Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
intan Asmara Dewi
"Penelitian ini adalah sebuah penelitian tentang pembentukkan makna yang berada di balik pesan iklan televisi Coca Cola. Dengan adanya arus globalisasi, maka banyak perusahaan-perusahaan berbasis multinasional berekspansi ke seluruh dunia. Dengan demikian pemasaran pun menjadi global, termasuk di dalamnya periklanan yang merupakan bagian dari pemasaran. Sebagai produk global, Coca Cola pernah melakukan periklanan standardisasi global yakni penayangan iklan yang sama di seluruh dunia. Namun karena alasan-alasan tertentu Coca Cola merubah strategi periklanannya menjadi "Think Local, Act Local". Penelitian ini ingin menyingkap maksud pembentukkan dan pembangkitan makna dalam kreatif periklanan Coca Cola versi "Segarkan Harimu" yang menggunakan unsur-unsur lokal, dipandang dari logika kapitalisme, dan bagaimana suatu iklan yang ditampilkan mendapat pengaruh dan luar dirinya dan mengkaitkannya dengan keberadaan iklan (periklanan) dalam konteks yang lebih luas untuk melihat bagaimana kekuasaan turut memberikan pengaruh pada bentuk teks. Secara keseluruhan penelitian ini merupakan penerapan kerangka analisis Norman Fairclough, yaitu Analisis Kritis Wacana (Critical Discourse Analysis). Dalam analisis, peneliti berusaha melihat eksekusi iklan Coca Cola tidak dari level mikro saja namun juga mengkaitkannya ke konteks makro. Pembagian analisis dilakukan pada tiga tingkatan yakni tingkatan analisis teks (text) dengan menggunakan metode semiosis Pierce, praktik wacana (discourse practice) dengan metode wawancara mendalam dilengkapi dengan studi pustaka, dan praktik sosio kultural (sosiocultural practice) yang menggunakan metode studi pustaka, dengan tujuan untuk melihat periklanan tidak sebagai industri bisnis semata namun juga sebagai alat kapitalis dalam penciptaan kesadaran semu, atau dalam teori Marxis dikenal dengan False Consciousness. Hasil analisis pada level teks antara lain menunjukkan penggunaan konsep kesadaran palsu (false conciousness) yang menanamkan persepsi bahwa Coca Cola sebagai minuman seluruh masyarakat Indonesia tidak terbatas untuk kalangan tertentu saja. Pada level praktik wacana ditemukan bahwa produksi teks dipengaruhi oleh pihak produsen (klien) dan pengaruh tersebut bersifat signifikan. Pada level sosio kultural, -Keberadaan periklanan tidak terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis komersial, perputaran uang pemilik modal, budaya konsumen dan perubahan trend. - Keberadaan periklanan tidak terlepas dari aspek-aspek lain dalam masyarakat seperti keadaan sosial ekonomi dan bisnis komersial, perputaran uang pemilik modal, budaya konsumen dan perubahan trend dalam masyarakat, contohnya perusahaan Amerika di Indonesia saat ini terkait dengan masalah politik dan sinisisme terhadap produk-produk Amerika. Implikasi yang dihasilkan penelitian ini terbagi dalam implikasi teoritis, metodologis, dan social. Dari segi teoritis dalam memakai teori politik ekonomi terutama untuk menganalisis keberadaan produk global sebaiknya lebih diperkaya dengan menariknya ke analisis ekonomi yang lebih makro, tidak hanya melihat pada keberadaan produk tersebut di Indonesia tetapi juga cermat akan keuntungan-keuntungan yang diperoleh perusahaan pusat. Dari segi metodologis, namun untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih kontekstual dirasa perlu untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai konsumsi teks masyarakat Indonesia terhadap suatu eksekusi iklan. Sedangkan dari segi sosial semakin memperkaya kritik sosial yang sudah ada bahwa dalam periklanan produk global tidak ada hal yang taken for granted, harus selalu waspada terhadap motivasi-motivasi kepentingan dibalik iklan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostina
"Dengan adanya deregulasi dalam industri perbankan yang bertujuan untuk meningkatkan usaha perbankan mengakibatkan persaingan antar Bank menjadi sangat ketat. Bank perlu memiliki strategi operasi, pemasaran dan pengawasan internal. Untuk meiuilih strategi yang akan dijalankan perusahaan perlu
melakukan analisis faktor internal maupun faktor eksternal. Data/informasi yang akurat dan tepat waktu adalah bahan yañg diperlukan dalam analisis faktor-faktor tersebut dan yang sangat inenentukan kualitas analisisnya.
