Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudha Syifa
"Analisis Situasi:
1. SCG memiliki pabrik dengan konsep ramah lingkungan.
2. SCG memiliki teknologi canggih dan terkini.
3. SCG perlu mensosialisasikan visi Eco Value kepada masyarakat.
4. SCG perlu memfasilitasi rekan media agar terpapar informasi mengenai kontribusi perusahaan untuk masyarakat.
Pernyataan Masalah:
SCG berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang responsif, kolaboratif, dan bertanggung jawab dengan motto "Passion for Better". Tujuan perusahaan adalah menciptakan nilai dan memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat melalui produk, layanan, proses, dan model bisnis inovatif. Sebagai perusahaan yang menghargai nilai-nilai tersebut, SCG perlu untuk meluncurkan program kehumasan guna memperkuat citra perusahaan.
Solusi:
Strategi community relations yang dilaksanakan pada program CSR. SCG YES! (Youth, Environment, Sharing the Dream) sebagai program PR yang dapat dilakukan oleh SCG untuk memperkuat citra perusahaan. Program ini berperan penting untuk menyampaikan pesan yang dibawa oleh SCG akan kepedulian perusahaan terhadap pengembangan kepemudaan, lingkungan, serta pendidikan.
Tujuan Program:
Program ini bertujuan untuk memperkuat citra SCG dengan mengangkat isu kepemudaan, lingkungan, dan pendidikan di mata masyarakat melalui rangkaian kegiatan yang disesuaikan dalam waktu 6 bulan.

Situation Analysis:
1. SCG has environmentally-friendly concept factories.
2. SCG has advanced and up-to-date technology.
3. SCG needs to socialize the Eco Value vision to the public.
4. SCG needs to facilitate media partners to expose information about the company's contributions and activities to the community.
Problem Statement:
SCG is committed to being a responsive, collaborative, and responsible company with the motto "Passion for Better." The company aims to create value and meet the needs of all stakeholders through innovative products, services, processes, and business models. As a company that values these principles, SCG needs to launch a public relations program to strengthen its corporate image.
Solution:
The community relations strategy implemented in the CSR program, SCG YES! (Youth, Environment, Sharing the Dream), serves as a PR program that SCG can undertake to enhance its corporate image. This program plays a vital role in conveying the message of SCG's commitment to youth development, environmental preservation, and education.
Program Objectives:
The program aims to strengthen SCG's image by addressing issues related to youth, environment, and education in the eyes of the public through a series of activities tailored over a period of 6 months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hofmann, Ruedi
Jakarta: Yakoma-PGI, 1997
302.2 HOF k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad
"Studi ini dilakukan untuk memeriksa mekanisme diamati terlibat dalam hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan kesetiaan pelanggan dalam simcard Mentari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan kesetiaan pelanggan dimediasi, oleh citra perusahaan, kepercayaan, dan biaya switching. Responden sebanyak 136 dari semua pengguna layanan jasa telpon seluler Mentari untuk menyelesaikan suatu survey yang meliputi langkah-langkah dari: 1. hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan kesetiaan pelanggan, 2. hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan kepercayaan, 3. hubungan antara kepercayaan dan dirasakan biaya switching, 4. hubungan antara kepercayaan dan kesetiaan pelanggan, 5. hubungan antara citra perusahaan dan loyalitas pelanggan, 6. hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan citra perusahaan, 7. hubungan antara biaya switching dirasakan dan kesetiaan pelanggan, dan 8. hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan dan dianggap biaya switching.

