Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susaningtyas Nefo Handayani
"Setelah Polri memisahkan dirinya dari ABRI sebagai lembaga yang mandiri, berusaha memperbaiki citra dan kinerjanya sebagai salah satu aparat penegak hukum, yang memiliki jati diri dan profesionalisme dengan membawa visi dan misinya. Namun perubahan yang diharapkan menghadapi kendala yang besar khususnya citra buruk yang telah melekat selama ini dan berpengaruh terhadap upaya Polri dalam mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
Fungsi strategi dan manajemen kehumasan bagi Polri diharapkan mampu dan efektif dalam mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat serta merumuskan, menjabarkan, mengkomunikasikan visi dan misi Polri baik secara internal maupun eksternal Polri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dan manajemen humas Polri dalam membangun citra Polri khususnya fungsi Polri, sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat.
Untuk melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan metode yang bersifat deskriptif dan kajian secara kualitatif yaitu berusaha menggambarkan atau menjelaskan mengenai strategi dan manajemen humas Polri. Metode pengambilan data ataupun pengambilan informasi dilakukan dengan wawancara mendalam (depth interview) terhadap informan (key person) yang menjadi subjek dari penelitian ini agar mendapatkan informasi aktual. Informan yang dimaksudkan tidak hanya dari pimpinan Polri tetapi juga melibatkan unsur masyarakat luar. Selain itu juga pengambilan informasi dilakukan dengan menggunakan studi literatur sebagai data sekunder. Hasil peneltian disajikan dalam bentuk naratif (life story).
Secara umum dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sejauh ini strategi dan manajemen kehumasan Polri dalam membangun citranya sebagai aparat penegak hukum belum begitu berjalan sebagaimana mestinya, karena masih banyak faktor-faktor penghalang yang menghambat fungsi dan tugas humas kepolisian dalam membangun citra tersebut. Di samping itu pemahaman konseptual dan operasional kehumasan baik ditingkat pimpinan sampai ke bawahan belum sepenuhnya benar sehingga komitmen yang diberikan kepada pelayanan masyarakat masih dirasakan belum seoptimal seperti yang diharapkan masyarakat selama ini.
Disarankan kepada pihak Polri untuk memperbaiki strategi dan manajemen kehumasannya dan bila diperlukan dapat meminta bantuan dari ahli komunikasi agar citra kepolisian lebih baik dimata masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan menguraikan tentang upaya polisi membangun kepercayaan masyarakat
yang memang seharusnya sangat diperlukan bagi keberhasilan tugas Polisi.
Merupakan uraian pengalaman dalam membangun sebuah kepercayaan
masyarakat setelah terjadinya konflik antara polisi dan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat terhadap polisi pada dasarnya adalah tuntutan bagi
polisi untuk mewujudkan profesionalismenya, karena tidak mungkin masyarakat
akan dapat mempercayai polisinya yang tidak profesional. Upaya itu harus
didukung dengan kemampuan berkomunikasi, berdiplomasi dan negosiasi
dalam penyelesaian setiap permasalahan yang dihadapi disamping ketegasan
dan obyektifitas dalam setiap penyelesaian masalah.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 7 (2005) Juli : 66-98, 2005
JPI-7-Jul2005-66
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Renata
"Skripsi ini membahas peran Facebook Divisi Humas Polri dalam membangun citra kepolisian di mata mahasiswa. Facebook merupakan salah satu media sosial yang dinilai tepat untuk menjangkau publik, salah satunya adalah kelompok mahasiswa yang kerap aktif menggunakan media sosial. Kepolisian Republik Indonesia melalui Divisi Humas Polri memanfaatkan Facebook ini untuk berkomunikasi dengan publik dan membangun citra kepolisian. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif.
Hasil penelitian menemukan bahwa Facebook Divisi Humas Polri cukup memiliki peran untuk membangun citra kepolisian di mata mahasiswa dan pengikutnya. Meskipun begitu, sangat disayangkan komentar yang ada di kolom komentar Facebook Divisi Humas Polri kurang direspon oleh pengelola Facebook, sehingga masih banyak pertanyaan di sana yang belum terjawab. Selain itu, jumlah pengikut Facebook Divisi Humas Polri juga masih sedikit jika dibandingkan dengan pengguna Facebook di Indonesia secara keseluruhan.

