Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Irmawan Widianto
"Media massa, terutama televisi, harus diakui kini memiliki pengaruh luar biasa terhadap masyarakat. Aneka tayangan yang dihadirkan kepada masyarakat, informasi, hiburan maupun iklan tampaknya sudah jadi "kewajiban" untuk ditonton. Tayangan televisi kini ibarat dua sisi mata uang, salah satu sisi memberikan manfaat positif, tapi di sisi lain berdampak negatif. Melihat perkembangan pertelevisian yang terus menjamur dan sudah tentu faktor bisnis harus menjadi perhatian utama, jenis tayangan dan iklan komersial dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku pemirsanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kadar perilaku peniruan pemirsa dewasa (variabel dependen = Y) disebabkan oleh faktor pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi (variable independen - Xi) dan faktor iklan komersial di televisi (variabel independen - X2) dalam kaitannya dengan Ketahanan Wilayah di Kotamadya Depok.
Metode Penelitian yang digunakan adalah yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi masyarakat di Kotamadya Depok khususnya di 3 (tiga) Kecamatan yang berada di wilayahnya yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Beji, hingga terjaring 100 orang sebagai responden. Disamping itu untuk mengumpulkan data digunakan juga teknik observasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi dan regresi sederhana serta regresi berganda.
Hasil penelitian menemukan pertama, terdapat pengaruh antara tayangan yang mengadung kekerasan di televisi terhadap kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa, semakin baik pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi maka akibatnya akan semakin besar terhadap kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa dan sebaliknya semakin tidak baik pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi maka akibatnya akan semakin kecil pula kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa. Karena koefisien determinasi korerlasi (r2) - 0.609 maka terdapat 60.9% kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa disebabkan oleh pengaruh tayangan yang mengadung kekerasan di televisi di Kotamadya Depok. Kedua, terdapat pengaruh antara iklan komersial di televisi terhadap perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa. Karena koefisien determinasi korelasinya (r) = 0.5580 maka terdapat 55.8% kadar perilaku peniruan pemirsa dewasa disebabkan oleh pengaruh iklan komersial di televisi. Ketiga, terdapat pengaruh antara tayangan yang mengandung kekerasan dan iklan komersial di televisi. Karena koefisien determinasi korelasinya (r2) = 0.660 maka terdapat 66.0% kadar perilaku peniruan oleh pemirsa dewasa disebabkan pengaruh tayangan yang mengandung kekerasan dan iklan komersial di televisi.

Mass media, television broadcasting in particularly, has a great influence to the public currently. Several various programs have been presented for viewers such as information, entertainment and advertisement, and rt seems to be “a compulsory” to be watched for them. As a coin, television broadcasting has two sides. In one side, it provides some advantages, but on other hand, it gives disadvantages. In according to the rapid development of television broadcasting, the business factor becomes a priority. Some kinds of television programs must follow this factor, as a result the television program and commercial advertisement could be the factors that influence their viewers’ behavior.
This research is aimed at measuring the extent of the imitating behaviour of the adult viewers (dependent variable = Y) caused by the factor of programs contain violence on the television (independent variable = Xi), and the factor of commercial advertisement on television (independent variable = X2). in this correlation with the region resilience at Depok municipality.
The research methodology employed is the survey method by using questionnaire to obtain the perception of 100 respondents from Depok municipality which are Cimanggis sub-district, Sukmajaya sub- district and Beji sub-district. In addition, observation method also employed to collect data. The research samples are collected by means of random sampling. The data are analyzed by means of simple correlation and regression statistical method and multiple regression method.
The research findings are follows: Firstly, there is an influence of the programs contain violence on the television on the extent of imitating behaviour of the adult viewers, the more positive the influence of programs contain violence on the television, the bigger the extent of imitating behaviour of the adult viewers, and the other way around, the more negative the influence of programs contain violence on the television, the smaller extent of imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.609, hence there is 60.9% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the programs contain violence on the television at Depok municipality. Secondly, there is an influence of the commercial advertisement on television on the extent of imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.5580, hence there is 55.8% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the commercial advertisement on television at Depok municipality. Thirdly, there is an influences of the programs contain violence on the television and the commercial advertisement on television on the extent imitating behaviour of the adult viewers. Since the determinant coefficient of the correlation (r2) = 0.660, hence there is 66.0% of imitating behaviour of the adult viewers content caused by the programs contain violence on the television and commercial advertisement on television at Depok municipality.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3542
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arfina
"Pengetahuan yang baik tentang menstruasi dapat membuat remaja putri merasa percaya diri dan terkontrol sehingga mereka dapat bersikap tenang saat PMS dan dysmenorrhoea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 203 Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 62 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner.
