tetapi dalam menghadapi persaingan terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan khususnya dari sumber daya manusia untuk semakin meningkatkan kepereayaan dari masyarakat. Selain itu untuk mewujudkan hal tersebut di atas diperlukan keijasama dan koordinasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan. Dengan terciptanya keijasama dan sinergi yang baik antara karyawan diharapkan kinerja dalam hal ini peningkatan pelayanan atau SMART juga dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang atau sustainable dapat semakin bertambah, khususnya dalam sektor internal yaitu dalam bidang suinber daya manusia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23050
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Irawan, Author
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun ini, telah bermunculan bank-bank syariah baru yang menerapkan prinsip syariah selain Bank Muamalat Indonesia yang merupakan pelopor bank syariah. Tercatat antara lain, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank lfl Cabang Syariah, Bank Bukopin Cabang Syariah, BII Syariah, Bank Danamon Syariah dan BRI Syariah, telah mulai beroperasi di sektor perbankan syariah Indonesia.
BMI, yang pada awalnya merupakan pemain tunggal di pasar perbankan syariah sejak tahun 1992, kini mempunyai telah berhadapan dengan sedikitnya 7 kompetitor diperkirakan akan makin banyak bank-bank lain yang akan masuk ke industri perbankan syariah ini. Jika dulu BMI dengan mudah memposisikan dirinya sebagai bank Islam atau banknya ummat Islam melalui penerapan konsep syariah, saat ini kemudahan tersebut tidak akan bisa dinikmati lagi. Kini BMI harus bersaing dalam berebut mind share dan market share. Tak ketinggalan pula pemain baru seperti BSM atau pun BNI Syariah dan juga bank-bank syariah lainnya juga menghadapi tantangan yang sama.
Dalam menghadapi perubahan peta persaingan tersebut, BMI kemudian memposisikan dirinya melalui penetapan positioning statement yang berbunyi "Pertama Murni Syariah". Kalimat itu merupakan cerminan strategi positioning yang berupaya mempertegas kembali eksistensi BMI sebagai bank yang sesuai syariah dan bersih dari unsur riba, paling murni dalam penerapan dan pengoperasian konsep syariah sekaligus bank yang paling berpengalaman karena merupakan pionir di sektor perbankan syariah Indonesia. Hal itu didasari pada status BMI sebagai entitas keuangan syariah yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan praktek pengelolaan bank konvensional. Serta modal dasar pendirian perusahaan-yang berasal dari pemerintah dan masyarakat, bukan dana dari lembaga keuangan konvensional. Namun positioning tersebut masih perlu diuji kinerjanya ketika berhadapan dengan entitas keuangan syariah yang berdiri sendiri seperti BSM. Bank yang dilahirkan oleh Bank Mandiri tersebut, yang notabene perusahaan induknya ini, praktis hanya berbeda dari segi proses pendirian saja dengan BMl Maka dengan asumsi dan hipotesa yang ada, maka dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui gambaran yangjelas tentang karakteristik kedua bank tersebut.
Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa memang BMI dan BSM merupakan pemain yang head-to-head dalam perebutan pasar, karena memiliki dan membidik segmentasi pasar yang sama dari segi demografis. Lebih spesifik lagi, berdasarkan karaktersitik status social ekonomi dan komposisi usia nasabah masing-masing bank tersebut, baik BMI dan BSM membidik segmen masyarakat kelas menengah yang masih produktif (21-50 tahun).
Temuan selanjutnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara persepsi antara nasabah BMI dan BSM terhadap citra merek masing-masing bank yaitu BMI memiliki indeks tingkat persepsi yang lebih tinggi dari BSM pada semua komponen citra merek baik pada dimensi emosional dan rasional. Namun menurut nasabah masing-masing, representasi citra merek antara BMI dan BSM sedikit berbeda. Citra merek BSM hanya tercermin lewat dimensi rasional saja yang diwakili oleh tiga komponen citra yaitu (i) bank yang lebih adil (fair) dan transparan, (ii) kualitas dan reputasi bank yang baik. Dan terakhir, (iii) kinerja pertumbuhan bank yang sangat baik Sedangkan BMI, hampir merefleksikan seluruh komponen citra merek yang ada pada dimensi emosional dan resional. Hanya citra sebagai bank yang memiliki kinetja pertumbuhan sangat baik saja (dimensi rasional) yang tidak tercermin dari BMI.