This study was conducted to examine the mechanisms involved in observed relations between perceived service quality and customer loyalty in Mentari simcard. The purpose of the present research was to test the hypothesis that relations between perceived service quality and customer loyalty are mediated, by corporate image, trust, and perceived switching costs. Respondents (N=136) from consumer that use Mentari provider completed a survey that included measures of : 1. the relationship between perceived service quality and customer loyalty, 2. the relationship between perceived service quality and trust, 3. the relationship between trust and perceived switching costs, 4. the relationship between trust and customer loyalty, 5. the relationship between corporate image and customer loyalty, 6. the relationship between perceived service quality and corporate image, 7. the relationship between perceived switching costs and customer loyalty, and 8. the relationship between perceived service quality and perceived switching cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Permata
"Rumah Sakit "X" yang merupakan rumah sakit umum pusat terbesar dan sudah cukup tua di Indonesia, saat ini sedang melakukan usaha perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Salah satu usaha perbaikannya adalah dengan mengadakan perbaikan pada perawatan Intensive Care Unit (ICU). ICU yang saat ini berada dibawah naungan Departemen Anestesi merupakan unit perawatan khusus yang berbeda dari unit perawatan lain. ICU khusus menangani pasien dalam keadaan kritis dan menerima pasien dari unit perawatan lain ataupun kiriman dari rumah sakit lain. Perawat merupakan faktor penting dalam pelayanan keperawatan bagi pasien kritis tersebut. Pemberian perawatan yang intensif pada pasien dan juga kerja sama antar perawat dan dokter sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan pasien. Akan tetapi saat ini perawat belum menunjukan sikap pelayanan yang memuaskan, baik pada pasien dan keluarga maupun kepada atasan, dokter dan juga rekan kerja. Berdasarkan dari hasil wawancara dan hasil pengamatan, penulis mendapatkan informasi bahwa hal tersebut disebabkan karena beberapa permasalahan, salah satu diantaranya adalah luasnya cakupan pengawasan pada periode kepemimpinan sebelumnya yang menyebabkan tidak memungkinkannya atasan untuk memberikan pengawasan serta feedback kepada perawat dalam rangka meningkatkan keterampilannya. Alasan lainnya adalah seleksi perawat yang tidak mempertimbangkan kompetensi Customer Service Orientation yang seharusnya dimiliki oleh perawat dan juga belum adanya program pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan tersebut.
Salah satu cara untuk merubah sikap perawat adalah dengan memberikan pelatihan kepada perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan juga keterampilannya dalam hal pelayanan berfokus pelanggan. Setelah dilakukan analisis kebutuhan, maka diketahui bahwa perawat perlu ditingkatkan keterampilan interpersonalnya agar dapat lebih ramah, sigap, dan juga memahami kebutuhan pelanggan pada saat bekerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranedya Aldis Satriya
"ABSTRAK
Bisnis digital merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan pada era informasi saat ini. Informasi penting dapat diperoleh dari mewawas data yang berkualitas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi. Data pelanggan yang dimiliki oleh PT XYZ menjadi bahan inti dalam strategi pengembangan program digital. Data yang terkumpul dari beberapa unit bisnis memiliki kualitas data yang rendah. Tantangan tersebut menjadi perhatian manajemen, sehingga butuh pengelolaan kualitas data yang baik untuk meningkatkan kualitas data pelanggan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap empat narasumber dan studi dokumen perusahaan. Penilaian kualitas data dilakukan dengan menggunakan Big Data Quality Assessment dari lsquo;Cai and Zhu rsquo; dan tingkat kematangan kualitas data menggunakan Data Quality Framework dari Loshin untuk mengetahui karakteristik yang kurang dalam pengelolaan kualitas data. Hasil tersebut dipetakan berdasarkan praktik manajemen kualitas data Data Management Body of Knowledge DMBOK dari DAMA institute untuk menyusun rekomendasi strategi pengelolaan kualitas data.Pengukuran tingkat kematangan kualitas data pelanggan PT XYZ berada pada level 2 repeatbele . Rekomendasi yang dihasilkan yaitu: menentukan proses dan prosedur untuk menetapkan tanggung jawab dan akuntabilitas untuk semua aspek manajemen data, penerapan pengelolaan metadata, melakukan proses analisis data pelanggan, melakukan penambahan proses validasi data terhadap setiap elemen kualitas data, merumuskan Service Level Agreements SLA , merumuskan data profiling untuk data pelanggan, menyusun Standard Operating Procedure SOP , menerapkan manajemen pelacakan insiden, dan melakukan evaluasi pengelolaan data secara berkala.
