Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Chandra W.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sawitri Yuniarsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Hidayati
"Saat ini, banyak produsen makanan ringan berlomba dalam mempromosikannya kepada khalayak sasaran mulai dari makanan ringan untuk anak-anak sampai orang dewasa pun ada. Hal ini terbukti jika kita melihat ke dalam pasar swalayan di mana merek-merek makanan ringan berjejer memenuhi rak-rak khusus makanan ringan tersebut. Lain halnya dengan rak-rak yang berada di pendingin. Merek-merek yang ada di rak pendingin tersebut hanya untuk makanan dan minuman ringan yang butuh didinginkan seperti jelly, yoghurt, macam-macam jus dan puding.
Bicara mengenai puding, di antara berbagai makanan dan minuman ringan yang berada di rak pendingin, terdapat merek puding yang bernama Vita Puding dengan berbagai rasa yaitu coklat, stroberi, vanilla dan mangga. Vita Puding ini diproduksi oleh PT. Sedapindo Trijaya, merupakan perusahaan yang pertama memproduksi makanan Jelly dan Puding di Indonesia. Sebenarnya Vita Puding ini keberadaannya sudah lama ada, namun citra merek dari Vita Puding ini masih sedikit yang terekam di dalam benak khalayak sasaran maka konsumen cenderung lari ke merek lain, ditambah lagi masih kurang gencarnya program promosi yang dilakukan Vita Puding.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa dalam pengtahuan khalayak sasaran terhadap produk Vita Puding melalui program komunikasi pemasaran terpadu. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan kampanye program komunikasi pemasaran terpadu Vita Puding melalui elemen promosi diantaranya dengan periklanan, Personal selling dan sales promotion. Kampanye program promosi Vita Puding ini dilakukan selama satu tahun yaitu mulai bulan Juli 2005 - Juni 2006. Anggaran yang dikeluarkan untuk program komunikasi pemasaran tersebut kurang lebih sekitar Rp 19 Milyar yang dialokasikan untuk elemen promosi periklanan, personal selling dan sales promotion. Setelah semua program sudah terencana dengan baik, maka perlu dilakukan evaluasi, monitoring dan control.
Bentuk evaluasi tersebut meliputi previtest dan post-test Pre-test dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dengan cara melakukan metode FGD (Focus Group Discussion), sedangkan post-test dilakukan setelah program berjalan dengan melakukan metode survey pada, tiga kota besar di Indonesia yaitu Jadebotabek, Bandung dan Surabaya. Selain itu, dilakukan kontrol atas semua program untuk mengetahui apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, hasil evaluasi dan monitor tersebut akan berguna untuk menentukan apakah semua program yang telah direncanakan perlu dilanjutkan, direvisi atau dihentikan seraya mencari alternatif baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R.R. Kartika Budi Cahyani
"Sejak pertama kali meluncurkan produk klasik dalam bentuk bubuk, kira-kira sepuluh tahun yang lalu, permintaan untuk produk minuman energi ini dirasakan cukup tinggi, karena belum banyak produk sejenis yang beredar di pasaran, kebanyakan produk minuman energi pada waktu itu adalah produk import yang harga jualnya menjadi relatif cukup mahal. Terobosan PT Bintang Toedjoe pada waktu meluncurkan Extra Joss Classic memang luar biasa hebatnya, dengan bentuk bubuk dan harga jual yang murah, Bintang Toedjoe berhasil menembus pasar dengan target merket mereka yang berstatus sosial ekonomi C-D. Extra Joss yang dikenal sebagai biang energi langsung meroket menjadi produk unggulan.Untuk memenuhi permintaan target market dari kalangan SES yang lebih tinggi Bintang Toedjoe mencoba menghadirkan Extra Joss X, minuman energi dalam bentuk cair dengan keunggulan rasa karbonasi di dalamnya dan kemasan kaleng yang trendy. Dalam rancangan strategi komunikasi pemasarannya Extra Joss X sebagai produk ekstensi yang belum banyak mendapat pengetahuan dari khalayak akan memanfaatkan periklanan sebagai saluran utama promosi, dibantu oleh publisitas dan pemasaran langsung. Media yang akan digunakan adalah bauran dari media elektronik, media cetak, media luar ruang dan event untuk melancarkan kegiatan pemasaran dan sebagai sumber informasi lebih efektif pada calon konsumen. Tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh produk Extra Joss X adalah mengubah positioning produk menjadi produk konsumsi untuk target market A-B serta meningkatkan brand knowledge terhadap produk sebagai salah satu produk baru varian dari produk Extra Joss Clasic dan untuk jangka panjangnya membentuk image yang lebih trendy dan prestigious. Untuk menunjang penyampaian pesan, beberapa elemen yang digunakan adalah periklanan dengan iklan TVC, radio dan media cetak seperti koran, majalah dan tabloid, marketing event, direct marketing dan sales promotion, karena dianggap mampu mencakup khalayak secara efektif dan efisien melalui pesan-pesan yang mudah dimengerti juga cukup menghibur. Total anggaran kegiatan Komunikasi Pemasaran Extra Joss X adalavh sebesar Rp. 8,588,486,000,- yang akan dialokasikan untuk biaya iklan, publisitas, pemasaran langsung, termasuk biaya penempatan media, biaya produksi, biaya evaluasi, agency Service fee, dan PPN. Langkah selanjutnya adalah pretest untuk menguji materi kreatif yang akan diluncurkan ke khalayak dengan melakukan FGD, dan setelah iklan diluncurkan dalam 3 bulan berikutnya akan dilakukan post test dengan kuesioner untuk melihat tanggapan khalayak terhadap iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepiudin
