Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110322 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Surtikanthi
"Skripsi ini menganalisis bauran promosi layanan medical check up di RS PMI Bogor tahun 2011 yang terdiri dari komunikasi pribadi, periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat berdasarkan urutan tahap penyusunan kegiatan bauran promosi. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah terjadinya penurunan angka kunjungan pasien layanan medical check up RS PMI Bogor yang dilihat selama tiga tahun terakhir. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap dua golongan informan, yakni seksi humas dan pemasaran RS PMI Bogor dan konsumen layanan medical check up. Guna memperkuat hasil penelitian, dilakukan pula observasi dan telaah data sekunder RS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target dari kegiatan promosi di layanan medical check up belum tersegmentasi, dimana semua masyarakat dari berbagai kalangan dapat memanfaatkannya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa RS PMI Bogor memiliki layanan medical check up yang menawarkan berbagai layanan. RS PMI Bogor memutuskan untuk mendesain sendiri media yang digunakan dengan memberikan kepercayaan kepada seksi humas dan pemasaran. Berdasarkan media yang terdapat dalam keempat bauran promosi, seksi humas dan pemasaran RS PMI Bogor sudah cukup banyak menggunakan berbagai variasi media yang terdiri dari cerita dari mulut ke mulut, layanan pelanggan, brosur, siaran radio, pembagian voucher, paket layanan, seminar dan lain lain. Pengukuran hasil dari kegiatan promosi ini dilakukan dengan mewawancarai dua orang konsumen. Dari keseluruhan wawancara didapat informasi bahwa kedua informan masih belum banyak terpapar media promosi layanan medical check up. Walaupun tidak banyak mengetahui bauran promosi layanan medical checj up RS PMI Bogor, kedua informan memberikan tanggapan positif terhadap usaha promosi yang dilakukan RS PMI Bogor. Akan tetapi guna memperkuat hasil promosi, penulis menyarankan agar seksi humas dan pemasaran tetap terus mengembangkan bauran promosi yang sudah dilakukan dengan melakukan penganalisaan yang lebih mendalam serta menggunakan metode media promosi yang berbeda.

This study aims to analyze marketing promotion in medical checkup unit at PMI hospital in 2011 which consist of personal communication, advertising, marketing promotion and public relation. The reason why this study chosen was, the range of consumers in medical checkup unit at PMI hospital has been decrease in the last three years. This study is a qualitative study by in depth interview to two kinds of informants: public relation and marketing unit and costumers from medical checkup unit. To strengthen the result of this study, observations and study of secondary data was evaluated. The result of the study shows that marketing promotion programs in medical checkup unit have a target that was not segmented, which all people from every level can enjoy it.
The purpose of the programs is to inform to people that PMI Bogor hospital have medical checkup unit which offer many services. PMI Bogor hospital decides to design their own media by give the responsibility to public relation and marketing unit. By medias that was wearied in four marketing communications unit, that was enough variations in using media which consist of mouth of mouth communications, customer service, brochures, radio advertising, give vouchers, service packets, talk show, and soon. To know the result of this promotion program, in depth interviewed to two customers was did. From the hall of the interview, information was got that, both informants was not touch to much by media promotions of medical checkup unit. Although not know much about promotions mix in medical checkup unit at PMI Bogor hospital, both informants give a positive response to the promotions programs that was did by PMI Bogor hospital. But, to make the result of the promotions programs stronger, writer suggest that public relation and marketing unit keep develop promotions mix that was did before by doing more deep of analyzing and use different method of marketing promotions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Dwi Pratiwi
"Skripsi ini menganalisis bauran promosi layanan medical check up di RS Azzra Bogor tahun 2013-2014. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Berdasarkan data kunjungan medical check up dari tahun 2011-2014 dilihat jumlah kunjungan dari tahun ke tahun perubahan yang fluktuatif serta dilihat dari data perusahaan yang bekerja sama untuk layanan medical check up adanya penurunan jumlah perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit Azzra Bogor.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kegiatan bauran promosi layanan medical check up di rumah sakit Azzra tahun 2013-2014 dilihat dari aspek input, proses, output. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap manajer marketing, kepala bagian marketing dan staff marketing di rumah sakit Azzra Bogor. Dilakukan pula observasi dan telaah data sekunder dari rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum efektifnya kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh rumah sakit Azzra untuk layanan medical check up bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang menurun dan cenderung tidak stabil.

