Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Victoria Catarina Ndeo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Fauziah
"Penelitian ini memaparkan bagaimana gambaran persepsi khalayak terhadap serial iklan kartu sim simPATI. Dalam penelitian ini, unsur iklan yang diteliti yaitu unsur illustrasi, judul dan naskah iklan. Untuk illustrasi iklan ini menggunakan gambar kepala botak, mobil tanpa ban, tikus di roda berjalan dan udang dibalik batu. Selain keempat unsur illustrasi, juga keempat judul dan naskah iklan ikut diteliti.unsur judul dan naskah merupakan unsur yang melengkapi atau memperjelas illustrasi; tanpa judul dan naskah, illustrasi iklan itu maknanya belum jelas begitupun sebaliknya. Iklan kartu sim simPATI ini tampil di berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Namun, dalam penelitian ini, yang diteliti hanya iklan media cetak terutama iklan yang ada di harian KOMPAS selama periode bulan Agustus 2003.adapun populasinya adalah target market dari kartu simPATI itu sendiri, sedangkan sampelnya adalah para mahasiswa/I FISIP UI jurusan komunikasi yang memiliki atau menggunakan handphone. Data primer untuk penelitian yang bersifat deskriptif ini didapatkan dengan jalan mewawancarai 100 responden dengan instrumen kuesioner juga sambil diperlihatkan gambar-gambar iklan secara keseluruhan. Sebagai data penunjang dilakukan juga wawancara dengan pihak Telkomsel sendiri. Dan hasil penelitian ternyata responden umumnya terkena atau terekspos oleh serial iklan kartu simPATI ini juga frekuensi tereksposnya pun cukup sering dan iklan ini pun paling sering dilihat lebih dari tiga bulan yang lalu. Televisi sendiri merupakan media yang paling banyak menerpa responden ini. Untuk perhatian, kebanyakan responden termasuk kedalam perhatian tidak sukarela karena mereka memang tidak ingin mengganti kartu sim mereka sehingga mereka tidak merasa perlu mencari informasi tentang kartu simPATI. Untuk interpretasi, kebanyakan responden yang termasuk kedalam kelompok penyerderhanaan pesan dan penyusunan pesan. Ini bisa dilihat bahwa mereka `setuju' dengan pernyataan mengenai keempat serial iklan. Sedangkan dampak dari persepsi sendiri, untuk pengenalan, banyak responden yang pernah melihat keempat illustrasi, judul dan naskah dan untuk pengetahuan terhadap keempat unsur iklan tersebut, untuk judul dan naskah kebanyakan responden menyatakan setuju'. Untuk kesan terhadap keempat unsur iklan dan keempat iklan secara keseluruhan, responden menyatakan 'biasa saja', dan untuk pilihan iklan, serial iklan pertama dan ketiga paling banyak dipilih responden. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat bahwa dalam membuat sebuah iklan, kita tidak bisa memisahkan unsur illustrasi, judul dan naskah karena ketiga unsur tersebut merupakan suatu kesatuan. Baik illustrasi, judul maupun naskah hams dibuat semenarik mungkin sehingga iklan tersebut bisa menarik perhatian pembaca dan akhimya khalayak membaca isi pesan iklan itu.. Khalayak sendiri dalam memahami isi iklan pun berbeda-beda tergantung persepsi masing-masing. Dalam memahami sebuah iklan, khalayak bisa menginterpretasikannya secara sederhana, menyimpang atau secara tersusun. Untuk mengetahui persepsi khalayak terhadap sebuah iklan, kita tidak hanya melihat hasil pemaknaan yang diberikan khalayak tapi kita juga harus melihat bagaimana mereka memahami sebuah iklan, apakah mereka memiliki perbedaan dalam memberikan makna dengan isi pesan yang disampaikan dalam iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Theresia Ebenna E.P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Ernest
"Fokus dari penelitian ini adalah tentang permasalahan iklan tarif seluler yang menyesatkan ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.. Penelitian ini hendak mengupas permasalahan eksistensi iklan yang menyesatkan mengenai tarif jasa seluler pra-bayar, pertanggungjawaban hukum dari pelaku usaha, serta upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen yang dirugikan. Penelitian ini mencakup studi kasus terhadap isi dari iklan tarif seluler yang beredar dan akan membuktikan apakah informasi dalam iklan, sesuai dengan faktanya. Kesimpulannya, iklan tarif seluler dalam bentuk media billboard dan televisi cenderung menyesatkan., dan pelaku usaha pemesan iklan dan pelaku usaha pembuat iklan wajib bertanggungjawab mengganti kerugian yang diderita konsumen.

