Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Purwanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Alimuddin
"Krisis moneter yang terjadi menyebabkan kesejahteraan keluarga menurun dan mengakibatkan anak terpisah dari orang tuanya. Hal ini yang menyebabkan anak turun kejaian. Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak jarang menjadi "masalah" bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap anak jaianan tampaknya belum begitu besar dan solutif Padahal mereka adalah saudara kita. Mereka adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin hak- haknya, sehingga tumbuh kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah. Dalam kaitan ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peranan Rumah Singgah insan Mandiri dalam membina anak jalanan.
Tujuan penelitian ini pertama adalah mengidentifikasi karakteristik anak jalanan yang dibina oleh Rumah Singgah Insan Mandiri, mengevaluasi keberhasilan Rumah Singgah Insan Mandiri, mengetahui peranan Rumah Singgah Insan Mandiri dalam upaya meningkatkan Ketahanan Wilayah DKI Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data diskriptif yang menggambarkan tentang peranan Rumah Singgah dalam membina anak jalanan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah Insan Mandiri, Kelurahan Bukit Dud, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik pengamatan partisipatif terhadap objek penelitian, teknik wawancara terhadap informan sebagai narasumber yang terkait langsung.
Teknik analisa data dilakukan dengan mendiskripsikan data yang diperoleh balk data primer maupun sekunder dengan analisis secara kualitatif untuk melihat keberhasilan Rumah Singgah.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Anak Jalanan Binaan Rumah Singgah Insan Mandiri memiliki karakteristik Umur, terbanyak 11-19 tahun (67,53%), Pekerjaan di jaian, terbanyak pengarnen (50,6%), Penghasilan anak, terbanyak Rp. 11.000- Rp. 15.000 (54,5%), Lama dijalan 1-6 jam (63%), Pendidikan pelajar sekolah ( 67,53 %), Pekerjaan orang tua, pemulung (48%). Memiliki ciri fisik; warna kulit sawo mating, pakaian tidak terurus, rambut tidak terurus, kondisi badan tidak terurus, Ciri Psikis; mobilitas tinggi, kreatif, semangat hidup tinggi, berwatak keras, berani menangg ung resiko, mandiri. Berdasarkan pembentukannya, Rumah Singgah Insan Mandiri telah berhasil mencapai tujuan dad apa yang diharapkan dalam rangka pembinaan anak jalanan, 26 orang sudah tidak di]aian lagi, ada 5 orang di bina ke panti sosial Bambu Apus, 4 orang dibina ke Panti Sosial Asuhan Anak ( PSAA) Putra Utama Lima Duren Sawit, 34 orang sedang mengikuti pelatihan. Keberadaan Rumah Singgah Insan Mandiri dapat mendidik dan mengembangkan moral anak jalanan menjadi warga masyarakat yang produktif dan berguna sehingga mampu memberikan konstribusi terhadap peningkatan Ketahanan Wilayah DKI Jakarta.

Monetary crisis which has happened cause family welfare decrease and many children separated from their parents. Those cause children come to the street to find job. Those phenomenon spread in all over Indonesia and become as complex social problems. Life as street children is not a comfortable option, because they are in the condition of unclear future, their existing is often become problems for many parties, families, public and nation. However, attention to street children look like not yet too enough to find solution. Whereas they are as apart of us. They are as a mandate from Allah which should be protected, guaranteed their rights, so they can grow as a useful, civilized adult and have good future. In relation to those matters, the author intend to study how the role of Rumah Singgah Insan Mandiri is in building those street children.
The purpose of this research, firstly, is to understand the success of Rumah Singgah, to know the implementation of vision and mission of Rumah Singgah Insan Mandiri, to understand the role of Rumah Singgah in giving contribution to the tenacity of DKI Jakarta area.
Research Method used is qualitative method, which produce descriptive data explain concerning the role of Rumah Singgah in building street children. This research is done in Rumah Singgah Insan Mandiri, village of Bukit Duri, sub-district of Tebet, Jakarta Selatan. To collect data, this research use participative observation technique to research objects, interview technique for informants as resource person who have direct relation.
Data analysis technique is done by describing data collected, either primary or secondary data to analysis qualitatively in order to see the success of Rumah Singgah.