This thesis analyzes the promotional mix service medical check-up at hospital Azzra Bogor in 2013-2014. The raised issues in this study are based on data from the medical check-up visit in 2011-2014 seen the number of visits from year to year the fluctuating changes and seen from the data of companies working together to medical check-up services to a decrease in the number of companies working with the home Bogor Azzra pain.
The purpose of this study was to determine the mix of promotional activities medical check-up services at hospitals Azzra in 2013-2014 from the aspects of input, process, output. This study is a qualitative research by conducting in-depth interviews marketing manager, head of marketing and marketing staff in the hospital Azzra Bogor. Also conducted observation and study of secondary data from hospital.
The results showed that the ineffectiveness of the promotional mix of activities undertaken by Azzra hospital for medical check-up services for the company. It can be seen from the number of visits decreases and tends to be unstable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Maryam
"Pentingnya pemahaman tentang konsumen dalam pemasaran telah dikembangkan yaitu para pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukamn dalam hidup mereka. Prinsip-prinsip dan riset perilaku konsumen dapat mambantu pengambilan keputusan manajerial salah satunya pada bidang pengembangan bauran pemasaran.
Medical Check Up merupakan satu produk pusat layanan kesehatan yang memiliki dua jenis kegiatan yaitu kegiatan intemai dan kcgiatan ekstemal. Kegiatan intemal adalah pemeriksaan penunjang medis lengkap didukung oleh pemeriksaan medis, sedangkan kegiatan eksternal adalah berupa pemasaran ke perusahaan dan publik yang ingin menjaga diri terhadap kemungkinan penyakit. Lengkap dan akurat pelayanan Medical Check Up sering digunakan dalam upaya promosi suatu rumah sakit sehingga diharapkan dapat menjaring lebih banyak konsumen dalam penggunaan fasilitas kesehatan lainnya di rumah sakit tersebut.
Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor berdiri sejak pertengahan tahun 2003, yang pada saat itu telah didahului 2 rumah sakit swasla lainnya di Kota Bogor. Dari data kunjungan pada tahun 2005 dapat diketahui bahwa tezjadi penurunan penjualan dari pelanggan pribadi sebesar 29,l% jika dibandingkan tahun sebelumnya hal ini berakibat penurunan pendapatan rumah sakit sebesar 5,2 % dari total pendapatan unit Medical Check Up pada tahun 2005. Oleh karena itu dilakukan pcnclitian yang bcrtujuan mcngctahui gambaran perilaku pelanggan pribadi dalam pengambilan keputusan berdasarkan bauran pemasaran di Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode Rapid Asessment Procedure (RAP) untuk meneliti dampak dari sistem pemasaran pelayanan kesehatan terhadap perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pelanggan pribadi datang karena adanya motivasi ingin mendeteksi kesehatan baik untuk melengkapi persyaratan rnelanjutkan sekolah, mencari pekerjaan atau untuk mendapatkan saran pengobatan yang teramh. Selanjutnya mereka mencari infoxmasi secara luas terutama infonnasi dari mulut ke mulut, beberapa atribut yang membentuk sikap positif yaitu produk yang ditawarkan dalam hal ini manfaat dan kemasannya , orang-orang yang memberikan pelayanan yang cepat, ramah dan profcsional, serta bukti fisik sebagai penunjang pcmcriksaan pelayanan baik tata ruang, kclengkapan alat penunjang medis atau suasanya di lingkungan unit Medical Check up. Selanjutnya adalah proses pengintegrasian dari sikap pelanggan pribadi adalah mernilih bukti Hsik yang ada di Unit Medica! Check Up Rumah Sakit PMI Bogor terutama karena kelengkapan alat medis yang tersedia. Pengalaman yang dirasakan setelah melakukan pemeriksaan sebagian besar adalah baik dan merasakan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang sesuai atau lebih dari yang diharapkan.
Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan upaya promosi tidak hanya menginfommasikan keberadaannya tetapi juga kearah edukatif , kecendemngan pemilihan dan pembelian yang tidak terlepas dari pengembangan bauran pemasaran lairmya dan dengan cara pendekatan psikologis internal yang menyertai proses pengambilan keputusan.

The importance of understanding clients in marketing effort is developed that the marketers are trying to satisfy the needs and wants of the target market. Client behavior concept is a dynamic interaction between affection and cognition, as well as behavior and environment in where men perfonning the activity of exchange in their lives. The principle and research of clients? behavior may help taking a managerial decision of which is the development of marketing.
Medical check-up is a product of health center which has two types of activity, that is, internal and extemal ones. lntemal activity is a complete medical supports inspection followed by medical inspection. While extemal activity is performing marketing to corporate and public intending to protect themselves from possible diseases. The completeness and accuracy of Medical Check Up services are often used in promoting a hospital and expected to gain more clients to use the health facilities available in it.
Medical Cheek Up unit of PMI Bogor Hospital was established in mid 2003. At that time, two hospitals in the city of Bogor have already set up. From the visitor?s data in 2005, it is known that there was a decrease in personal clients market of 29,1% compared to the previous years. This makes a decrease in hospital income of 5,2% ofthe total revenue of Medical Check Up unit in 2005. Therefore, a research is conducted in order to know the all about of personal clients? behavior in making a decision based on marketing mix of Medical Check Up Unit of PMI Bogor Hospital. This research uses qualitative approach with Rapid Assessment Procedures (RAP) method in order to know the effect of marketing system of the health center to clients? behavior in taking a decision.
Based on the research it is concluded that personal clients come in because they want to check their health both to complete the requirement to continue study, find a job or seek for medical advices. Further they are looking for information in wide scope mainly mouth to mouth information, some attributes which are positive in benefit and package, people who make good, fast and professional services, as well as physical evidences which support the services (lay out, medical equipment, and surroundings in Medical Check Up Unit). Further, integration process in personal clients is selecting physical evidences available at the unit in the hospital, particularly the completeness of medical support in the premises. Experiences gained when receiving medical services is mostly due to satisfaction from the good services as expected.
It is suggested that the hospital can improve the promotion efforts by not only informing its existence but also for education. The tendency of selecting and using the services are due to the creation of other marketing mix and intemal psychological approach following the process of decision making."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T34582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Indrawati Horatio
"Peranan pemasaran saat ini sangat panting dalam organisasi Rumah Sakit karena produk yang dihasilkan dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan juga dengan bertambahnya Rumah Sakit scrta darnpak dari arus globalisasi, maka persaingan antar Rumah Sakit semakin ketat. Berdasarkan Petunjuk Pclaksanaan Direktur Jenderal Penencanaan Sistem Pcrtahanan Departemen Pertahanan Rl No : Juklak / 03/ Xl I 2001 / DJRSH tanggal I4 November 2001 mengenai Pengelolaan Dana Rumah Sakit hasil Yankesmasum maka Unit Medical Check Up RSPAD Gatot Soebroto diberikan keleluasaan untuk mencrima pasien umum yang pengelolaannya telah diatur dalam juklak tersebut. Dalam perkembangannya Medical Check Up RSPAD Gatot Soebroto mcmbantu menunjang opcrasional RSPAD Gatot Soebroto, bcrkaitan dengan hal ini maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis bauran pnomosi yang dilakukan pada Unit Medical Check Up.