Teknologi Informasi bagi suatu jasa Bank adalah keseluruhan aktivitas informasi dan teknologinya yang merupakan suatu upaya yang dapat meinberikan data/informasi yang dapat dihandalkan dan diperlukan untuk niengelola perusahaan. Thjuan pemakaian Teknologi Inforniasi dalam perbankan dapat menun
jang:
- Peningkatan pelayanan kepada nasabah, untuk mendukung strategi pemasaran Bank.
- Peningkatan analisis keuangan dan administrasi untuk mendukung strategi pengawasan Bank yang terkendali.
- Untuk peningkatan/pengembangan daya jual produk/jasa perbankan untuk mendukung strategi operasional Bank.
Dengan bertambah kompleksnya organisasi perbankan dan
semakin banyaknya informasi yang diperlukan, maka akan menimbulkan ledakan informasi yang memerlukan suatu pengaturan. Sistim informasi manajemen mengatur aktivitas informasi dan teknologinya dalam menyedíakan kebutuhan data/informasi pemakainya sistim Informasi Manajemen dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat manajenen stratejik. Manajemen pada tingkat ini lebih memusatkan perhatian pada perencanaan stratejik denqan tujuan jangka panjang. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen pada tingkat ini lebih banyak yang berasal dari luar perusahaan seperti informasi mengenai faktor ekononi, politik, sosial budaya, tehnologi, demografi dan ekologi. Informasi eksternal tersebut sangat diperlukan oleh manajemen stratejik untuk membantu dalam melakukan analisa perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang akan terjadi pada perusahaan.
2. Tingkat manajemen taktikal. Manajenien pada tingkat ini lebik banyak menggunakan informasi sebagai alat pengawasan dan pengendalian, disamping membantu manajemen tingkat stratejik dengan beberapa laporan-laporan yang mendukung keputusan tingkat stratejik.
3. Tingkat operasional. Cabang adalah salah satu pengguna Sistim Informasi pada tingkat operasional. Data/informasi yang dihasilkan pada tingkat ini adalah salah satu sumber yang harus disajikan kepada tingkat manajemen diatasnya. Kekeliruan yang dihasilkan pada tingkat ini akan berakibat fatal bagi keputusan yang akan diambil oleh tingkat manajemen taktikal dan stratejik. Kualifikasi data sangat ditentukan oleh accuracy, completeness, timeliness dan relevance. Keputusan yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas, karena kualitas data yang buruk atau Garbage In akan menghasilkan Garbage Out (GIGO). Atau Information In Nothing Out (tINO), sehingga Sistim Informasi yang dimiliki tidak dapat menghasilkan apa?apa.
Sistim Informasi pada perusahaan harus dapat memberikan dukungan yang optimal kepada seluruh tingkat manajemen sehingga goals dan objectives perusahaan dapat dicapai.
Pada saat ini Bank X telah iuenipunyai suatu divisi
khusus yang bertugas inengelola dan mengembangkan data serta memelihara Sistim Informasi yang dapat digunakan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap Nasabah. Sistim Informasi yang sudah dikembangkan dan sudah berprodtiksi dengan baik adalah Sistim Inforniasi Pinjaman, Sistim Informasi Ekspor dan Impor, Sistim Inforniasi General Ledger, Sistem Informasi Giro Rupiah dan Valas, Sistiin Informasi Tabungan, Si?tim Inforinasi Deposito berjangka, Sistim Inforinasi Transfer Rupiah dan Valas, dll.
Sistem yang ada pada saat ini telah inenghasilkan laporan Untuk tingkat stratejik, taktikal dan operasional. Laporan yang dihasilkan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oieh tingkat inanajeinen sehingga secara keseluruhan belum mampu mendukung keputusan manajemen seperti yang
diharapkan.
Dukungan Sistim Informasi untuk tingkat taktikal ðan
operaaional lebih detail bila dibandingkan dengan tingkat stratratejik, dimana laporan yang dihasilkan akan mendukung keputusan manaemen tingkat stratejik. Namun beberapa laporan yang telah dihasilkan Bank X belum relevan dengan kebutuhan pemakai, karena beberapa pengguna yang seharusnya memerlukan data/informasi rinci diberikan data/informasi yang
terlalu agregat atau sebaliknya, sehingga tidak efektif dalam pengqunaannya.
