Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S4634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Bianca
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S22238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieke Diah Pitaloka
[Place of publication not identified]: Warta Jujur & Mandiri, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Multi Utama Publishing, 2001
291.409 5 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Khairah
"Minang Mande Cake dan Minang Nan Tigo adalah dua oleh-oleh yang dimiliki oleh artis dan berada di kota Padang, Sumatera Barat. Kue artis yang dijual sebagai oleh-oleh telah megalami pergeseran baik secara fungsi maupun makna oleh wisatawan maupun masyarakat kota Padang. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa produsen oleh-oleh kue artis telah mengkonstruksi dan mengkomodifikasi kelokalan dengan melekatkan atribut kelokalan pada produk kue artis tersebut. Atribut kelokalan dilekatkan pada jenama dagang, kemasan, dekorasi outlet dan melalui akun media sosial kue artis. Atribut kelokalan tersebut dihadirkan sebagai bentuk autentifikasi yang dipanggungkan dengan tujuan untuk mempromosikan produk kue artis sebagai oleh-oleh yang berasal dari Padang. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen lebih menyoroti penanda lain dalam membeli produk dan sama sekali bertentangan dengan konstruksi kelokalan yang dihadirkan oleh produsen. Konsumen membeli oleh-oleh kue artis berdasarkan kebaharuan, inovasi dan kehigienitasan dari produk. Hal itu sama sekali berbeda dengan penanda indentitas kelokalan yang dilekatkan oleh produsen secara dominan pada produk tersebut. Secara keseluruhan, fenomena budaya ini menunjukkan bagaimana masyarakat urban telah menjadi cultural omnivores yang membeli sebuah produk untuk memenuhi selera global dan lokal mereka. Penelitian ini turut berkontribusi pada diskusi ilmiah mengenai produk kuliner yang mempermasalahkan hubungan antara global dan lokal serta agensi dari konsumen untuk selalu memaknai identitas yang dilekatkan pada produk kuliner tersebut.

Minang Mande Cake and Minang nantigo are two culinary souvenirs in Padang, West Sumatera, owned by Indonesian public figures. Oleh-oleh kue artis or speciality foodsold as souvenirs has shifted the function and siginification of souvenirs for both tourists and the people of Padang. The findings of this research show that producers of oleh-oleh kue artis has constructed and commodified locality by embedding local attributes to the souvenir products. The attributes are embedded in the products name, packaging, outlet decorations and through their social media account. Those local attributes are presented as a form of authentification or staged authenticity in order to promote the products as local souvenirs from Padang. Meanwhile, research findings show that consumers are highlighting on other identity markers which are in contrast of the construction of locality. Consumers are seeking products that are new (novelty), modern (trendy) and hygienic defying the traditional local markers in the encoded dominant meaning imposed by the producers. All in all, this cultural phenomenon exemplifies how urban dwellers have become cultural omnivores that seek products that fulfill their global and local taste. This research contributes to the ongoing scholarly debates on how culinary products problematize the global-local nexus and the agency of consumers to constantly and creatively make sense of the enforced identity these cultural products articulate."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T53752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Safira Rares
"ABSTRAK
Musik adalah suatu hal yang sangat dicari oleh orang-orang. Banyak musisi yang mencari penghasilan melalui karyanya dalam membuat sebuah lagu. Di jaman yang canggih ini, musik tertutama Pop adalah aliran musik yang paling laris dikalangan para remaja jaman sekarang. Dengan adanya globalisasi, musik dari negara mana saja bisa didengarkan dengan mudah. Korean Pop adalah salah satunya aliran musik pop yang sedang popular dikalangan anak jaman sekarang. Banyak sekali perusahaan yang berkerja sama dengan artis artis pop di Korea untuk meningkatkan daya beli produk mereka. Artis K-pop termasuk kalangan artis yang dipercaya mempunyai banyak penggemar. Dengan adanya banyak peluang yang bisa diambil terkait dengan maraknya K-pop jaman sekarang, banyak perusahaan iklan di Indonesia yang menggunakan artis K-pop sebagai Brand Ambassador untuk menaikkan daya jual produk mereka. Penelitian ini akan menulusuri tentang dampak atau efek Korean Pop terhadap Periklanan di Indonesia. Dalam hal cara perusahaan menjual barang atau jasanya dengan cara menggunakan artis K-pop sebagai Key Opinion Leader.

ABSTRACT
Music is something that is an essential for people. Many musicians are looking for income through his/her work in making a song. In this sophisticated era, Pop music is the most popular music genre among young adults. With globalization, music can be heard or known all around the world. Korean Pop is one of the pop music genre that is popular. Lots of companies are working with pop artists in Korea to increase the selling point of their products. K-pop artists are the artists who are believed to have a lot of fans, especially in Indonesia. With the opportunities given by the fans, advertisers tend to hire a K-pop artist as their Key Opinion Leaders. Advertising is one of the strategy for companies to sell their product and make profits. This research will explore the impact or effect of Korean Pop on Advertising in Indonesia. In terms of how companies sell goods or services by using K-pop artists as KOL."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rio
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perlakuan perpajakan atas penghasilan lintas batas dari kegiatan keartisan dalam ketentuan perpajakan di Indonesia dan aplikasi/penerapannya di lapangan serta pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (sebagai otoritas perpajakan di Indonesia) atas penghasilan lintas batas yang diterima oleh para artiste tersebut. Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif yang meliputi analisis teoritis, studi literatur dan studi lapangan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perpajakan mengenai penghasilan lintas batas yang diterima oleh artiste belum diatur secara khusus dalam ketentuan peraturan perpajakan di Indonesia dan pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak belum sepenuhnya fokus terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan atas penghasilan lintas batas yang diterima oleh Artiste Indonesia yang telah ?Go International? dan pemenuhan kewajiban perpajakan para promotor musik dan/atau agent di Indonesia yang membayarkan penghasilan (fee) kepada artiste luar negeri sehubungan dengan kegiatan pertunjukan konser musik yang dilakukannya di Indonesia

ABSTRACT
This thesis discusses the tax treatment of income from cross-border activities of artistry in tax regulations in Indonesia and application/ implementation in the field as well as the supervision carried out by the Directorate General of Taxation (as the taxation authority in Indonesia) on cross-border income received by the artistes. In conducting this research, the method used is qualitative method with descriptive analysis approach which includes theoretical analysis, literature studies and field studies. The results of this study indicate that the tax treatment of cross-border income received by the artiste has not specifically stipulated in the provisions of the taxation laws in Indonesia and supervision carried out by the Directorate General of Taxation has not fully focus on the fulfillment of the obligations of cross-border taxation of income received by the Indonesian Artiste have "Go International" and the fulfillment of tax obligations music promoters and/or agent in Indonesia who pay income (fees) to the foreign artistes in connection with activities that do music concert performances in Indonesia.;"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>