This paper discussed the role of Indonesian Police Public Relations Division in building the police image in the eyes of undergraduate student. Facebook is one form of social media which value is appropriate in reaching public, in which group of undergraduate students use Facebook actively. The Indonesia National Police, through the Police Public Relation Division, uses Facebook to communicate with public and building the police image. The research uses Qualitative method with descriptive.
The result of the research found that "Facebook Divisi Humas Polri" has a significant role in building the image of police in the eyes of undergraduate students and other Facebook followers. Nonetheless, it is unfortunate that the comments that are present in "Facebook Divisi Humas Polri" comment column do not have enough respond from the administrator resulting many unanswered questions from the followers. Moreover, the followers of "Facebook Divisi Humas Polri" are still few from the total number of all Facebook users in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuruli Khotimah
"Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi Internet memudahkan sosial media untuk mengekspresikan diri dalam urusan jual beli online-khususnya Forum Jual Beli Kaskus. Kurangnya kepercayaan serta maraknya kasus cybercrime memang menjadi penghambat terbesar dalam transaksi online Maka penting dibutuhkan performative competence penjual dalam melakukan komunikasi dengan pembeli agar dapat membangun trust pengguna Kaskus. Dengan membangun trust maka dapat mengantisipasi adanya cybercrime. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan performative competence yang dimiliki penjual pada Forum Jual Beli kaskkus dalam membangun trust pengguna Kaskus. Penelitian ini menggunakan Paradigma Konstruktivis, Pendekatan Kualitatif, Sifat Deskriptif, Strategi Etnografi Virtual, Wawancara Mendalam dan Pengamatan. Hasil penelitian menemukan bahwa setiap penjual memiliki performative competence yang berbeda-beda dalam upaya membangun kepercayaan pengguna Kaskus seperti membangun relationship, bersikap jujur, dan mendengarkan serta menjawab apa yang menjadi kebutuhan calon pembeli.

Nowadays, the advance of Internet's technology makes the social media easier expressing buying and selling via online-specifically, Forum Jual beli Kaskus. However, the lack of trust and cybercrimes are the main obstacles in online transaction. So, it is very important for the buyers to gain the perfomative competences in communication in order to build Kaskus users trusts that can anticipate it from cybercrime. The purpose of this research is to describe the buyers performative competences in Forum Jual Beli Kaskus to get the Kaskus users trusts. The methodology in this research uses constructivist paradigm, qualitative approach, the descriptive type of research, virtual ethnography strategic, in depth interview also observing technique. The finding of the research is that every buyer has different performative competence to build the trust of Kaskus users by maintaining the relationship, being honest also listening and answering what the prospective buyers need."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Saputra
"Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah penting diketahui karena keterlibatan segenap masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, termasuk kinerja berbagai lembaganya. Tulisan ini membahas tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri tahun 2020. Tujuannya ialah 1) mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri, baik terhadap keseluruhan lima fungsi layanan kepolisian maupun terhadap tiap fungsi layanan kepolisian; 2)mengetahui inovasi yang dilakukan berbagai Polres untuk memberikan layanan prima kepada masyarakatdan kendala yang dihadapi kepolisian untuk mewujudkan layanan prima kepolisian kepada masyarakat. Penelitian dilakukan pada seratus sebelas Polres terpilih di jajaran 24 Polda dengan menggunakan metode campuran. Secara keseluruhan, kinerja Polri berkategori baik dengan persentase tingkat kepercayaan masyarakat sebesar 80,98%. Urutan tingkat kepercayaan masyarakat kepada lima fungsi layanan kepolisian dari yang tertinggi sampai yang terendah ialah fungsi Intelkam 82,66%, fungsi Lantas 82,05%, fungsi Binmas81,85%, fungsi Sabhara 81,35%, dan danfungsi Reskrim 77%. Inovasi yang dilakukan oleh masing-masing Polres terpilih di jajaran 24Polda untuk memberikan layanan prima kepolisian kepada masyarakat ialah dengan 1)memberikan pelayanan berbasis teknologi informasi; 2) memberikan pelayanan dengan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat; 3) menyediakan fasilitas pelayanan; 4) membangun kemitraan dengan masyarakat. Beberapa kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan inovasi layanan prima kepada masyarakat ialah ketidaksesuaian kebutuhan dan ketersediaan personel, anggaran, sarana,dan prasarana yang berdampak terhadap beban kerja berlebih, ketidak optimalan pencapaian target kerja, dan penilaian masyarakat. Rekomendasi yang ditawarkan adalah penerapan manajemen pengetahuan dan pendekatan kesisteman dalam pelaksanaan tugas Polri sehingga pelaksanaan tugas kepolisian dapat dilakukan secara sistemik dan sistematis."
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2021
320 LIT 24:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Saputra
"Penelitian tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri tahun 2021 ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri di bidang fungsi operasional kepolisian, yakni Binmas, Intelkam, Lantas, Reskrim dan Sabhara.. Penelitian ini menggunakan mix method yang merupakan gabungan dari kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah survei dengan jumlah responden sebanyak 44.516 orang yang tersebar di 185 Polres di 34 Polda dengan margin error yang ditolerir sebesar 5%. Adapun metode kualitatif yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepercayaan Masyarakat (IKM) Polri pada tahun 2021 sebesar 83,14 dengan kategori Sangat Baik. Skor IKM Polri pada masing-masing fungsi operasional, yaitu fungsi Binmas 85,25; fungsi Intelkam 80,99; fungsi Lantas 83,53; fungsi Reskrim 82,97; dan fungsi Sabhara 82,94. Berdasarkan hasil regresi pada data kuesioner maka faktor yang berpengaruh terhadap IKM Polri pada masing-masing fungsi operasional dikategorikan menjadi; a) layanan unggulan, b) layanan perlu peningkatan, c) layanan perlu pembenahan. Adapun persepsi dan ekspektasi masyarakat juga beragam yang menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias terhadap program-program layanan yang diberikan kepolisian, seperti: pola pendekatan Bhabinkamtibmas dengan basis keagamaan dan kultral, peningkatan sarana dan prasarana teknologi di bidang pelayanan, peningkatan kemampuan penyidikan kejahatan siber di era digital, dan patroli di tempat-tempat rawan. Sementara itu, perspektif internal kepolisian juga telah melakukan terobosan dan inovasi layanan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, seperti: optimalisasi keberadaan polisi di lingkungan tempat tinggal, penerapan teknologi di bidang layanan operasional, dan pembentukan tim-tim khusus untuk penanggulangan kejahatan. Namun demikian, masih ada kendala personil Polri di dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat, seperti terbatasnya jumlah personil, keterbatasan sarana dan prasarana teknologi yang tidak merata di wilayah, minimnya budaya tertib lalu lintas masyarakat, serta terbatasnya kualitas SDM penyidik. Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan disesuaikan dari hasil uji regresi di masing-masing fungsi, yakni 1) melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan layanan kategori unggulan, 2) melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan layanan kategori perlu ditingkatkan, dan 3) melakukan langkah-langkah untuk revitalisasi layanan yang perlu pembenahan."
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022
320 LIT 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tyan Ludiana Prabowo
"

