Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alien Olifitria Ningrum
"Kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan dapat diproses menjadi biooil yang nantinya dapat dijadikan bahan bakar alternatif pada kendaraan bermotor. Kelapa sawit sebagai umpan dicacah hingga diameter 0,1-2 mm, selanjutnya umpan diproses menggunakan metode fast pyrolysis, dan yang terakhir dilakukan pengujian pada produk cair. Penelitian ini menggunakan variasi bahan baku kelapa sawit (cangkang, tandan, dan serat) dengan kondisi suhu operasi 450, 550, dan 650°C.
Faktor utama yang mempengaruhi jumlah biooil adalah komposisi biopolimer umpan. Jumlah kandungan biopolimer dari masing-masing umpan adalah : cangkang 94,2%; tandan 90%; dan serat 80%. Sesuai dengan banyaknya kandungan biopolimer, hasil dari eksperimen didapat bahwa umpan cangkang menghasilkan biooil dengan jumlah terbesar (62% pada suhu optimum 550°C) disusul oleh tandan (58% pada suhu optimum 550°C) dan serat (38% pada suhu optimum 650°C)

Palm oil waster as a source renewable energy can be processed into biooil that can later be used as alternative diesel fuels. Palm oil waste is crushed up to diameter 0,1-2 mm, then feed from palm oil waste is processed using fast pyrolysis method to produced biooil, and latter liquid product is carried out for tests. This study uses variation of raw material palm oil waste (EFB, shell, and fiber) with operating temperature conditions of 450, 550, and 650°C.
Biopolimer content is the main factor that can influence the quantitiy of liquid product. Quantitiy of biopolimer content from each feedstock are: shell 94,2%; EFB 90%; and fiber 80%. In accordance with the quantity of biopolimer content, the results from experiments showed that shell produces biooil with largest number (62% at the optimum temperature of 550°C), followed by EFB (58% at the optimum temperature of 550oC), and fiber (38% at the optimum temperature of 650°C)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S898
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saeful Pranata
"Bio-oil production from biomass has a disadvantage because it cannot be used as fuel since it contains a lot of oxygenates, so that the heating value is low and cannot be used as fuel. This study aims to generate oil palm empty fruit bunch-based bio-oil with better quality by adding plastic waste so that can produce Bio-oil with qualified specification as a fuel. The method used in this study is slow co-pyrolysis, where a mixture of biomass and plastic materials is pyrolyzed with the heating rate is low (5°C/min). With the addition of plastic, slow pyrolysis will behave like fast pyrolysis in which a high yield of Bio-oil as a result of increased heat transfer from the heater to the reactor for biomass materials. The independent variables in this study are type of plastic (PP and HDPE) and plastic-biomass composition in the mix, while the dependent variables in this study are Bio-oil’s viscosity, color, pH, and yield. In the pyrolysis reactor, plastic materials and biomass are mixed into cracking boat. Biomass, plastics, and Bio-oil produced were analyzed using GC-MS. The result obtained is addition of plastic waste can improve the quality of bio-oil in pH, viscosity, color stability, and oxygenate compounds.

Produksi bio-oil berbasis biomassa memiliki kendala dalam kualitas karena tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar karena bio-oil yang dihasilkan masih mengandung banyak oxygenates (senyawa yang mengandung oksigen), sehingga heating value-nya rendah dan belum dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bio-oil berbasis tandan kosong kelapa sawit dengan kualitas yang lebih baik melalui penambahan limbah plastik sehingga dapat menghasilkan Bio-oil yang dengan spesifikasi yang sesuai untuk digunakan sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah slow co-pyrolysis, di mana campuran biomassa dan bahan plastik dipirolisis dengan heating rate yang rendah (5oC/menit). Dengan penambahan plastik, slow pyrolysis akan berkelakuan seperti fast pyrolysis di mana yield Bio-oil tinggi sebagai akibat dari peningkatan perpindahan panas dari pemanas pada reaktor ke bahan biomassa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis plastik (PP dan HDPE) dan komposisi plastik-biomassa dalam campuran (0:100, 10:90, 25:75, 50:50, 75:25, 100:0), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah viskositas, pH, warna, dan yield Bio-oil. Dalam reaktor pirolisis, bahan plastik dan biomassa dicampur ke dalam cracking boat. Biomassa, plastik, dan Bio-oil yang dihasilkan dianalisis menggunakan GC-MS. Hasil yang didapatkan adalah penambahan limbah plastik dapat meningkatkan kualitas bio-oil dari segi pH, viskositas, kestabilan warna, dan kandungan oksigenat.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"ABSTRAK
Vanili, selain dapat diperoleh dengan cara isolasi dari buah vanila,juga dapat dihasilkan dengan cara sintesis. Salah satu cara sintesis vanili yaitu melalui reaksi Reimer-Tiemann dengan substrat guaiakol dan pereaksinya kloroform. Guaiakol tersebut akan diubah menjadi ion guaiakolat oleh larutan KOH alkoholis yang ditambahkan, sedangkan kloroform oleh gugus hidroksida akan diubah menjadi diklorokarbena , setelah itu baru terjadi reaksi antara ion guaiakolat atau guaiakol dengan diklorokarbena.
