Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Asteria
"Studi ini mengenai discourse analysis tentang pemberitaan oleh media massa. Penelitian yang dilatarbelakangi kondisi tingginya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, sehingga masalah ini memiliki nilai berita yang penting. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran dari representasi kekerasan terhadap perempuan dari pemberitaan. Pengumpulan data pada penelitian multi dimensional ini dilakukan dengan studi literatur pada jenjang sosial-kultural, wawancara mendalam untuk jenjang discourse practice dan analisis teks berita pada jenjang teks. Analisis didasari oleh dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik framing analysis dan pada pendekatan kuantitatif dengan teknik content analysis. Berdasarkan data yang diperoleh, Kompas dan Republika membentuk frame hak perempuan, kedudukan perempuan dan perlindungan perempuan. Sementara Kompas lebih banyak menyajikan isu kekerasan fisik dan Republika pada isu kekerasan non fisik. Pada dasarnya baik Kompas maupun Republika, pemberitaannya masih dipengaruhi ideologi patriarki sehingga penyajian hanya sebatas fakta. Padahal latar belakang fakta dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dapat mengubah konstruksi perempuan sebagai "korban"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Maharani
"Buletin berita kriminal menjadi program andalan di stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Produksi berita kriminal secara massal membuat media membutuhkan aliran informasi terus-menerus dari sumber yang kredibel dalam menangani masalah kriminalitas. Dari sinilah timbul kerja sama media dan kepolisian untuk memproduksi berita 'criminal. Penelitian ini berusaha melihat proses produksi berita kriminal menghasilkan representasi polisi jagoan yang selalu berhasil menangani kasus-kasus kejahatan dalam program buletin berita kriminal di stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Teori yang digunakan untuk melihat bagaimana proses konstruksi dan interaksi agen-agen dalam struktur pemberitaan kriminal adalah Teori Social Construction of Reality yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Sedanglcan untuk melihat interaksi antaragen digunakan Teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens. Metode penelitian yang digunakan adalah Critical Discourse Analysis yang dikemukakan oleh Norman Fairclough. Dengan menggunakan kerangka CDA, analisis penelitian ini dibagi menjadi tiga level, yaitu teks, discourse practice dan sociocultural practice. Untuk menganalisis level teks, digunakan perangkat framing milik Gamson dan Modigliani. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa posisi polisi yang superior dalam masyarakat Indonesia juga menempatkannya di posisi dominan dalam struktur pemberitaan }criminal. Sedangkan posisi media yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik, dalam interaksinya dengan polisi memiliki peran yang lemah karena media sangat tergantung pada informasi kepolisian untuk memberitakan insiden-insiden 'criminal. Rasa ingin tahu masyarakat terhadap penanganan masalah-masalah kriminalitas yang berkaitan langsung dengan kehidupan mereka diekspos media semata-mata demi kepentingan meraih keuntwigan dengan mengklaim bahwa mereka berusaha menjalankan fungsi sebagai pemberi informasi. Dengan mengetahui proses produksi berita 'criminal, masyarakat bisa menilai bahwa kualitas dan orientasi pemberitaan masalah kriminalitas tidak lagi didasarkan pada fakta dan fungsi media massa sebagai pemberi informasi. Dalam pemberitaan kasus-kasus kejahatan dalam program Sergap —sebagai objek kajian penelitian ini— telah terjadi pertarungan kepentingan antaragen yang berperan dalam proses produksi berita 'criminal. Agen yang dominan, yaitu polisi berpotensi untuk mengatur pemberitaan agar tidak merugikan citra lembaga tersebut. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rawung, Waraney Herald
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunni Wulan Ndari
"Kekerasan seksual terhadap perempuan sering diberitakan berlebihan dan bias gender di media pemberitaan nasional berbasis online, Tribun News. Gaya pemberitaan Tribun News menimbulkan bias gender dan tendensi untuk melecehkan atau mengekploitasi perempuan sebagai objek kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini adalah unruk mengetahui bagaimana kekerasan seksual terhadap perempuan dideskripsikan di kanal berita Tribun News. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, pendekatan kualitatif dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis Sara Mills untuk membedah teks pemberitaan yang ada. Adapun teks pemberitaan yang dipilih adalah tiga berita kekerasan seksual dalam kurun waktu tahun 2021, yang melibatkan tiga subjek pemberitaan atau pelaku yang memiliki latar belakang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tribun News dalam pemberitaannya menggunakan sudut pandang dari pelaku dimana aktor yang muncul dalam pemberitaan adalah laki-laki. Tribun News pun menggunakan pilihan kata eksploitatif bagi korban kekerasan seksual yang menjadi objek pemberitaan. Kedudukan yang tidak setara disebabkan oleh hadirnya konstruksi sosial yang berkiblat pada ideologi patriarki.