Based on the result of research, that Street Children of Rumah Singgah Insan Mandiri has characteristics of age, the most 11-19 years old (67,53%), has job on the street (50,6%), the most income around Rp 11.000 - Rp. 15.000 (54,5%), period in. the street 1-6 hours (63%), school education (56,53%), their children as rubbish picker (48%). Based on the established of Rumah Singgah, Rumah Singgah Insan Mandiri has attained their purposes and objectives to build street children. There are 26 children have not been on the street anymore, and 5 children in social house Bambu Apus, 4 children are built in Social Agency Duren Sawit, 34 children is in training. The existing of Rumah Singgah Insan Mandiri can educate and develop morality of street children become productive and beneficial people, so they can give contribution to the increasing of tenacity of DKI Jakarta area.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2007
T20737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ridha Haykal Amal
"PeneHtian ini adalah studi kasus tentang Rumah Singgah Yasan Kesejahteraan Indonesia. Pendekatan peneHtian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin mendiskripsikan program pelayanan di rumah singgah secara detail. Penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian htpotesa. Jenis peneHtian ini diambil karena peneliti hanya ingin memberikan gambaran tentang peranan pekerja sosial dalam menangani masalah anak jalanan. Peneliti tidak ingin menguji hipotesa ataupun mencari hubungan sebab akibat. Penelitian deskriptif.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah YKAI yang berlokasi di Jl. Swadaya 2, No.3 Rt. 17/06 Jakarta Timur. Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2000 sampai dengan bulan September 2001.
Penetapan informan diambil secara purposive, dimana informan diambil secara sengaja oleh peneliti. Setiap informan mewakili bagian-bagian program pada Rumah Singgah YKAI. Itifbrman terdiri dari, anak jalanan, pengurus Rumah Singgah YKAI dan orang tua anak jalananan.
Upaya penanganan anak jalanan, perlu melibatkan banyak pihak, profesi dan disiplin ilmu karena masalah anak jalanan merupakan hasil dan penghasii bagi masaiah sosial lainnya. Rumah Singgah Anak Jalanan YKAI merupakan saiah satu bentuk usaha kesejahteraan sosiaf yang peduli terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama anak-anak jalanan. Suatu bentuk usaha yang secara tidak langsung bertujuan melindungi anak-anak jalanan dari kondisi alam yang kadang kala tidak bersahabat, gangguan orang dewasa, dan melindungi mereka dari tingginya resiko kecetakaan melekat pada diri mereka.
Dilihar dari pendekatan yang digunakan rumah singgah YKAI menggunakan pendekatan centre based program dengan fiingsi intervenst rehabilitatif^yaitu berusaha melepaskan anak dari jalannan. Meskipun demikiap rumah singgah juga menggunakan pendekatan community based dan street based yang tercermm dalam beberapa program dan kegiatannya. Rumah singgah adalah realisasi model penampungan drop in centre yaitu penampungan sementara, karena runiah singgah haiiya sebagai fasilitator untuk memfasilitasi anak jalanan tepas dari jalanan agar kembali ke keluarga asli, ataupun keluarga pengganti.