Guaiakol pada penelitian ini diperoleh dengan cara sintesis dari pirokatekol, melalui serangkaian tahap reaksi yang terdiri dari benzoilasi, metilasi dan hidrolisis dalam suasana basa, dan diperoleh hasil dengan rendemen 52%. Disamping itu dicoba juga dengan cara lain yaitu asetilasi,metilasi dan hidrolisis dalam suasana basa , dan diperoleh hasil dengan spektrum yang kurang jelas, maka dengan cara ini dianggap gagal. Metilasi dalam penelitian ini dilakukan dengan diazometana.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pirokatekol dan guaiakol serta mengoptimalisasi reaksi Reimer-Tiemann dengan cara penambahan katalis transfer fasa tetrabutil amonium perkiorat , tetrametil amonium yodida dan 18-crown eter-6 ,pada suhu 45°C dengan putaran 1000 rpm selama 4 jam. Dengan menggunakan katalis transfer fasa tetrabutil amonium perkiorat dapat mencapai rendemen 65,8% , sedangkan dengan katalis tetrametil amonium iodida 51,4% dan katalis 18-crown ether-6 sebesar 27,9%.

ABSTRACT
One method of synthesis vanillin is via Reimer-Tiemann reaction with substrate guaiacol and chloroform reagent, chloroform .will be converted bit hydroxy ion to dichlorocarbene and then reaction with guaiacol solution.
Guaiacol in this research is obtained from pyrocathecol, via step reactions : benzoilation, methylation and hydrolysis in base conditions and product has yield 52%. Synthetic of guaiacol from pyrocathecol via step acetylation reaction is failure.
The aim of this research is to increase value on pyrocathecol, guaiacol and optimalization Reimer-Tiemann reaction with phase transfer catalysts : tetrabutyl ammonium perchlorate (TBAP), tetramethyl ammonium iodidate (THAI) and 18-crown ether-6 (18C6) at temperature 45°C and 1000 rpm for 4 hours. Yield of reactions with TBAP, THAI and 18C6 catalysts are 65,6%, 51,4% and 27,9%, respectively.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunahara Farida
"Keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume merupakan herba yang secara tradisional digunakan sebagai antikanker. Tujuan penelitian adalah mengetahui kandungan senyawa kimia ekstrak metanol dari daun T. Flagelliforme. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi, dilanjutkan dengan pemisahan sesuai dengan kepolarannya dan diuji aktivitas antioksidan, aktivitas antimikroba dan uji bioaktivitas terhadap larva A.salina Leach. Fasa aktif sebagai antioksidan, antimikroba dan toksisitas terhadap A.salina ditunjukkan oleh fasa etil asetat dengan nilai IC50 56,32 μg/mL, diameter hambatan 16,2 mm (Pseudomonas aeruginosa) dan 18,1 mm (Bacillus subtilis) dan LC50 54,82 μg/mL. Uji sitotoksisitas terhadap sel kanker T-47D dan sel murine leukemia P388 juga dilakukan terhadap fasa aktif tersebut. Pemisahan lanjutan dari fasa aktif dilakukan melalui kromatografi cair vakum (SiO2, diklormetana, isopropanol~ metanol) secara gradien dan kromatografi kolom (LH20, metanol). Pemurnian secara kromatografi cair kinerja tinggi preparatif kolom C18 dengan eluen metanol-air secara gradien. Penentuan struktur molekul dengan menganalisis data spektrum UV-Vis, FTIR, LC-MS MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR. Hasil isolasi terhadap fasa etil asetat T. flagelliforme (Lodd) Blume diperoleh 3 senyawa yaitu adenin, adenosin dan 6-C-glukopiranosilapigenin. Ketiga senyawa tidak aktif terhadap sel kanker T-47D namun menunjukkan aktivitas terhadap sel murine leukemia P-388 masing-masing dengan nilai IC50 71,36; 87,26 dan 34,41 μg/mL, sedangkan senyawa 6-C-glukopiranosilapigenin memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 34,39 ug/mL serta toksisitas terhadap larva A.salina dengan nilai LC50 15,84 μg/mL. Semua nilai aktivitas tersebut masih lebih kecil dibandingkan kontrol masing-masing.