ABSTRACT
Digital business is one of the promising businesses in this information age. Important information can be obtained from data which has quality, so it can be utilized for the benefit of the organization. Customer data owned by PT XYZ becomes the core ingredient in digital program development strategy. The data collected from several business units has low data quality. The challenge become a concern of management, so it takes the management of good data quality to improve the quality of customer data.This research use qualitative method, data retrieval is done by interviewing four resource person and company rsquo;s document. Data quality assessment is performed using Big Data Quality Assessment from 39;Cai and Zhu 39; and data maturity level using Data Quality Framework from Loshin to know the quality of data. The results are mapped based on data management quality management practices of DMBOK from DAMA institutions to develop recomendation of data quality management strategy.Measurement of PT XYZ customer data quality maturity level is at level 2 repeatbele . Recommendations of the strategies are: determine the processes and procedures for assigning responsibilities and accountability for all aspects of data management, implementation of metadata management, conducting customer data analysis process, adding data validation process to each element of data quality, formulating Service Level Agreements SLA , formulate profiling data for customer data, develop Standard Operating Procedures SOP , implement incident tracking management, and conduct periodic data management evaluations."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Rahajeng Permatatika
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Profil Perusahaan:
PT Bank National Nobu Tbk, yang seterusnya akan disebut sebagai Bank Nobu, adalah salah satu bank di industri perbankan Indonesia yang kini hadir dengan konsep dan tampilan yang baru sebagai wujud dari diperbaruinya visi dan misi. Dengan semangat untuk lebih mampu memberikan kontribusi riil pada perekonomian di tanah air, Bank Nobu berusaha menciptakan nilai tambah bagi masyarakat luas. Melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan, Bank Nobu ingin mempertajam kompetensi tersebut khususnya dalam bidang commercial dan consumer banking dengan memilih segmentasi pasar pada usaha kecil dan menengah yang terbukti telah menjadi fondasi yang kuat dalam perekonomian Indonesia. Dengan integritas yang tinggi, Bank Nobu ingin memperkuat dan memperluas jaringan kemitraan melalui pelayanan yang prima dan pembukaan kantor cabang di berbagai lokasi strategis di seluruh wilayah Indonesia. Kepercayaan dari nasabah dan mitra bisnis akan mampu membawa Bank Nobu pada posisi terhormat di dalam dunia perbankan khususnya dalam hal asset, pangsa pasar, dan keluasan jaringan, tidak hanya dalam perspektif lokal namun juga dari sudut pandang regional dan global.
Analisis Situasi:
Strengths:
1. Memiliki sumber daya finansial yang cukup
2. Memiliki lokasi kantor cabang yang berada di pusat perbelanjaan sehingga bisa lebih dekat dengan masyarakat.
3. Bank Nobu belum pernah memiliki permasalahan finansial atau non-finansial, baik dengan nasabah maupun investor, sehingga Bank Nobu tidak memiliki image yang negatif dimata nasabah dan investor.
4. Memiliki spot iklan 30-60 detik di channel televisi Berita Satu (Holding Company Lippo Group).
Weaknesses:
1. Kurang dikenalnya image Bank Nobu sebagai bank yang terpercaya dan berkualitas, sehingga masyarakat tidak terlalu mengenal Bank Nobu.
2. Bank Nobu selama ini hanya melakukan pemasaran yang low-cost sehingga kurang mampu menarik minat calon nasabah baru untuk memilih Bank Nobu sebagai bank pilihannya.
3. Belum pernah menyelenggarakan event yang melibatkan khalayak sasaran sehingga nama Bank Nobu kurang dikenal oleh khalayak sasarannya.
4. Bank Nobu terlalu fokus pada pengembangan jaringan sehingga kegiatan publikasi dan prmosi yang dilakukan menjadi kurang maksimal.
5. Pengelolaan media sosial yang kurang intensif sehingga kurang adanya interaksi antara Bank Nobu dengan khalayak sasarannya.
