Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2817 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rossem, Vincent van
Rotterdam: NAi Publishers, 1996
711.094 9 ROS c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The handsomely illustrated "Space Craft" is a snapshot of the rapidly developing subject of architectural 3-D computer modelling. Increasingly important in contemporary architecture, many of today's iconic free-form structures simply couldn't be made without the advanced digital techniques described here. Packed with cutting-edge case studies by acknowledged leaders in the field, the book explores the contemporary state of the art and hints at its monumental potential, a potential that is within reach of very small practices - even sole practitioners.Readable, accessible and informative, the book contains sections on 'Architecture and Structure', 'Evolution and Emergence', 'Animation, Design Interrogation, Drawing', 'Technology and Fabrication', 'Modelling the Unseen', and 'Collaboration'."
London: [RIBA, RIBA], 2008
e20436476
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sidjabat, Pandapotan
"Tesis ini membahas tentang fenomena child abduction yang dewasa ini semakin sering terjadi di Indonesia. Dengan telah ditemuinya kasus-kasus child abduction di Indonesia, keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Hague 1980 perlu dipertimbangkan.
Di dalam Konvensi Hague 1980 dibahas mengenai hal-hal antara lain tujuan dari Konvensi, definisi dari pemindahan anak secara tidak sah dan hak pemeliharaan, prosedur pengembalian seorang anak ke negara tempat tinggalnya sehari-hari, alasan-alasan yang menjadi pengecualian untuk pengembalian anak dan lain sebagainya. Dalam tesis ini penulis hanya akan menuliskan mengenai beberapa pasal yang dianggap sebagai inti dari Konvensi seperti yang tersebut di atas, penting untuk diketahui karena mempunyai kaitan erat dengan kasus-kasus yang akan dibahas.
Tantangan terbesar Pemerintah Indonesia terkait hal ini adalah keadaan perundang-undangan menyangkut anak dan hukum perkawinan di Indonesia, yang masih kurang sempurna dan masih sangat kurangnya hakim-hakim yang ?ahli? baik dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan Hukum Perdata Internasional pada umumnya dan Konvensi Hague 1980 pada khususnya.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa Pemerintah Indonesia sebaiknya segera membentuk perangkat yang mendukung berlakunya Konvensi Hague 1980 (antara lain pembentukan Otoritas Pusat, perundang-undangan, pengadilan serta hakim-hakim yang akan ditunjuk dalam mengadili kasus child abduction).

This thesis discusses the phenomenon of child abduction that frequently happened nowadays in Indonesia. Based on such a situation, the present author mainly argues that Indonesia should consider its participation to the 1980 Hague Convention on the Civil Aspects of International Child Abduction.
Under the 1980 Hague Convention, there are several important provisions provided, including: the objectives of the convention, the definition of the child ?wrongful removal? and custody rights, the procedure of returning the child to the country of habitual residence, and reasons being the exception to the returning the child. However in this thesis, the present author shall focus on some articles that considered as the core provisions of the convention; as they have a strong relation with the cases discussed.
On a practical level, this research found that the biggest challenge the Government of Indonesia faced regarding this matter is that the national legislation concerning children and marriage in Indonesia is still less than perfect. Besides, there is also a lack of number of expert judges in both cases relating to Private International Law in general and the 1980 Hague Convention in particular.
As a recommendation, this study suggests that the Indonesian Government should immediately promulgate a legal product that supports the application of the 1980 Hague Convention (such as Central Authority, laws, the courts, and the judges who will be appointed to hear the cases of child abduction)."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astuti Setyoningtyas
"Arsitektur dan cahaya merupakan dua hal yang saling terkait. Dengan adanya cahaya, manusia dapat melihat sebuah bentuk objek dan dapat merasakan keberadaan mereka dalam sebuah ruangan - mengetahui jarak antara dirinya dengan objek yang disekelilingnya. Arsitektur yang merupakan ilmu seni bangunan harus memperhatikan juga segi fisik, emosi serta intelektual pengguna terhadap bangunan tersebut. Dalam mendesain kita harus memasukkan spirit ke dalam ruang. Spirit inilah yang nantinya menimbulkan hubungan fisik, emosional serta intelektual antara ruang dengan penggunanya. Adanya spirit dalam ruang akan dapat membedakan antara ruang yang satu dengan ruang lainnya. Cahaya dapat menjadi alat untuk memunculkan sebuah spirit. Hal ini dikarenakan ruang dan cahaya merupakan dua hal yang saling mendukung. Dengan kehadiran cahaya pada sebuah ruang, manusia dapat mengalami ruang dan bentuk. Cahaya alami yang terus berubah bersamaan dengan bayangan yang terjadi dapat menghadirkan berbagai perubahan image ruang. Salah satu arsitek terkenal yang mengunakan unsur cahaya alami sebagai identitas arsitektumya adalah Tadao Ando. Ando merupakan arsitek yang menggunakan alam sebagai etemen yang dapat memberikan kualitas dalam arsitektumya. Cahaya bagi Ando bukan hanya menjadi estetika bagi ruang yang diciptakannya tetapi juga dapat menjadikan ruang ditiap karya arsitektumya berspirit. Uraian diatas menimbulkan ketertarikan bagi penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana seorang Tadao Ando memasukkan cahaya alami - sebagai salah satu elemen alam - ke dalam ruang sebuah karya arsitektumya. Dengan memasukkan serta mempermainkan cahaya yang telah ada, bagaimna sebuah ruang beserta makna yang dikandungnya dapat tercipta.