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi, membuat industri media semakin bergairah. Termasuk di dalamnya adalah industri media cetak yang semakin hari semakin banyak bermunculan media cetak yang segmented. Oleh karena itu terbukalah peluang pasar yang besar. Tercatat 85 jenis media yang bermain dalam kategori tabloid. Untuk kategori tabloid hiburan dan televisi, Tabloid Bintang Indonesia merupakan market leader. Fakta di pasar menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dengan tabloid sejenis, tetapi juga berkompetisi dengan tabloid wanita yang sering kali memuat informasi yang cenderung sama untuk headlinenya. Untuk itu Tabloid Bintang Indonesia berusaha menggenjot nilai penjualannya, selain agar tetap sebagai market leader di kategori tabloid hiburan dan televisi juga mendekati kompetitor utama yaitu Tabloid Nova yang untuk saat ini merupakan pemegang penjualan tertinggi di kategori semua tabloid. Saat ini, konsumen tabloid yang lebih banyak membeli secara eceran. Oleh sebab itu Tabloid Bintang Indonesia membuat program komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat mendukung tujuan utama pemasaran yaitu meningkatkan penjualan, tidak hanya dengan jalur eceran tetapi juga langganan. Selain itu tentunya juga untuk meningkatkan brand image, karena sangat jarang sebuah media massa beriklan secara integrated, biasanya hanya menggunakan iklan terbit saja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kampanye komunikasi pemasaran Tabloid Bintang Indonesia menggunakan strategi elemen promosi diantaranya dengan periklanan, sales promotion dengan sampling dan memberikan hadiah gratis, event marketing dan sponsorship yang bertujuan membantu menciptakan brand awareness. Untuk pemilihan media periklanan menggunakan media televisi, radio, majalah, koran, yang mempunyai jangkauan yang luas serta menggunakan baliho sebagai pendukung. Kampanye Tabloid Bintang Indonesia akan dilakukan selama enam bulan sebagai masa percobaan, untuk kemudian di evaluasi, yaitu bulan Juli - Desember 2005. Anggaran untuk kampanye ini memerlukan lebih dari enam miliar rupiah, dengan perincian lima miliar rupiah berupa dana cair, sedang sisanya diusahakan dengan melakukan sistem barter pemasangan iklan dengan media vehicle yang digunakan. Komunikasi pemasaran terpadu yang seperti apa yang memberikan hasil yang maksimal bagi keberadaan produk dan perusahaan. Apabila program ini berhasil dapat dipastikan program ini akan dilanjutkan dan periodenya akan selama setahun. Hal ini akan diketahui setelah diadakan evalusi, monitoring, dan kontrol. Bentuk evaluasi tersebut meliputi pre-test yang dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dan post-test dilakukan setelah program berjalan.

The increasingly of people awareness about the important of information, make the media industry more grow. Now a day, we see many print media published with segmented target. It's mean there is big market and opportunity. According to Nielsen Media Research, thereis 85 brands of tabloid. In the category of television and entertainment tabloid, Tabloid Bintang Indonesia is a market leader. In fact in the market Show that the competition not only with other in one category, but one brand can compete with other even in the different category. For example television and entertainment tabloid compete with woman tabloid because they have same content especially the headline or cover. For that reason make Tabloid Bintang Indonesia try to get high sales, to compete more tight with Tabloid Nova as primary competitor. Ussualy the consumer of tabloid buying by retail. So, Tabloid Bintang Indonesia make an integrated marketing communication program to support main objective which is sales, not only by retail but by subscribe. To role an integrated marketing communication campaign, Tabloid Bintang Indonesia use the strategy of promotion element with advertising, sales promotion with free sampling, event marketing, and sponsorship. All campaign use television, radio, magazine, newspaper as media vehicle. The campaign will be held in July - December 2005 with budget for all campaign more than six billion rupiahs. Technicly, its divide in two ways, cash and barter. The maximal integrated marketing communication process hope can give a maximal result for brand and company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursalam Firdaus
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>