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatiii dimana data yang dikumpulkan berupa data primer yang didapat mclalui kcgialan wawancara mcndalam dari Kepala Unit MCU, Wakil Kepala Unit MCU, Kepala Tata Usaha dan Kepala Pemasaran dan Customer Service RSPAD, sedangkan data sckundcr diperoleh mclalui kegiatan telaah dokumen di RSPAD Gatot Soebroto. Dari wawancara mendalam dapat diketahui bahwa kegiatan promosi diakui memang sangat penting temtama pada unit MCU. Sasaran kegiatan bauran promosi ini diprioritaskan pada pcrusahaan-perusahaan swasta yang, sudah menjadi pelanggan maupun yang baru. Namun tenaga pelaksana yang terlibat dalam kegiatan promosi ini sangat sedikit sehingga kcgiatan promosi ini belum berjalan secara optimal, selain ilu sudah ada peraturan tentang penyelenggaraan kegiatan promosi itu, laporan frekuensi kegiatan promosi di Unit MCU belum tersedia, sehingga laporan kegiatan yang digunakan bcmsal dari bidang Yanmasum sehingga bentuk pengawasan yang akan dilakukan belum optimal, misalnya dcngan mengadakan evaiuasi kepada tiap kegiatan yang sudah dilakukan.
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini ditujukan kepada Unit Medical Check Up untuk memiliki tim khusus dalam menangani kegiatan promosi, dan masyarakat umum diharapkan menjadi target utama. Saran untuk Bidang Pelayanan Masyarakat Umum adalah memperkenalkan RSPAD ke masyamkat umum tidak hanya di cvcnt-event tertentu yang terbatas bagi kalangan keschatan. Di samping itu penggunaan E-mail dan Website RSPAD khususnya Unit MCU harus cepat terealisasi agar akses masymkat umum lebih mudah dan informatif.

Marketing role lately is very important in hospital organ ization because product that produced consumed by public and by the increasing of hospital and impact from globalization, so that competition between hospitals is increasing. Based on Implementation Guideline of Defensive System Plan ot`Rl Defensive Ministry No: Juklak/ 03/ Xl/ 2001/ DJRSH date I4 November 2001 toward Hospital Fund Management resulted from Yankesmasum then Medical Check Up Unit at RSPAD Gatot Soebroto gave provision to accept general patient that had it management arranged by that juldak. In development, Medical Check Up of RSPAD Gatot Soebroto is helping in assist operational of`RSPAD Gatot Soebroto, related with this matter so conduct research that aim to analyze promotion mix that do by Medical Check Up Unit.
In this research, method that used is qualitative method, where data gathered in the form of primary data that got from meaningful intcrvicw activity from MCU Chief Unit, MCU Sub-Chief Unit, Administration Chief and Marketing Chief and RSPAD Costumer Service, while secondary data got ii'om document research activity at RSPAD Gatot From meaningfirl interview known, that promotion activity is important especially in MCU unit. The promotion mix activity aims to focus in private companies that already become costumer or new one. However, executor tbrce that involved in this promotion activity is very few so that this promotion activity is not optimally run; otherwise, there is already a regulation toward the promotion activity implementation. Promotiorvactivity frequency report in MCU Unit is not yet available; therefore, activity report used provided from Yanmasum so that monitoring forms that done is not yet optimal, for example conducting evaluation toward every activity that already done.