Architecture and light depends each other. With light, human will be able to see an object and feel them in a space - knowing the distance between them self and the surroundings. Architecture is knowledge of a building art. Architecture should pay attention to physical, emotion and intellectual side from the building user. In design process, we should put a spirit within a place that we design. This spirit within will reveal a relationship between physical, emotion and intellectual side and building user. Spirit of a place will make difference between each place. Light would become the tools to reveal a spirit because light and space supports each others. When there's light, human can feel space and form. Sun lighting that keep changing with the shadow followed give image changing of space. One of world famous architect known for the work of light as his identity is Tadao Ando. Ando is a kind of architect that using nature becoming the element of his architecture. Nature's giving quality into his works. Light for Ando, is just not a space esthetic revealing factor but become the factor to give his architectural design's spirit within. Description above makes writer interest to knowing further more about the way how Ando entering the light - as one of nature's element- into his architectural space. With letting the light entering inside into space and play manipulation with it, what kind of space with the spirit followed could be created by Ando."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dic Fla Vidya Kriss Tanny
"Arsitektur dan proses pembuatan roti baking terdengar seperti dua dunia yang berbeda. Namun ternyata pembentukan ruang menjadi kunci penting dalam proses pembuatan roti. Ruang-ruang yang terbentuk dalam proses pembuatan roti terjadi secara alami dan menjadi struktur dalam rigiditas roti. Tugas akhir ini mencoba untuk memandang transformasi yang terjadi pada proses pembuatan roti baking dari kacamata arsitektur. Dengan melakukan pemahaman mengenai bagaimana setiap elemen material berperan dalam transformasi ruang yang terjadi. Studi ini bertujuan untuk memahami, merekam dan mencari potensi untuk mengontrol pertumbuhan ruang yang terjadi secara mandiri namun ternyata memiliki elemen kontrol.

The architecture and the baking process sound like two different worlds. But it turns out the formation of space becomes an important key in the process of making bread. The spaces formed in the baking process occur naturally and become structures in bread rigidity. This final project tries to look at the transformation that occurs in the baking process from the architectural view. By understanding how each material element plays a role in the transformation of space. This study aims to understand, record and seek the potential to control the growth of space that occurs independently but apparently has a element of control."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
720.222 Art
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
720.71 Pro
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
720.222 Per a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Fadli
"ABSTRAK
Selama mengikuti kuliah di arsitektur, saya sering mendengar bahwa
masyarakat tradisional lebih baik dalam menyelesaikan masalah ruang hidupnya daripada
masyarakat modern. Untuk mengetahui kebenarannya, saya menganalisa dan
membandingkan hasil pengamatan langsung dan studi pustaka mengenai efisiensi
penyelesaian masalah pengudaraan pada bangunan vernakular dan modern. Hasil
penelitian sederhana ini menunjukkan arsitektur modern lebih baik dalam
mengatur pengudaraan di dalam namun lebih buruk dalam mempertahankan
kebersihan udara luar bangunan dari arsitektur vernakular. Arsitektur modern
tengah membenahi masalahnya dengan alam dan manusia, sebagai pemegang
keputusan, perlu melakukan hal yang sama demi menciptakan lingkungan yang
sehat bagi makhluk hidup di dunia.

Abstract
During my study of arhitecture, I often heard traditional people solve
their environment problem better than modern people. To prove that, I analyze
and compare the results of my observation and research about vernacular and
modern building effectiveness in airing. This research show that modern
architechture can control indoor air health better but much worse in keeping the
outdoor air health than vernacular architecture. Modern architecture still in
process to correct its relationship with nature and human, as a decision maker,
need to do the same thing to create a better world for all living being."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43629
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>