Opportunity:
Berdasarkan data yang diperoleh dari Edelman Trust Barometer 2014: Annual Global Study, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Bank meningkat dari 82% pada 2009 menjadi 87% pada 2014. Dengan begitu, Bank Nobu memiliki kesempatan untuk meningkatkan image sebagai bank yang dapat dipercaya dengan baik oleh masyarakat.
Threats:
1. Adanya kompetitor, salah satunya Bank Bukopin, yang sudah lebih dikenal oleh masyarakat sehingga Bank Nobu kalah saing dengan bank kompetitor tersebut.
2. Media Sosial milik bank yang menjadi kompetitor dari Bank Nobu, salah satunya Bank Bukopin, lebih aktif dalam melakukan interaksi dengan khalayak sasarannya dibanding dengan Bank Nobu.
Pernyataan Masalah:
Kurang dikenalnya image Bank Nobu sebagai bank yang terpercaya dan berkualitas, sehingga masih banyak khalayak sasarannya yang belum mengenali Bank Nobu.
Usulan Program:
Program special event dengan tema Nobu Banking Expo, yang terdiri dari tiga kegiatan :
1. Talkshow Peran Aktif Perbankan dalam Mendorong Perkembangan Industri Bisnis Kreatif dalam Mewujudkan Ekonomi Berdikari.
2. Amazing Banking Race
3. Youth Banking Competition
Tujuan Program:
1. Membentuk citra dan mendapatkan publisitas terkait Bank Nobu dari media sebagai bank yang terpercaya dan berkualitas.
2. Memberikan informasi dan mengedukasi khalayak sasaran mengenai Bank Nobu melalui kegiatan yang akan dilakukan.
Khalayak Sasaran:
Khalayak Sasaran Primer:
Secara geografis: Masyarakat yang berdomisili di daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang
Secara demografis:
- Laki-laki dan perempuan usia 21-45 tahun
- Sudah berkeluarga ataupun belum berkeluarga
- SES A dan B, dengan tingkat penegeluaran Rp 1.500.000,- sampai Rp 3.000.000,-
Secara Psikografis:
1. Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan perbankan
2. Memiliki ketertarikan di bidang industri bisnis ekonomi kreatif
3. Senang melakukan kegiatan-kegiatan baru yang menantang
Khalayak Sasaran Sekunder:
Secara Geografis: Masyarakat yang berdomisili di daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Secara Demografis:
- Laki-laki dan perempuan usia 17-20 tahun
- SES A dan B, dengan tingkat penegeluaran Rp 1.500.000,- sampai Rp 3.000.000,-
Secara Psikografis:
- Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan perbankan
- Memiliki ketertarikan di bidang industri bisnis ekonomi kreatif
- Senang melakukan kegiatan-kegiatan baru yang menantang
Pesan Kunci:
Best Quality Bank That You Can Trust.
Anggaran:
Rp 218.850.000,-
Evaluasi:
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
2. Tahap Output
3. Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolak ukur dan instrumen masing-masing.

EXECUTIVE SUMMARY
Company Profile:
PT Bank National Nobu Tbk, which will be referred as Bank Nobu, is one of the banks in the Indonesian banking industry which now comes with a new display concept and as a manifestation of a renewed vision and mission. With a passion to be able to provide a real contribution to the economy in the country, Bank Nobu trying to create added value for society at large. Through strategic steps undertaken, the Bank Nobu want to sharpen the particular competence in the field of commercial and consumer banking by selecting market segmentation in small and medium enterprises which proved to be a strong foundation in the Indonesian economy. With high integrity, Bank Nobu want to strengthen and expand its network of partnerships with excellent service and the opening of branch offices in strategic locations throughout Indonesia. The trust of customers and business partners will be able to bring the Bank Nobu at a respectable position in the banking world, especially in terms of assets, market share, and breadth of the network, not only in the local perspective but also from the point of view of regional and global.
Situation Analysis:
Strengths:
1. Having sufficient financial resources
2. It has a branch office location's in a shopping center so they can be closer to the community.
3. Bank Nobu has never had financial problems or non-financial, both with customers and investors, so that the Bank Nobu does not have a negative image in the eyes of customers and investors.
