Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juniarto
"Peternakan ayam PT Indocentral Desa Sukatani merupakan peternakan ayam petelur yang berdiri sejak 1979. Jumlah ayam petelur pada peternakan sebesar 100.000 ekor. Salah satu dampak negatif dari adanya peternakan adalah bau yang disebabkan oleh konsentrasi gas amoniak yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi amoniak dari peternakan ayam PT Indocentral Desa Sukatani terhadap gangguan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Konsentrasi amoniak diukur dengan menggunakan metode spektrofotometer-Nessler pada panjang gelombang 425 nm. Variasi titik pengambilan sampel konsentrasi amoniak didasarkan pada jenis kandang dan umur ayam. Pengaruh konsentrasi amoniak di udara dengan gangguan kesehatan dinyatakan dalam bentuk korelasi, yang didapatkan dengan menggunakan korelasi Momen Product Pearson. Konsentrasi rata-rata amoniak yang didapatkan pada area peternakan ayam PT Indocentral sebesar 38,1 ppm. Konsentrasi maksimum ditemukan sebesar 100,6 ppm pada area kandang ayam dewasa.

PT Indocentral poultry is used for breeding laying hen that has been building in 1979. This poultry have 100,000 laying hen. One of the negative impact form poultry is odor proceed form high ammonia concentration. This study analyzes influence of ammonia concentration from PT Indocentral poultry toward health disruption of worker and surrounding community. Ammonia concentration was measured by spectrophotometer-Nessler method with 425 nm wavelength. Variation of test point ammonia concentration was based of cage type and hen age. The influence of ammonia concentration in air with health disruption was expressed in correlation. This correlation was gotten from Momen Product Pearson Correlation. The average of ammonia concentration from this study in PT Indocentral poutry is 38,1 ppm. This study found the maximum of ammonia concentration is 100,6 ppm in cage of adult hen."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1206
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Ananda Yulgian
"Pandemi Covid-19 merupakan kondisi baru yang menimbulkan burnout atau kelelahan kerja pada tenaga kesehatan. Burnout dapat mempengaruhi berlangsungnya kolaborasi interprofesional membuat kualitas pelayanan kesehatan menjadi terganggu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat burnout dan kolaborasi tim Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan. Sampel penelitian sebesar 88 responden teridir atas dokter, perawat, radiographer, dan analisis laboratorium yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen yaitu Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale II (AITCS II). Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat burnout dan kolaborasi tim Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan (p value > 0.05). Penelitian ini merekomendasikan agar Rumah Sakit dapat menurunkan kondisi kelelahan diantaranya melakukan relaksasi otot progresif pada tenaga kesehatan serta meningkatkan kolaborasi interprofesi dengan membentuk tim Covid-19 yang terdiri dari profesi berbeda.

The Covid-19 pandemic is a new phenomenon that causes burnout or work fatigue among health workers. Burnout can affect the ongoing interprofessional collaboration as well as causing disruption the quality of health services. This study is a quantitative study with cross-sectional design that aims to determine the relationship between burnout levels and the inter professional collaboration of the Covid-19 team at Teaching Hospital. The research sample was 88 respondents consisting of doctors, nurses, radiographers, and laboratory analysts who were selected by purposive sampling technique. The research data were collected using 2 instruments: the Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) and the Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale II (AITCS II). The data were then analyzed using both univariate analysis and bivariate analysis. The bivariate analysis used is Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship of burnout levels and the Covid-19 team interprofessional collaboration during pandemic in Teaching Hospital (p value > 0.05). This study recommends that hospitals can reduce burnout conditions including progressive muscle relaxation for health workers and increasing interprofessional collaboration by forming a Covid-19 team consisting of different professions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engga Rahmawati
"Peternakan ayam PT Indocentral telah berdiri sejak tahun 1979. Beberapa waktu lalu, peternakan ini mendapat protes dari masyarakat di sekitarnya akibat gangguan bau dan lalat yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh peternakan ayam ini terhadap kualitas udara mikrobiologis dan kesehatan pekerja serta masyarakat di sekitarnya.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang melibatkan 38 responden dan pengukuran kualitas udara mikrobiologis dengan menggunakan metode Environmental Microbial Sampler sebanyak 12 sampel. Kualitas udara mikrobiologis dilihat berdasarkan konsentrasi jamur dan bakteri. Pengaruh kesehatan yang dilihat berupa gejala umum yang diderita akibat paparan mikrobiologis di udara yang akan dianalisis dengan korelasi rank Spearman. Rata-rata konsentrasi jamur di udara pada peternakan ayam PT Indocentral sebesar 28,17x103 CFU/m3 dan bakteri sebesar 23,98x103 CFU/m3.
