Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wiwiek Natalya
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk menggali pengalaman mekanisme dan strategi koping pada orang dengan HIV/AIDS ( ODHA ) dalam mengahadapi stres akibat penyakitnya di Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah ODHA yang tercatat dalam Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Yogyakarta. Jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 22 partisipan, yang terbagi dalam wawancara mendalam 9 orang dan focus group discussion 13 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mengalami stres saat pertama kali mengetahui diagnosis penyakitnya. Sebagian besar dari mereka tidak mempercayai status penyakitnya saat itu. Sumber stres terbesar pada ODHA adalah kematian, efek samping obat, diskriminasi, ditinggal oleh orang yang disayang dan diketahuinya status HIV/AIDS oleh orang-orang terdekat atau yang disayangi. Mekanisme koping yang digunakan adalah reaksi yang berorientasi pada ego, sebagian besar partisipan melakukan denial, projeksi, dispacement, isolasi dan menyembunyikan status. Reaksi yang berorientasi pada verbal yang banyak dilakukan adalah meremas dan diam, sedangkan reaksi yang berorientasi pada masalah partisipan lebih banyak mencari tahu tentang HIV/AIDS dengan membaca buku atau menanyakan pada orang yang lebih tabu tentang HIVIAIDS.
Kesimpulan penelitian ini adalah pengalaman mekanisme dan strategi koping pada ODHA berbeda-beda, ada yang adaptif dan maladaptif. Hal ini dapat terjadi karena faktor penghambat dan pendukung koping dari masing-masing partisipan berbeda. Untuk itu diperlukan upaya mengarahkan mekanisme koping dan strategi koping yang tidak merugikan din sendiri maupun orang lain. Penggunaan konsep model Betty Neuman dalam asuhan keperawatan komunitas terhadap ODHA dapat membantu pembentukan strategi koping yang adaptif.

This research is a qualitative research with phenomenology approach that has intention to dig experience of the coping strategy to Man with HIV/AIDS (MWHA) in facing stress as a consequence of the illness in Yogyakarta. This research population is the MWHA who is registered in the Commission of AIDS Tackling in Yogyakarta. The number of the whole samples in this research is 22 participants, which is divided into deep interview 9 people and focus group discussion 13 people. The data analysis used is constant comparative method.
The result of the research showed that the participants get stress at the first time they knew the illness diagnosis. Most of them did not believe their illness statues at the time. The biggest stress sources towards the MWHA are discrimination, death, medicine side effect, left by close friend, and people know about the statues of HIV/AIDS. Coping mechanism used, is reaction oriented to egoistic, most of the participants make a denial, projection, displacement, isolation, impulsive and hiding their statues. Coping strategy used by MWHA comprise strategy focused on problems and strategy focused on emotion. Strategy focused on problems includes carefulness for instance looking for information from media, instrumental action for example looking for self medicinal treatment a negotiation. While strategy focused on emotion includes self resignation such as praying, reinterpretation as a colleague of MWHA and social support for example family.