Keladi tikus (T. flagelliforme (Lodd)Blume ), is a medicinal herb which traditionally used as anticancer. The aim of study was to determine chemical compounds of the methanol extract. The isolation of compound was carried out by maceration, followed by separation according to polarity. The ethyl acetate as active phase showed the antioxidant activity with IC50 value of 56.32 μg/mL, the antimicrobial activity with inhibiton zone 16.2 mm (Pseudomonas aeruginosa) and 18.1 mm (Bacillus subtilis), and bioactivity against A.salina Leach larvae with LC50 value of 54.82 μg/mL. The cytotoxicity against T-47D cancer cells and P.388 leukemia cells also was carried out to the active phase. The separation and purification were conducted by VLC (SiO2, dichloromethane-isopropanol, ~ methanol) using gradient elution and column chromatography (LH20, methanol) and HPLC preparative with C18 column methanol-water as eluent. Molecule structure determination was analyzed using the UV-Vis spectral data, FTIR, LC-MS MS, 1D NMR, 2D NMR. The result from the active phase obtained three compounds namely adenine, adenosine and 6-C-glucopyranosylapigenin. All three compounds were not active against T-47D cancer cells but they showed activity against P-388 leukemia cells with IC50 values of 71.36; 87.26 and 34.41 μg/mL respectively, while 6-Cglucopyranosylapigenin compound showed antioxidant activity with IC50 value of 34.39 μg/mL and toxicity against A.salina with LC50 value of 15.84 μg/mL. All the values of activity however are still lower compare to the relevant compound as control."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1379
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shufi Ramadiani Swari
"Senyawa bioaktif Annonaceous acetogenin yang berasal dari tanaman sirsak (Annona muricata) ditemukan memiliki sifat sitotoksik dan antitumor secara spesifik terhadap beberapa jenis kanker, di antaranya adalah kanker usus, payudara, paru-paru, pankreas, dan ginjal. Acetogenin yang diperoleh dari proses ekstraksi daun sirsak, kemudian dianalisis secara kualitatif (TLC, BST, FTIR) dan kuantitatif (Spektrofotometri UV-Vis). Hasil ekstraksi terbagi menjadi lima fraksi yang diberi nama F001, F002, F003, F0004, F005, dan diduga bahwa F005 mengandung acetogenin. F005 kemudian diisolasi dan terpisah ke dalam 13 bagian dengan bagian 6-9 mengandung acetogenin.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung kandungan gugus lakton acetogenin, menggunakan senyawa standar andrographolida. Penggunaan andrographolida sebagai senyawa standar dikarenakan senyawa murni acetogenin sulit didapat, dan andrographolida memiliki gugus lakton yang hampir sama dengan acetogenin, selain itu pada daun sirsak hanya acetogenin yang memiliki gugus lakton sehingga penentuan berdasarkan gugus lakton dapat dilakukan.
Berdasarkan analisis kualitatif, hasil ekstraksi dan isolasi positif mengandung senyawa aktif acetogenin dan dari hasil analisis kualitatif diketahui F005 mengandung acetogenin paling banyak dibandingkan dengan hasil isolasi. Besarnya kandungan acetogenin pada F005 adalah 14.2% sedangkan untuk hasil isolasi berkisar antara 7% - 12%.