Berdasarkan hasil pengukuran di lokasi bedeng, didapatkan konsentrasi jamur maksimum di udara sebesar 44,73x103 CFU/m3 yang berada pada bedeng 1 dan konsentrasi bakteri maksimum sebesar 12,19x103 CFU/m3 berada pada bedeng 2. Berdasarkan jenis kandang, didapatkan bahwa konsentrasi bakteri yang lebih kecil berada pada jenis kandang cage-housed daripada floor-housed. Sedangkan konsentrasi jamur yang didapatkan lebih besar berada pada kandang ayam dewasa jenis kandang cage-housed daripada kandang ayam kecil jenis kandang floor-housed.
Konsentrasi jamur dan bakteri di udara mengalami kenaikan seiring bertambahnya umur ayam. Konsentrasi bakteri di udara semakin menurun seiring semakin jauhnya lokasi pengukuran dari kandang ayam. Sedangkan konsentrasi jamur menurun dari lokasi pengukuran yang berada pada tengah kandang hingga jarak 10 m dari kandang ayam, namun kemudian mengalami kenaikan pada jarak 19 m dari kandang ayam dan jarak 25 m dari kandang ayam.
Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara kualitas udara mikrobiologis dengan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar peternakan ayam PT Indocentral. Upaya untuk meminimalisasi resiko terpaparnya mikroba udara yang mengganggu kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar peternakan meliputi pemberantasan bibit penyakit dari sumbernya, pengendalian penyakit pada media penularan atau transmisi, pengendalian proses pajanan dan pengobatan penyakit.

PT Indocentral poultry farming has been established in 1979. Several years ago, this farming had protests from the community surrounding caused of odor and flies coming from this farm. Therefore, this research conducted to determine the influence of this farm to microbiological air quality and the health of employees and people surrounding.
The study is quantitative research utilized 38 respondents and measured of microbiological air quality by using Environmental Microbial Sampler method as many as 12 samples. Microbiological air quality can be seen based on concentrations of fungi and bacteria. Their influence to the human health can be seen as general symptoms were suffered caused of microbiological exposure in the air, then will be analized by rank Spearman?s correlation. The average concentration of fungi in the air on PT Indocentral poultry farming was 28.17x103 CFU/m3 and average concentration of bacteria was 23.98x103 CFU/m3.
Based on measuring results at worker houses, were obtained maximum concentration of fungi 44.73x103 CFU/m3 around worker house 1 and maximum concentration of bacteria as big as 12.19x103 CFU /m3 around worker house 2. Based on type of cage, concentration of bacteria on cage-housed was fewer than floor-housed. On the other hand, concentration of fungi which obtained on cage-housed for adult hen was bigger than floor-housed for little hen.
Concentration of bacteria and fungi in the air increased along with hen age. Concentration of bacteria in the air decreases along with distance location of the measurement from hen cage. On the other hand, concentration of fungi in the air decreased from location of measurement on the middle cage until 10 meters from hen cage, but afterwards concentration of fungi increased on location of measurement 19 meters from hen cage and 25 meters from hen cage.
The results showed no significant correlations between microbiological air quality with health workers and communities around PT Indocentral poultry farm. Effort to minimize risk exposure caused of microorganism in air which had negative influence to worker and community health such as removal germ at the source, controlling disease in spreading media or transmision, controlling exposure process and medical treatment.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Rachma Sari
"Kolaborasi interprofesional merupakan hal penting dalam pelayanan perawatan. Stereotip dianggap sebagai hambatan dalam penerapan kolaborasi interprofesional. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif analitik cross sectional. Responden penelitian ini yaitu dokter, perawat, ahli gizi, dan farmasis (N=88). Sampel penelitian diambil dengan cara stratified random sampling. Penelitian menggunakan Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) sebagai instrumen penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan (p=0.009; α=0.05). Analisis bivariat menunjukkan stereotip kategorik rendah berdasarkan 9 poin yang ada di SSRQ dan implementasi kolaborasi buruk berdasarkan partnership/shared decision making, coorperation, dan coordination mendominasi. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengupayakan meningkatkan hubungan interpersonal dengan tenaga kesehatan lainnya melalui pendekatan pemahaman peran masing-masing tenaga kesehatan dan memfasilitasi upaya tersebut merupakan hal yang penting.