Suggestion based on this research result addressed to Medical Check Up Unit to have special unit in handling promotion activity, and public expected to become the main target. Suggestion for Public Service Sector is introducing RSPAD to public not only in certain events that limited for health group. Despitefully, realize utilizing RSPAD E-mail and Website especially MCU Unit had soon in order to ease access for public and more informative."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Aprilia
"Sistem Informasi Medical Check Up merupakan suatu pengelolaan informasi di Unit Medical Check Up. Masih terdapatnya masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan di unit ini dikarenakan belum memilikinya aplikasi khusus Medical Check Up yang dibutuhkan terutama oleh dokter untuk mendukung proses entry hasil pemeriksaan pasien yang dapat mendukung kegiatan pelaporan yang lebih akurat. Namun pengembangan sistem informasi ini membutuhkan waktu, tenaga, pikiran serta biaya, sehingga dibutuhkan suatu analisa terhadap persiapan pembangunan saat ini agar pelaksanaan kedepannya dapat lebih efektif serta efisien. Penelitian ini bertujuan agar terbentuk suatu Sistem Informasi Medical Check Up yang memiliki efisiensi dan efektifitas dalam penggunaannya yang digambarkan berupa desain prototype sistem informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan, wawancara mendalam serta observasi dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Unit Medical Check Up ini membutuhkan suatu Sistem Informasi Medical Check Up yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan perkembangan zaman."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nurlely
"Dengan banyaknya perusahaan yang terikat hubungan kerjasama dengan RSIB diharapkan akan meningkatkan pemanfaatan / utilitas dari unit layanan. Berdasarkan data yang diperoleh selama periode Januari 1999 sampai Desember 2002 berhasil dilakukan ikatan kerjasama dengan 130 perusahaan. Akan tetapi pencapaian untuk unit MCU baru 26.67 % dari kapasitas yang ada, yaitu 4 pasien perhari dari kapasitas 15 pasien perhari untuk unit layanan ini dengan kata lain terjadi under utility pada unit MCU di RSIB.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan medical checkup oleh perusahaan pelanggan di "RS Internasional Bintaro" Tahun 2002. Lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan pemanfaatan layanan tersebut, yang meliputi faktor karakteristik perusahaan pelanggan, faktor eksternal dan faktor internal perusahaan.
Dengan memakai metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain case control, dan dibantu dengan wawancara mendalam. Populasi penelitian adalah perusahaan yang telah bekerjasama dengan RS Internasional Bintaro. Instrumen pengumpul data yaitu kuesioner dan pedoman wawancara mendalam, sebagai responden adalah manajer personalia, manajer umum atau bagian kesehatan/klinik perusahaan.
Dari 11 variabel bebas yang diteliti, ternyata ada 6 yang terbukti secara uji statistik menunjukan hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan layanan medical check-up yaitu, variable pengambil keputusan, promosi, persepsi tentang tarif layanan, persepsi multi pelayanan dokter, atribut rumah sakit dalam hal tataletak pendukung layanan dan ikatan keijasama. Sedangkan 5 variabel bebas yang lain tidak menunjukan hubungan yang bermakna secara uji statistik.
Guna meningkatkan pemanfaatan jasa layanan MCU oleh perusahaan pelanggan yang telah bekerjasama, perlu disusun strategi pemasaran yang tepat. Adapun strategi yang disarankan meliputi, meningkatkan upaya personal selling, melakukan penataan ulang desain ruangan, melihat kembali dasar penentuan tarif layanan, melakukan pengkajian kembali terhadap waktu tuaggu dan alur pemeriksaan di unit medical check-up.

Factors that are Related with the Utilization of Medical Check-Up Service by Companies as the Customer in Bintaro International Hospital in 2002Having companies that a Memorandum of Understanding (MOU) with Bintaro International Hospital (RSIB), it is hoped that RS1B can increase the utilization of its sevice. From the data collected from January 1999 until December 2002, there are abaut 130 companies signing MOU with RSIB. This is contrary to the fact that use of Medical Check-Up (MCU) unit has only reached 26,6% of its capacity. With only 4 patient daily visit from the capacity of 15 patient daily visit, we can say that the are has been an under utility in MCU unit.
This research is aimed to determine the factors related with the utilization of MCU unit by companies as the customer in RSIB in 2002, The research covers factors assumed related with utilization : characteristic of the companies and the external as well as the internal factors of the company.
Using quantitative, qualitative method with case control and in depth interview, the population of research are companies that have MOU with the hospital With questioner and in depth interview form as the instrument, the respondents are personnel manager, general manager or the health division 1 company' s clinic.
From the 11 variables, 6 of them statistically shows significant relations with MCU service; decision making, promotion, perception on service charge, perception on the doctor's quality of service, layout of the supporting facilities and MOU. Other 5 variables didn't show significant relations statistically.
