Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Niesyae Annissa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Limanovlava
"ABSTRAK
Humas dewasa ini tidak hanya terbatas pada dunia usaha dan instansi pemerintah saja, akan tetapi juga Humas sebagai suatu usaha swasta yang menjual jasa- jasanya untuk kepentingan menumbuhkan goodwill masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi yang menyewa jasa-jasa tadi. Dengan perkataan lain perusahaan yang khusus bergerak di bidang jasa Humas yang disebut Perusahaan Humas atau Konsultan humas mula berkembang, yaitu pada tahun 70-an seiring dengan bertambah pesatnya perkembangan ekonomi di Indonesia. Salah satu perusahaan Humas tersebut adalah PT Granada Tjipta Sarana yang merupakan salah satu pelopor berairinya perusahaan Humas di Indonesia, yang menangani penerbitan majalah internal Sekitar Unilever Indonesia dari PT Uni lever Indonesia. Alasan PT Uni lever Indonesia menggunakan jasa PT Granada Tjipta Sarana dalam proses penerbitan majalah adalah untuk diperoleh hasil yang maksimal karyawan, sehingga majalah internalnya yang dapat memenuhi kepuasan ini perlu ditangani secara profesional. Di samping kurangnya tenaga praktisi Humas di PT Unilever Indonesia, sedang program di bagian ini merupakan program khusus oleh tenaga yang itu juga disebabkan karena kehumasan yang lengkap dan tidak akan teratasi jika dikerjakan sendiri. Perusahaan Humas PT Granada sendiri, dalam penerbitan majalah internal SUI bekerja sama dengan bagian Humas PT Unilever Indonesia. Dalam hal ini Humas PT Unilever Indonesia bertindak sebagai koordinator dalam penerbitan ini. Proses penerbitan majalah ini dilakukan melalui beberapa tahap; mula-mula menentukan permasalahan atau tema yang akan ditulis, yang direncanakan melalui rapat Dewan Redaksi yang terdiri dari wakil-wakil PT Unilever Indonesia dan PT Granada. Biasanya PT Unilever yang menetapkan tema, namun PT Granada juga boleh memberikan usulan. Yang penting hal tersebut bermanfaat bagi karyawan PT Unilever Indonesia dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis. PT Granada secara tidak langsung ikut berperan dalam menciptakan hubungan yang harmonis pada publik internal PT Unilever Indonesia. Tahap berikutnya adalah membuat suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilakukan. Baru kemudian dilakukan pencarian dan pengumpulan data untuk naskah atau artikel 5 f oleh PT Granada. Untuk tahap terakhir, setelah naskah ditulis, diperlihatkan kepada pihak Unilever untuk disetujui atau dilakukan perbaikan-perbaikan jika dianggap perlu. Setelah mewawancarai 100 karyawan PT Unilever (dengan menggunakan kwesioner), mengadakan observasi langsung di lokasi penelitian, serta melakukan Indonesia wawancara mendalam dengan beberapa orang pada posisi kunci, ditemukan bahwa sebagian responden yang terpilih adalah laki-laki, prosentase umur responden yang paling besar adalah 35 - 39 tahun, dari regi tingkat pendidikan pada umumnya responden adalah lulusan SLTA/sederajat dan masa kerja responden kebanyakan 11 15 tahun. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa seluruh responden membaca majalah internal SUI dan umumnya mereka memperoleh majalah tersebut dengan cara dibagikan. Ini menunjukkan bahwa pendistribusian majalah SUI di lingkungan PT Unilever Indonesia dapat dikatakan baik dengan pembagiannya sudah cukup merata. Umumnya responden mendapat manfaat dengan membaca majalah internal SUI yaitu memperoleh informasi mengenai perusahaan, manfaat di segi pendidikan, dan hiburan. Di samping itu, manfaat yang diperoleh dilukiskan oleh responden dengan menganggap di dalam majalah itu terdapat informasi yang dapat mendorong semangat kerja dan meningkatkan keakraban di antara karyawan. Secara tidak langsung, hal ini menguntungkan perusahaan, yaitu terciptanya hubungan yang harmonis sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. Secara keseluruhan, majalah SUI cukup baik yaitu dari segi isi, cover dan layout. Namun demikian majalah ini dapat lebih dikembangkan lagi agar menjadi efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matondang, Rosnath
"Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian
khusus diseluruh dunia : Indonesia juga iku berpartisipasi
menggalakkan pariwisata dengan " Visit Indonesia Year 1991"'.