Interprofessional collaboration is essential in healthcare. Stereotype are considered as barrier for interprofessional collaboration practice. This aim of this article is to prove the significant correlation between stereotype and interprofessional collaboration practice in RSUD Pasar Rebo. Cross sectional analytical was used in this study. Participants were healthcare provider which consist of physician, nurse, pharmacy, and dietitian in RSUD Pasar Rebo (N=88). This study used Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) and Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) as its instrument. Sample were taken by stratified random sampling.
This study showed there is correlation between stereotype with interprofessional collaboration practice (p=0.009; α=0.05). The result of bivariate analysis showed that low stereotype based on 9 point in SSRQ and bad implementation interprofessional collaboration based on partnership/shared decision making, cooperation, and coordination dominates. Based on result, to do other research is needed, the effort to do more in interpersonal relationship with understanding of each role member team, and facilitate this effort is important.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: IAKMI, 1980
362.104 2 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Maliki Arif Budianto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hasil pengukuran kemampuan dokterIndonesia di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP dengan menggunakankuesioner yang disusun oleh Kementerian Kesehatan. Kuesioner penilaiankemampuan diri sendiri tersebut berisi kompetensi/kemampuan dokter menatalaksana 155 penyakit. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan untuk mengetahuihubungan antara jenis kelamin, jenis perguruan tinggi, program internsip, programPTT, lama praktek dan daerah praktek dengan kemampuan dokter. Penelitian inimenggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 285 dokter di 28kabupaten/kota yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis perguruan tinggi , program PTT danprogram internsip berhubungan secara signifikan p < 0,05 dengan kemampuandokter menata laksana 155 penyakit di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer.Saat ini dibutuhkan suatu Kebijakan Nasional yang kuat di bidang Kesehatanyang mengedepankan pentingnya peranan dokter di Fasilitas Kesehatan TingkatPertama untuk meningkatkan capaian kesehatan.Kata kunci: kemampuan dokter, jenis kelamin, jenis perguruan tinggi,program internsip, program PTT, lama praktik, daerahpraktik

ABSTRACT
This study aimed to assess Indonesian physicians self perceived activities inprimary care setting using questionnaires, constructed by the MOH. Selfassessmentquestionnaires comprise of competencies abilities of treating 155diseases. In specific, this study is to explore the association between gender, typeof college, internship program, PTT program, years of practice, and region ofpractice towards physician activities in treating diseases in a primary health care.This study is a cross sectional that involved 285 physicians in 28 districts in 22provinces across Indonesia.Results indicated that type of college, internship and PTT program aresignificantly related p .05 to physician abilities to treat 155 diseases at theprimary health care. A strong national health policy that requires the essential roleof primary care physicians in health outcome is urgently needed.Keywords physician activities, gender, type of college, intership program,PTT program, years of practice, region of practice"
Lengkap +
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1980
362.104 2 KES (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Astuti
"Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi selama penderita dirawat di rumah sakit dan sebelumnya tidak ada atau tidak dalam mass inkubasi penyakit infeksi tersebut. Akibat dari infeksi ini selain dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas serta lama perawatan dan biaya perawatan pasien, berpotensi pula menimbulkan tuntutan pengadilan.
