Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Taruno Nugroho Putro
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26643
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mory Wulandari
"Pertumbuhan pasar herbal di Indonesia mengalami peningkatan. Obat herbal dipercaya lebih aman bagi tubuh dan tidak memiliki efek samping sehingga obat herbal mengalami peningkatan permintaan oleh konsumen. Salah satu produk yang terbuat dari bahan herbal di Indonesia yaitu kiranti, minuman khusus untuk meredakan nyeri haid. Kiranti merupakan Top of Mind pada kategori minuman pereda nyeri haid RTD di Indonesia, namun tingginya brand awareness tidak sebanding dengan tingkat preferensi konsumen terhadap Kiranti. Konsumen tidak memilih Kiranti sebagai minuman pereda nyeri haid karena Kiranti dianggap memiliki efek samping dan berbahaya bagi tubuh sehingga Kiranti mengalami penjualan yang stagnant. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kiranti membuat sebuah kampanye komunikasi pemasaran terpadu yang bertujuan untuk mengubah persepsi target market terhadap Kiranti. Dengan big idea ldquo;Alam adalah sahabat, terlebih bagi perempuan rdquo;, Kiranti ingin menjangkau target market yang berusia 18-24 tahun dengan cara yang lebih fresh dan young. Kampanye ini menekankan pada kelebihan Kiranti yang terbuat dari bahan alami dan teruji aman untuk dikonsumsi. Kampanye ini akan berlangsung selama 6 bulan yaitu April ndash; September 2017 dengan total anggaran sejumlah Rp 10.698.413.054.

Herbal market growth in Indonesia has increased. Herbal medicine is believed to be safer for the body and does not have side effects, so herbal medicines have increased demand by consumers. One of the products is made of herbal ingredients in Indonesia, namely Kiranti, a special drink to relieve menstrual pain. Kiranti is Top of Mind in the category of RTD beverages menstrual pain relief in Indonesia, but the high brand awareness is not comparable with the level of consumer preferences towards Kiranti. Consumers do not choose Kiranti as menstrual pain reliever drinks because Kiranti considered to have side effects and harmful to the body so Kiranti experiencing stagnant sales. To overcome this problem, Kiranti creates an integrated marketing communication campaign that aims to change the perception of the target market towards Kiranti. With the big idea Nature is a bestfriend, especially for women , Kiranti wants to reach the target market of people aged 18 24 in a way more fresh and young. This campaign emphasizes the advantages Kiranti made from natural ingredients and proven safe for consumption. The campaign will last for 6 months from April to September 2017 with a total budget of IDR 10,698,413,054.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Usin Effendi
"Masalah hasil kegiatan program Usaha Kesehatan Sekolah yang masih belum optimal yang dikelola oleh lintas program dan lintas sektoral terkait, dikarenakan masih lemahnya koordinasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Program UKS yang dibina oleh Tim Pembina UKS secara berjenjang TP UKS Pusat, TP UKS Propinsi, TP UKS Kabupaten dan Kota dan TP UKS Kecamatan, merupakan kegiatan lintas program dan lintas sektor yang harus dikoordinasikan secara baik.
Dalam melaksanakan kegiatan program UKS agar tercapai tujuannya secara optimal, perlu perencanaan yang matang dan terpadu baik dengan lintas program maupun dengan lintas sektoral terkait. Pada kenyataannya TP UKS Kota Bandung dalam pencapaian target cakupan masih rendah dan masih terdapat masalah dalam melaksanakan koordinasi.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui penelusurarn data yang terdokurnentasi, observasi langsung dan wawancara mendalam terhadap 12 informan TP UKS Kota dan Sekretariat TP UKS Kota Bandung . Informan adalah orang-orang yang tertera dalam SK Walikota Bandung Nomor : 441.51SK 390-Bag.Sos/1996 tentang Tim Pembina UKS Kota dan memahami serta mengetahui TP UKS dan Sekretariat.
Hasil penetitian ini menunjukkan bahwa perencanaan kegiatan grogram UKS melalui peranan TP UKS Kota belum efektif, karena koordinasi lintas sektoral masih lemah. Maka untuk meningkatkan koordinasi perencanaan TP UKS secara maksimal, disarankan untuk melakukan penyempumaan SK TP UKS dan Sekretariatnya serta mengajak para ketua untuk selalu ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan program UKS Kota, karena ketua yang sekaligus pemimpin instansi terkait merupakan kunci keberhasilan baik koordinasi maupun kegiatan program UKS.
Melalui pelaksanaan otonomi daerah, kemungkinan mernudahkan pelaksannaan koordinasi karena satu komando dari gimpinan daerah. Dengan koordinasi yang baik, maka pengelolaan kegiatan program UKS mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi akan berjalan lancar.