Bioactive substance annonaceous acetogenin which is originated/derived from soursop plant (Annona muricata) has been found to posses specific cytotoxic and anti-tumor properties to several cancers including colon, pancreatic, lung, and breast cancers. The acatogenin extracted from sousop leaves was analyzed qualitatively using TLC, BST, FTIR and quantititavely using UV-Vis spectrophotometry. The extracts were divided into 5 (five) fractions and F005 fraction was found to contain acetogenin. The F005 was isolated, producing 13 bottles in which bottles 6 to 9 contained acetogenin.
Quantitaive analysis was performed by measuring acetogenin lactone group using standard andrographolida compound. The use of this standard compound was due to the difficulty in finding pure acetogenin compound, and by the fact that andrographolida compound have similar lactone group with that of acetogenin, In addition, in soursop leaves there was only acetogenin which had lactone group so that the determination based on lacton group could be carried out.
On the basis of qualitative analysis, the result of extraction and isolation were positively confirmed to contain the active acetogenin ingredient, while the quantitative analysis showed that F005 produced more acetogenin than the isolation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43095
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susanto
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Analisis klorida dalam cairan biologis seperti serum, urin, cairan serebrospinal dan keringat mempunyai arti klinik yang penting. Dalam penelitian ini dibandingkan metoda mikro agar perak nitat dengan metoda Schales & Schales untuk penetapan kadar klorida serum dan urin dalam hal ketepatan, kecermatan, sensitivitas, kemudahan dan biaya. Diteliti pula spesifisitas metoda mikro agar perak nitrat terhadap penambahan tiosianat. Metoda mikro agar perak nitrat bedasarkan difusi radial sampel melalui gel agar yang mengandung perak nitrat. Makin tinggi kadar klorida dalam sampel, makin luas difusinya dalam agar, sehingga makin luas pula endapan perak klorida yang terbentuk. Metoda Schales & Schales digunakan sebagai pembanding, karena metoda ini merupakan metoda titrasi yang sederhana, cepat, tepat dan mudah. Serum dan urin dari 30 orang sehat diukur dengan kedua metoda.
Hasil dan Kesimpulan: Pada perbandingan metoda mikro agar perak nitrat dan metoda Schales & Schales didapatkan ketepatan dan kecermatan yang sama baik, sedangkan sensitivitas metoda mikro agar perak nitrat lebih baik daripada metoda Schales & Schales. Kedua metoda mudah dilaksanakan dan murah biayanya. Pada metoda mikro agar perak nitrat penambahan tiosianat 0,50-15,00 mg/dl memberi penyimpangan 0,60 - 4,97%. Hasil penetapan klorida dalam serum dan urin dengan kedua metoda menunjukkan korelasi yang baik untuk serum (r=0,82) dan urin (r=0,99). Kadar klorida 30 sampel serum orang dewasa sehat ditetapkan dengan metoda mikro agar perak nitrat berkisar, antara 96,98-108,59 mmol/1 (102,47 ± 3,19 mmol/1) sedangkan dengan metoda Schales & Schales antara 99,17 ± 110,00 mmol/1 (104,16 ± 2,97). Kadar klorida dalam 30 sampel urin 24 jam ditetapkan dengan metoda mikro agar perak nitrat adalah 106,37-206,58 mmol/24 jam (139,27 ± 29,773 dan dengan metoda Schales & Schales adalah 107,90-209,43 mmol/24 jam (141,10 ± 30,01). Dapat disimpulkan bahwa metoda mikro agar perak nitrat merupakan metoda yang cocok untuk pemeriksaan sampel dalam jumlah besar.

Scope and Method of Study: A comparison study was carried out on the accuracy, precision, sensitivity, simplicity and cost of the silver nitrate agar micromethod and the mercurimetric method of Schales & Schales for chloride determinations in serum and urine. The micromethod is based on the chemical precipitation of silver chloride by radial diffusion through agar gel containing silver nitrate. The mercurimetric method of Schales & Schales was used as the reference method as it is an established, rapid, simple, accurate method for chloride determination in biological fluids. The effect of thiocyanate on the micromethod was studied by adding thiocyanate solutions to standard solutions of chloride. Sera and urine from 30 healthy individuals were analyzed for chloride using both methods.