Semakin meningkanya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan
tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi
tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya.
Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan
menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
dan produk wisata yang terbaik. Salah satu usaha yang dianggap
tbrut berperan dalam kemajuan dan kelarisan jasa dan produk
yang ditawarkan oleh hotel tersebut adalah bidang Hubungan
Hasyarakat. Meskipun bidang ini masih baru bagi masyarakat
Indonesia, namun tidak halnya di negara- negara maju. Hampir di setiap hotel bertaraf internasional, bidang Humas dapat kita
temui. Heskipun pada kenyataannya, belum ada pengertian yang sa~a
akan arti dan fungsinya, maka keberadaan Humas dan wewenangnya
menjadi berlainan.
Dalam penelitian in1. a kan disorot berbagai program
kerja Humas di Hote l Sari Pa Pacific, Jakarta dalam menunjang
fungsi perusahaan hotel. Secara khu sus di t injau dari hubungannya
dengan para pelanggan . Untuk itu diadakan suatu penelitian
dengan men ggunakan kuesioner .
Sampel sengaja (purposive sampt e) adalah s ampe l yang
digunakan d a1am penelitian i ni . Sebagai sampelnya a dalah mereka
yang p erna enggunakan jasa dan p rodu k Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta , berkebangsaan Ind ones · a, b e rkantor d i wilayah Jakarta
Pusat dan dikirim majalah pub li kasi ho te l ''Sari Smile'' .
Data 1ain diperoLeh dar i ke ustakaan dan wawancara . dengan
mereka yang jabatan dan pek&r jaannya di Hot e l Sari Pan Pacific.
Jakarta sedikit banyak berhubungan dengan bagian Humasnya yang
disebut Promotion and Publ i c Relations Depar tment.
Dari hasil penelitian di lapangan terhadap para pelanggan
diperoleh hasil bahwa Humas belum ditempatkan pada porsi yang
memadai, yakni sebagai Top Manajemen. Humas Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta hanya merupakan bag ian d·ar i Sales De par tmen t.
Hal ini dapat mempengaruhi program-program kerja yang dilaksanakan,
yang lebih ditujukan secara khusus bagi kepentingan Sales
Department, bukan manajemen keseluruhan Heskipun tidak menutupi adanya faktor penyebab lain, hasil
penelitiam ini diharapkan tetap memberikan gambaran dan . masukan
terhadap fungsi fungsi Humas perhotelan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Putri Oktaviani
"Tujuan dari dibuatnya tulisan ini adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas humas yang dilakukan di dalam perusahaan rintisan start-up Airfrov Indonesia selama dua tahun ke belakang. Dalam tulisan ini dibahas pula mengenai alasan perusahaan belum membentuk divisi public relations secara khusus. Konsep dan tinjauan literatur menganai aktivitas humas yang dibagi berdasarkan publiknya yaitu internal dan eksternal digunakan dalam penelitian ini untuk mengerucutkan hasil temuan dan diskusi menjadi dua bagian pula. Tinjauan literatur mengenai public relations versus marketing juga digunakan untuk melihat fungsi kedua divisi tersebut dalam perusahaan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara penulisan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas humas internal yang dilakukan oleh Airfrov Indonesia adalah; hubungan dengan karyawan yang dibagi ke dalam dua sifat yaitu formal dan informal; investor yang mana hubungan ini langsung dilakukan oleh CEO perusahaan, sedangkan aktivitas humas eksternal yang dilakukan adalah; hubungan dengan media yang mana biasanya diinisiasi dengan menghubungi orang-orang media hasil networking yang dimiliki untuk mengajukan media visit, hubungan dengan pengguna yang lebih mengarah kepada program dan pelayanan yang diberikan, dan hubungan dengan masyrakat luas yang dilakukan melalui media baru yaitu media sosial. Alasan tidak adanya divisi public relations secara khusus adalah belum diperlukannya divisi tersebut dalam perusahaan skala kecil seperti Airfrov Indonesia. Selain itu juga tidak ditemukannya masalah antara public relations dan marketing yang bekerja dalam satu divisi. Hal ini kian lumrah terjadi di dalam perusahaan karena seiring berkembangnya zaman dan teknologi, kini aktivitas public relations dapat dileburkan dengan marketing yang mana kemudian tercipta konsep marketing public relations.