Rumah singgah sebagai tempat penampungan sementara memberikan bermacam fasilitas sebagai daya tank, yang dapat digunakan oleh anak-anak jalanan untuk beristirahat, membersihkan diri, mencuci pakaian, makan, berteduh, tidur, bermain, dan lain sebagainya. Selain fasilitas, anak-anak jalanan di rumah singgah juga memperoleh beragam pelayanan berupa program bimbingan anak, bimbingan keluarga, dan pendidifcan jaianan. Masing-masing dari program tersebut direalisasikan daiam bentuk kegiatan yang daiam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak jalanan. Program bimbingan anak diturunkan daiam bentuk kegiatan bimbingan sosial ke anak, bimbingan kesehatan, bimbingan agama, belajar, dan pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak jalanan yang masih bersekolah ataupun yang ingin melanjutkan sekolah. Program bimbingan keluarga terdiri dari kegiatan home visit, surat-menyurat dan mengundang orang tua anak jalanan untuk berdiskusi bersama tentang perkembangan anak mereka. Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga anak jalanan juga merupakan kegiatan dari program bimbingan keluarga. Sedangkan kegiatan yang tercakup daiam program pendidikan jaJanan adalah kegiatan outreach, yang didalamnya sendiri terdiri dari bimbingan anak, keluarga, yang dilakukan oleh petugas outreach di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitta Alawiyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Andari
"ABSTRAK
Dinamika kehidupan anak jalanan selalu menyisakan berbagai tindakan kekerasan yang menyebabkan anak menjadi pelaku kekerasan bagi anak jalanan lain atau sebaliknya menjadi korban. Bagi anak jalanan hidup dijalan bukan pilihan akan tetatpi kebutuhan yang harus dijalani. mereka kerap kali berhadapan dengan kerasnya hidup dijalan seperti kejahatan, kekerasan, maupun kebebasan. tak ada seorang pun yang menginginkan untuk hidup dijalanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui relasi sosial yang terjadi antara anak jalanan dan komunitas jalanan untuk bertahan hidup dibawah tekanan dan keterbatasan. kelompok anak dan komunitas jalanan memiliki ciri solidaritas kelompok yang membela salah satu anggota nya. dinamika interaksi kelompok komunitas jalanan menghasilkan sebuah fenomena masyarakat jalanan dalam sosiologi budaya disebut sebagai solidaritas kelompok (Group Solidarity). Fenomena ini merupakan lawan dari semangat individualistik dalam masyarakat umum."
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhrul Khair Amal
"Penelttian ini adalah studi kebijakan tentang pemberdayaan anak jalanan melalui Rumah Singgah . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin mendiskripsikan penanganan Anak Jalanan di Indonesia yang menjadi perbandingan dengan negara- negara seperti Afganistan, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Srilangka, Filipina, Brazil, temyata Indonesia mempunyai perspektif yang berbeda dengan penanganan anak jalanan yang dilakukan di berbagai Negara, dan daiam mendefinisikan anak jalanan.
Penjelasan jenis penelitian ini diambil karena peneliti hanya ingin memberikan gambaran penangani masalah anak jatanan. Peneliti tidak ingin menguji hipotesa ataupun mencari hubungan sebab akibat. Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah dan Pembuat kebijakan yakni Departemen Sosial Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Febuari 2002 sampai dengan bulan agustus 2002. Penetapan infbrman diambil secara purposive, dimana informan diambil secara sengaja oleh peneliti. Setiap infbrman mewakili bagian-bagian program pada Rumah Singgah Informan terdiri dari, anak jalanan, pengurus Rumah Singgah, Masyrakat, Pekerja sosial dan orang tua anak jalanan.
Upaya penanganan anak jalanan, perlu melibatkan banyak pihak, profesi dan disiplin ilmu karena masalah anak jalanan merupakan hasil dan penghasil bagi masalah sosial lainnya. Rumah Singgah Anak Jalanan merupakan salah satu bentuk usaha penanganan permasalahan sosial, terutama anak-anak jalana. Namun dalam realitanya penanganan anak jalanan melalui Rumah Singgah hanya mengurangi aktivitas anak di jalana. tidak kepada permasalahan anak berada di jalan. Kehidupan Anak Jalanan merupakan kehidupan yang sangat keras bagi seorang anak. Dari kondisi alam yang kadang kala tidak bersahabat, gangguan orang dewasa, dan dan tingginya resiko kecelakaan melekat pada diri mereka.
Dilihat dan pendekatan yang digunakan rumah singgah menggunakan pendekatan centre based program dengan fungsi intervensi rehabilitatif, yaitu berusaha melepaskan anak dari jalannan. Meskipun demikian rumah singgah juga menggunakan pendekatan community based dan street based yang tercermin dalam beberapa program dan kegiatannya. Rumah singgah adalah realisasi model penampungan drop in centre yaitu penampungan sementara, karena rumah singgah hanya sebagai fasilitator untuk memfasilitasi anak jalanan lepas dari jafanan agar kembali ke keluarga asli, ataupun keluarga pengganti.