The conclusion of the research is the experience of the coping strategy to each MWHA is different; one of the possibility reasons is stigmatization and discrimination to HIV/AIDS. Therefore, efforts are needed to direct the coping mechanism and coping strategy that do not give any harm to us and others. The use of concept of Betty Neuman's model in upbringing of community care to MWHA is need to be considered to be more examined, especially in forming a good coping strategy to MWHA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Henri Puteranto
"ABSTRAK
Problematika pengelolaan program HIV/AIDS muncul ketika suatu organisasi
sosial keagamaan menjalankan program ini. Organisasi keagamaan dituntut untuk
mampu menjalankan program secara efektif. Namun demikian dalam
implementasinya akan berhadapan dengan ?body of knowledge? dari program
HIV/AIDS. Oleh karenanya kemampuan organisasi untuk merespon program
menjadi sesuatu yang krusial. Organisasi keagamaan memiliki peran untuk tetap
memegang nilai keagamaan namun tidak bertentangan dengan strategi yang
dimiliki oleh program HIV. Penelitian mengeksplorasi tiga isu dalam Lembaga
Kesehatan Nahdlatul Ulama. Tiga hal tersebut adalah interaksi nilai dan norma,
upaya membangun legitimasi organisasi, dan kemampuan organisasi melakukan
manajemen pengetahuan. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk
mengeksplorasi ketiga topik permasalahan di atas. Hasil dari studi menunjukkan
bahwa Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial
keagamaan mampu menjawab isu-isu sensitif di program HIV/AIDS untuk
mengurangi stigma dan diskriminasi, membangun legitimasi organisasi dan
mengelola manajemen pengetahuan secara efektif

ABSTRACT
The problems of managing HIV/AIDS programs arises when religious social
organizations run the program. Religious organizations are required to run the
program effectively. However, the implementation is not easy since they have to
faced the "body of knowledge" of HIV/AIDS programs. Therefore, the ability of
the organization to undertake this program is crucial. Religious organizations have
a role to still keep the significance of religious values, at the same time to avoid
conflict with the strategies possessed in HIV programs. This study explores three
issues in the Health Organization of Nahdlatul Ulama, the interaction of values
and norms, efforts to establish the organization legitimacy, and the ability to
perform knowledge management. Qualitative research methods is used to explore
the three issues mentioned above. The study results showed that the Health
Organization of Nahdlatul Ulama as a socio-religious organization is able to
answer sensitive issues in HIV/AIDS programs to reduce stigma and
discrimination, building of organization legitimacy and conducting of knowledge
management effectively"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasurruni
"Dalam dua puluh tahun ini, kita telah menghadapi suatu penyakit yang paling mematikan di dunia, yaitu AIDS. Penyakit ini sangat ditakuti karena sampai saat ini, belum ada obat yang dapat mematikan virus HIV dengan ampuh. Kalaupun ada, harganya sangat mahal dan hanya menahan rasa sakit penderita. Telah banyak yang dilakukan oleh para ahli medis di seluruh dunia untuk mencari obat yang dapat menghambat pertumbuhan virus HIV. Sudah banyak pula lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut mengkampanyekan isu tentang peduli terhadap penyakit ini. Telah besar biaya yang dikeluarkan untuk menghambat lajunya jumlah penderita HIV/AIDS. Namun hasiinya belum menggembirakan. Di Indonesia sendiri, saat ini diperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS sudah mencapai 1,3 juta jiwa. Karena itu sudah seharusnya kita ikut peduli terhadap penderitanya, termasuk berusaha menerima apa adanya di lingkungan kita. Upaya kampanye juga harus terus digalakkan agar jumlah korban AIDS tidak lebih besar. Perlu upaya kampanye yang kreatif untuk menarik perhatian masyarakat. Dari penelitian yang telah dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, terungkap banyak hal yang dapat membantu pihak-pihak terkait yang ikut berkampanye. Penelitian, dilakukan melalui pengambilan data secara primer dan sekunder. Data primer diatnbil dari penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder sebagai landasan teori diperoleh dari buku dan internet. Responden yang berhasil dijaring sebanyak 180 orang. Sebagian besar, adalah responden wanita. Responden yang dipilih adalah mereka yang masih duduk di bangku SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Dilihat dart hasil penelitian, terungkap bahwa kampanye yang selama ini telah dilakukan, menurut mereka kurang menarik, sehingga jarang di antara mereka yang mau membaca kampanye sosial anti AIDS yang pernah mereka lihat. Menurut mereka, media kampanye yang paling menarik adalah film, sedangkan