The main reason why author did this research is to explore implementation of public relations activities in startup company that is Airfrov Indonesia in the past two years since its coming this country. Also there is discussion about the reason why there is no public relations division. Concept and literature reviews about public relations activities are used to help author pointed out and to compare findings. Literature review about public relations versus marketing is used too to see both rsquo s function in company rsquo s current condition. Using qualitative method with descriptive writing, this research will present findings to readers about internal PR activities which are employee relations that is indentified into formal and informal communication stockholder relations that is done directly by the CEO, external PR activities which are media relations is done by re connecting with media people to propose media visit consumer relations is more like giving program that rsquo s benefit for users and giving excellent service and audience relations is done through social medias. Beside those findings, this research also found the reason why there is no public relations division, is because company thinks that they don rsquo t need PR in particular because their size that is still relatively small. Moreover there is no problem found when PR and marketing in the same division."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Permatasari
"ABSTRAK
Dalam alam bisnis yang semakin kompetitif dimana perusahaan perusahaan menawarkan produk dan jasa yang tidak jauh berbeda, maka citra produk dan perusahaan yang terbentuk sebagai persepsi masyarakat perlu menjadi perhatian utama humas. Humas tidak mungkin berhasil baik mengembangkan citra yang ingin diproyeksikan pada masyarakat tanpa bantuan pers, karena pers merupakan sarana yang memungkinkan pesan-pesan yang ingin disampaikan humas menjangkau masyarakat luas secara efisien dan efektif. Maka antara humas dan pers haruslah tercipta suatu hubungan mitra kerja yang berdasarkan pada saling menghormati, bertanggung jawab dan menghargai etika profesi masing-masing. Keduanya, humas dan pers, saling tergantung dan saling membutuhkan. Tanpa bantuan dan dukungan pers, sulit bagi humas untuk menjalankan kegiatannya secara ideal. Untuk mendapatkan bantuan dan dukungan pers tersebut, perlu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. penulis tertarik untuk kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan humas hubungan harmonis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta persepsi pers terhadap kegiatan humas Hotel Indonesia maka humas Berdasarkan situasi di atas, membahas Hotel Indonesia untuk membina pers, kalangan dalam membina hubungan dengan pers tersebut. Guna menunjang terpenuhinya informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan di atas, penulis mengadakan penelitian dengan mengadakan wawancara mendalam dengan beberapa informan dari Hotel Indonesia yaitu Manajer Humas, Asisten Manajer Humas dan Analis Pemasaran. Penulis juga mewawancarai sepuluh wartawan dan editor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan humas Hotel Indonesia dalam membina hubungan dengan pers terutama penulis teliti melalui kegiatan-kegiatan Pemberian Penerangan, Kegiatan Pelayanan dan Kegiatan Pembinaan Hubungan Antar Pribadi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya penulis teliti melalui kedudukan humas dalam struktur organisasi, kebijaksanaan manajemen humas menghadapi pers, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki humas serta sistem informasi pada Hotel Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa humas Hotel Indonesia belum melaksanakan kegiatan kegiatan kalangan pers secara optimal harmonis antara perusahaan dengan pembinaan hubungan dengan sehingga hubungan yang kalangan pers belum sepenuhnya tercapai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan Hotel Indonesia serta humasnya adalah : Divisi Humas Hotel Indonesia sebaiknya dirubah menjadi suatu Corporate PR yang kedudukannya sejajar dengan fungsi fungsi lini di Hotel Indonesia sehingga humas dapat lebih mengoptimalkan fungsi stafnya dan kegiatan-kegiatan kehumasannya, termasuk yang berkaitan dengan pers. Sebaiknya Hotel Indonesia mulai menerapkan desentralisasi. - Sebaiknya Hotel Indonesia mulai menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi sehingga mempermudah pengolahan data dan pengambilan keputusan serta menunjang fungsi humas sebagai suatu pusat informasi. Sebaiknya humas meningkatkan kemampuan diri dan stafnya di bidang kehumasan, termasuk kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membina hubungan dengan pers."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Lestary
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Winoto
"Peranan hubungan masyarakat atau public relations (PR) semakin dirasakan penting dalam menunjang keberhasilan program komunikasi perusahaan secara umum, maupun secara khusus dalam lingkup kegiatan pemasaran, baik pemasaran produk maupun jasa. Kegiatan ini umum dikenal sebagai marketing public relations. Sejalan dengan semakin dirasakan pentingnya dukungan PR, maka humas internal ataupun konsultan PR semakin pula diperlukan.
