Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan 1) Menjelaskan strategi pencarian informasi yang digunakan dalam usaha mereduksi ketidakpastian pada orang tua tunggal ibu yang berinteraksi dengan - anaknya yang berusia dini. dan 2) Menjelaskan pendekatan strategi komunikasi antar pribadi yang digunalan oleh orang tua tunggal ibu dalam berinteraksi dengan anak-anaknya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan Lintang
"ABSTRAK
Dari fenomena yang ada tentang para pengguna Ecstasy selama ini, penjelasan secara ilmiah mengenai perilaku komunikasi pengguna Ecstasy belum dapat disajikan secara komprehensif, baik oleh media cetak maupun media elektronik. Studi ini dengan menggunakan metode pengamatan terlihat, menemukan bahwa untuk berkomunikasi dengan pengguna Ecstasy di diskotek-diskotek di Jakarta harus menggunakan simbol-simbol yang hanya dimengerti oleh sesama pengguna Ecstasy, atau orang yang sengaja mempelajari simbol-simbol yang mereka gunakan, selain itu Bahasa yang digunakan juga dengan menggunakan Argot (slang).
Para pengguna Estasy datang ke diskotek dengan pasangan berlainan jenis, namun ada juga yang datang tanpa pasangan dan mereka mendapatkan teman di diskotek yang nantinya dijadikan pasangan. Sepintas lalu terlihat kejadian seperti ini sangat alami dan logis, karena peristiwanya terjadi dalam kehidupan malam, namun berdasarkan dugaan untuk mendapatkan pasangan dan membawa pasangan memerlukan proses dan tahapan komunikasi. Pengembangan hubungan antar pribadi yang dilakukan oleh para pengguna Ecstasy terjadi sesuai dengan tahap-tahap pengembangan hubungan seperti apa yang telah dikemukakan oleh DeVito (1991), namun prosesnya lebih cepat jika dibanding dengan kehidupan normal, hal ini disebabkan hubungan yang terbina diantara pengguna Ecstasy terlihat lebih intens. Penelitian ini menganggap komunikasi antar pribadi dapat berperan untuk menjelaskan perilaku komunikasi antar pribadi dan proses pengembangan hubungan diantara para pengguna Ecstasy, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong para pengguna Ecstasy untuk berkomunikasi, yaitu mendapatkan teman, memperluas pergaulan, rasa aman, kemesraan dan kehangatan yang keseluruhannya merupakan tujuan berkomunikasi secara umum, yaitu untuk meringankan penderitaan dan memaksimalkan keseriangan para pengguna Ecstasy.
Pendekatan penelitian kualitatif (natural setting) dengan pengamatan berperan serta (participant observation). Informan dalam penelitian ini adalah para pengguna Ecstasy, mereka adalah pasangan tetap yang melakukan komunikasi antar pribadi, para pasangan ini dalam proses komunikasi antar pribadi telah melampaui tahap ke empat pernyataan Altman & Taylor dan tahap ketiga (keakraban) seperti apa yang dikemukakan oleh DeVito, sedangkan simbol-simbol yang mereka gunakan dalam berkomunikasi mengacu kepada apa yang telah dikemukakan oleh Julia T.Wood dan Argot (slang) seperti yang dimaksud Sarnovar. dkk. Para informan dalam studi ini dalam pengembangan hubungan telah melakukan prediksi yang bersifat psikologis, namun proses pengembangan hubungan lebih cepat jika dibanding dengan kehidupan normal, berdasarkan prediksi psikologis maka mereka telah memasuki tahap komunikasi antar pribadi.
Daftar Pustaka : 25 buku, 2 Majalah
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Min Kyaw Htet
Yogyakarta: Kanisius, 1995
153.6 SUP k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Bahri Djamarah
Jakarta : Rineka Cipta , 2004
302.2 SYA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Widodo
"Internet yang menghubungkan ratusan juta komputer di seluruh dunia dalam sebuah jaringan merupakan medium komunikasi yang berkembang paling pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Dalam komunitas virtual di internet terjadi komunikasi antar-pribadi dalam bentuk yang sedikit berbeda dengan komunikasi antar-pribadi secara tatap muka.
Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan antara komunikasi antar pribadi,di internet dengan komunikasi antar-pribadi secara tatap muka. Karena beberapa faktor yang berbeda di antara keduanya, model komunikasi yang terbentuk menjadi tidak sama persis.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara dua model komunikasi tersebut antara lain kuatnya anonimitas dalam komunikasi virtual, rendahnya kendala psikologis karena komunikasi dilakukan tanpa melihat lawan bicaranya serta umpan balik yang tidak harus dilakukan secara serta merta dalam beberapa jenis piranti komunikasi. Perbedaan yang juga timbul adalah sulitnya menyampaikan bahasa non-verbal dalam komunikasi antar-pribadi di internet.
Untuk menjelaskan perbedaan tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah "komunitas internet Indonesia" yang terdiri dari pengguna internet di Indonesia dan warga negara Indonesia di !ear negeri yang mempergunakan internet.
Dari hasil penelitian ini diperoleh, rendahnya kendala psikologis menyebabkan terjadinya keberanian dan ketegasan dalam berkomunikasi (communication apprehension dan assertiveness) yang lebih besar dibandingkan komunikasi secara tatap muka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Lukmansyah
1973
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan dalam rangka memahami kesadaran
orang tua terhadap masalah anak-anak dengan fobia spesifik, meneliti bagaimana orang tua mengidentifikasi
fobia spesifik, memahami tahapan metode yang digunakan untuk mengatasi orang tua anak yang fobia spesifik, dan menjelaskan alasan orang tua
menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengatasi fobia spesifik anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi kasus. Objek penelitian ini adalah komunikasi terapeutik orang tua. Subyek penelitian adalah lima anak dari
orang tua yang memiliki fobia spesifik sebagai
sumber informasi utama, yaitu, ibu dari
anak-anak fobia spesifik; anak-anak dan kerabat sebagai sumber pendukung informasi. Hasil dari penelitian ini adalah adanya tiga model komunikasi terapeutik orang tua dengan anak fobia spesifik: model pengalaman perwakilan, model pengalaman nyata, dan bermain model
pengalaman"
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Supratiknya
Yogyakarta: Kanisius, 1995
153.6 SUP k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Sharifah Hanim
"Studi ini berangkat dari pemikiran suatu fenomena tentang strategi belajar yang efektif, yang dilakukan dua orang saja, baik itu siswa SLTA ataukah mahasiswa. strategi belajar yang efektif diad ditemui pada pasangan yang sama-sama mempunyai prestasi belajar yang baik dan terbaik, tidak ditemui pada siswa/ mahasiswa yang berprestasi cukup dan kurang baik.
Terjadinya komunikasi antarpribadi (KAP) dalam aktivitas belajar dapat dengan sengaja maupun secara kebetulan, karena saling ingin memenuhi kebutuhan baik dalam aktivitas belajar maupun diluar itu. Asumsi semula KAP terbentuk dari hanya 4 (empat) konsep dasar yaitu motif, persepsi, imbalan dan biaya serta sikap.
Dari hasil pengumpulan data dilapangan ditemui bahwa KAP terbentuk tidak 'hanya karena faktor-faktor tersebut, tetapi yang paling menentukan adalah faktor rasional dan emosional dalam membentuk pola KAP yang khusus dalam kasus aktivitas belajar. Ditemukan ada 3 (tiga) pola KAP yaitu : Pertama, pola KAP kuat rasional dengan sisi lemah emosional (Pola 1), yang diprediksi kemungkinan tidak akan berlanjut bila aktivitas belajar telah berakhir/selesai, karena sifat rasional akan memperhitungkan sesuatu berdasarkan rasio.
Pertimbangan buruk baik, atau untung rugi lebih diperhitungkan kuat berdasarkan rasional, dan lemah sisi emosional. Kedua, pola KAP kuat emosional dengan sisi lemah rasional (Pola II), yang diprediksi kemungkinan bisa, menjadi kuat atau akan melemah, bila telah selesai aktivitas belajar tersebut. Ketiga, pola KAP emosional-rasional seimbang (Pala III), diprediksi pasarigan KAP inilah yang dapat memelihara hubungan dan berlanjut terus selama bertahun-tahun, karena pasangan ini dapat mengukur manfaat KAP dengan rasional serta merasakan kesenangan/kebahagiaan dengan emosional, sehingga hubungan menjadi mapan/stabil/akrab/intim selama bertahun-tahun, setelah selesai aktivitas belajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>