Findings and Conclusions: The silver nitrate agar micro method compared well with the Schales & Schales method on accuracy, precision, simplicity and cost, while the agar micromethod was found to be more sensitive than the Schales & Schales method. Addition of 0,50-15,00 mg/dl thiocyanate gave a deviation of 0,60-4,97%. A range of 96,98-108,59 mmol/1 (102,47 ± 3,19) for serum chloride was found with the silver nitrate agar micromethod, while with the method of Schales & Schales the values were 99,17-110,00 mmol/1 (104,16 ± 2,79). The range for urinay chloride excretion was found to be 106,37-206,58 mmol/24 hours (139,27 ± 29,77) with the silver nitrate agar micromethod and 107,90-209,43 mmol/ 24 hours (141,10 ± 30,01) with the method of Schales & Schales. The results showed a good correlation of the 2 methods for both serum and urine chloride (r = 0,82 and 0,99). We consider the micromethod especially suitable for the analysis of large load determinations using small volume samples.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinatra Gunawan
"Latar belakang : Benzen yang masih digunakan oleh berbagai industri sebagai bahan pelarut dan bahan mentah diketahui berdampak negatif terhadap kesehatan tenaga kerja. Begitu juga dengan benzen yang digunakan perusahaan pemerosesan minyak dan gas dapat berdampak yang sama. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemakaian masker gas terhadap perubahan kadar fenol dalam urin akibat pajanan benzen di unit penatalaksanaan limbah PT. V di Kalimantan Timur
Metode : Penelitian ini menggunakan disain studi intervensi. Empat belas tenaga kerja diambil secara purposif sebagai subjek yang diintervensi dengan pemakaian masker selama empat minggu disertai penyuluhan mengenai pencegahan terhadap pajanan benzen. Pengukuran terhadap lingkungan kerja dilakukan dengan mengukur kadar uap benzen, dan beberapa variabel seperti umur, pendidikan, pengetahuan, alkohol, merokok didapat dari wawancara dan kuesioner. Pajanan benzen terhadap tenaga kerja diukur melalui kadar fenol dalam urin.
Hasil : Pengukuran kadar uap benzen di lingkungan kerja diatas nilai ambang batas yang dianjurkan ACGIH. Pada penelitian ini ditemukan perbedaan bermakna pada pemeriksaan kadar fenol dalam urin dan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (P<0,05).
Kesimpulan dan saran : Studi intervensi ini menunjukkan adanya penurunan kadar fenol dalam urin subjek disertai peningkatan pengetahuan subjek yang bermakna sesudah intervensi. Disarankan pada perusahaan untuk melakukan pemantauan kadar uap benzen di lingkungan kerja setiap enam bulan dan tenaga kerja diharuskan memakai masker secara teratur pada saat bekerja.

The Benefit of Mask on the Change of Fenol Level in the Urine as an Effect of Benzene Exposure at the Sludge Processing Plant, `V' Company, East Kalimantan, 2000Background: Benzene which is still used in the industrial world as a solvent and raw material, still known to have negative effects on the workers' health. Benzene also exists in oil and gas company as by product. The purpose of this study was to identify the effects of benzene exposure through the measurement of phenol level in the urine of workers' at the sludge processing unit in the oil and gas company, PT V East Kalimantan and the impact of using mask respirator for its prevention.
Method : The design of study was a simple intervention study. Fourteen workers were recruited purposively as subjects, were intervened by using mask about four weeks simultaneously and having education on personal protection against benzene vapor. A simple working environmental survey was carried out measuring the level of benzene vapor at the working area, while several variables i.e age, education, duration of work, alcoholism, smoking and drugs were collected through interviews and questionnaires. Benzene exposure was measured through phenol urinary level of subjects.
Results : Study finding showed that the level of benzene vapors in the working area was above ACGIH threshold value. Significant differences were found between admission phase and post intervention phase in urinary phenol level and knowledge (P<0,05).
Conclusions and suggestions : The intervention study showed a significant decrease in urinary phenol concentration of subjects as well as an increase of knowledge. The enterprise was suggested to carry out monitoring project of the benzene vapor level in the working area every six month while the workers should be instructed to use mask regularly while working."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T2030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Besari
Bandung : Armico, 1982
547 ISM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinar Rochmasari
"Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung beberapa senyawa seperti minyak atsiri, senyawa tannin, terpenoid, flavonoid, resin, antosianin, dan alkaloid. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan identifikasi struktur molekul senyawa kimia dalam fraksi netral daun jambu biji Australia. Daun jambu biji yang telah kering dimaserasi dengan metanol. Ekstrak kasar metanol diekstraksi dan didapatkan 3 fraksi yaitu fraksi netral, fraksi asam, dan fraksi fenolik.