Hasil akhir penelitian ini adalah Ha ditolak (p Value = 0,377; α = 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah sampel pada penelitian berikutnya agar didapatkan data yang bervariasi dan Iebih representatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adwin Wibisono
"Persaingan antar stasiun televisi swasta di Indonesia dalam mencari pelanggan dari biro iklan makin marak dengan munculnya banyak stasiun televisi swasta baru. Para pengelola stasiun televisi harus mencari pendekatan yang baru selain dengan perang harga yaitu pendekatan pemasaran relasional. Tingkatan tertinggi dalam hubungan relasional ini adalah tingkatan struktural (Berry, 1995), dan salah satu elemen penting pada terciptanya hubungan ini adalah adanya tujuan bersama (mutual goals) (Wilson, 1995). Oleh Aaker (1996), biro iklan dianggap sebagai pihak yang paling cocok untuk mengemban tugas pengembangan merek (brand building). Penulis menduga brand building dapat menjadi mutual goal antara biro iklan dan stasiun televisi swasta.
Masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah apakah brand building mempengaruhi persepsi agency terhadap kualitas hubungannya dengan stasiun televisi. Sebagai kelanjutannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan akan kepentingan brand building di antara pelaku media yang berlatar belakang planning dan buying. Masalah kedua ini berguna karena pemahaman stasiun televisi swasta akan pelanggannya - para biro iklan - akan membantu dalam pembentukan hubungan relasional dengannya.
Populasi yang diteliti adalah biro iklan yang berlangganan data dan software Telescope dan AdWatch dari Nielsen Media Research di Jakarta. Sampel yang diambil dengan cara tak acak. Analisis yang dipakai adalah analisis faktor dan regresi untuk menguji hipotesis pertama dan analisis diskriminan untuk menguji hipotesis kedua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah brand building dapat menjadi mutual goals antara biro iklan dan stasiun televise dan memang ada perbedaan antara pelaku media yang berlatar belakang planning dan buying

Competition between commercial television stations is becoming rife with the emergence of many new commercial stations in Indonesia fighting for the advertising agencies billings. Television stations should find a new approach to agencies other than one based solely on price, that of relationship marketing. The highest level of relationship is the structural bond (Berry, 1995) and an important element in this relationship is that both parties share a mutual goal (Wilson, 1995). Aaker (1996) argues that the agency should be the guardian of the brand. The author suspects that brand building may be a mutual goal between agencies and television stations.
The case presented in this thesis is whether brand building can be considered a mutual goal between television stations and advertising agencies. Following that is the question whether there lay a difference between media buyers and media planners within the media departments. This information is important as television stations need to understand their clients in order to establish a good relationship with them.
The population for this study is agencies subscribing Nielsen Media Research's Telecope and AdWatch data and software in Jakarta. The sample was gathered non-randomly. Factor and regression analyses were used to test the first hypothesis and discriminant analysis was used for the second. The conclusion of this study was that brand building can be seen as a mutual goal between advertising agencies and television stations and that there is a difference between media planners and buyers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullying remaja. Hal ini dianggap penting mengingat bullying merupakan perilaku yang akhir-akhir ini meresahkan dan memberikan dampak negatif bagi banyak pihak. Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan individu terlibat dalam perilaku bullying. Ibu, sebagai salah satu orangtua memiliki peran penting dalam proses pengasuhan anak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dan teknik sampling yang digunakan accidental sampling, seluruh responden sebanyak 91 orang adalah siswa-siswi SMK kelas dua. Perhitungan Chi-Square menghasilkan p value sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku bullying remaja. Penelitian ini merekomendasikan: pertama, diadakannya penyuluhan atau seminar tentang penanggulangan bullying bagi remaja. Kedua, diadakannya pelatihan pengendalian marah agar meminimalisir keterlibatan remaja pada perilaku bullying."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42001
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Kadarwati
"ABSTRAK
Masih rendahnya perilaku peduli lingkungan pada masyarakat Indonesia
merupakan suatu sebab mengapa Indonesia mengalami krisis ekologis yang cukup
mengkhawatirkan dan kian bertambah patah dari tahun ke tahun. Berbagai
permasalahan lingkungan seperti kebakaran hutan yang hampir terjadi setiap
tahun, bahaya banjir, tanah longsor, punahnya berbagai spesies, sampai pada
masalah pencemaran lingkungan terjadi di Indonesia. Demi untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, manusia rela mengorbankan alam. Mereka tidak menyadari
bahwa perilaku yang cenderung eksploitatif terhadap alam dapat membahayakan
bagi kelangsungan hidup dibumi, orang lain, bahkan dirinya sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka hal terpenting yang harus
dilakukan adalah merubah perilaku baik individu maupun masyarakat terhadap
lingkungan. Hal ini karena dengan perilakunya itulah manusia berinteraksi
dengan alam. Baik buruknya hubungan manusia dengan alam tergantung dari
tingkah laku manusia.
