Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166520 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muh. Asrih B.
"ABSTRAK
Cement Treated Sub Base (CTSB) adalah material lantai kerja plat beton pada perkerasan kaku. Umumnya campuran ini menggunakan semen sebagai bahan pengikat dari campuran ini. Semakin meningkatnya kebutuhan semen sebagai bahan bangunan lainnya, perlu adanya upaya penghematan penggunan semen. Dalam penelitian ini dipertimbangkan penggunaan kapur dan abu terbang sebagai bahan tambah pada campuran CTSB. Proses untuk menentukan kombinasi campuran antara semen, kapur dan abu terbang, uji kekuatan beton dalam penelitian ini meliputi: uji karakteristik agregat, uji kuat tekan mortar, trial mix beton, defleksi serta pertimbangan total harga bahan. Uji kuat tekan dan kekakuan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan pengikat yang memiliki kekuatan setara dengan mengunakan semen 100% sebagai bahan pengikat CTSB yaitu 40% semen, 30% kapur dan 30% abu terbang. Perubahan pencapaian kekuatan pada usia 7, 14 dan 21 hari tampak lebih lambat dibandingkan dengan 100% semen, tetapi pada usia 28 hari terjadi peningkatan yang mendekati kekuatan semen 100%. Ditinjau dari aspek harga bahan pembentuk, CTSB dengan bahan pengikat kombinasi tersebut lebih murah 17,78%, dan besar defleksi yang ditimbulkan lebih kecil 1,74 cm.

ABSTRACT
Cement Treated Sub Base (CTSB) is a lean concrete as a foundation under the concrete slab on a rigid pavement. Commonly used cement as a binder of this mixture. The increasing demand for cement as other building materials, should the effort saving use of cement. In this study considered the use of lime and fly ash as an additive in a mixture of CTSB. The process to determine the combination of a mixture of cement, lime and fly ash, concrete strength test used in this study include: testing the characteristics of aggregates, compressive strength of mortar test, trial mix concrete, deflection and consideration of material prices. Compressive strength and stiffness of the test performed at the age mix of strength 3, 7, 14, 21 and 28 days. The results showed that the composition of the binder which has a strength equivalent to mengunakan100% cement as a binder CTSB is 40% cement, 30% lime and 30% fly ash. Changes in attainment of strength at the age of 7, 14 and 21 days seems slower compared with 100% cement, but at the age of 28 days there was an increase of close to 100% strength cement. Judging from the price aspect, CTSB with this combinations are cheaper 17,78%, and the deflection caused a smaller 1,74 cm."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Subchan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sasmita Mulya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Feizal Manaf
"Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil stabilitas tanah yang lebih baik (dengan menambahkan bahan Additive Kapur dan Abu Sekam Padi.
Dengan menggunakan beberapa macam komposisi campuran Additive yaitu : 2,5% ; 5% dan 7,5%, maka dapat dibandingkan Sifat Mekanik, Sifat Fisik dan Sifat Kimiawi tanah campuran tersebut dengan tanah aslinya.
Pengujian Sifat Mekanik, memperlihatkan hasil Kekuatan Geser (Direct Shear), Kuat Tekan Bebas, Pemadatan (Compaction), serta Daya Dukung (CBR).
Pengujian Sifat Fisik, memperlihatkan hasil Batas-batas Atterberg (Batas Cair, Batas Plastis, Batas Susut dan Indeks Plastisitas) Specific Gravity dan Morfologi.
Pengujian Sifat Kimiawi, memperlihatkan hasil Unsur-unsur kimia dan mineral yang terkandung serta reaksi kimia yang terjadi.
Dari hasil pengujian-pengujian tersebut dapat dibandingkan sifat-sifat tersebut diatas antara tanah asli dan tanah yang telah dicampur dengan bahan Kapur atau Abu Sekam Padi dengan komposisi 2,5%, 5% dan 7,5%."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Andiska
"Pengamatan sifat mekanik mortar semen yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuat tekan, absorpsi, density dan modulus elastisitas. Dalam penelitian ini digunakan dua tipe semen PCC yang dihasilkan dari dua buah industri yang berbeda. Semen PCC yang digunakan dalam campuran mortar akan ditambahkan dengan PSB dan ASP dengan proporsi campuran 30% PCC-15% ASP-55% PSB yang disebut sebagai mortar campuran E. Mortar E untuk PCC tipe 1 disebut sebagai mortar E1 dan mortar yang menggunakan PCC tipe 2 disebut sebagai mortar E2. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan maksimum mortar campuran E1 dan E2 sebesar 20,97 MPa dan 18,29 MPa, absorpsi maksimum untuk campuran mortar E1 dan E2 sebesar 164 gram/100 cm2 dan 165,6 gram/100 cm2, density rata-rata mortar campuran E1 dan E2 sebesar 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 dan modulus elastisitas sebesar 15858,8 MPa dan 11440 MPa. Menurut SNI 03-6882-2002 mortar campuran E1 dan E2 digolongkan kedalam mortar tipe M.

