Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Asri Yustria A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5311
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Pratomo
"Perubahan tampilan visual dan perbaikan layanan, merupakan langkah-langkah yang sering dilakukan oleh perusahaan jasa untuk memperbaiki citra merek dan memperoleh kembali kepercayaan konsumennya serta menarik calon pelanggan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebranding perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi kereta api, terhadap citra merek perusahaan tersebut. Penelitian menggunakan metode non probabilita sampling dengan teknik purposive, dan melibatkan 120 responden yang merupakan pengguna jasa transportasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang pernah beberapa kali menggunakan jasa transportasi perusahaan tersebut dari atau sebelum tahun 2008 hingga tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebranding (renaming, redesign, dan repositioning) berpengaruh terhadap citra merek, dimana renaming, dan repositioning berpengaruh positif terhadap citra merek, sedangkan redesign berpengaruh negatif terhadap citra merek. Pengaruh rebranding terhadap citra merek perusahaan diketahui sebesar 35,4%, dan dimensi repositioning adalah dimensi yang paling kuat pengaruhnya terhadap citra merek.

Changes in corporate brand visual identity and services improvement, are the steps that often performed by service companies to improve brand image, regain the Trust, and attract more customers or prospects. The purpose of this study is to clarify the rebranding concept and investigate the influence of rebranding toward brand image of railway transport services (PT Kereta Api Indonesia (Persero). This study gathered data from 120 respondents, who are passengers that had several time using the company?s transportation services from 2008 or before 2008 to 2013.
The results found that rebranding (renaming, redesign, and repositioning) influences brand image. Renaming and repositioning is found positively influence brand image but redesign negatively influence brand image. The effect of rebranding to the brand image of company is at 35.4%. The results also found that repositioning have most powerful influence on brand image."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taman Prasi
"Kesehatan jiwa dan kesehatan tubuh tidak dapat dipisahkan, karena berkaitan dengan kemampuan dasar manusia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang dihadapi pekerja adalah stres kerja. Stres kerja berhubungan erat dengan timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, kecelakaan kerja, menurunnya produktifitas dan meningkatnya pengeluaran suatu perusahaan dalam hal kompensasi pekerja, kecelakaan kerja dan ketidakmampuan, gangguan stres kerja dapat mengenai pekerja dimana saja, juga pekerjaan sebagai seorang masinis kereta api. Keselamatan operasional dan kinerja perusahaan angkutan kereta api tidak terlepas dari peran penting para masinis, sehingga diperlukan masinis yang sehat baik fisik maupun mentalnya.
Penelitian ini meninjau masalah bahaya psikososial dalam kaitannya dengan stres kerja dikalangan para masinis di Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek PT. Kereta Api (Persero), dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan cara pengukuran life event scale menggunakan tehnik self report measure melalui kuesioner, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres kerja pada masinis. Populasi penelitian berjumlah 153 orang dengan sampel penelitian sebanyak 101 orang.
Ditemukan tingkat stres kerja ringan sebesar 82,2 %, stres kerja sedang 17,8 %, sedangkan tingkat stres kerja berat tidak ada ditemukan. Uji statistik yang dilakukan adalah Chi-Square, untuk melihat hubungan asosiasi antara faktor yang diperkirakan sebagai stressor dengan stres kerja. Adapun faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat stres kerja para masinis adalah kebisingan (nilai p = 0,03) dan rutinitas kerja (nilai p = 0,02).
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk pelaksanaan penaggulangan stres kerja, akan tetapi untuk langkah selanjutnya perlu dilakukan penelusuran lebih jauh terhadap timbulnya stres kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan metoda yang lain. Untuk mencegah, dan mereduksi stres kerja pada masinis dan seluruh karyawan perusahaan dapat dilakukan dengan pendekatan organizational change, yaitu merubah kondisi kerja ke arah yang lebih baik, dikombinasikan dengan pendekatan stress management, yaitu memberikan training manajemen stres dan employee assistance program (EAP).
Daftar bacaan : 27 (1973 - 2001)