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan upaya-upaya Divisi Humas Polri dalam meningkatkan reputasi dan legitimasi Polri melalui unggahan instagram @Divisihumaspolri. Sejak diluncurkan tahun 2015, Instagram Divisi Humas Polri menjadi salah satu intrumen humas yang menjangkau publik secara luas dan intens. Penelitian ini menggunakan teori legitimasi, teori reputasi , dan government PR. Metode yang digunakan adalah analisis isi Krippendorf, dimana peneliti menggunakan dua coder untuk menganalisis unggahan akun instagram @Divisihumaspolri tanggal 1 Januari 2018 hingga 30 Juni 2018 berdasarkan buku kerja yang telah disusun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya upaya Humas tersebut mendapatkan atensi yang baik dari publik dalam meningkatkan legitimasi dan reputasi organisasi Polri.

 


This research  describes the efforts of Indonesian National Police’ Public Relations Division to improve the reputation and legitimacy of the Indonesian National Police through uploading contents in Instagram @Divisihumaspolri. Since 2015, PR Division of Indonesian National Police launch their official Instagram account and reach wider feedback from public. This study uses legitimacy theory, reputation theory, and government PR. The method used is Krippendorf content analysis, where the researcher used two coders to analyze uploads of @Divisihumaspolri Instagram accounts from January 1, 2018 to June 30, 2018 based on the workbook that had been compiled. Results shows the efforts of Public Relations Division got good impressive from the public and increasing the legitimacy and reputation of the organization of the National Police.

 

"
2019
T53237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Indra Pamungkas
"ABSTRAK
Trust Building merupakan tahapan Grand Strategi Polri dalam membangun kepercayaan, dukungan dan kerjasama dengan masyarakat serta di internal Polri. Polri menerapkan penindakan berupa sidang disiplin dan sidang kode etik Polri untuk pelanggaran pungli karena termasuk penyalahgunaan wewenang. Penelitian ini berfokus pada studi kasus penindakan pungli Polantas di Polda Metro Jaya periode tahun 2014 - 2016. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dan bersifat deskriptif analisis. Teori yang terkait adalah teori Kepercayaan, Kepemimpinan, Pengambilan Keputusan, Etika Deontologi dan Pendelegasian Wewenang. Terdapat solusi-solusi agar proses penyelesaian pelanggaran pungli polantas dapat mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan perlunya mengambil keteladanan dari beberapa tokoh yang menjadi inspirasi.

ABSTRACT
Trust Building is a stage of the Grand Strategy of the Indonesian National Police INP in building trust, support and cooperation with the community and in the internal police. INP apply the action in the form Session of discipline and Police code of ethics sessions for illegal levies as they include abuse of authority. This study focuses on the case study of the illegal levies by traffic police officer at Jakarta regional police in 2014-2016. This research applies qualitative method and descriptive analysis. Related theories are the theory of Belief, Leadership, Decision Making, Deontology Ethics and Delegation of Authority. There are solutions to the process of resolving the violation of the illegal levies to realize public confidence in the INP and the need to take exemplary from some of the inspiring figures."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>