Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Diella Rianie
"Terutama didukung oleh perkemban.gan teknologi telekomunikasi dan
komputer, Internet berkembang dengan cepat menjadi media baru dunia. Internet memperkaya dunia media komunikasi. Internet membangkitkan penciptaan inovasiinovasi baru dalam dunia komunikasi dan periklanan. Dan, bahkan" tumbuh menjadi dunia baru (yaitu duia maya) sebaga pelengkap dunia fisik yang ada. Paradigma yang mungkin sebe umnya tidak ernah terbayangkan sama sekali.
Saat ini, Internet telah menjangkau lebih dari 137 negara dengan lebih dari 3 juta provider (penyedia layanan jasa Internet) dengan 225 pengguna di seluruh dunia serta 1,5 juta pengguna di Indonesia. Sebahagian besarnya terjadi hanya dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan dan penetrasi terpesat dibanding media-media
lain yang pernah ada sebelumnya.
Sebagai media baru, Internet membawa dan melahirkan perspektif baru di dunia periklanan. Untuk lebih dalam meinpelajari konteks Internet dalam dunia periklanan di Indonesia, penulis sengaJa memilih situs Indonesia Interactive (http://www.i-2.co.id sebagai fokus utama. Situs milik PT lndosat ini berdiri sejak
1997 dengan nama populer 1-2. Situs 1-2 merupakan situs portal pertama di dalam jajaran terpopuler di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan di sisi menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif-analitis; studi literatur, pengamatan (observasi), dan wawancara tak berstruktur. Dengan metode ini diharapkan terlaksana observasi yang cukup luas terhadap subjek: masalah.
Didukung oleh berbagai macam keunggulan materi isi dan fasilitas lainnya serta hit rate (jumlah pengunjung) sisi yang tinggi, seharusnya l-2 sangat potensial untuk dijadikan media periklanan. Namun, diketahui bah a jumlah pengiklan di I-2
tidak terlalu besar. Faktor-faktor yang menunjang keadaan demikian adalah faktor ekstemal (pengguna Internet di Indonesia dan pengiklan) dan faktor internal (content, brand, dan community)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Faradila Rinjani
"Pandangan tentang perempuan yang mengatakan bahwa kepemimpinan bukan bagian dari pengalaman hidup mereka telah bergeser, meski harus melewati berbagai batasan dan hambatan. Perubahan ini diiringi dengan munculnya wacana-wacana tentang kepemimpinan dan perempuan di media baru. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk mengeksplorasi dan menginterogasi makna kepemimpinan perempuan di media baru. Penelitian ini menggunakan enam video yang ditayangkan di YouTube yang merepresentasikan pemimpin perempuan dari sektor edukasi, media, kosmetik, dan pemerintahan. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis sebagai metode. Dengan teori konstruksi sosial Bourdieu dan glass ceiling dari Kiaye & Singh, maka akan terlihat enabler dan hambatan dari para pemimpin perempuan. Hasilnya media baru menjadi alat untuk menegaskan eksistensi mereka di ranah kepemimpinan. Penelitian ini menunjukkan enabler dan hambatan berasal dari internal dan eksternal (perusahaan/masyarakat). Faktor keluarga, budaya organisasi, dan pendidikan mempengaruhi kemajuan karir perempuan. Dalam prosesnya, hal ini tentu membutuhkan modal ekonomi dan networking. Peran gender patriarki membentuk work-home pressures, yang membentuk persepsi dan kemampuan mereka untuk memimpin. Perempuan yang kurang memiliki ambisi dan kepercayaan diri juga akan terhambat di arena kepemimpinan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa femaleness dan perilaku yang dinilai sebagai perilaku pemimpin akan menentukan bagaimana posisi perempuan di bidang kepemimpinan. Akhirnya, ada implikasi untuk kampanye pengarusutamaan gender untuk komunitas kebijakan yang lebih besar.