Saat ini Sistim Informasi yang terintegrasi baru dikembangkan mengenai Sistim Informasï financial perusahaan. Agar dapat memberikan dukungan yang optimal Sistem Informasi lain yang perlu diintegrasikan juga adalah informasi non finan
cial perusahaan seperti informasi inengenai keadaan sumber daya manusia perusahaan, manajemen perusahaan, pemasaran, ekonomi, politik, sosial budaya, perkembangan teknologi dalam industri perbankan dan informasi mengenai pesaing pada saat ini maupun potensial pesaing. Dengan adanya informasi ini, zoaka inanajemen dapat melakukan analisis internal maupun
eksternal. Melakukan analisis yang tepat dapat menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat ditetapkan strategi yang harus dijalankan perusahaan, yang sesuai dengan kondisi pada saat ini maka perusahaan akan tampil lebih kompetltif.
Informasi mengenai sumber daya manusia merupakan hal
yang pentng bagi perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan suatu sumber daya yang paling menentukan di industri perbankan. Dengan adanya Sistim Informasi mengenai sumber daya manusia dapat memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan adanya suatu sistim gaji dengan sistim inten
sif, sistim promosi dan sistim pelatihan yang tepat, dll.
Dengan semakin tingginya tingkat persaingan pada industri perbankan maka Sistim Informasi Pemasaran sangat dibutuhkan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen. Sistem Informasi Pemasaran dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan menyebarkan informasi yang tepat dan relevan pada waktunya. Informasi mengenai segmen pasar yang
akan dilayani oleh perusahaan merupakari informasi penting untuk menentukan jenis promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kekeliruan dalam melakukan promosi, maka sasaran dalam usaha penetrasi pasar tidak efektif dan tidak efisien.
Untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan eksternal perusahaan, maka dapat dilakukan melalui survey dan riset pasar. Inforniasi yang diperlukan dibatasi pada kebutuhan yang relevan. Riset yang menghasilkan informasi ìauh lebih banyak dan kebutuhan yang diperlukan juga inenyebabkan tidak efisien dalam waktu dan biaya. Oleh sebab itu riset harus didukung oleh manajemen stratejik sebagai pengguna hasil niset. Para manajer pada tingkat stratejik harus nierumuskan niasalah yang dihadapi dan inforinasj yang dibutuhkan. Hasil riset kemudian
diolah oleh star ananajenien stratejik untuk menghasiikan suatu laporan Executive Information Systems dengan menggunakan model yang cocok yang disertakan dengan tingkat risiko yang akan dihadapi. Agar lebjh efektif dalam penggunaannya jika laporan dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan ratio sesuai dengan kebutuhan tingkat stratejik.
Dalam merancang sistim sebaiknya memenuhi kriteria?
kriteria sebagai berikut:
- membuat sistim yang terintegrasi.
- sistim harus mudah dipelajari dan dioperasikan
- Pembangunan sistim menggunakan metoda non-konvensional dengan memanfaatkan bahasa generasi keempat dan CASE sebagai tools untuk mempermudah dan mempercepat apabila ada perubahan program.
- menggunakan database yang terintegrasi sehingga pengembangan Decision Support Systems dan Executive Information Systems dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
- Pemasukan transaksi secara On Line Transaction
Processing sehingga dapat mengakses data secara online realtime.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah maka
perusahaan dapat melakukan :
- Pelayanan nasabah melalui telepon
- Pelayanan Automatic Teller Machine yang dapat dilakukan secara on-line (langsung ke rekeriing giro), atau offline (berdasarkan limit dan setiap nasabah).
- Pelayanan Giro dan Tabungan secara on-line di seluruh cabang yang ada.
Dalam hal pemilihan software dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membeli program paket atau membuat sendiri program aplikasi. Dalam hal ini harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dan setiap kemungkinan. Hal yang harus dipertimbangkan bila membeli program paket adalah standar yang berlaku, karena pada umumnya paket dibuat di luar negeri dengan memakai standar yang berlaku pada negara tersebut. Sedangkan bila membuat sendiri akan mernerlukan waktu yang lama dalani membangun program dan waktu untuk melakukan uji coba sampai dapat berproduksi. Kemungkinan pemilihan yang akan dipilih perlu dibuatkan Cost and Benefit analisisnya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Eka Putri
"Tesis ini membahas tentang pesan kampanye saveKarimunjawa oleh Greenpeace Indonesia dengan menggunakan sosial media Youtube sebagai strategi dalam pemilihan media kampanye dan pengemasan pesan dengan menggunakan pendekatan konfrontatif. Penelitian ini berlatar belakang dengan adanya permasalahan terumbu karang di Indonesia kususnya Karimunjawa yang memiliki tingkat keanekaragaman tertinggi kedua di Indonesia. Greenpeace Indonesia sebagai salah satu organisasi yang melaksanakan kampanye untuk melindungi terumbu karang karimunjawa. Sebagai organisasi pelaksana kampanye, Greenpeace Indonesia memiliki pengemasan pesan yang tidak ideal dari kampanye organisasi lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pesan kampanye savekarimunjawa yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dengan menggunakan video youtube sebagai media kampanye. Pelaksanaan kampanye SaveKarimunjawa dilihat dari sudut pandang kampanye perubahan sosial dan komponen dan tahapan kampanye Simon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Kesimpulkan penelitian ini menunjukkan keterkaitan antara kampanye dengan media yang digunakan serta pesan kampanye yang ditampilkan dapat menarik perhatian khalayak. 