4. Has a 30-60 second ad spots on television channel News One (Holding Company Lippo Group).
Weaknesses:
1. Less familiar image as a bank Bank Nobu reliable and quality, so that people are not too familiar with Bank Nobu.
2. Bank Nobu had only perform a low-cost marketing making it less able to attract potential new customers to choose Nobu Bank as the bank of choice.
3. Never organize events involving the target audience so that the name of Bank Nobu less known by the target audience.
4. Bank Nobu too focused on the development of the network so that the publications and activities undertaken prmosi be less than the maximum.
5. Management of social media are less intensive, so the lack of interaction between the Bank Nobu with the target audience.
Opportunity:
Based on the data obtained from the "Edelman Trust Barometer 2014: Annual Global Study", indicates that the level of public trust towards the Bank Indonesia increased from 82% in 2009 to 87% in 2014. Thus, the Bank Nobu has a chance to improve the bank's image as can be trusted by the public.
Threats:
1. The presence of competitors, one of them is Bank Bukopin, which is already known by the public so that the Bank Nobu less competitive with the bank's competitors.
2. Social Media-owned banks become competitors of the Bank Nobu, one of them is Bank Bukopin, more active in the interaction with the target audience than the Bank Nobu.
Problem Statement:
Bank Nobu's less familiar image as a reliable and high quality bank, so there are still many target audience who do not recognize Bank Nobu.
Program :
Special event's program with the theme of Nobu Banking Expo, which consists of three activities:
1. Talkshow "Peran Aktif Perbankan dalam Mendorong Perkembangan Industri Bisnis Kreatif dalam Mewujudkan Ekonomi Berdikari"
2. Amazing Banking Race
3. Youth Banking Competition
Program's Goal:
1. Establish the image and get publicity related of Bank Nobu from media as a trusted and high quality bank.
2. Provide information and educate target audiences about Bank Nobu through the program.
Target Audience:
Primary Target:
Geographically: People who live in the area of Jakarta, Bogor, Depok, and Tangerang.
Demographically:
- Men and women aged 21-45 years
- Already married or not married
- SES A and B, with the level of expenditure Rp 1.500.000, - up to Rp 3.000.000, -
Psychographically:
- Have an interest in economics and banking
- Have an interest in the business industry creative economy
- Happy to undertake new activities that challenge
Secondary Target:
Geographically: People who live in the area of Jakarta, Bogor, Depok, and Tangerang
Demographically:
- Men and women aged 17-20 years
- SES A and B, with the level of expenditure Rp 1.500.000, - up to Rp 3.000.000, -
Psychographically:
- Have an interest in economics and banking
- Have an interest in the business industry creative economy
- Happy to undertake new activities that challenge
Key Message:
"Best Quality Bank That You Can Trust".
Total Budget:
Rp 218.850.000,-
Evaluation Methods:
Stages of evaluation used is:
1. Input Phase
2. Output Phase
3. Outcomes Phase
Each stage has a yardstick and instruments respectively
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prihanggoro
"Seiring dengan berkembangnya media massa karena kebebasan pers yang didukung oleh UU no 40 tahun 1999 maka media muncul ke masyarakat juga semakin beragam. Jenis media yang berkembang cukup pesat adalah media cetak lslami dalam format majalah yang kini sudah banyak ditemui di toko buku atau agen. Majalah - majalah tersebut muncul dengan topik - topik sesuai dengan tema yang diangkatnya sehingga menjadi sangat beragam, diantaranya adalah majalah Ghoib yang membahas tentang praktek mistik dan fenomena gaib dari sudut pandang syariat Islam.
Dalam perjalanan bisnisnya sejak terbit tahun 2004, majalah Ghoib sudah mengalami pasang surut penjualan. Hingga saat ini majalah Ghoib dalam kecenderungan memburuk ditandai dengan jumlah penjualannya yang menurun, bahkan sampai titik yang paling rendah. Bagi majalah Ghoib, penjualan sangat erat kaitannya dengan profitabilitas karena revenue majalah Ghoib saat ini hanya sebagai media berbasis langganan sehingga sumber pendapatannya dari penjualan majalah.