The view of women who say that leadership is not part of their life experiences has shifted, even though they have to cross various boundaries and obstacles. This change was accompanied by discourses on leadership and women in popular YouTube. The purpose of this qualitative study is to explore and interrogate the construction of women's leadership in YouTube.  This study use qualitative analysis as a method. By borrowing Bourdieu's social construction, it will explain the positive enabler and constraints, which is attributed to women leaders. As the result, YouTube has become a tool for women to provide discourse about themselves as leaders in public. Findings shows that factors that contribute to this phenomenon are divided into internal factors originating from women themselves and external factors originating from the company and community environment. Family factors, organizational culture, and education affect a woman's career advancement. In the process, this certainly requires economic capital and access to networking. The data also highlight barriers that women face when it comes to competing for leadership position. Patriarchal gender roles shaped work-home pressures, culturally constituted organizational perceptions of women and their leadership potential. Women are subjected to gendered prejudices about their ability to lead. Furthermore, women lack ambition and self-confidence so that they inhibit themselves, thereby limiting their leadership chances. This research conclude that woman's femaleness and the behaviors that are judged as leader behavior will determine how women are in the field of leadership. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Sutari
"Skripsi ini membahas tentang situs jejaring sosial twitter yang mempunyai efek viral pada pemasaran dewasa ini, atau biasa juga disebut eWom (electronic word of mouth) Skripsi ini diadopsi dari penelitian sebelumnya oleh peneliti asal Malaysia di tahun 2010. Penelitian bersifat kuantitatif ini memiliki variabelvariabel yang mendukung kecepatan penyebaran pesan pemasaran atau rapid diffusion to audience reach, yaitu: playfulness, critical mass, community driven, peer pressure, perceived ease of use, dan perceived usefulness. Hasilnya adalah semua variabel terbukti mendukung kecepatan penyebaran pesan kecuali community driven. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik spesifik kepada satu kasus pemasaran yang menggunakan twitter sebagai alat pemasarannya agar lebif focus pada variabel yang ada dan bisa mendapat hasil yang lebih spesifik juga.

This research is pointing out to the main factors of why twitter facilitates viral marketing or what's usually also known as electronic word of mouth marketing. It aims to the main reason of a modern day marketing that uses social networking websites to market their products and services. This research is adopted from a 2010 research done by Malaysian scholars. It's a quantitative research with some certain variables that induced viral marketing or rapid diffusion to audience reach, such as: playfulness, critical mass, community driven, peer pressure, perceived ease of use, and perceived usefulness. All the independent variables are proved to be the factor of rapid diffusion to audience reach, except for community driven. For the next research it's best to focus to one specific case where the marketer use only twitter for their marketing tool as it will be more representing what's the most significant of all variables and will have more specific result."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nusya Puteri
"Analisis Situasi: Masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan pentingnya mengekspresikan kepribadian masing-masing lewat apa yang mereka kenakan. Hal ini memicu pasar fashion di Indonesia untuk terus berkembang baik dalam lingkup lokal maupun dunia. Namun sayangnya kemunculan ini tidak didukung penuh oleh media fashion di Indonesia. Sehingga masyarakat pun terbiasa memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi mengenai trend fashion lokal. Maka dari itu, situs The Local Front berusaha menjawab kebutuhan tersebut. Selain memberikan informasi dan berita yang dibutuhkan konsumen hal ini juga dapat membangun fashion scene di Indonesia. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe.
Manfaat bagi khalayak: Sebagai wadah informasi mengenai trend fashion lokal di Indonesia dan dikemas dengan pembahasan yang mendalamManfaat bagi pengelola: Sebagai sarana dalam menyampaikan informasi yang mengedukasi target sasaran mengenai fashion dan trend mode lokal di Indonesia.
Tujuan: Menjadi situs yang memberikan informasi, wawasan dan hasil analisis trend yang dapat digunakan target sasaran untuk memperluas pemahaman mengenai trend fashion lokal.
Prototipe yang Dikembangkan: Situs The Local Front akan menyajikan hasil pengamatan mengenai trend fashion lokal di Indonesia. Target khalayak adalah pengguna internet yang aktif mengikuti perkembangan trend,berusia 19-25 tahundengan SES A dan B.