This thesis discusses the saveKarimunjawa campaign message by Greenpeace Indonesia by using Youtube social media as a strategy in selecting campaign media and packaging messages using a confrontational approach. This research is based on the existence of coral reef problems in Indonesia, specifically Karimunjawa, which has the second highest diversity level in Indonesia. Greenpeace Indonesia as one of the organizations implementing a campaign to protect Karimunjawas coral reefs. As a campaign implementing organization, Greenpeace Indonesia has packaging messages that are not ideal from other organizations campaigns. The purpose of this study was to describe the strategy of the savekarimunjawa campaign message carried out by Greenpeace Indonesia by using youtube videos as campaign media. The implementation of the SaveKarimunjawa campaign was seen from the point of view of the campaign for social change and the components and stages of Simons campaign. This research is a descriptive qualitative study with a case study method. Conclusion This study shows the relationship between the campaign and the media used and the campaign messages displayed can attract the attention of the audience. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Yasmira
"Sejalan dengan telah diberiakukannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan melakukan sosialisasi penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk kampanye perubahan sosial (social change campaigns). Melalui karnpanye ini, diharapkan muncul kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengatasi berbagai tindak kekerasan yang dialami oleh parempuan. Kampanye sosialisasi UU PKDRT dilaksanakan melalui media teievisi dalam beberapa program, yaitu: Iklan Layanan Masyarakat "Kekerasan adalah kejahatan"; Variety Show "Tenda Hitam"; dan Talk Show dalam format dialog interaktif.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kampanye tersebut dipersiapkan; hal-hal apa yang telah dilakukan untuk mendukung program ini; dan mengidentilikasi hal-hal yang tidak dilakukan oleh pihak penyelenggara. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode evaluasi.; Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, disertai observasi terhadap orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan kampanye, dan telaah berbagai dokumen yang ada.
Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh gambaran utuh tentang bagaimana proses komunikasi tersebut berlangsung, yang meliputi: tujuan pelaksanaan kampanye, strategi kampanye yang dipilih, penentuan target sasaran, pemilihan tema, penyusunari pesan, dan pengiriman pesan. Penggunaan strategi persuasif dalam pelaksanaan suatu kampanye perubahan sosial yang bertujuan untuk mengubah perilaku khalayak sasaran, membutuhkan pemahaman mendalam terhadap latar belakang permasalahan yang ada, di samping diperlukan juga penggalian mendalam terhadap kondisi struktural masyarakat tersebut. Melalui pemahaman ini, kampanye perubahan sosial dapat dimatangkan dari segi konseptual maupun aplikasinya. Penggunaan strategi ini juga akan mampu mengontrol sejauh mana khalayak sasaran menerima pesan yang disampaikan.
Penelitian menemukan bahwa secara formal dan konseptual program kampanye sosialisasi UU PKDRT kurang dirumuskan secara jelas. Hal ini tercermin dalam penggunaan strategi persuasi yang kurang tepat dan tidak optimal, baik itu pada tataran konsep, perencanaan maupun pada saat pelaksanaan atau eksekusi program. Untuk lebih mengoptimalkan berbagai program kampanye perubahan sosial di masyarakat, ke depannya diperlukan beberapa upaya pembenahan dalam hal stategi komunikasi yang dipilih, khususnya yang menyangkut pendalaman terhadap kultur sosial."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wegik Prasetyo
"ABSTRACT
Campaign finance disclosure in Indonesia has received attention from the post-Soeharto elections with the issuance of various regulations related to revenue, expenditure, reporting of campaign funds by the General Election Commission. However, the application of campaign finance disclosures has never been optimized. This article contributes to overcoming two problems at once. First, conceptually, the study of disclosure of campaign funds was dominated by disclosure of campaign funds at the level of political parties and legislative elections. This article focuses on knowing how the application of campaign finance disclosure at the level of regional head elections, using the case of the 2018 regional election. Second, in practice, there are problems in regulation, implementation and understanding of the practice of campaign finance disclosure in Indonesia. This article explains why campaign finance disclosure has never been optimized and always has a strong correlation with the failure to prevent money politics. The author argues that prevention of money politics can be done by optimizing the operation of disclosure of campaign funds. As long as the disclosure of campaign funds is not optimal, so far the prevention of money politics will not be effective."