pilihan media cetak jatuh pada poster berwarna. Di Belanda, poster berwarna telah berperan dalam mengurangi pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS. Pembuatan poster berwarna ini dibuat berseri setiap jangka waktu tertentu. Perlu banyak kreativitas tentunya dalam membuat poster ini. Segmentasi audiens yang ingin dicapai juga harus dipertimbangkan dalam melakukan kampanye. Misalnya dari segi gender. Karena cara pengolahan informasi antara lelaki dan perempuan juga berbeda. Kesimpulan utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kampanye sosial yang selama ini telah dilakukan, baru berhasil menanamkan awareness di benak audiens, tapi belum berhasil merubah perilaku mereka menjadi lebih positif terutama kepada para penderita HIV/AIDS. Justru kampanye selama ini cenderung menakuti audiens. Karena itu, pembuatan kebijakan yang konsisten sangat diperlukan agar masalah AIDS ini dapat diatasi dengan cara yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsya Sakillah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gambaran permasalahan ibu dengan HIV/AIDS yang ditinjau dari identitasnya sebagai Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), identitasnya sebagai perempuan, dan identitasnya sebagai ibu beserta dengan sumber daya dan strategi coping yang digunakan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Terkait dengan permasalahan sebagai ODHA, penelitian ini akan membahas beberapa permasalahan yang dihadapi ODHA seperti permasalahan fisik, permasalahan psikologis, dan permasalahan psikososial. Terkait dengan permasalahan sebagai perempuan, akan dibahas mengenai stereotip gender dan juga pengaruhnya terhadap kerentanan perempuan terhadap infeksi HIV. Selanjutnya terkait dengan identitasnya sebagai ibu akan dibahas mengenai konstruksi sosial terhadap ibu dan juga kerentanan ibu dengan HIV terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan juga perceraian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus di mana setiap kasus akan menggambarkan situasi dan karakteristik yang berbeda, sehingga pada akhir penelitian dapat ditarik kesimpulan dari beberapa kasus yang dikaji. Informan ibu dengan HIV/AIDS pada penelitian ini didapatkan melalui metode snowball sampling di mana setiap informan juga tergabung di dalam LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS yang membuat informan bisa lebih terbuka di dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This thesis discusses the description of the problem of mothers living with HIV / AIDS in terms of her identity as a person living with HIV / AIDS (PLWHA), her identity as a woman, and her identity as a mother along with the resources and coping strategies they used in dealing with these problems. Related to problems as PLWHA, this study will discuss several problems faced by PLWHA such as physical problems, psychological problems, and psychosocial problems. Related to the problem as a woman, gender stereotypes will be discussed as well as their effects on women's vulnerability to HIV infection. Furthermore, related to her identity as a mother, the social construction of mothers will be discussed as well as the vulnerability of mothers with HIV to domestic violence and divorce. This study uses a qualitative approach to the type of case study research in which each case described different situations and characteristics, so at the end of the study, conclusions can be drawn from several cases studied. The informants of mothers living with HIV / AIDS in this study were obtained through the snowball sampling method in which each informant was also incorporated in NGOs engaged in the field of HIV / AIDS which made informants more open to the researcher in this study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Diansari
"Skripsi ini membahas permasalahan perlindungan paten terhadap obat antiretroviral ARV HIV/AIDS serta bagaimana akses publik terhadap obat ARV yang dilindungi paten di Indonesia diulas dengan studi kasus penggunaan Pasal 31 TRIPS sebagai fleksibilitas perlindungan paten berupa lisensi wajib dan pelaksanaan paten oleh pemerintah di beberapa negara.Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah obat ARV termasuk obat esensial sehingga pemenuhan akses ketersediaan dan keterjangkauannya merupakan kewajiban bagi negara untuk menjaminnya. Terdapat permasalahan ketika harga obat ARV yang dilindungi paten sangat tinggi sehingga untuk mengupayakan akses terhadap obat-obatan ARV yang dilindungi paten, maka Indonesia memanfaatkan celah perlindungan paten yang disebut dengan pelaksanaan paten oleh pemerintah terhadap obat ARV.Namun Indonesia belum dapat melaksanakan dengan maksimal fleksibilitas TRIPS yang tersedia yaitu mekanisme Lisensi Wajib untuk akses obat-obatan guna pengobatan penyakit manusia karena belum ada Peraturan Menteri yang mengaturnya.