This research is focusing on the the legal issue of misleading phone rate advertisement from the Law No. 8 Year 1999 concerning Consumer Protection perspective. This research elaborates the existence of misleading advertisement on the pre-paid cellular phone advertisement, the liability of the producer, and legal action that can be done by the consumer. This research’s scope are the case studies on the phone rate advertisement substantion and argumentation whether the information on that advertisement consistent with the fact. As conclusion, billboard and television advertisement are misleading, and that advertising client and advertising agency are liable to compensate the loss suffered by consumers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Aster
"Representasi gender dalam iklan ikut memiliki andil dalam memperkuat persepsi masyarakat tentang konsep perempuan yang cantik. Tontonan iklan mengagungkan kecantikan perempuan lewat wajah cantik, kulit putih dan halus. Iklan di televisi cenderung menjual mimpi dan imajinasi yang melambung tinggi. Media mengkonstruk sebuah realitas semu dari realitas sosial yang terjadi. Pasar perempuan merupakan pasar potensial yang selalu dieksplorasi oleh pemasar karena perempuan merupakan pengambil keputusan dalam pembelanjaan barang kebutuhan sehari-hari. Dari sini, peran kreativitas periklanan dalam mengadu rayuan menjadi sangat penting. Perempuan akhimya menjadi sasaran utama dari iklan sebuah produk. Mereka menjadi incaran utama dari sebuah pemasaran produk. Melalui interaksi simbolik, persepsi khalayak perempuan dibangun sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu konstruksi realitas mengenai perempuan cantik yang mendorong perempuan untuk menjadi serupa dengan perempuan cantik tersebut.
Penelitian ini membahas mengenai persepsi perempuan terhadap iklan sabun kecantikan dalam kaitannya dengan konstruksi realitas mengenai kecantikan yang terbentuk di dalam masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Peneliti menggunakan tehnik wawancara terhadap 9 informan perempuan yang adalah wanita pekerja, ibu rumah tangga dan mahasiswi. Kerangka konsep yang digunakan adalah proses persepsi yang melalui 4 tahapan, yaitu Attention, Interest, Memory dan Impact (Moriarty, 1991). Melalui proses kreatif iklan mampu membangun suatu realitas sosial yang sering disebut sebagai kesadaran palsu (Berger, 1990) Ditinjau dari persepsi informan, mereka menggunakan sabun kecantikan karena keinginan mereka menjadi perempuan yang sesuai dengan iklan tersebut. Hal ini membuat iklan sabun kecantikan mengutamakan keindahan, kecantikan dan mengkonstruksi wanita sebagai mahiuk yang harus cantik dan mendorong khalayak untuk mencontoh dan berpola pikir sesuai dengan apa yang dipesankan di dalam iklan. Pemasar dengan sengaja membuat suatu konstruksi realitas sosial mengenai pola pikir ataupun gaya hidup masyarakat melalui iklan televisi yang dapat dijangkau oleh masyarakat secara luas. Konstruksi realitas sosial ini membuat wanita selalu ingin mengungguli sesama wanita dengan berpatokan pada suatu bentuk ideal yang sebenamya adalah semu. ReaIitas semu ini dibentuk dari interaksi simbolik yang muncul pada saat menonton iklan. Melalui penelitian ini membantu pemaharnan terhadap konstruksi realitas sosial yang terjadi di masyarakat mengenai bentuk ideal seorang perempuan dan persepsi perempuan terhadap suatu produk. Hal ini dapat digunakan oleh pengiklan dalam membuat kreatif iklan untuk menarik minat khalayak perempuan. Sebaliknya penelitian ini juga membantu konsumen agar tidak serta merta memilih produk. Di satu sisi akan menguntungkan produsen dalam memperkenalkan produknya melalui iklan, di sisi lain konsumen harus dapat menyikapi sikap konsumtif dan mengikuti konstruksi iklan yang dibangun oleh produsen agar tidak terjadi pembodohan terstruktur.

Gender representation in advertising contributes a big part in constructing audience perception regarding `beauty' concept. Advertisements mostly highlight `beauty' concept with using female star which have a beautiful face, white and smooth skin. The TV ad usually sells unreal reality and high expectations. Media construct this unreal reality from social reality which already occurred. Women segmentation always becomes potential segment which always explore by marketers due to women are the decision maker in buying daily need. From this point of view, creativity in making an ad especially for women is very important. Women finally the main target from the marketers and from the ad itself. Women perception is build using symbolic interaction in the ad and it construct a social reality regarding `beautiful' women and insist them to become those `beautiful' women by using their products.