Analysis on School Health Program (SHP) Activities Planning Through the Role of School Health Program Developing Team in Bandung in 2000The low result of School Health Program activities managed by the related cross-programs and cross-sectors is due to weak coordination in the planning, implementation and evaluation. School Health Program which is developed by School Health Program Developing Team in the levels of Central School Health Program Developing Team, Provincial School Health Program Developing Team, City and Regency School Health Program Developing Team and Sub district School Health Program Developing Team is a cross-programs and cross-sectors activity which should be well coordinated.
In implementing School Health Program in order to achieve its goal optimally, an integrated and well prepared planning is necessary either by the related cross-programs and cross-sectors. As a matter of fact School Health Program Developing Team in Bandung still has low achievement of the target range and has problem in the coordination.
This research is a case study on qualitative approach. The Data are obtained through documented data exploration, direct observation and intense interviews with 12 informants from City School Health Program Developing Team and the Secretariat of School Health Program Developing Team of Bandung City. The informants are those who are listed in the Mayor Decree of Bandung Number: 441.51SK 390-Bag-Sos/1996 on Developing Team of City School Health Program and understand as well as get acquainted with the School Health Program Developing Team and Secretariat.
The research shows that the planning of School Health Program through the role of City School Health Program Developing Team is not effective yet, it is due to weak coordination of the cross-sectors. Thus in order to improve the planning coordination of School Health Program Developing Team maximally, it is suggested to make perfecting action of the Decree of School Health Program Developing Team and its Secretariat and ask the heads to actively participate in the City School Health Program, as the heads who are also directing the related institutions are the success key of the coordination as well as the School Health Programs.
By the implementation of local autonomy, it will enable the easier coordination of implementation as it will have one command from the local leader. By good coordination, the School Health Program management including planning, implementation and evaluation will run well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TEMEN 6 (1-2) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wieke Ridhawaty
"[ABSTRAK
Penyajian program pendidikan tidak semudah menyajikan program televisi lainnya, seperti program televisi komersial. Diperlukan keakuratan terutama untuk menentukan format yang sesuai dengan mata pelajaran, agar bisa memberikan edukasi, informasi, tetapi menghibur. Ada tiga tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan program pendidikan, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Untuk mengetahui hal itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan teknik in-depth interview atau wawancara mendalam dengan informan Program Director, Technical Director, key informan Eksekutive Producer. Penulis juga melakukan pengumpulan data. Kemudian dari keseluruhan data yang diperoleh dilakukan kategorisasi, diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan.

ABSTRACT
Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection., Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniadi
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Tahun 2003 - 2007. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan ekstemal dan internal, penyusunan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang 2007, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai dengan posisi Pusat Promosi Kesehatan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah analisis lingkungan eksternal dan internal Pusat Promosi Kesehatan dengan menggunakan matrik External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) serta menyusun visi dan misi Pusat Promosi Kesehatan. Tahap kedua adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Tahap ketiga dilakukan penetapan strategi terpilih Pusat Promosi Kesehatan untuk tahun 2003 - 2007 dengan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Cara pengambilan keputusan menggunakan metode Consensus Decision Making Group (CDMG).
Dari hasil penelitian, evaluasi lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFE sebesar 2,84 yang berarti kondisi eksternal organisasi berada di atas rata-rata. Pusat Promosi Kesehatan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Nilai evaluasi lingkungan internal menghasilkan nilai total IFE sebesar 2,13 yang berarti secara internal karakteristik kondisi organisasi lemah.
Rumusan visi Pusat Promosi Kesehatan adalah "Pusat Promosi Kesehatan sebagai penggerak dan menjadi rujukan promosi kesehatan tingkat nasional tahun 2007". Untuk mencapai visi tersebut telah disusun misi Pusat Promosi Kesehatan. Kemudian dirumuskan pula tujuan jangka panjang Pusat Promosi Kesehatan yang ingin dicapai tahun 2007 yang meliputi aspek SDM, produk, sarana, promosi kesehatan, kemitraan, kebijakan dan konsep.
Dengan menggunakan QSPM, alternatif strategi yang sesuai bagi Pusat Promosi Kesehatan adalah pertumbuhan intensif yang meliputi strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut akan digunakan secara bersamaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2003 -- 2007.
Pada penelitian ini dituliskan saran dalam mengimplementasikan strategi tersebut yang meliputi ; perlunya visi dan misi menjadi semangat dalam bekerja, perlunya perencanaan strategis sebagai arch dan kebijakan Pusat Promosi Kesehatan, perlunya mensosialisasikan Perencanaan Strategis Pusat Promosi Kesehatan kepada para stakeholder dan perlunya menyusun rencana kegiatan tahunan.
Daffar bacaan : 52 (1981 - 2002)

Strategic Planning for Center of Health Promotion Department of Health R.I 2003 - 2007Research for strategic planning for Center of Health Promotion at Department of Health Republic of Indonesia 2003-2007 has been done. The scope of the research consists of external and internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2007, define strategic alternative, and the chosen strategy which is suitable with the position of Center of Health Promotion.
The kind of this research is descriptive analytic research using information as a base information of taking strategic decision. Information collecting was done through furthest interview, secondary data source, and observation done by the researcher himself.
The strategy composition techniques were done through three stages. Stage I includes external and internal environment analysis of Center of Health Promotion, using EFE and IFE matrix and arrange vision and mission statement of Center of Health Promotion. Stage 2 covers defining long term objective and determine strategy alternative by using SWOT and IE matrix. Stage 3 conducts chosen strategy defining for Center of Health Promotion for the year 2003 - 2007 by using QSPM matrix_ While the decision making uses CDMG (Consensus Decision Making Group) method.
As a result, external environment evaluation produced 2.84 of EFE total value which means that Center of Health Promotion has responded the existing opportunities very well as well as avoided the existing threats. Internal environment evaluation produced 2.13 of IFE total value which means that character of organization condition is internally weak.
The formulae of Center of Health Promotion's vision is "Center of Health Promotion as a motivator and reference for health promotion nationally in 2007". In order to achieve the mission, Center of Health Promotion's mission has been arranged. Moreover, the long term objective 2007 has been formulated covering aspects of Human resource, product, medium, health promotion, partnership, wisdom, and concepts.
By using QSPM, the appropriate strategy alternative for Center of Health Promotion is an intensive growth which covers market penetration and product development. The strategy will be collectively used to achieve vision, mission, and objectives of Center of Health Promotion 2003 - 2007.
This research also contains ideas and suggestions to implement the strategy which consist : vision and mission need become spirit of working, strategic planning need as Health Promotion Centre policy and purpose, it needs to socialize Health Promotion Centre Strategic Planning to stakeholder and to set up yearly activity plan.
References: 52 (1981 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>