Evaluasi: Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner online kepada 30 responden setelah membaca konten prototipe. Evalusi input akan dilaksanakan dalam Rapat Redaksi dengan menganalisa hasil laporan tiap divisi dan jumlah pengiklan Evaluasi output akan dilakukan pemantauan khusus akan dilakukan pada situs ini melalui web statistic, yakni traffic, page view, share, subscribe dan jumlah comment untuk melihat trend dan minat pengunjung situs. Evaluasi outcome dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang meninjau pada evaluasi kehadiran situs sesuai dengan tujuan awalnya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atika Puteri Maharani
"ABSTRAK
Asisten rumah tangga adalah tenaga kerja sektor informal yang dipekerjakan
dengan tujuan untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Namun dewasa ini banyak
masyarakat yang mendapatkan kesuliatan pada saat mencari jasa asisten rumah
tangga salah satunya dikarenakan banyaknya aktivitas mereka sehingga tidak
memiliki waktu untuk mencari asisten rumah tangga. Penelitian ini membahas
mengenai rancangan desain aplikasi mobile pencarian jasa asisten rumah tangga
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membantu memberikan rekomendasi desain alat berupa aplikasi mobile yang dapat
membantu masyarakat dalam mencari jasa asisten rumah tangga. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah quality function deployment dengan tools
house of quality untuk mencari kebutuhan masyarakat, TRIZ dengan matriks
kontradiksi dan 40 prinsip inventif untuk memecahkan masalah kontradiksi, dan
activity relationship chart untuk mengatur tata letak fitur dalam aplikasi mobile.
Output dari penelitian ini adalah sebuah rancangan aplikasi mobile beta prototype.

ABSTRACT
Household assistant is an informal sector labor that employed to help household
assignment. But nowadays many people find it hard to get an assistant partly
because they are too busy with their own work so they don?t have time to find one.
This research is about the design of mobile apps that could help people find a
household assistant that fits their need. The purpose of this study is to help people
find their household assistant service. The methods used in this research are quality
function deployment with house of quality tool to find people?s needs, TRIZ with
contradiction matrix and 40 inventive principal tool to eliminate contradicition, and
activity relationship chart to arrange features in mobile apps. The output of this
research is a beta prototype mobile apps design.
"
2016
S63038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mourene Iga Farriny
"Skripsi ini membahas mengenai sufiks -teki sebagai hedge (pagar) dalam cuitan (tweet) yang diposting dalam situs jejaring sosial Twitter pada bulan Oktober 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memerikan sufiks -teki sebagai hedge (pagar). Dengan memerikan sufiks -teki sebagai hedge (pagar), dapat diketahui penggunaan dan fungsi sufiks -teki sebagai hedge (pagar). Selain itu, dapat diketahui sikap pencuit yang menggunakan sufiks -teki dalam cuitannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 21 data yang dianalisis, penggunaan sufiks -teki sebagai hedge (pagar) dapat dikelompokkan berdasarkan posisi, yaitu penggunaan sufiks -teki pada pronomina persona pertama, sufiks -teki pada kuotasi, dan sufiks -teki (na) pada modifikator nomina. Sufiks -teki berfungsi untuk menghaluskan ujaran. Hal ini dipicu oleh sikap pencuit yang berupaya untuk menghindari konflik dengan pembaca cuitan.

The focus of this study is the use of the suffix -teki as a hedge found on tweets posted on October 2016 on the social media site Twitter. The purpose of this research is to describe the suffix -teki as hedge. By describing the suffix -teki as hedge, the use of suffix -teki as hedge and its functions will be discovered. Moreover, the tweeter (the person who tweeted) attitude toward their tweets will be found out. Based on the 21 tweets analyzed, the suffix -teki used as hedges can be divided into three groups based on its position in the sentence, which are the use of the suffix -teki after first person pronouns, suffix -teki after quotation, and suffix -teki (na) after noun modifier. The use of the suffix -teki as a hedge implies that the tweeter (the person who tweeted) weakens the assertion of the speech. The use of the suffix -teki as a hedge is motivated by the attitude of tweeter who attempted to avoid conflicts with the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinov Fajar Anugerah
"Tulisan ini akan membahas mengenai praktik di balik proses pembentukan citra presiden di Instagram. Skripsi ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan, serta dibekali pengalaman mengikuti juru foto pribadi Jokowi saat pemilihan presiden tahun 2019 dengan melakukan wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini menjelaskan rangkaian praktik yang terjadi di balik pembentukan citra Jokowi di Instagram. Kehadiran Jokowi di Instagram merupakan bentuk adaptasi dari perkembangan teknologi komunikasi. Akun Instagram resmi Jokowi dikelola oleh Tim Komunikasi Digital Presiden. Pengelolaan tersebut melibatkan beberapa pihak sehingga muncul rangkaian praktik yang mendukung terbentuknya citra Jokowi di Instagram. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan signifikan terhadap pembentukan citra presiden di Instagram. Lebih dari itu, pertimbangan tersebut menjadi hal yang mendasari tersampaikan atau tidaknya pesan yang dibentuk.