Sedangkan mengenai persepsi nasabah BMI dan BSM terhadap variabel kualitas layanan masing-masing bank diperoleh hasil, bahwa secara keseluruhan tingkat kualitas pelayanan BMI lebih unggul atas BSM. Lalu apabila ditinjau berdasarkan dimensi kualitas layanan, BMI juga unggul di sebagian besar dimensi yaitu dimensi tangibles, dimensi responsiveness, dan dimensi emphaty. Pada kedua dimensi lainnya yaitu reliability dan assurance, kualitas pelayanan kedua bank cenderung seimbang. Keunggulan kualitas Iayanan BMI direfleksikan oleh komponen-komponen kualitas yang tersusun atas 4 faktor yaitu (i) faktor jaminan kepercayaan, (ii) faktor fasilitas dan suasana religius, (iii) faktor kepedulian, dan (iv) faktor ketrampilan teknis perbankan.Sementara itu kualitas layanan BSM direfleksikan oleh 6 faktor antara lain (i) faktor perhatian, (ii) faktor fasilitas, (iii) faktor ketrampilan, (iv) faktor ketentraman, (v) faktor kecepatan pelayanan, dan (vi) faktor suasana religius. Dari semua faktor tersebut, faktor kecepatan pelayanan adalah faktor yang tidak mewakili kualitas layanan BMI. Sedangkan BSM kurang menonjol dari faktor jaminan kepercayaan.
Sementara itu, temuan yang cukup penting adalah bahwa dalam memilih merek bank, ternyata faktor-faktor non agama (rasional) justru lebih kuat dibandingkan dengan faktor yang terkait dengan agama (emosional). Faktor agama yang berpengaruh bagi konsumen untuk beralih perilaku adalah faktor menghindari riba.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa positioning BMI melalui pernyataan "Pertama Mumi Syariah", yang lebih menonjolkan dimensi emosional, tampaknya terlalu "sempit'' dibandingkan dengan keunggulan yang dimiliki oleh BMI sendiri. Dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan ketika pasar perbankan syariah sudah established, positioning tersebut juga menjadi kurang efektif dalam kompetisi. Hal ini karena faktor-faktor non agama seperti jaminan keamanan, reputasi, profesionalisme, dan kualitas pelayanan akan lebih dominan menentukan persaingan antar bank syariah di Indonesia.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Prawira
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Corporate Image terhadap intention to apply dengan di mediasi oleh Employer Attractiveness. Responden dalam penelitian ini adalah generasi Y yang tinggal di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 153 responden yang dikumpulkan dengan metode non-probability sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan aplikasi SPSS versi 25 menggunakan metode Multyple Regression Analysis dan menggunakan teknik causal step, Hasil penelitian menemukan bahwa intention to apply dipengaruhi secara positif oleh Corporate Image dan Employer Attractiveness dan didapat kesimpulan bahwa Employer Attractiveness memediasi secara parsial antara pengaruh Corporate Image terhadap intention to apply.

The purpose of this study is to determine the effect of corporate image on the intention to apply and mediated by employer attractiveness. Respondent of this studys is the generation of Y who live in DKI Jakarta. This research was conducted with a total sample of 153 respondents collected by non-probability sampling methods. The data was collected in this study were processed using the SPSS version 25 application using the Multyple Regression Analysis method and using the causal step technique. The results Shows that intention to apply positively influenced by corporate image and employer attractiveness and concluded that employer attractiveness partially mediates the influence of corporate image on the intention to apply.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>