Penelitian ini mencoba untuk melihat hubungan antara sistem nilai
individu dengan perilaku peduli lingkungan. Nilai dianggap sebagai suatu
keyakinan, dasar dari dilakukannya tingkah laku, dan standar untuk menilai
apakah tingkah laku itu dapt diterima atau tidak. Hampir seluruh bentuk perilaku
didasari oleh nilai-nilai yang dianut individu. Dengan demikian nilai-nilai yang
dianut oleh individu dapat menentukan bagaimana perilaku mereka terhadap
alam.
Penelitian yang dilakukan menggunakan Schwartr Value Survey, suatu
skala nilai yang dibuat oleh Schwartr (1992) yang telah terbukti memiliki
kemampuan prediktif untuk menentukan apakah seseorang akan berperilaku
peduli lingkungan atau tidak.
Penelitian ini dilakukan pada sampel remaja berusia 14-18 tahun. Hal ini
karena remaja merupakan generasi penerus yang akan menjadi penentu kebijakan
lingkungan dimasa yang akan datang. Metode pengambilan sampel yang
dilakukan adalah Occidental sampling. Jumlah subyek dalam penelitian ini
berjumlah 163 orang yang merupakan siswa SMA 14 Jakarta. Untuk menguji hubungan antara sistem nilai dengan dengan perilaku
peduli lingkungan dilakukan dengan metode korelasi parsial. Hasilnya adalah
terdapat hubungan positif yang signifikan antara sistem nilai Sel f
Transcendence/Openness to Change dengan perilaku peduli lingkungan secara
umum dan perilaku Warga negara yang baik. Sistem nilai Self
EnhancementConservation juga memiliki hubungan dengan perilaku tersebut
tetapi dengan arah yang berlawanan.
Hasil / tesi yang dilakukan menunjukkan bahwa subyek yang berasal dari
tingkat sosial ekonomi menengah atas lebih berperilaku peduli lingkungan
dibanding tingkat sosial ekonomi menengah bawah. Pada jenis perilaku Aktivis,
laki-laki terbukti lebih berperilaku peduli lingkungan perempuan.
Salah satu yang mungkin perlu diperbaiki dalam penelitian ini adalah
masalah social desirability pada alat. Pada alat nilai mungkin perlu
dikembangkan cara lain selain metode rating untuk mengukur nilai-nilai individu.
Pada alat yang mengukur perilaku peduli lingkungan, penggunaan analisa faktor
akan lebih memperbaiki hasil penelitian. Pada perilaku yang sifatnya normatif,
disarankan untuk mengikutsertakan perilaku yang didasarkan pada injunctive
norms, yaitu perilaku normatif yang seharusnya dilakukan dan bukan yang
umumnya dilakukan.
Saran praktis dari penelitian ini adalah perlunya partisipasi dari seluruh
komponen masyarakat, termasuk remaja, dalam mengatasi pemasalahan
lingkungan. Penanaman nilai-nilai dan sikap cinta lingkungan harus dilakukan
sejak anak masih kecil baik melalui pendidikan formal maupun non formal agar
nilai-nilai cinta lingkungan tersebut dapat tertanam dengan kuat."