Fraksi netral diuji bercak menggunakan KLT, dimurnikan menggunakan kromatografi kolom dengan teknik gradien elusi menggunakan eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Senyawa hasil isolasi berupa cairan kental (minyak) diidentifikasi menggunakan FT-IR, GC-MS, dan 1H NMR. Dari hasil identifikasi, senyawa yang diperoleh yaitu metil palmitat, metil linolenat, metil stearat dan squalene.

Guava leaf (Psidium guajava L.) contain essential oil, tannin, terpenoid, flavonoid, resin, anthocyan, and alkaloid. This study has been carried out isolation and identification of chemical compounds of Australian guava leaves in the neutral fraction. Dried guava leaves macerated with methanol. Methanol crude extracts was extracted and obtained three fractions: neutral fraction, acid fraction, and phenolic fraction.
Neutral fraction was tested by using TLC test, and then purified by column chromatography with gradient eluent of ethyl acetate and n-hexane. The isolated compounds form oil, then performed the identification with FTIR spectrophotometer, GC-MS, and 1H-NMR. From the results of identification, the compounds was obtained are methyl palmitate, methyl stearate, methyl linolenate and squalene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hildayati
"Ibuprofen merupakan golongan obat anti inflamasi non steroid yang banyak digunakan untuk mengobati rematik dan bersifat analgesik. Ibuprofen mempunyai waktu paruh eliminasi yang singkat sekitar 2 jam sehingga obat harus sering dikonsumsi dan dapat menyebabkan iritasi lambung. Mikroenkapsulasi dengan penyalut polimer biodegradabel merupakan alternatif untuk megatasi masalah tersebut. Pada penelitian ini digunakan poli(asam laktat) (PLA) dan polikaprolakton (PCL) sebagai bahan penyalut karena bersifat biodegradabel dan biokompetibel. Mikrokapsul dibuat dengan metoda emulsifikasi penguapan pelarut minyak dalam air (O/W) dengan menggunakan Tween 80 sebagai emulsifier. Komposisi PLA dan PCL dibuat dengan berbagai variasi sedangkan jumlah obat tetap. Polimer dan obat dilarutkan dalam diklorometana, diemulsikan dan dispersikan dalam aquades sampai terbentuk mikrokapsul. Mikrokapsul kemudian di uji efisiensi enkapsulasinya dan dilakukan uji disolusi secara in vitro pada pH 7,4 dan 1,2 serta dilihat distribusi ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer. Efisiensi enkapsulasi terbesar didapat 69.47% pada komposisi F7 dengan perbandingan PLAPCL 6:4, konsentrasi Tween 80 0,5 % dan kecepatan dispersi 900 rpm. PLA dan PCL sebagai bahan penyalut dapat menahan laju pelepasan obat dilambung.

Ibuprofen is nonsteroidal and antyinflammatory drug (NSAID) for curing rheumatic disease an it is analgesic drug which has fast elimination half life (about 2 hour). it should be used frequently in a day and it can cause gastroinstestinal irritation. Microencapsulation based on biodegradable polymer is a methods to overcome these problem. This research used blend of poly(lactide acid) (PLA) and polycaprolactone (PCL) as coating agent which are biodegradable and biocompatible for human body. Microcapsule was made by oil in water emulsion solvent evaporation mehods using Tween 80 as emulsifying agent. The composition of PLA and PCL was varied but amount of ibuprofen added was constant. Polymer and drug dissolved in dichloromethane, emulsified and dispersed in aquades to form microcapsules. Microcapsules were tested encapsulation efficiency and dissolution test in vitro at pH 7.4 and 1.2 then particle size distribution were measured by particle size analyzer instrument. The highest efficiency of ibuprogen microcapsule occurs at F7 where the composition of PLAPCL equals to 6:4, tween concentration 0.5% and dispersion speed at 900 rpm. PLA and PCL as a coating material can restrain the rate of drug release in gastric."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S880
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>