Rumah singgah sebagai tempat penampungan sementara memberikan bermacam fasilitas sebagai daya tarik, yang dapat digunakan oleh anak-anak jalanan untuk beristirahat, membersihkan diri, mencuci pakaian, makan, berteduh, tidur, bermain, dan tain sebagainya. Selain fasilitas, anak-anak jalanan di rumah singgah juga memperoleh beragam pelayanan berupa program bimbingan anak, bimbingan keluarga, dan pendidikan jalanan. Masing-masing dari program tersebut direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang dafam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak jalanan. Program bimbingan anak diturunkan dalam bentuk kegiatan bimbingan sosial ke anak, bimbingan kesehatan, bimbingan agama, belajar, dan pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak jalanan yang masih bersekolah ataupun yang ingin melanjutkan sekolah. Program bimbingan keluarga terdiri dari kegiatan home visit, surat-menyurat dan mengundang orang tua anak jalanan untuk berdiskusi bersama tentang perkembangan anak mereka. Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga anak jalanan juga merupakan kegiatan dari program bimbingan keluarga. Sedangkan kegiatan yang tercakup dalam program pendidikan jalanan adalah kegiatan outreach, yang didalamnya sendiri terdiri dari bimbingan anak, keluarga, yang dilakukan oleh petugas outreach di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maria April Astuti Anny Triyanti
"Masalah anak jalanan semakin meningkat seiring dengan terjadinya krisis ekonomi akhir-akhir ini. Berbagai program penanganan anak jalanan telah dilakukan, namun sebelum adanya uji coba rumah singgah penanganan anak jalanan terkesan terpisah-pisah. Penanganan tersebut mencakup street based community based, dan centre based. Namun sejak tahun 1997 telah dilaksanakan uji coba penanganan anak jalanan dengan menggunakan pendekatan rumah snggah. Uji coba tersebut dilaksanakan di 7 kota propinsi di Indonesia, dan satu diantaranya adalah di DKI Jakarta adalah Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta.
Penanganan anak jalanan dengan menggunakan pendekatan rumah singgah, mencakup beberapa tahapan kegiatan dan sasaran yang diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan sosial anak jalanan. Adapun tahapan pelayanan atau kegiatan tersebut adalah penjangkauan dan pendampingan, identifikasi, resosialisasi, pemberdayaan dan terminasi. Tulisan ini mengupas tentang bagaimana proses pemberdayaan anak jalanan yang dilaksanakan oleh Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta. Sehingga dengan demikian akan diperoleh deskripsi tentang kegiatan pemberdayaan itu sendiri.
Untuk memperoleh deskripsi tentang kegiatan tersebut maka penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini telah diperoleh data kualitatif dari beberapa informan yang terdiri dari anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan orang tua anak jalanan. Kegiatan tersebut telah penulis lakukan dengan wawancara, observasi maupun studi dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta telah dilaksanakan secara holistik atau menyeluruh. Hal ini dibuktikan dapat dilihat dari peserta program itu sendiri yang mencakup anak jalanan dan orang tua anak jalanan. Program pemberdayaan itu sendiri ditujukan agar anak dan orang tua anak jalanan meningkat kemampuannya sehingga melalui keikutsertaannya dalam program pemberdayaan dapat mandiri, dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari serta anak tidak dibiarkan berakitivtas lagi di jalan.
Namun karena program pemberdayaan ini terlaksana karena adanya kerja sama antara Departemen Sosial RI dengan UNDP yang berlangsung hanya 3 (tiga) tahun, sejak 1997 dan berakhir tahun 2000, setelah program uji coba tersebut berakhir, maka kegiatan pemberdayaan anak jalanan dan orang tua anak jalanan tidak dapat dilanjutkan lagi. Selain itu karena peserta program tersebut terbatas, maka tidak semua orang tua anak jalanan maupun anak jalanan dapat menimati kesempatan tersebut. Karena proses penanganannya terkesan sebentar dan tidak berkelanjutan, padahal penyandang masalah anak jalanan cukup banyak, sebaiknya kegiatan tersebut dapat dilanjutkan lagi.
Pertimbangannya adalah karena anak yang mengikuti program pemberdayaan dapat mandiri dan tidak melakukan aktivitas di jalan lagi. Dan dari sisi orang tua atau keluarga dapat lebih dimampukan lagi kehidupannya, sebab berkembangnya masalah anak jalanan tidak terlepas dari kondisi keluarganya. Oleh karena itu apabila keluarga atau orang tua anak jalanan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya maka permasalahan anak jalanan dapat dikurangi."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Abu Tandeang K.