Literatur menyebutkan bahwa sebuah perusahaan media berbasis pelanggan hendaknya menggunakan strategi bersaing dengan mengoptimalkan basis pelanggannya. Permasalahan dalam melakukan optimalisasi yang dibahas dalam karya akhir ini meliputi pemahaman karaktcristik dan segmen pelanggan serta bagaimana memilih dan mengembangkan segmen pelanggan tersebut.
Upaya untuk memahami pelanggan dimulai dengan melakukan penelitian tentang karakteristik pelanggan kemudian dikelompokkan dalam segmen - segmen pelanggan. Segmen ini kemudian dievaluasi nilai dan karakteristiknya untuk dipilih mana yang sesuai untuk menunjang kelangsungan bisnis majalah Ghoib.
Dari hasil penelitian karakteristik pelanggan maka ditemukan adanya 3 segmen pelanggan dinamakan segmen A. B dan C. Segmen A dicirikan sebagai orang-orang yang aktif bekerja dan mengkonsumsi majalah Ghoib sebagai majalah yang memberi informasi tentang hal gaib sekaligus sudut pandangnya dari syariat. Segmen ini mengkonsumsi majalah Ghoib sebagai sumber pengetahuan tentang hal gaib yang sesuai syariat. Sedangkan segmen B merupakan orang - orang yang menjadikan majalah Ghoib sebagai majalah keluarga dengan ciri memiliki sosialisasi yang kuat. aktif mendiskusikan isi majalah Ghoib dengan keluarga tetapi mengkonotasikan hal gaib sebagai hal negatif. Segmen C berupa orang yang lebih banyak di rumah sehingga kurang aktif dalam aktivitas diskusi atau kajian. Bagi mereka majalah Ghoib mungkin sebagai pengisi waktu dan sumber pengetahuan Islami.
Dari hasil segmentasi tersebut akan dipilih segmen yang layak untuk digarap majalah Ghoib. Pemilihan ini berdasarkan kelayakan secara ekonomis dan non-ekonomis. Secara ekonomis segmen yang layak adalah yang dapat dikembangkan sehingga menguntungkan majalah Ghoib. Sedang secara non-ekonomis segmen yang layak adalah yang sesuai dengan misi dari majalah Ghoib. Karena pemilihan menggunakan dasar kelayakan maka hasilnya bisa lebih dari satu segmen yang layak.
Evaluasi Customer Lifetime Value (CLV) dan Customer Profitability (CP) terhadap segmen-segmen tersebut memperoleh hasil pelanggan pada ketiga segmen tersebut tidak berbeda nilainya. Besarnya nilai total profitabilitas pada tiap segmen hanya didorong oleh faktor jumlah anggota segmen yang besar. Dengan pendapatan tiap pelanggan sama, biaya relasi yang sama dan lama relasi yang relatif sama maka logis faktor penentu segmen hanya pada besar segmen.
Hasil analisa CP dan CLV menunjukkan bahwa nilai segmen yang sama tersebut karma program pemasaran majalah Ghoib van helium dirancang spesifik pada segmen-segmen tertentu. Jika dirancang secara spesifik, besarnya pendapatan dan biaya untuk mengembangkan dan membina tiap segmen dapat menjadi berbeda sehirigga profitabilitas segmen pelanggan menjadi berbeda. Kemudian perbedaan profitabilitas tersebut menjadi dasar dalam pemilihan segmen untuk digarap sebagai faktor ekonomis.
Program pemasaran tersegmentasi dirancang untuk mengembangkan dan membina segmen- segmen secara spesifik. Segmen A dapat dikembangkan dengan program kajian tematik dan diperdalam hubungannya melalui penjualan buku-buku. Sedangkan segmen B dapat dikembangkan dengan Program Jaring Pelanggan (PJP) dan workshop ruqyah serta dibina melalui program Tema pelanggan disertai penjualan merchandise atau seperti naik haji bersama, rekreasi dan lain - lain. Sedangkan segmen C hanya dapat dikembangkan melalui kerjasama dengan distributor tetapi belum ada cara untuk membinanya. Dengan demikian segmen yang layak secara ekonomis adalah segmen A dan B.