Sexual violence against women is often reported excessively and gender-biased in the online-based national news media, Tribun News. Tribun News' reporting style creates gender bias and a tendency to harass or exploit women as objects of sexual violence. The purpose of this study is to find out how sexual violence against women is described on the Tribun News news channel. This research uses a critical paradigm, a qualitative approach by using Sara Mills' Critical Discourse Analysis to dissect existing news texts. The news text chosen is three news of sexual violence in the period 2021, involving three news subjects or perpetrators who have different backgrounds. The results of this study show that Tribun News in its reporting uses the point of view of the perpetrator where the actors who appear in the news are the men. Tribun News also uses exploitative word choices for victims of sexual violence who are the object of reporting. The unequal position is due to the presence of social constructs that revolve around patriarchal ideology."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sergius Derick Adeboi
"Penelitian ini membahas bagaimana surat kabar nasional memberitakan para atlet perempuan pemeroleh medali emas SEA Games 2017. Pembahasan dari beberapa artikel yang dipilih melingkupi bagaimana media membangun karakteristik heroik bagi para atlet, sekaligus juga bagaimana citra feminin tidak bisa dilepaskan dari mereka. Dengan menggunakan metode tekstual yang membedah satu per satu teks berita beradasarkan tipologi pemberitaan, dapat ditemukan bahwa terjadi irisan antara karakteristik heroik para atlet dengan narasi yang juga memberi muatan feminin. Ditemukan penamaan-penamaan khusus yang diberikan sebagai simbol bagi para atlet, disertai dengan dramatisasi pencapaian, juga kontestasi antara atlet junior dengan senior, hingga deskripsi-deskripsi yang mengarah kepada feminintas para atlet dan terpresentasikan dalam sosok tiga atlet wushu putri Indonesia. Temuan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai heroisme para atlet perempuan di dalam media masih dibangun lewat karakteristik gender tertentu.

This research discusses how national newspapers covered female athletes who won gold medals at the 2017 SEA Games. The discussion, based on several selected articles, encompasses how the media constructs heroic characteristics for these athletes while also associating them with feminine images. By using a textual analysis method that deconstructs each news article based on the typology of reporting, it can be observed that there is an intersection between the heroic characteristics of the athletes and the narratives that also imbue them with femininity. Specific names and titles are found that are given as symbols for the athletes, accompanied by dramatizations of their achievements, as well as competitions between junior and senior athletes. Additionally, there are descriptions that lead to the femininity of the athletes, which is prominently presented in the figure of three Indonesian female wushu athletes. These findings indicate that the heroism values of female athletes in the media are still constructed through specific gender characteristics. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ayu Pradipta Yudah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan di media massa. Subyek penelitian adalah artikel berita dalam media massa Pos Kota berupa media cetak dan online selama tahun 2012-2013. Dalam menganalisis representasi berita digunakan metode kualitatif yaitu analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada Michel Foucault karena dalam skripsi ini juga menggunakan pemikiran Michel Foucault mengenai kekuasaan dan seksualitas. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan memiliki unsur transphobia yaitu ketakutan terhadap transgender dan transeksual, mengandung prasangka dan streotipe serta menampilkan adanya tindakan hate crime terhadap transgender dan transeksual. Hal ini dikarenakan adanya kekuasaan berupa konstruksi sosial yang mengkotak-kotakkan individu berdasar dua jenis kelamin sehingga transgender dan transeksual yang memiliki kepanjangan wanita pria dianggap sebagai individu yang sakit karena tidak berkonformitas sesuai jenis kelamin lahiriah.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the representation of transgender and transsexual over the mass media which is Pos Kota, both printed and online version of the news from 2012 to 2013. News articles of Pos Kota mass media through the years of 2012 and 2013 are the research subjects. This research uses qualitative method, which is discourse analysis, to analyze the news representation. Such method, refer to Michel Foucault as this undergraduate thesis also uses Michel Foucault theory about power and sexuality. The research found that transgender and transsexual news comprise transphobia in its content, containing prejudice and stereotype, as well as showing hate crime towards transgender and transsexual. That could happened by the cause of the power that classify person particularly based on their sex orientation so the transgender and transsexual who is different than those two sex (men and women) considered as an diseased individual, for not adjusting themselves to their natural sex orientation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umboh, Femy F.