Ruang rawat intensif merupakan ruang perawatan dengan risiko yang tinggi untuk terjadinya infeksi nosokomial sehingga pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di ruang ini perlu dilakukan, diantaranya melalui peningkatan perilaku kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan prosedur tindakan medik/keperawatan dengan berprinsip pada teknik aseptik antiseptik dan kewaspadaan standar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mernperoleh informasi tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada tindakan medik dan keperawatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di ruang rawat intensif RS Medistra tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan desain observasional non eksperimental dengan rancangan survei cross sectional. Besar sampel sebanyak 65 orang yang terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Umum dan Perawat yang melakukan tindakan medikl keperawatan di ruang rawat intensif RS Medistra dari tanggal 15 Maret - 15 Mei 2004.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa perilaku pencegahan infeksi nosokomial responden di ruang rawat intensif RS Medistra berada pada kategori baik sebanyak 32 (49,2%) orang dan kurang baik sebanyak 33 (50,8%) orang.
Selanjutnya dari uji Chi - square, independent t test, uji ANOVA dan korelasi terbukti bahwa :
I. Variabel faktor predisposisi : pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial, sementara variabel tingkat pendidikan dan sikap tidak berhubungan.
II. Variabel faktor pemungkin : ketersediaan fasilitas berhubungan secara signifikan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial, sementara variabel lama bekerja tidak berhubungan.
III. Variabel faktor penguat : pelatihan dan pengawasan tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial.
Dari hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel pengetahuan dan fasilitas merupakan variabel yang berhubungan secara signifikan, namun dari kedua variabel ini ketersediaan fasilitas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada tindakan medik/ keperawatan di ruang rawat intensif RS Medistra tahun 2004 dengan OR 3,23 (CI: 1,09 - 9,57).
Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di ruang rawat intensif RS Medistra disarankan agar Manajemen RS Medistra meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan khususnya Dokter dan Perawat, melalui sosialisasi Standard Operating Procedure ruang rawat intensif secara terus-menerus dan berkelanjutan terutama tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan tangan, langkah mencuci tangan dan menggosok tangan dengan benar serta pembenahan fasilitas cuci tangan yang ada.

Factors Related to Behavior of Health Workers in Preventing the Nosocomial Infection in Medistra Hospital Intensive Ward, 2004
Nosocomial infection occurs when the patient is hospitalized and having no previous infection or incubation period. This nosocomial infection causes the increasing level of morbidity as well as mortality, hospitalization cost. length of stay and potentially create lawsuit.
Intensive ward is a high-risk potential area for the nosocomial infection to take place, so that prevention and control strategies are extremely required in this area_ One of the strategies is to constantly improve the behavior of health workers. the obedience following the standard medical/nursing procedure in aseptic-antiseptic technique and applying the universal precaution.
The objective of this research is to gain information about factors that are related to the health workers' behavior in their effort to prevent this nosocomial infection, and their submission in following the standard medical/nursing done in Medistra Hospital intensive ward, 2004.
This research used a non-experimental observation, with the cross sectional survey design. The research samples involves 65 participants : Specialist Doctors, General Doctors and Nurses who are in charge in the intensive ward during the period of March 15 until May 15, 2004.
From this research, we could get a conclusion based on the health workers' conduct in preventing the nosocomial infection done in Medistra Hospital intensive ward. It was concluded into two performance categories : 32 (49,2%) health workers with good performance and 33 (50,8%) health workers with less performance.
The Chi-square test, independent t test, ANOVA test and correlation regression test have proven :
I. Predisposing factors variable : knowledge is significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, while there is no significant relation with education level and attitudes.
II. Enabling factors variable : supporting facilities are significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, while there is no significant relation with the length of work.
III. Reinforcing factors variable : training and supervision have no significant relation with the anticipation behavior of the nosocomial infection,
Multivariate analysis has shown that both knowledge and facilities were variables that significantly related to anticipation behavior of the nosocomial infection, but the most dominant factor related to anticipation behavior of this nosocomial infection in Medistra Hospital intensive is supporting facilities with OR 3,23 (CI : 1,09 - 9,57).
In conclusion, to prevent the nosocomial infection in Medistra Hospital intensive ward, we recommend the hospital management to run serious efforts by continually increasing the knowledge of doctors and nurses, with intensive information of the standard operating procedure. The important of sanitary hand, how to clean and wash their hands regularly in correct ways are also necessary. We also suggest the improvement of hand washing facilities in Medistra hospital intensive ward.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charles Surjadi
Jakarta: FK Atma Jaya, 1985
362.104 2 CHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>