Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Hidayati
"Saat ini, banyak produsen makanan ringan berlomba dalam mempromosikannya kepada khalayak sasaran mulai dari makanan ringan untuk anak-anak sampai orang dewasa pun ada. Hal ini terbukti jika kita melihat ke dalam pasar swalayan di mana merek-merek makanan ringan berjejer memenuhi rak-rak khusus makanan ringan tersebut. Lain halnya dengan rak-rak yang berada di pendingin. Merek-merek yang ada di rak pendingin tersebut hanya untuk makanan dan minuman ringan yang butuh didinginkan seperti jelly, yoghurt, macam-macam jus dan puding.
Bicara mengenai puding, di antara berbagai makanan dan minuman ringan yang berada di rak pendingin, terdapat merek puding yang bernama Vita Puding dengan berbagai rasa yaitu coklat, stroberi, vanilla dan mangga. Vita Puding ini diproduksi oleh PT. Sedapindo Trijaya, merupakan perusahaan yang pertama memproduksi makanan Jelly dan Puding di Indonesia. Sebenarnya Vita Puding ini keberadaannya sudah lama ada, namun citra merek dari Vita Puding ini masih sedikit yang terekam di dalam benak khalayak sasaran maka konsumen cenderung lari ke merek lain, ditambah lagi masih kurang gencarnya program promosi yang dilakukan Vita Puding.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa dalam pengtahuan khalayak sasaran terhadap produk Vita Puding melalui program komunikasi pemasaran terpadu. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan kampanye program komunikasi pemasaran terpadu Vita Puding melalui elemen promosi diantaranya dengan periklanan, Personal selling dan sales promotion. Kampanye program promosi Vita Puding ini dilakukan selama satu tahun yaitu mulai bulan Juli 2005 - Juni 2006. Anggaran yang dikeluarkan untuk program komunikasi pemasaran tersebut kurang lebih sekitar Rp 19 Milyar yang dialokasikan untuk elemen promosi periklanan, personal selling dan sales promotion. Setelah semua program sudah terencana dengan baik, maka perlu dilakukan evaluasi, monitoring dan control.
Bentuk evaluasi tersebut meliputi previtest dan post-test Pre-test dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dengan cara melakukan metode FGD (Focus Group Discussion), sedangkan post-test dilakukan setelah program berjalan dengan melakukan metode survey pada, tiga kota besar di Indonesia yaitu Jadebotabek, Bandung dan Surabaya. Selain itu, dilakukan kontrol atas semua program untuk mengetahui apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, hasil evaluasi dan monitor tersebut akan berguna untuk menentukan apakah semua program yang telah direncanakan perlu dilanjutkan, direvisi atau dihentikan seraya mencari alternatif baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepiudin
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi, membuat industri media semakin bergairah. Termasuk di dalamnya adalah industri media cetak yang semakin hari semakin banyak bermunculan media cetak yang segmented. Oleh karena itu terbukalah peluang pasar yang besar. Tercatat 85 jenis media yang bermain dalam kategori tabloid. Untuk kategori tabloid hiburan dan televisi, Tabloid Bintang Indonesia merupakan market leader. Fakta di pasar menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dengan tabloid sejenis, tetapi juga berkompetisi dengan tabloid wanita yang sering kali memuat informasi yang cenderung sama untuk headlinenya. Untuk itu Tabloid Bintang Indonesia berusaha menggenjot nilai penjualannya, selain agar tetap sebagai market leader di kategori tabloid hiburan dan televisi juga mendekati kompetitor utama yaitu Tabloid Nova yang untuk saat ini merupakan pemegang penjualan tertinggi di kategori semua tabloid. Saat ini, konsumen tabloid yang lebih banyak membeli secara eceran. Oleh sebab itu Tabloid Bintang Indonesia membuat program komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat mendukung tujuan utama pemasaran yaitu meningkatkan penjualan, tidak hanya dengan jalur eceran tetapi juga langganan. Selain itu tentunya juga untuk meningkatkan brand image, karena sangat jarang sebuah media massa beriklan secara integrated, biasanya hanya menggunakan iklan terbit saja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kampanye komunikasi pemasaran Tabloid Bintang Indonesia menggunakan strategi elemen promosi diantaranya dengan periklanan, sales promotion dengan sampling dan memberikan hadiah gratis, event marketing dan sponsorship yang bertujuan membantu menciptakan brand awareness. Untuk pemilihan media periklanan menggunakan media televisi, radio, majalah, koran, yang mempunyai jangkauan yang luas serta menggunakan baliho sebagai pendukung. Kampanye Tabloid Bintang Indonesia akan dilakukan selama enam bulan sebagai masa percobaan, untuk kemudian di evaluasi, yaitu bulan Juli - Desember 2005. Anggaran untuk kampanye ini memerlukan lebih dari enam miliar rupiah, dengan perincian lima miliar rupiah berupa dana cair, sedang sisanya diusahakan dengan melakukan sistem barter pemasangan iklan dengan media vehicle yang digunakan. Komunikasi pemasaran terpadu yang seperti apa yang memberikan hasil yang maksimal bagi keberadaan produk dan perusahaan. Apabila program ini berhasil dapat dipastikan program ini akan dilanjutkan dan periodenya akan selama setahun. Hal ini akan diketahui setelah diadakan evalusi, monitoring, dan kontrol. Bentuk evaluasi tersebut meliputi pre-test yang dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dan post-test dilakukan setelah program berjalan.