Mechanichal properties tested in the labolatory were compressive strength, absorption, density and modulus of elasticity of mortar cement. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC-15% ASP-55% PSB (mixture E1 and mixture E2). From the research test, the maximum compressive strength of mixture E1 and E2 are 20,97 MPa and 18,97 MPa, maximum absorption of mixtrure E1 and E2 are 164 gram/100 cm2 and 165,6 gram/100 cm2, average density of mixture E1 and E2 are 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 and modulus of elasticity of mixture E1 and E2 are 15858,8 MPa dan 11440 MPa. From SNI 03-6882-2002 mixture E1 an E2 can be used to mortar mixed in mortar type M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy
"Perubahan iklim telah memicu perkembangan green technology. Geopolimer berbahan dasar abu terbang merupakan material ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai semen instan untuk bahan reparasi jalan beton. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui kondisi perlakuan temperatur dan waktu curing yang terbaik untuk menghasilkan pasta geopolimer dengan kuat tekan yang optimal.
Dua variabel temperatur dan tiga variabel waktu digunakan dalam penelitian ini untuk ditinjau pengaruhnya terhadap kuat tekan yang dihasilkan oleh pasta geopolimer. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk waktu curing yang sama, temperatur yang lebih tinggi akan menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi. Pada temperatur yang sama kuat tekan dari pasta geopolimer meningkat seiring dengan bertambahnya waktu curing.

Climate change have been develop green technology. Geopolymer fly ash based is categorized as friendly environment material which is used as rapid setting cement for repair material of concrete road. The purpose of this research was aimed to study the best temperature and curing time to produce geopolymer paste with optimum compressive strength.
Two variable of temperature and three variable of time were used in this research to see their effect to compressive strength. The result from this research show that for the same curing time, elevated temperature achieve higher compressive strength. In same temperature, compressive strength from geopolymer paste increase along with curing time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nigoskatis Anagyagos
"Dalam penelitian ini penggunaan agregat halus untuk Campuran mortar semen digantikan dengan bahan limbah berupa abu sekam padi (ASP) dan Precious Slag Ball (PSB). Sifat mekanik yang diuji meliputi kuat tekan sebanyak 140 benda uji sesuai standar ASTM C 579-01, density sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 905-01, absorpsi sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 1403-00, modulus elastisitas sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 580-02. Dengan menggunakan semen PCC dari 2 industri berbeda dan dengan komposisi Campuran 30% PCC 70% PSB (Campuran 1) dan 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Campuran 2) diperoleh kuat tekan maksimum sebesar 79.074 MPa dan 79.960 MPa untuk Campuran 1, 14.367 MPa dan 12.701MPa untuk Campuran 2. Nilai density sebesar 2.811 gram/m3 dan 2.781 gram/m3 untuk Campuran 1, 1.579 gram/m3 dan 1.602 gram/m3 untuk Campuran 2. Nilai absorpsi sebesar 36 gram/100cm2 dan 47 gram/100cm2 untuk Campuran 1, 216 gram/100cm2 dan 204 gram/100cm2 untuk Campuran 2. Nilai modulus elastisitas sebesar 44357 MPa dan 40064 MPa untuk Campuran 1, 5041 MPa dan 5105 MPa untuk Campuran 2. Menurut ASTM C 270-03 Campuran 2 dapat digunakan untuk adukan tipe N dengan kuat tekan sedang, untuk Campuran pasangan terbuka.
In this study the use of fine aggregate for cement mortar was replaced with waste material called rice husk ash (RHA) and Precious Slag Ball (PSB). Mechanical properties tested in the laboratory were compressive strength using 140 samples according to ASTM C 579-01, density using 20 samples according to ASTM C 905-01, absorption using 20 samples according to ASTM C 1403-00, modulus of elasticity using 20 samples according to ASTM C 580-02. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC 70% PSB (Mixture 1) and 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Mixture 2). The maximum compressive strength of mixtue 1 and mixture 2 are 79,074 MPa and 79,960 MPa, 14 367 MPa and 12.701Mpa; Density of mixture 1 and mixture 2 are 2811 gram/m3 and 2781 gram/m3, 1579 gram/m3 and 1602 gram/m3; Absorption of mixture 1 and mixture 2 are 36 gram/100cm2 and 47 gram/100cm2, 216 gram/100cm2 and 204 gram/100cm2; Modulus of elasticity of mixture 1 and mixture 2 are 44,357 MPa and 40,064 MPa, 5041 MPa and 5105 Mpa, respectively According to ASTM C 270-03 mixture 2 can be used to mortar mixed type N with medium compressive strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Wibowo Aji
"Sifat mekanik mortar yang terdiri dari Kuat Tekan, Densitas, Absorpsi dan Modulus Elastisitas merupakan sifat utama yang sangat penting bagi mortar dalam penggunaan sebagai bahan konstruksi. Seiring dengan sumber daya alam yang terus berkurang, maka bahan untuk membentuk mortar pun dapat diganti dengan bahan buangan limbah pertanian dan baja, yang secara kualitas tidak kalah dengan bahan pengganti agregat halus (pasir). Adapun bahan pengisi yang digunakan adalah abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB). Penelitian ini terdiri dari 2 komposisi, yaitu komposisi 30% PCC dan 70% PSB dan komposisi 30% PCC, 20% ASP, dan 50% PSB dan memakai 2 type semen. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh mortar dengan kuat tekan komposisi 1: 79.074 MPa dan 79.960 MPa dan kuat tekan komposisi 2: 14.99 MPa dan 15.95 MPa, densitas komposisi 1: 2,811 gram/cm3 dan 2,781 gram/cmdan densitas komposisi 2: 1,848 gram/cm3 dan 1,907 gram/cm3, absorpsi komposisi 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 dan 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, dan absorpsi komposisi 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 dan 16, 26.4, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elastisitas komposisi 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 MPa dan 39438.58, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, dan modulus elastisitas komposisi 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa dan 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. Nilai-nilai sifat mekanik yang telah memenuhi persyaratan ASTM C 579¬01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 dan ASTM C 580-02 diharapkan dapat meminimalisir bahkan meniadakan penggunaan pasir serta memaksimalkan penggunaan limbah yang ramah lingkungan.