Study about Job Stress of the Train Drivers at PT. Kereta Api (Persero) in Jabotabek Commuter Division, 2002Physical and mental health can't separate, because it's related with the human basic ability. One of the mental health problems that the worker is the job stress. Job stress are close related with the appearance of various illness like cardiovascular disease, stroke, working accident, decreasing of the productivity and increase the company spend of the matter worker compensation, working accident and inability. The job stress can affected the worker anywhere, also the training drivers. The operational safety and the performance of the train transportation company are hold from an important part of the train drivers, with result of that; it's a need a train driver which are the mentality and physically in good health.
This research are observe the social psychology hazards in related with job stress at the circle of train drivers at PT. Kereta Api (Persero) in Jabotabek Commuter Division, with the cross-sectional approach, using the life event scale measurement with self report measure by questioner, which have purpose to gain a illustration of the job stress level and the factors which related with the job stress level on the train drivers. Research population total are 153 people with the research sample total are 101 people.
The low level of job stress is founded 82, 2 %, medium level 17, 8 %, while the high level are not found. The valid statistic test are Chi-Square, to see the associate relation within the suppose factor as the stressor with job stress. There is relating factors according to the train drivers job stress levels are noise (p value = 0, 03) and working routines (p value = 0,02 ).
The research result can be an early data to handling the job stress, but for the next step are need to do more investigation concerning the appearance of job stress with the influence factors with the different method. To prevent and reduction the job stress on the train drivers and the whole company employees can do with the organizational change approach, that is to improve working conditions, with the combination of stress management approach, that is providing a stress management training and an employee assistance program (EAP).
References: 27 (1973 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Dalam skripsi ini penulis bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman, pengalaman, serta bentuk-bentuk pelecehan seksual terhadap perempuan pengguna jasa kereta api. Gambaran tersebut dapat diperoleh terlebih dahulu dengan melihat bagaimana pemahaman perempuan terhadap pelecehan seksual yang diketahuinya yang kemudian berlanjut terhadap pengalaman sebagai korban pelecehan seksual di kereta api dan bentuk-bentuk pelecehan seksual yang teijadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif terhadap lima orang informan yang merupakan pengguna jasa kereta api ekonomi Bogor-Jakarta-Bogor. Penulis melakukan wawancara mendalam kepada informan untuk memperoleh data dengan di dukung oleh pengamatan langsung di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori yang digolonggkan oleh Liz Kelly. Yaitu bentuk-bentuk perilaku pelecehan seksual, terbagi atas tiga bentuk, bentuk pertama yaitu bentuk visual: tatapan yang mengancam, gerak-gerak yang bersifat seksual. Bentuk yang kedua bentuk verbal: siulan-siulan, gossip, gurauan seksual, pernyataan yang bersifat mengancam, dan yang ketiga bentuk fisik : menyentuh , mencubit, menepuk-nepuk, menyenggol dengan sengaja, mendekatkan did tanpa diinginkan. Dari penelitian yang dilakukan, beberapa informan menyatakan bahwa bentuk pelecehan seksual yang terjadi di dalam kereta api adalah bentuk pelecehan fisik, dikarenakan informan merasa mereka tidak dihargai dan dipermalukan di depan umum. Begitu juga dengan pemahaman yang di bagi dua yaitu pemahaman umum yang tidak mengacu pada satu jenis perilaku atau tindakan yang spesifik, sedangkan pemahaman khusus ditempatkan pada konteks yang berbasis gender. Para informan memahami dengan melihat dari perilaku pelecehan seksual yang dialami oleh mereka di dalam kereta api. Sedangkan pengalaman informan terhadap pelecehan seksual, banyak ragamnya tetapi yang sering mereka alami adalah dalam bentuk fisik dan tidak hanya satu jenis tindakan pelecehan saja yang dialami oleh informan , ada juga yang mengalaminya lebih dari satu kali, dan dengan pengalamannya ini para informan tidak menjadi trauma atau takut untuk naik kereta, tetapi informan hanya memilih tempat yang lebih aman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S5484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mia Indria Pramesti
"Masyarakat di sekitar Jakarta membutuhkan alat transportasi untuk mobilitas saat berangkat maupun pulang beraktivitas. Alternatif alat transportasi yang dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat adalah kereta api. PT Kereta Api Commuter Line Jabodetabek merupakan badan penyelenggara tunggal jasa angkutan kereta api di wilayah Jabodetabek perlu meningkatkan kualitas layanannya sebagai wujud pelayanan publik.
Tujuan penulisan tesis ini adalah mengetahui persepsi dan harapan pengguna jasa PT Kereta Api Commuter Line Jabodetabek dari dimensi bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan kepastian dan empati dengan menggunakan metode servqual.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kualitas pelayanan jasa Kereta Api Commuter Line Jabodetabek belum memenuhi harapan pengguna jasa sehingga perlu perbaikan pelayanan pada kelima dimensi terutama pada dimensi daya tanggap. Prioritas kebijakan yang perlu dilaksanakan yaitu penambahan frekuensi pemberangkatan kereta, ketepatan jadwal perjalanan serta perbaikan sikap petugas dalam melayani pengguna jasa agar lebih responsif terhadap keluhan, permasalahan pengguna jasa dan kemudahan dalam memperoleh informasi apabila terjadi gangguan dalam pemberangkatan kereta.

People around Jakarta require transportation for mobility. Alternative transportation that can meet the needs of public transportation is train. PT Jabodetabek Railway Commuter as a single administrator`s railway services in Jabodetabek area needs to improve its service quality as a form of public service.
The aims of this research are to determine the consumers perceptions and expectations of Jabodetabek Railway Commuter Line`s services by dimensions of tangibality, reliability, responsiveness, assurance and empathy, using servqual method.
Based on the results of the study, we conclude that the services quality of Jabodetabek Railway Commuter Line has not met the consumer`s expectations so that it needs to improve the services on the five dimensions, especially in the dimension of responsiveness. Policy priorities that need to be implemented such as increase frequencies of train departure, improved accuracy of trip schedules,enhance officer attitudes to be more responsive to consumers complaints, and ease of obtaining information in case of an interruption in the train departure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Flora Febrianindia
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dituntut untuk dapat memenuhi harapan para stakeholders nya, termasuk di antaranya perubahan dalam tubuh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana divisi humas mensosialisasikan perubahan tersebut ke masyarakat, dan perubahan apa saja yang dialami oleh tubuh divisi humas.
Metode penelitian yang digunakan adalah post positivis, dengan sifat penelitian deskriptif. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi partisipan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humas memiliki peran signifikan terhadap upaya sosialisasi perubahan pada publik internal dan eksternal, dengan menjunjung tinggi keterbukaan publik dan juga membuka akses seluas-luasnya pada publik. Perubahan dalam tubuh perusahaan pada akhirnya turut merubah kinerja humas menjadi lebih baik dan produktif.

This research is triggered by organizational change of a company to fulfill the needs of the stakeholders, including PT Kereta Api Indonesia. This study aims to get a real view about how PR division socialized the organizational change to its publics, and what is the difference of PR role before and after the organization has changed.
The research method used post positivism and the nature of this research is descriptive. The approached used qualitative data collection techniques with in-depth interview and observer as a participant.
Result of this study indicate that PR have significant role to socialized the organizational change to its publics, by open the access of information widely. Organizational change also made PR division?s work better and productive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>