The increasingly of people awareness about the important of information, make the media industry more grow. Now a day, we see many print media published with segmented target. It's mean there is big market and opportunity. According to Nielsen Media Research, thereis 85 brands of tabloid. In the category of television and entertainment tabloid, Tabloid Bintang Indonesia is a market leader. In fact in the market Show that the competition not only with other in one category, but one brand can compete with other even in the different category. For example television and entertainment tabloid compete with woman tabloid because they have same content especially the headline or cover. For that reason make Tabloid Bintang Indonesia try to get high sales, to compete more tight with Tabloid Nova as primary competitor. Ussualy the consumer of tabloid buying by retail. So, Tabloid Bintang Indonesia make an integrated marketing communication program to support main objective which is sales, not only by retail but by subscribe. To role an integrated marketing communication campaign, Tabloid Bintang Indonesia use the strategy of promotion element with advertising, sales promotion with free sampling, event marketing, and sponsorship. All campaign use television, radio, magazine, newspaper as media vehicle. The campaign will be held in July - December 2005 with budget for all campaign more than six billion rupiahs. Technicly, its divide in two ways, cash and barter. The maximal integrated marketing communication process hope can give a maximal result for brand and company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Dian S. Guritno
"Kue penjualan elektronika sampai saat ini masih terbuka lebar, bahkan pangsa pasar ini akan terus berkembang sampai beberapa waktu ke depan. Animo masyarakat terhadap elektronik inilah yang telah menyemangati kehadiran ritel elektronik di Indonesia, baik ritel berukuran kecil hingga besar seperti mal atau toko swalayan khusus elektronik semacam Agis, Audio Plaza, dan superstore seperti Electronic City yang khususnya tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Di bawah PT Graha Sudirman Centre, Electronic City cabang SCBD, Jakarta, yang merupakan pionir retail khsusus elektronik dalam skala sangat besar dan lengkap (superstore) dibuka pada bulan November 2001. Tepat satu tahun kemudian, pada bulan November 2002, dibukalah cabang Electronic City Kelapa Gading dan Electronic City cabang Bandung.
Pada bulan September dan Desember 2004 telah dibuka Electronic City cabang Puri Indah Jakarta dan Bali, dan expansion plan hingga 10 toko hingga tahun 2010. Tujuan utama dari kampanye tahun 2005-2006 adalah untuk meningkatkan awareness akan berbagai promosj penjualan yang dilakukan oleh toko yang berkonsentrasi pada sales (Meski memiliki konsep unik display pameran dan supplier menyewa space, Electronic City telah terlebih dahulu membeli seluruh produk dari para suppliers, sehingga sales performance produk merupakan tanggung jawab langsung dari Electronic City). Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan awareness image Electronic City sebagai superstore khusus elektronik terlengkap dan terbesar dan menyenangkan untuk dikunjungi seluruh keluarga.
Strategi dari kampanye Electronic City ini adalah dengan mengoptimalkan berbagai unsur IMC (Integrated Marketing Communications), terutama periklanan yang bersifat hard-sell dan erat kaitannya dengan promosi penjualan dan public relations yang secara keseluruhan merupakan realisasi dari big idea Ekstravaganza Strategi penempatan iklan di media adalah dengan memilih media spesifik untuk target market utama kampanye yaitu M/F 25-45 YO, SES ABC. Evaluasi dari kampanye ini antara lain melalui Focused Group Discussion untuk masa Pre-Test, dan kombinasi Sales Analysis serta Scaling Technigues untuk Post-Test."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virda Sugristria
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulky Hidjrah Surahman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Grisanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Chandra W.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>