Faktor lain dalam pemilihan segmen adalah faktor non-ekonomis yang merefleksikan misi majalah Ghoib. Preferensi terhadap hal - hat gaib sesuai dengan syariat dan semangat untuk mengedukasi lingkungan sekitar untuk menjauhi praktek mistik dan hal gaib yang menyesatkan merupakan kriteria dari majalah Ghoib. Analisa karakteristik segmen menunjukkan bahwa segmen A mempunyai preferesi ke hal gaib sesuai syariat dan segmen B merupakan segmen dengan semangat edukasi yang diinginkan majalah Ghoib.
Dari faktor ekonomis dan non-ekonomis tersebut maka segmen yang layak direkomendasikan untuk digarap majalah Ghoib adalah segmen A dan B. Implikasinya majalah Ghoib harus menjalankan program pemasaran secara spesifik dengan prioritas kepada kedua segmen tersebut sehingga dapat berkembang. Sedangkan segmen C hanya dibiarkan saja karena segmen ini keberadaannya tidak merugikan majalah Ghoib dan nantinya akan mengecil seiring berkembangnya segmen lainnya.
Saran untuk majalah Ghoib terkait dengan kondisi penjualan yang menurun maka dijawab dengan program pemasaran tersegmentasi yang dikombinasikan sedemikian rupa sehingga laju akuisisi pelanggan baru dapat meredam laju penurunan pelanggan. Selain itu perlu penelitian tentang faktor yang mempengaruhi penjualan sehingga hasil program pemasaran tidak terbias oleh faktor-faktor lain yang tidak dikenali atau diluar kontrol majalah Ghoib.
Hal lain yang harus dilakukan majalah Ghoib adalah memperbaiki koordinasi dan perencanaan manajemen usahanya supaya lebih balk. Koordinasi antara redaksi majalah, klinik rugyah dan penjualan buku masih kurang di mana masing-masing belum memahami posisinya dalam mengembangkan dan membina pelanggan.
Terakhir majalah Ghoib dapat mencoba membuka wacana untuk menambah sumber pendapatan dari iklan. Upaya ini membutuhkan pemahaman terhadap karakteristik pelanggan dan keinginan dari pemasang iklan. Tetapi strategi majalah Ghoib harus tetap fokus pada pelanggannya karena para pelanggan inilah yang membantu majalah Ghoib dalam menjalankan misinya.

Along with the upcoming of mass-media supported by government law no 40, 1999, mass-media especially magazine become more varied. One of those with exceptional growth are Islamic magazines which could be found on every bookstore 1 agents nowadays. Islamic magazines came with numerous themes, and one of those which explains mystic and supernatural phenomenon in Islamic point of view is Ghoib magazine.
Since the beginning of 2004, Ghoib magazine has already risen and fallen on sales. Currently, sales is falling, even lower into Ghoib's lowest sales record. As for Ghoib, sales are their blood of the business because their revenue is mainly from their circulation.
Literature says subscriber-based media companies should optimize their customer base, rather than expanding the revenue source into advertising or other promotional programs. This paper tries to elaborate the problem in optimizing customer base. The problem includes undestanding customer characteristics divided into segments, then choosing and develop the customer bases.
Customer base understanding starts with marketing research to classify customer into homogenous segments. Next, these segments are evaluated based on economic value and their characteristics to choose which segment qualified to supports Ghoib in the future.
Research found Ghoib customers could be classified into 3 segments, named as segment A, B and C. Segment A consists of active people that consume Ghoib to satisfy their needs on information about supernatural phenomenon in syariah perspectives. Segment B has strong social-interaction, consumes Ghoib as a family magazine and discusses the content with their -family members: Segment B also need Ghoib magazine as a source of Islamic information and knowledge. Lastly, segment C consists of individuals who spend the time mostly at home, rarely attend to Islamic discussion forums. Segment C consume Ghoib magazine to fill his 1 her spare time with Islamic information.