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2019
364 INTG 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Tania Fatimah
"Tantangan terbesar komunikasi saat ini adalah mendapatkan perhatian masyarakat menurut Philip Kotler. Oleh karena itu, kita sebaiknya mencari cara baru untuk menangkap perhatian masyarakat dan memposisikan merek di benak konsumen. Memposisikan merek atau termasuk dalam Positioning adalah salah satu dasar strategi pemasaran. Posisi, sebagai salah satu elemen dari STP berarti membahas mengenai persepsi, yaitu bagaimana meyakinkan calon konsumen bahwa produknya berada di anak tangga teratas. Masalah persepsi merupakan masalah imej. Positioning merupakan pembentukan imej. Sebuah imej bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Imej dapat berjalan stabil, konsisten dari waktu ke waktu, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan banyak jalan pikiran asosiatif, atau sebaliknya, bisa berubah-ubah dan dinamis.
Langkah yang paling menentukan yaitu membuat nama merek (dan apa yang diwakilinya) tertanam dalam benak pelanggan. Merek tidak dapat dibangun jika tidak dapat memenangkan pertempuran memperebutkan benak tersebut dan periklanan telah kehilangan kekuatannya untuk menanamkan nama merek baru ke dalam benak orang menurut Al Ries. Menurut Kotler, belanja iklan di tengah maraknya saluran informasi, televisi, koran dan radio, sudah tidak lagi efektif sebagaimana beberapa tahun sebelumnya. Saat ini pemasar banyak melakukan strategi below the line dimana salah satunya adalah event. Pada edisi Maret 2005, majalah MIX menyatakan Event sebagai kendaraan pemasaran terkini yang merupakan era baru below the line.
Sampoerna A Mild merupakan salah satu merek nasional yang menggunakan strategi komunikasi pemasaran above the line (iklan) dan below the line (event). Promosi produk rokok menghadapi halangan yang bukan saj adari kompetitor tetapi juga dari Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang cara berpromosi dan pemasaran produk rokok. Tetapi semua halangan ini berhasil diatasi oleh merek rokok Sampoerna A Mild dengan tetap sebagai pengeasa pangsa pasar terbesar rokok kretek mild. Imej merek Sampoerna A Mild yang melekat erat di benak masyarakat mungkin salah satu alasannya.
Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imej merek Sampoerna A Mild di benak konsumen yang dibentuk oleh iklan produk, mengetahui imej merek Sampoerna A Mild di benak konsumen yang dibentuk oleh iklan event pemasaran dan menganalisis perbedaan imej terbentuk oleh iklan event pemasaran dan iklan produk, manakah yang paling berpengaruh dalam membentuk imej masyarakat terhadap merek Sampoerna A Mild. Penelitian dilakukan pada 120 mahasiswa S1 yang berdomisili Jabodetabek dan sudah mengenal merek Sampoerna A Mild.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperiment, dimana terdapat 3 grup eksperimen yaitu grup iklan, grup event dan grup kontrol. Masing-masing grup terdiri dari 40 mahasiswa yang berbeda, di dalam grup iklan masing-masing mahasiswa melihat dan menilai imej yang terbentuk dari iklan produk. Di dalam grup event masing-masing mahasiswa melihat dan menilai imej yang terbentuk dari iklan event, sedangkan grup kontrol tidak meliat iklan apapun melainkan menilai imej dari semua pengalaman mereka terhadap merek Sampoerna A Mild. Imej yang terbentuk di tiap kelompok kemudian dibandingkan dengan grup kontrol dan dilihat manakah yang paling banyak mirip dengan grup kontrol.
Analisa statistik yang dilakukan menggunakan MANOVA. Untuk melihat perbedaan pembentukan imej di tiap grup. Imej yang terbentuk dari iklan produk Sampoerna Amild adalah agresif, anak muda, asik, gaya, keren, menarik, seru, trend, beda, inovatif, kreatif, kritis, lucu, membujuk, sederhana, sindir, sosial dan unik. imej yang terbentuk dari iklan event A Mild Live Soundrenaline adalah agresif, anak muda, asik, gaya, keren, menarik, seru, trend, nge-rock, ramai dan enerjik. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa iklan produk yang paling berpengaruh dalam membentuk imej masyarakat terhadap merek Sampoerna A Mild. Imej yang terbentuk di grup kontrol adalah agresif, anak muda, asik, gaya, keren, menarik, seru, trend, beda, inovatif, kreatif, kritis dan unik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
5720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>