Tesis ini menelaah kekuatan, kelebihan serta kekurangan dan kelemahan humas internal dan konsultan PR, dalam menjalankan peranannya ditinjau dari evaluasi kegiatan media relations dalam konteks marketing public relations. Industri yang menjadi bahan telaah adalah penerbangan, khususnya pembukaan jalur penerbangan baru Jakarta-Melbourne. Pemilihan industri penerbangan adalah karena sifatnya yang rentan terhadap krisis sehingga dukungan PR mutlak diperlukan.
Tujuan penelitian adalah memberi masukan dan penimbangan dalam penetapan pilihan untuk mengelola secara internal divisi humas, atau memanfaatkan jasa konsultan, atau memakai kombinasi ke duanya. Dan bagaimana mengevaluasi kegiatan media relations sehingga dapat dilakukan upaya peningkatan kualitas hubungan yang ada.
Evaluasi dilakukan atas tahap persiapan dan implementasi program media relations, yaitu isi dan format materi informasi ke media massa, analisis isi liputan, dan wawancara dengan lima media massa berjangkauan nasional. Analisis isi liputan mengacu pada sistim skoring Quentin Bell. Metode penelitian adalah deskriptif.
Hasil evaluasi menunjukkan sistim skoring Bell bermanfaat untuk menganalisa isi liputan secara sederhana namun meliput hampir semua aspek yang mewakili karakteristik yang dianggap panting oleh media. Hasil lainnya adalah kriteria keberhasilan media relations bukan kuantitas tapi kualitas liputan. Merpati Nusantara Airlines memperoleh liputan secara luas tapi dari sisi kualitas memiliki nilai skor lebih rendah dibandingkan Ansett Australia Airlines, sehingga kegiatan media relations Ansett Australia dikatakan lebih berhasil.
Penerapan evaluasi dalam jangka panjang akan memungkinkan proyeksi hasil analisis kualitas kegiatan media relations secara lebih tepat. Data yang ada akan bermanfaat untuk memahami kelemahan dan kekuatan program PR dan karakteristik media secara lebih akurat, sehingga upaya perbaikan dan perencanaan dapat dilakukan lebih efektif.
Sesuai tujuan dan karakteristik perusahaan, maka pilihan Merpati Nusantara Airlines untuk rnengelola humas secara internal sudah tepat, demikian pula Ansett Australia Airlines dalam memanfaatkan konsultan PR. Namun dalam melaksanakan peranan dalam media relations, hasil wawancara menunjukkan masih perlunya peningkatan kualitas masing-masing.
Guna meningkatkan kinerja praktisi PR, penulis menyampaikan saran: diterapkannya analisis isi liputan secara intensif, ditingkatkannya upaya mendukung citra perusahaan bagi humas internal, dan pemahaman produk lebih mendalam oleh konsultan PR. Praktisi PR perlu lebih proaktif menjalankan peranannya dalam media relations. Evaluasi kegiatan PR secara berkala dan berkesinambungan perlu dilakukan, baik melalui analisis isi liputan maupun dengan membuka forum komunikasi dengan media massa sebagai mitra utama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>