To improve the MCU' s utility in its service by companies as the customer, an ideal marketing strategy should be implemented. It is advisable that the strategy covers the personnel in sales, redesigning the room's layout, reconsidering the guidelines in determining the price, reevaluating the waiting time and the flow of medical check-up service.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Figlia Gracia Wijaya
"Kunjungan layanan MCU di Klinik Medika Occupational Health Center mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Jumlah perusahaan/instansi yang bekerjasama untuk melakukan MCU karyawan cenderung stagnan, juga banyak ditemukan perusahaan/instansi tidak melanjutkan kerjasama di tahun berikutnya. Menurunya jumlah kunjungan menjadi salah satu tanda bahwa strategi pemasaran bermasalah. Bauran pemasaran menjadi alat pemasaran yang terdiri dari kombinasi variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahun gambaran bauran pemasaran pada layanan Medical Check Up di Klinik Medika Occupational Health Center tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2023. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran penasaran product: paket layanan MCU dikategorikan menjadi MCU umum non massal, MCU persyaratan khusus non massal, dan MCU massal. Place: letak klinik cukup strategis, mudah diakses, dan tidak berdekatan dengan kompetitor, ruangan layanan pemeriksaan MCU cukup strategis dan memiliki akses yang mudah, namun lahan parkir kurang memadai. Price: tarif layanan MCU tergolong standar, tidak murah namun relatif juga tidak mahal. Promotion: Promosi dilakukan melalui melalui website, media sosial, brosur, serta Whatssapp dan e-mail untuk melalukan broadcast messages. Promosi dan pemasaran kurang optimal dan belum efektif, tenaga SDM marketing kurang kompeten di bidangnya. Professional: terdiri dari dokter umum, perawat, analis, radiographer, dan dokter spesialis, ketetersediaannya cukup memadai. People: terdiri dari resepsionis, kasir, bagian marketing, dan petugas kebersihan, ketersediannya memadai. Public: masyarakatnya memiliki kelas sosial menengah, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah, sedangkan pasien MCU umum di klinik umumnya berada di kelas sosial mengengah ke atas. Power: cukup baik, sudah memiliki dokumen-dokumen legalitas dan sertifikasi tambahan, namun belum melakukan akreditasi. Pressure: klinik bertanggungjawab terhadap pelaksanaan MCU sampai hasil MCU diterima. Performance: cukup baik, pasien cukup puas terhadap layanan yang diberikan, umumnya pasien memberikan nilai 4 dan 5 pada survei kepuasan. Disimpulkan bahwa melalui variabel 10P, bauran pemasaran klinik dapat tergambar dengan baik. Saran pada penelitian ini dibagi menjadi saran yang ditujukan untuk manajemen klinik, bagian pemasaran, dan bagian kepegawaian. Saran yang diberikan peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi klinik untuk mengambil kebijakan dan mengembangkan strategi pemasaran yang optimal dan efektif.

MCU service visits at Medika Occupational Health Center Clinic have decreased in the last three years. The number of companies that cooperate tends to be stagnant, it is also found that many companies do not continue cooperation in the following year. Decreased number of visits is a sign that the marketing strategy is problematic. The marketing mix as a marketing tool consists of a combination of variables that can be controlled by the company to influence the reactions of buyers or consumers. This study aims to find out the description of the marketing mix for Medical Check Up services at Medika Occupational Health Center Clinic in 2023. This research was conducted from March to June 2023. The research conducted in this study is qualitative research with in-depth interview methods, document review, and observation. The results, product: service package MCUs are categorized into non-mass general MCUs, non-mass specific requirements MCUs, and mass MCU. Place: the location of the clinic is quite strategic, easy to access, and not close to competitors, the MCU examination service room is quite strategic and has easy access. Price: MCU service rates are standard, not