Customer Lifetime Value (CLV) and Customer Profitability (CP) analyses show that these segments are similar. Segments value driven by its size. This means that every customer in each segment have the same value. This is because every revenue and cost related to the customer is unsegmented. If Ghoib's marketing programs are re-engineered into a segmented approach then every segment will be different in terms of its value.
Segmented marketing programs are designed to develop and maintain segment-specific customer relationships. Segment A is developed by running seminars, holding panel discussions, etc. The relationship with segment A can further deepen by cross-selling books discussed about supernatural phenomenon, Islamic preach, etc. Segment B can be developed by Program Jaring Pelanggan (Customer Development Program) and utilizing ruqyah workshop. Inspired by segment's B strong social-activities, Ghoib can initiate a subscriber gathering event where Ghoib's merchandises can be offered. Lastly, segmen C can only be developed with the cooperation Ghoib's distributors. However, there is no program economically suitable to maintain them. Thus, segment A and B are economically qualified for Ghoib to develop its customer base further.
Another qualification method, for confirmative purpose, is non-economic value of segments. The non-economic value determined from the fitness between Ghoib company values and each segment characteristics. The result is that segment A and 13 qualified because segment A has strong preference on supernatural issues as well as Ghoib, while segment B is fit with Ghoib's mission to spread supernaturalism in syariah perspective.
Within the context of declining sales trend, segmented marketing programs will be the answer to dampen the sales fall. A well-designed segmented marketing program coupled with careful execution will revive magazine sales. Finally, Ghoib should improve their internal marketing coordination in order to able to execute its segmented marketing program optimally.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Gandara
"Penelitian ini membahas penyederhanaan neraca keuangan yang sudah terstandarisasi khususnya pada neraca kekayaan-kewajiban dengan metode revised balance sheet. Pada neraca kekayaan-kewajiban standar terdapat minimal 32 (tiga puluh dua) variabel data keuangan, dengan menggunakan metode revised balance sheet, maka hanya 6 (enam) variabel data keuangan berjangka panjang yang digunakan dalam proses evaluasi kinerja keuangan, prediksi posisi keuangan, serta perancangan kebijakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan.
Proses penyederhanaan neraca keuangan serta penentuan kebijakan keuangan perusahaan menggunakan perangkat lunak Matlab. Pada Matlab terdapat media tampilan GUI (graphic user interface) yang memudahkan dalam pemrosesan setiap data neraca keuangan. Evaluasi kinerja dan langkah kebijakan yang diprioritaskan pada penelitian ini ditampilkan dalam beberapa feature, diantaranya adalah penentuan laju pertumbuhan keuangan perusahaan, penilaian harga saham, evaluasi tindakan merger, simulasi laju pertumbuhan dengan penambahan modal penyertaan saham, penentuan kelayakan investasi serta evaluasi biaya penelitian dan pengembangan perusahaan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa penggunaan alat analisa keuangan dalam bentuk program komputer dengan menggunakan metode revised balance sheet melalui perangkat lunak Matlab dapat beroperasi secara efektif dan efisien.

This study discusses the simplification of the financial statements that has been standardized especially on the balance sheet become simpler with the revised balance sheet method. At the balance sheet standard, there are at least 32 (thirty two) financial data variables, using the revised balance sheet method, only 6 (six) variable long-term financial data used in the process of evaluating the financial performance, financial position prediction, and design policies in an effort to improve the company's financial growth.
The simplification of the balance sheet and financial policies determinationusing Matlab software. In Matlab media, there is GUI (graphic user interface) that facilitates the processing of any financial data in financial statements. Performance evaluation and priority policies measures in this study is shown in several features, including the determination the growth rate of corporate finance, stocks valuation, merger valuation, growth rate with additional equity, investment criteria acceptance, and research and development cost valuation.
The results obtained in this study that the use of financial analysis tool in the form of a computer program using the revised balance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>