This research explains women perception regarding a beauty soap TV ad from the reality social construction about `beautiful' women. Method that being used in this research is qualitative method. Researcher interviewed 9 (nine) women, who is professionals, housewives and students to know their perception. Researcher used perception process which has 4 steps which is attention, interest, memory and impact (Moriarty, 1991). The ad creative process can construct social reality which sometimes said as an unconsciously awareness (Berger, 1990). From informants perception can conclude that they using a beauty soap because they want to be the same with the women in the ads. This make soap ad always using beautiful women and always stress on beauty, smooth skin and these construct women's idea about `beautiful' women and encourage them to duplicate the ad. Marketers construct a social reality regarding beauty by using TV ad which can reach a big number of people. This social reality construction make women always want to be perfect which means the same as the social construction which already exist. This research hopefully can help audience understanding regarding the social construction about `beautiful' women and their perception about soap ad, which can used by advertising in making attractive ad for women. Also help consumers in selecting product from advertisement.
"
2005
T14092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Medina
"Tesis ini membahas perlindungan konsumen atas iklas tariff jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Latar belakang tesis ini adalah maraknya peran iklas terif jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Langkah awalnya adalah dengan melihat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan iklan tarif jasa telekomunikasi seluler. Dari pengaturan-pengaturan tersebut, kemudian dilihat bentuk-bentuk iklas tariff jasa telekomunikasi yang di informasikan kepada masyarakat dan bentuk-bentuk iklan yang merugikan konsumen. Atas iklan tarif jasa telekomunikasi seluler yang merugikan konsumen dapat diminta pertanggungjawaban. Atas iklan tariff jasa telekomunikasi seluler yang diinformasikan kepada masyarakat dilakukan pengawasan oleh pemerintah, penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menyarankan agar dapat dibentuk sebuah undang-undang yang mengatur secara khusus tentang jasa telekomunikasi seluler yang jelas. Selain itu juga diperlukan perbaikan kinerja terhadap lembaga yang diamanatkan untuk melindungi konsumen atas iklan oleh self regulasi yang efektif"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T 25186
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Medina
"ABSTRAK
Tesis zm membahas perlindungan konsumen atas iklan tarif jasa telekomunikasi
seluler di Indonesia. Latar belakang tesis ini adalah maraknya peran iklan tarif
jasa telekomumkasi seluler di Indonesia. Langkah awalnya adalah dengan melihat
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan iklan tarif jasa telekomunikasi
seluler Dari pengaturan-pengaturan tersebut» kemudian dilihat bentuk-bentuk
iklan tarif jasa telekomunikasi yang diinformasikan kepada masyarakat dan
bentuk-bentuk iklan yang merugikan konsumen. Atas iklan tarif jasa
telekomunikasi seluler yang merugikan masyarakat dapat dimintakan
pertanggungjawaban Atas iklan tarif jasa telekomunikasi seluler yang
diinformasikan kepada masyarakat dilakukan pengawasan oich pemerintah,
masyarakat, dan Lembaga Konsumen Swadaya Masyarakat Penelitian ini adalah
penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian meyarankan
agar dapat dibentuk sebuah undang-undang yang mengatur secara khusus tentang
periklanan, Kemudian diperlukan pihak yang bertanggung jawab alas iklan tarif
jasa telekomunikasi seluler yang jelas. Selain itu juga diperlukan perbaikan
Irinega terhadap lembaga yang diamanatkan untuk melindungi kosumen atas iklan
tanfif jasa telekomunikasi seluler di Indonesia, yang kemudian juga dibentengi
oleh seif regtdatkm yang efektif.

ABSTRACT
This theses discusses about consumer protection from advertisement
telecommunication celuller tariff in Indonesia The back ground of this theses is a
wars of advertisement telecommunication celuller tariff. First step to wort this
theses is see all of the law about advertisement of telecommunication celuller
tariff, and than see all of advertisement telecommunication celuller tariff when the
advertisement telecommunication celuller tariff makes consumer looses. Because
consumer get looses from advertisement telecommunication celuller tariff,
consumer had to get responsibility from operator celuller. Goverenment, people,
independent consumery protection bodies can control that advertisement
telecommunication celuller tariff. This theses suggest to make advertisement act,
and needed to clearence liability for the advertisement telecommunication celuller
tariff in Indonesia So we need a good working from consumer protection bodies,
and a good working from advertisement bodies (efectifity self regulation)."
2008
T37122
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>