cheap but relatively inexpensive too. Promotion: promotion and marketing are not optimal and not yet effective, marketing staff are less competent in their fields. Professional: consisting of doctors, nurses, analysts, radiographers, and specialist doctors, the availability is sufficient but needs additional analysts staff. People: consisting of receptionists, cashiers and cleaners, the availability is sufficient. Public: the public has a middle social class, both upper middle and lower middle class, while general MCU patients in clinics are generally in the upper middle social class. Power: quite good, already has additional legality and certification documents, but has not yet carried out accreditation. Pressure: the clinic is responsible for implementing the MCU until the MCU results are received. Performance: quite good, patients are quite satisfied with the services provided, generally patients give scores of 4 and 5 on the satisfaction survey. It is concluded that through the 10P variable, the marketing mix of Medika Occupational Health Center Clinic can be described well. Reccomendations in this study are divided into recommendations addressed to the management, marketing division, and human resources division of Medika Occupational Health Center Clinic. The recommendation given is expected to be useful for clinic to make policies and develop optimal and effective marketing strategies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Budi Sulistya
"Medical Check Up (MCU) merupakan salah layanan unggulan di RSPAD Gatot Soebroto. Kapasitas ideal (ideal capacity) MCU RSPAD Gatot Soebroto melayani 30 pasien setiap hari layanan. Periode tahun 2008-2011 MCU RSPAD Gatot Soebroto melayani rata-rata 21 orang setiap hari. Pengelolaan keuangan hasil pelayanan pasien swasta dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan pasien dinas dan operasional rumah sakit. Pemanfaatan MCU oleh pasien swasta dari tahun 2008-2011 berkisar antara 58%-80% dari jumlah pengguna layanan MCU, 60%-72% dari jumlah tersebut merupakan pasien perusahaan dan instansi. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pemanfaatan layanan MCU oleh perusahaan dan instansi di RSPAD Gatot Soebroto.
Penelitian ini bersifat diskriptif dan kualitatif. Penelitian diskriptif dengan responden dari masing-masing perusahaan/instansi sebanyak 19 dan pada penelitian kualitatif melibatkan 9 informan dari 3 perusahaan dan 2 instansi. Ada 4 faktor yang berpengaruh pada pemanfaatn layanan MCU oleh perusahaan dan instansi yaitu Faktor Organisasi, Persepsi terhadap Penyelengara layanan, Faktor pengguna dan Faktor kompetitor. Tujuan MCU dari organisasi berperan besar dalam pemanfaatan layanan MCU, menurut persepsi responden faktor yang sangat besar mempengaruhi pemanfaatan layanan MCU adalah: Tarif yang sesuai, Paket MCU yang dibutuhkan Perusahaan/ Instansi, kelengkapan fasilitas medis, keakuratan hasil MCU, Kecepatan hasil, kerahasiaan hasil MCU, dan kualitas pelayanan. Instansi yang memanfaatkan layanan MCU untuk seleksi pejabat aspek independensi, legalitas, kerahasiaan hasil MCU, keamanan dan belum adanya fasilitas MCU yang memadai menjadi pertimbangan yang sangat besar mempengaruhi pemanfaatan layanan MCU di RSPAD Gatot Soebroto.
Untuk meningkatkan pemanfaatan layanan MCU oleh pelanggan perusahaan dan instansi disarankan agar: 1) Meningkatkan akses informasi dengan selalu memperbaharui website RSPAD Gatot Soebroto, upaya marketing termasuk membuat informasi lengkap tentang profile MCU serta membina hubungan yang baik dengan para pengambil keputusan di Perusahaan dan Instansi, 2) Tersedia unit cost yang up to date sebagai dasar penetapan tarif yang kompetitif, 3) Pembuatan paket MCU berorientasi dengan kebutuhan pelanggan, 4) Fasilitas medis selalu dipelihara dan dilengkapi agar hasil pemeriksaan akurat, 5) Kesamaan visi pengelola dan pelaksanan MCU, 6) Perbaikan sistem informasi management yang terintegrasi untuk mempercepat hasil MCU, 7) Jadwal hari layanan MCU ditambah untuk pelanggan perusahaan dan instansi, 8) Khusus MCU untuk tujuan seleksi karyawan/pejabat agar di dalam perjanjian kerjasama dilengkapi dengan standar kelulusannya.