This thesis explains about the issue of patent protection of antiretroviral drugs ARVs HIV AIDS and how public access to patent protected antiretroviral drugs in Indonesia is reviewed by the case studies of the use of Article 31 TRIPS as the patent protection flexibility which is form of compulsory license and the government use in several countries. The research method in writing this thesis is juridical normative.The findings to be presented in this research are the fulfillment of access to availability and affordability ARV drugs which are including essential drugs is the government rsquo s obligation to ensure it. There is a problem when the price of patent protected antiretroviral drugs is high that in order to seek access to patented ARV drugs, Indonesia exploits patent protection gaps called patents by the government against ARV drugs. However, Indonesia has not been able to exploits TRIPS flexibility maximally in Compulsory License mechanism for access to drugs for the treatment of human diseases is just because there is no Ministerial Regulation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostini
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Bandung melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan data primer di empat puskesmas (Salam, Kopo, Pasundan, dan Ibrahim Adji/Kiaracondong) di Kota Bandung pada bulan Oktober - Nopember 2010.
Hasil penelitian didapatkan 59.6% petugas puskesmas bersikap positif terhadap ODHA. Faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap ODHA adalah pengalaman menolong ODHA dengan nilai p=0.016 (OR: 4.827, 95%CI: 1.343-17.349). Artinya, petugas puskesmas yang pernah menolong ODHA akan memberi sikap positif terhadap ODHA sebesar 4.8 kali lebih tinggi dibandingkan petugas puskesmas yang belum pernah menolong ODHA setelah dikontrol variabel dukungan rekan kerja. Hasil penelitian kualitatif ditemukan informasi tentang sikap negatif petugas Puskesmas terhadap ODHA dan mutasi petugas Puskesmas yang mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan HIV-AIDS di Puskesmas.

The study was designed to explore the relationship of the factors of health center providers attitude toward People Living with HIV-AIDS (PLWH) in HIV-AIDS Care, through quantitative and qualitative approach using primary data in four health centers (Ibrahim Adjie/Kiaracondong, Kopo, Pasundan, and Salam) in Bandung in October - November 2010.
The result showed 59.6% health center providers had positive attitude toward PLWH. Only one factor was significant related to attitude of health center providers toward PLWH with p=0.16 (OR: 4.827, 95% CI: 1.343-17.349). Meaning, there was 4.8 chance for health center providers who had helped PLWH having positive attitude toward PLWH compared with those who never helped PLWH. The qualitative study found negative attitude of health centre providers toward PLWH and mutation of health centre providers was the problem in HIV-AIDS care at health centers in Bandung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Situmeang, Berliana
"Stigma terhadap ODHA menjadi salah satu hambatan paling besar dalam pencegahan, perawatan, pengobatan, dan dukungan HIV/AIDS. Pengetahuan mempengaruhi terjadinya stigma terhadap ODHA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA di kalangan remaja usia 15-19 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia SDKI Tahun 2012 dengan disain cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 8.316 orang total sampling.
Hasil studi menunjukkan 71,63% remaja mempunyai stigma terhadap ODHA, 49,10% remaja mempunyai pengetahuan yang kurang tentang HIV. Pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS berhubungan dengan stigma terhadap ODHA (PR= 1,210 95% CI: 1,149-1,273) setelah dikontrol oleh keterpaparan media massa. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja guna mengurangi stigma terhadap ODHA.

Stigma towards people living with HIV/AIDS is one of biggest obstacle in HIV/AIDS prevention, treatment, care, and support. HIV/AIDS knowledge affected stigma towards people living with HIV/AIDS. This study aimed to identify the relationship HIV/AIDS knowledge related stigma towards people living with HIV/AIDS among adolescent 15-19 years old in Indonesia. The study used Indonesian Demographic and Health Survey IDHS in 2012 with cross sectional design. Subject of the study were as many as 8.316 persons.
The result showed 71,63% adolescent had stigma towards people living with HIV/AIDS, 49,10% adolescent had lack of HIV/AIDS knowledge. Lack of HIV/AIDS knowledge were significantly related to stigma towards people living with HIV/AIDS (PR= 1,210 95% CI 1,149 1,273) after controlling exposure to mass media. Need to improve HIV/AIDS knowledge among adolescent to reduce stigma towards people living with HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>