"This study question about how Indonesian Citizenship Representation in signs on the preaching of the Red and White flag hoisting in Manado Post Online Edition August 2016 and discourse what is intended by the media through social reality of Indonesian citizenship. From the discussion, it can be argued that it is related to the first question in the context of citizenship, individual citizens through the media reprsentation by their social reality construction as individuals to be pitied; individual who loves the citizen even though in reality she was foreigns; informal individual citizen; encouraging individual media; and individuals create momentum Parliament revised Law on Citizenship. There are five discourse delivered media, namely that Gloria Natapraja Hamel individuals to be pitied because of their citizenship status is questioned by the committee of Paskibraka 2016 ; Gloria Natapraja Hamel is people who really love Indonesia eventhough she is a foreign.; Gloria Natapraja Hamel is an informal of Indonesia Citizen who can not participate as a member of the flag raisers heritage because she is a france.; media are very glad because Gloria rejoin and the case of Gloria as a momentum for arliament Revised Citizenship Act. Academically results of this study would be useful in complementing the existing literature. While in practice the results are expected to help consumers of media in an effort to improve media literacy.
Penelitian ini mempertanyakan bagaimana Representasi Kewarganegaraan Indonesia dalam tanda-tanda pada Pemberitaan tentang Pengibaran Bendera Merah Putih dalam Manado Post Online edisi Agustus 2016) dan Wacana apa yang hendak disampaikan media melalui realitas sosialnya tentang kewarganegaraan Indonesia. Dari hasil pembahasan dapat dikemukakan bahwa terkait pertanyaan pertama maka dalam kontek kewarganegaraan, Individu Warga negara direprsentasikan media melalui konstruksi ralitasnya sebagai individu yang patut dikasihani; individu yang lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA; individu WNI informal; individu yang menggembirakan media; dan individu membuat momentum DPR Revisi UU Kewarganegaraan. Ada lima wacana yang disampaikan media, yaitu bahwa Gloria Natapraja Hamel individu yang patut dikasihani karena status kewarganegaraannya dipermasalahkan panitia Paskibraka 2016.; Gloria Natapraja Hamel individu yang lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA.; Gloria Natapraja Hamel individu WNI informal yang tak bisa ikut menjadi anggota pengibar bendera pusaka karena ber-WNA Prancis.; media bergembira karena Gloria bergabung kembali dan Kasus Gloria Natapraja Hamel momentum DPR Revisi UU Kewarganegaraan. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam melengkapi literatur yang telah ada sebelumnya. Sementara secara praktis maka hasilnya diharapkan dapat membantu para konsumen media dalam upaya meningkatkan literacy media."
Peneliti Bidang Media Massa pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Manado, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Winata
"Since antiquity, representation (henceforth: RPT) has been a fundamental concept in aesthetics and semiotics. It has also been a crucial concept in political theory, forming the basics of representational theories of sovereignity, legislative authority and relations of individuals to the state (Lenthriccia. 1990, 11-13). In contemporary theories of RPT, both definitions have intersected. Relationship between language & politics is crucial to much contemporary works on RPT. Recent criticism also focuses on the links between texts and power. All RPTs have, either explicitly or implicitly, a political content. (Childers, 1995: 260-261). RPT has also been an issue of importance for postcolonialists and feminists. RPT is an area of contestation between the dominant and the dominated (Ascroft, 1995: 85-87). Hall (1990: 222-237) problematises the concept and relates it to (cultural) identity and speaking position. According to Hall, (cultural) identity is a process, always constituted within RPT, which in turn. produced from a particular speaking position_a particular time and place. van .Toorn (1995:1-12) distinguihes two kinds of speaking-position, those are fixed unitary-speaking position and postmodern speaking-position.RPT is a relevant issue in a multicultural and a settlers' community like Australia. The fact that Australia has over a hundred ethnic groups as its population and that since 1973, multiculturalism has been launched to manage migrants' population, does not automatically increase the participation of non-Anglo-Celtic (women) immigrants in political, economic or even in social and cultural arenas. Non-Anglo-Celtic women (henceforth: NAC women) immigrants are still doubly-marginalised. They are invisible and hardly represented in the dominant Anglo-Celtic discourse. They are marginalised in the dominant women's anthologies or also in their own ethnic's (male's) anthologies. When represented, they are represented stereotipically as the Other, problem, victim or as a threat. And yet, they had contributed quite siginificantly in the development of (public) services and in manufacturing industry. They also have their own share in promoting Australia as a multicultural society through their cuisine, costume, dancing and other cultural artefacts. However, since the 1970s, the situation has changed gradually with the increasing quantity and quality of multicultural women writers articulating their own (migrant) experiences. In this study, I use the term 'multicultural women-texts' for all kinds of cultural expressions produced by the NAC women. those are writers or cultural producers coming from outside British."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
D1641
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selmy Patrica Wibawa
"ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.
Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.
Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.
Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.
Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.
Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>