Medical Check-Up (MCU) Unit service is one of the leading service in RSPAD Gatot Soebroto. Ideal Capacity RSPAD Gatot Soebroto MCU serves 30 patients each office day. Between 2008 and 2011 RSPAD Gatot Soebroto served about 21 patients each day. Financial income from the service of private patient can be used to improve the quality of service for the army patient and also for hospital operational cost. Utilization of MCU for the private sector from 2008-2011 was about 58-80% of the number of service users, and 60-72% of those numbers were patients from companies and institution. A research is needed to determine the factors that affect the MCU service utilization by companies and institutions in RSPAD Gatot Soebroto
This research is using a descriptive and qualitative approach. The descriptive research took 19 respondents from companies or institution. In qualitative research involved 9 informants from 3 companies and 2 institutions. There are 4 factors that can be affect for the utilization of MCU by companies and institutions : organization, perceptions to the provider, user and competitors. The result of this research has concluded the factors that greatly affect to the utilization of MCU services were: the aim of the MCU utilities, the perception to the provider: a rational service fee, service packages that meet the requirement of the companies or institutions, completeness of MCU facilities, the accuracy of MCU result, quick MCU result, confidentially of the result and quality service. The lack of independency, legality, confidentiality of result, security and MCU facilities in the institutions needs for official selection has become a big consideration that affect the MCU service in RSPAD Gatot Soebroto.
To increase the utilization of MCU services by companies and institution, it is recommended to: 1) Improve access to information by updating the RSPAD website, improve the marketing by giving a complete profile about MCU and also develop a good relationship with the decision maker in companies and institution, 2) Have an update unit cost as a basic for determining a competitive fees, 3) Make an MCU package oriented to customer needs, 4) Keep the maintenance of medical facilities to keep an accurate examination result, 5) Align vision between the manager and the executive at MCU to achieve an excellent service, 6) Improvement of an integrated information management to accelerate the MCU result, 7) Extend the time of MCU service for companies and institution, 8) Make a ?passing grade? for MCU, especially for the purpose of employee or government official selection and completely be explained in the cooperation agreement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31765
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fitrianti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Mayasari
"K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) RS adalah suatu Panitia yang dibentuk untuk menjamin keamanan, kesehatan dan menjaga keselamatan hidup pasien, pegawai dan pengunjung serta lingkungan rumah sakit. Di RS PMI Bogor terjadi kenaikan kecelakaan kerja pada karyawan pada tahun 2009 hingga 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi karyawan non medis RS PMI mengenai K3 RS pasca akreditasi 12 pelayanan dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sebanyak 100 self administered questionnaires disebarkan dan hanya 85 kuesioner lengkap yang kembali. Dalam penelitian ini persepsi karyawan non medis yang baik terhadap K3 RS sebanyak 48,2% dan persepsi karyawan non medis yang kurang baik terhadap K3 RS sebanyak 51,8%.
Dari hasil uji chi square, variabel pengetahuan, pengalaman dan lingkungan kerja terkait K3 RS berhubungan dengan persepsi karyawan non medis terhadap K3 RS. Peneliti menyarankan diadakan pelatihan K3 RS untuk karyawan non medis agar lebih memahami mengenai K3 RS.
Occupational Health and Safety (OHS) in hospital is a committee that formed to keep the security, health, and safety life patients, staffs and visitors and hospital environment. In PMI Bogor hospital, work accidents of employee in 2009 to 2011 are increased.
The purpose of this study is to describe non medical staff perceptions regarding Occupational Health and Safety (OHS) in PMI Bogor hospital Post Accreditation 12 Service and related factors. This research is descriptive by using cross-sectional design. Total of 100 self-administered questionnaires distributed and only 85 complete questionnaires were returned. In this study the good perception of non-medical staffs of Occupational Health and Safety (OHS) in Hospital are 48,2% and the bad perception of non-medical staffs are 51,8%.
From the results of chi square test, the variables of knowledge, experience and work environment related to Occupational Health and Safety (OHS) in hospital associated with non-medical staff's perception of the Occupational Health and Safety (OHS) in hospital. Researcher suggests that Occupational Health and Safety (OHS) in hospital committee in PMI Bogor hospital need to conduct training for non medical staffs to get more understanding about Occupational Health and Safety (OHS) in hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>