Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutschler, Ernst
Bandung: ITB Press, 1986
615 MUT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Whelton, Andrew
New York Marcel Dekker 1982,
615.329 Whe a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
615.4 H 39 h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joni
"Kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang obat dengan tepat dan cepat, semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan teknologi dan tingkat pendidikan. Untuk dapat mengelola informasi yang banyak ini, diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur aliran informasi ini agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat oleh para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Pusat Informasi Obat yang diinginkan oleh masyarakat dan institusi terkait terhadap sistem yang akan mengelola informasi tersebut. Dari basil survei dan wawancara yang dilakukan kepada 100 masyarakat dan 10 institusi di Jakarta terlihat bahwa sebagian besar menginginkan agar pemerintah dapat bertindak sebagai penyelenggara PIG dan dikelola oleh kombinasi dokter dan apoteker dengan bantuan tenaga ahli dari organisasi profesi (DDI & ISFI) dan industri farmasi. PIG yang diinginkan siap memberikan informasi tentang obat, obat tradisional, makanan dan minuman, kosmetik, bahan berbahaya, dan berada di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dimana teijadi interaksi langsung dengan konsumen. PIG yang diinginkan mudah dihubungi dengan berbagai alat komunikasi dan tersedia selama 24 jam, dapat memberikan jasa konsultasi, serta memperoleh dana dari pemerintah melalui APBN (Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara).

need for gathering drug information in rapidly and correctly, is getting needed during the growth of technology and education level. To manage this huge'informations, we need a system to control information flow, so it can be used wisely. This study is aimed to get a model that people and related institusion want, about a system that can manage informations and guide us to get that informations quickly and easily. From a survey and interview to 100 people and 10 institusions in Jakarta, we found that most of them want the goverment to hold drug information center and manage by combination doctors and pharmacists with help from organization of profesions (IDI & ISFI) and pharmaceuticals industry expertise. It contains all aspects about drugs, traditional drugs, foods & beverages, cosmetic, harmful substances, and be in strategic places which occur an interaction with consumers (such as drug store and hospital). It must be easy to be connected and provided on-line for 24 hours. It also provides counseling a.id is funded by goverment (APBN).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Munandar, translator
Jakarta Hasta Mitra l984,
615 Mun m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Herbal medicine in general are safer than modern drug"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Instalasi Farmasi yang merupakan suatu bagian pelayanan (servicing departement) terhadap bagian-bagian medis dalam organisasi rumah sakit yang bertang gung jawab terhadap pengelolaan obat-obatan yang meliputi kegiatan penyediaan, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan serta pengadministrasiannya. Mengingat Rumah Sakit Ketergantungan Obat merupakan suatu rumah sakit khusus yang berbeda dari rumah sakit umum lainnya, maka perlu diketahui peranan bagian Instalasi Farmasi dalam mengelola obat dan masalah-masalah yang dihadapi.
Tujuan dari penelitian mengenai pengelolaan obat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat adalah memperoleh deskripsi tentang pelaksanaan fungsi-ftingsi kegiatan dalam pengelolaan obat, mengidentifikasi masalah pada komponen input yaitu tenaga kerja, sarana dan tata Iaksana (prosedur) serta masalah-masalah pada proses pelaksanaan pengelolaan obat, dan menganalisis obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif.
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pelaksanaan fiingsi-ftingsi logistik pada bagian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat, secara umum sudah berjalan dengan baik, pengembangan proses dari fungsi logistik dan administratif tergantung pada pengembangan dari komponen input. Tidak adanya tata laksana (prosedur) tertulis dalam kegiatan pengelolaan obat di rumah sakit, menyebabkan tidak adanya ketentuan standar yang disepakati bersama oleh berbagai pelaksana yang terkait dalam pelayanan penge!olaan obat. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Iebih banyak digunakan dari golongan Neuroleptik (Trankuilizer) dari pada golongan Anti Depresan, selain itu digunakan pula obat-obatan dari golongan Antibiotik, Vitamin, Neuromialgikum, obat saluran pernapasan, obat saluran cenna; Anti Influenza, Anti Alergi, Anti Radang dan Antiseptik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S31986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Riset ini secara keseluruhan mengikuti kerangka kerja bidang linguistis-antropologis,kimia dan biologi....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama penerapan Diagnosis Related Group di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, terjadi kesenjangan tarif biaya riil pelayanan kesehatan dengan tarif Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs). Penyebab terbesar kesenjangan tarif tersebut adalah pelayanan obat dan penggunaan sumber daya laboratorium yang tidak efisien. Biaya pelayanan penunjang medis untuk pasien leukemia limfoblastik akut adalah sekitar 23,8% dari total biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunan sumber daya laboratorium dan pengaruh terhadap kesenjangan tarif. Penelitian ini menganalisis semua rekam medis dan data biaya pelayanan laboratorium pasien leukemia limfoblastik akut tahun 2009 - 2010 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pemeriksaan kimia klinik menunjukkan pola pasien yang semakin parah, proporsi biaya pemeriksaan kimia klinik semakin rendah. Kondisi ini juga terjadi pada pemeriksaan radiologi, urine dan tinja rutin. Sementara pada pemeriksaan hematologi, mikrobiologi, dan imunologi/serologi menunjukkan pola semakin parah pasien maka semakin tinggi proporsi biaya pemeriksaan. Analisis regresi menemukan pemeriksaan kimia klinik meliputi mikrobiologi darah, ureum, magnesium, creatine kinase MB (blood) menyebabkan kesenjangan tarif semakin meningkat atau rumah sakit semakin dirugikan. Model regresi linier ini mempunyai nilai R2 sebesar 0,834 dengan nilai F = 84,475 (P < 0,05). Ketidakefisienan penggunaan sumber daya laboratorium pada pemeriksaan kimia klinik terdapat pada kelompok pasien tingkat keparahan ringan.

Problems occurred during the implementation of Diagnosis Related Group in Sardjito Hospital Yogyakarta. There was gap price between the real cost of health care and Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs) cost. The cause of the gap price was drug delivery and use of laboratory resources inefficiently. Cost of medical support services for acute lymphoblactic leukemia patients about 23.8% of the total cost of health care. This study aimed to analyze efficiency of the use of laboratory resources and their effect to discrepancy of price.This study analyzed all medical records and laboratory services cost data in 2009 - 2010 acute lymphoblastic leukemia patients at Sardjito Hospital Yogyakarta. Clinical chemistry test showed a pattern of more severe patients, the lower the percentage of clinical chemistry fees. This condition also occurs in radiological, urine test, and stool. While the test of hematology, microbiology and immunology/serology showed a pattern, the more severe the patient, the higher the percentage of the cost of the test. The results of the regression analysis showed that the more higher cost of clinical chemistry test (blood microbiology, urea, magnesium, creatine kinase MB (blood)) the higher discrepanct of price which causes the hospital getting harmed. Linear regression model has a value of determination coeficient 0.834 with a value of F = 84.475 (P < 0.05). Inefficiency of resource use in the test of clinical chemistry laboratory located on the mild severity of the patient group."
Universitas Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>