"Tesis ini meneliti tentang Pelaksanaan Program Peningkatan Anak Jalanan dilatarbelakangi dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan, sehingga berdampak buruk terhadap situasi kesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi anak termasuk anak jalanan. Dengan memburuknya kondisi ekonomi dan krisis moneter sehingga meningkatnya anak yang drop out di sekolah, diperberat lagi terdesaknya anak membantu orang tua, untuk mencari uang di jalan. Terjadinya kegoyahan pada sendi-sendi kehidupan pada keluarga melemahkan keterkaitan emosional antara swami isteri, orang tua dengan anak. Akan mendorong terjadinya masalah penelantaran, perlakuan salah dan eksploitasi terhadap anak.
Tujuan penelitian ini untuk memahami faktor-faktor penanganan anak jalanan dan orang tua anak melalui input pelaksanaan kegiatan. Masalah-masalah yang dihadapi dan upaya penanganan diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalarn meningkatkan kesejahteraan anak. Penelitian dilanjutkan dengan metode kualitatif terhadap beberapa data dengan penekanan pada penjelasan dengan makna secara logis. Penelitian ini dilakukan pada RSSK II Pulo Gadung Jl. Puskesmas No. 45, RT 05/RW 06 Jakarta Timur.
Penerapan kebijakan pemberdayaan anak jalanan telah dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan mulai dari penjangkauan sampai tahap terminasi.
Berdasarkan data lapangan, jumlah anak yang dibina dari tahun 1997 hingga bulan Maret 2001 sebanyak 1.975 anak dengan rincian 1.875 anak laki-laki dan 140 anak perempuan. Dari hasil data diketahui bahwa sebahagian anak telah kembali kepada keluarganya dan sebahagian lagi sudah bekerja. Hal ini menunjukkan RSSK II memberikan pelayanan bagi anak-anak jalanan.
Pelaksanaan program dinilai berhasil sesuai dengan data tersebut diatas. Namun, masih terdapat hambatan-hambatan karena mobilitas kegiatan anak di jalan cukup tinggi, latar belakang pendidikan anak jalanan sangat rendah, sistem target dan pemberian keterampilan cukup tinggi, sedangkan pekerja sosial sangat terbatas, dan beberapa hambatan lainnya seperti managemen program.
Pelaksanaan program pada RSSK II menggunakan 3 pendekatan yaitu penanganan masalah anak jalanan berbasis jalanan (Street Bared) penanganan anak terpusat (Centre Based) dan pendekatan masyarakat (Community Based). Dan ketiga pendekatan tersebut, strategi yang dipilih RSSK II adalah pemberdayaan yang memberikan kemampuan kepada anak jalanan agar mampu menolong dirinya sendiri melalui tiga jenis program yaitu : Beasiswa, Kursus Keterampilan, Bantuan Makanan Tambahan dan Bantuan Modal Usaha.
Program tersebut diatas melalui kebijakan pemerintah mengupayakan pinjaman dana dikaitkan dengan Program Jaring Pengaman Sosial berupa Social Protection Sector Development Programme (SPSDP) - Asian Development Bank (ADB). Program ini dilaksanakan di RSSK II selama dua tahun. Diperolehnya gambaran objektif tentang pelaksanaan program tersebut terutama mencakup sosialisasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi dianggap berhasil sehingga melalui Health and Nutrition Sector Development Programme (HNSDP) yang masih akan berlangsung hingga tahun 2001/2002.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut : Pekerja sosial diharapkan lebih meningkatkan pelayanan, bimbingan, motivasi pada anak maupun orang tua anak. Sehingga dapat merubah sikap untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui program tersebut.
Upaya ini dilakukan berdampingan pengembangan kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin dan penekanan perluasan kemiskinan serta kebijakan pendidikan yang memungkinkan menarik anak dari aktivitas kerja di jalan. Untuk itu perlu didukung oleh pencliti secara berkesinambungan memantau fenomena kerja anak jalanan dan orang tua anak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>