This paper will discuss the practices behind the process of forming a presidential image on Instagram. This thesis is based on research conducted for approximately three months, as well as the experience of following Jokowi's personal photographer during the 2019 presidential election by conducting interviews and observations as data collection methods. This research explain the series of practices that have occurred behind the formation of Jokowi's image on Instagram. Jokowi's presence on Instagram is an adaptation of the communication technology development. Jokowi's official Instagram account is managed by the President's Digital Communications Team. This management involved several parties so that a series of practices emerged supported the formation of Jokowi's image on Instagram. The results of this study indicate that there are significant considerations for shaping the image of the president on Instagram. More than that, these considerations become the basis for whether the message is formed or not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Issantia Retno Sulistiawati
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti bagaimana perempuan dalam usaha daring dalam media sosial mampu memenuhi kebutuhan gender praktis dan strategis. Penelitian ini menggunakan studi kasus feminis dengan mengambil 5 subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui metode purposive sampling. Untuk menangkap fenomena perempuan daring, saya menggunakan kerangka teori feminis Catherine MacKinnon untuk membongkar fenomena subordinasi dan dominasi yang terjadi dalam usaha daring perempuan dan melalui perbedaan kelas teori feminis Allison Jagar. Untuk menerjemahkan dan mengukur pemberdayaan ekonomi perempuan, saya menganalisis tema-tema yang muncul menggunakan pemberdayaan ekonomi dengan 2 variabel Moser yaitu kebutuhan gender praktis dan gender strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 subjek, 1 subjek yang memenuhi kebutuhan gender praktis dan 4 subjek tidak dapat memenuhi kebutuhan gender praktis karena terhambat pelebaran media sosial, pengetahuan dan posisi tawar perempuan dalam ranah domestik. Sementara itu, dalam pemenuhan gender strategis, kelima subjek tidak berhasil mencapai pemenuhan gender strategis karena tidak adanya dukungan aturan pemerintah dan bantuan usaha dari pemerintah. Selain itu, perempuan mengalami dilema yang terbentuk karena adanya penghasilan ternyata tidak membuat subjek terlepas dari urusan domestik. Temuan lain juga menunjukkan bahwa subjek memiliki strategi ?melawan? dan ?bertahan? sebagai taktik untuk melangsungkan usaha daring perempuan. Pemerintah juga memberi andil dalam mendomestifikasi subjek perempuan karena usaha daring perempuan yang memberikan penghasilan padanya tidak dihargai.

ABSTRACT
This thesis examines how women in online business is able to meet the practical and strategic gender needs. This study uses 5 subject from feminist related case studies. Data was collected by purposive sampling method. To capture the phenomenon of women in online bussines, I used the theoretical framework of feminist Catherine MacKinnon to dismantle the phenomenon of subordination and domination that occurs in women in online bussines through Allison Jagar feminist theory of class distinctions. To transform those theory in a practical way, I analyze the themes that emerged using economic empowerment with two variables, namely Moser practical gender needs and strategic gender needs. The results showed that of the five subjects, one subject meets practical gender needs, while the other 4 subjects did not meet the practical gender needs because it is hampered by the role of social media, knowledge and bargaining power of women within the domestic market. Furthermore, in the fulfillment of strategic gender, the five subjects did not achieve the fulfillment of strategic gender due to the absence of government regulation and lack of effort from the government to support online businesses run by women. In addition, it was found that women have experienced a dilemma because the fact that they now have income does not make them free from their domestic responsibility. Other findings also indicate that the subject has a ?fight" and "survive" strategy as a ploy to perpetuate women in online bussines. The government may also contribute in domesticating female subjects as shown by the lack of appretiations towards women with online business and stream of income."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>