Mechanical properties of mortar consisting of Compressive Strength, Density, Absorption and Modulus of Elasticity is the main character are very important for the mortar to be used as construction material. Along with the decreasing of natural resources, the material used for the mortar mix can be replaced by agricultural and steel waste materials, which is not inferior in replacing material for natural sand. The filler material used are rice husk ash (RHA) and precious slag ball (PSB). This study consisted of two mortar compositions, namely the composition of 30% PCC and 70% PSB and the composition of 30% PCC, 20% RHA, 50% PSB and two different products of a type of cement were used in this experimental study consisted of two type of composition. The research outcomes exhibited that the compressive strength of composition 1: 79 074 MPa and 79,960 MPa and compressive strength of composition 2: 14.99 MPa and 15.95 MPa, the density of composition 1: 2.811 and 2.781 gram/cm3 gram/cm3 and density of composition 2: 1.848 gram/cm3 and 1.907 gram/cm3, the absorption of composition 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 and 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, and absorption of composition 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 and 16, 26.04, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elasticity of composition 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 and 39438.58 MPa, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, and modulus elasticity of composition 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa and 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. The values of mechanical properties that meet the requirements of ASTM C 579-01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 and ASTM C 580-02 is expected to minimize and even eliminate the use of sand and maximize the use of environmentally friendly waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paksi Aan Syuryadi
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu sekam padi dan precious slag ball terhadap sifat mekanis mortar. Pada penelitian ini sifat mekanis mortar yang diuji adalah kuat tekan, density, absorbsi dan modulus elastisitas. Sifat mekanis merupakan sifat utama yang sangat penting bagi mortar dalam penggunaan dibidang konstruksi. Sumber daya alam yang terus berkurang, maka bahan untuk campuran mortar pun dapat diganti dengan bahan buangan limbah pertanian dan baja, yang secara kualitas tidak kalah dengan bahan pengganti agregat halus (pasir). Adapun bahan pengisi yang digunakan adalah abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB). Dari penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menghasilkan mortar dengan sifat mekanis yang memenuhi persyaratan SNI dan ASTM sehingga penggunaan pasir pun dapat dihilangkan dan penggunaan limbah yang ramah lingkungan.

This thesis aims to investigate the effect of rice husk ash and slag precious ball of the mechanical properties of mortar. In this study the mechanical properties tested were mortar compressive strength, density, absorption and modulus of elasticity. Mechanical properties is the main characteristic that is essential for the use of mortar in the construction field. Natural resources continue to decrease, then the ingredients to mix mortar can be replaced with agricultural waste materials and steel, which in quality is not inferior to substitute materials of fine aggregate (sand). The filler material used is rice husk ash (ASP) and precious slag ball (PSB). From this research are expected to produce mortar with mechanical properties that meet the requirements of ISO and ASTM so that the use of sand can be removed and the use of environmentally friendly waste."
2011
S182
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>