2001
S3017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Melani L.
"Tahap perkembangan individu berbeda-beda dalam batas usia tertentu. Remaja putri SLTP Budi Utomo Depok berada pada tahap perkembangan remaja awal. Salah satu tugas perkembangan remaja awal adalah kemampuan remaja menerima perubahan tubuh yang terjadi pada masa pubertas. Perubahan tubuh pada masa pubertas adalah dimana individu mengalami perubahan secara fisik atau kemalangan seks primer dan sekunder. Kemampuan remaja menerima perubahan diri mempengaruhi harga diri remaja. Remaja yang menerima perubahan tubuh pada masa pubertas memiliki harga diri yang tinggi. Sedangkan remaja yang tidak menerima perubahan tubuh pada masa pubertas harga diri yang rendah. Hurlock (2002) mengatakan bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa puber yang penting adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya sedikit remaja pada masa pubertas yang mampu menerima kenyataan bahwa tubuh mengalami perubahan dan remaja tidak puas dengan penampilannya. Melalui penelitian yang menggunakan desain korelasi deskriptif ini, peneliti mencoba mencari hubungan antara perubahan tubuh pada masa pubertas dengan harga diri remaja putri SLTP Budi Utomo Depok. Dengan menggunakan rumus chi-square peneliti menganalisis data dan mendapatkan hasil nilai P sebesar 0,410 sodangkan nilai alpha 0,05. Sehingga penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa ada hubungan bermakna antara perubahan tubuh pada masa pubertas dengan harga diri. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan keluarga yang memberikan dukungan dan perhatian yang cukup kepada anak sehingga dalam kondisi apapun remaja putri mampu menerima dirinya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5700
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Budiyanto
"Konsep diri individu mempengaruhi tingkah lakunya dalam berbagai situasi. Diskrepansi yang terjadi antara konsep diri aktual dengan konsep din ideal dapat mempengaruhi seseorang dalam bertingkah laku. Dalam bertingkah laku, individu didorong oleh motivasi. Motivasi terdiri dari motif afiliasi, motif kekuasaan, dan motif berprestasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara diskrepansi konsep diri aktual dan konsep din ideal dengan motif berprestasi pada para remaja putri yang mendatangi agensi-agensi modelling untuk menjadi fotomodel. Penelitian ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa kuatnya motif berprestasi individu berhubungan dengan rendahnya diskrepansi antara konsep diri aktual dengan konsep diri ideal individu tersebut, sehingga hipotesis alternatif yang diuji berkorelasi negatif.
Sampel penelitian ini diambil dari populasi remaja putri berusia 18 sampai 21 tahun, pernah mendatangi dan mendaftar menjadi anggota agensi-agensi modelling, serta bertempat tinggal di DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan alat tes berupa kuesioner dengan tiga bagian, yaitu konsep diri aktual, konsep diri ideal, dan motif berprestasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif. Hipotesis alternatif diuji signifikansinya pada l.o.s. 0,05 dengan perhitungan dua arah.
Para responden memiliki konsep diri aktual yang baik atau sehat, karena grafik distribusi statistik konsep diri aktual para responden normal (tidak skewed). Para responden juga memiliki konsep diri ideal yang baik atau sehat, karena walaupun grafik distribusi statistik tidak normal {skewed ke kiri) namun ini merupakan hal yang normal karena semakin kecil nilai konsep diri pada alat pengumpul data penelitian ini berarti semakin baik konsep diri tersebut. Diskrepansi antara konsep diri aktual dengan ideal para responden merupakan diskrepansi yang normal, karena grafik distribusi statistik normal (tidak skewed). Hal ini berarti konsep diri aktual para responden tidak terlalu jauh dengan konsep diri ideal mereka.
Pola motivasi yang terdapat pada para responden adalah sebagai berikut: 38% responden memiliki motif berprestasi yang kuat; 32% memiliki motif berprestasi yang sedang; dan 30% memiliki motif berprestasi yang lemah. Berarti hanya sepertiga dari responden yang memiliki motif berprestasi yang kuat.
Ada hubungan negatif yang signifikan antara diskrepansi konsep diri aktual dan konsep diri ideal dengan motif berprestasi. Dengan perkataan lain, dengan bertambah kecilnya diskrepansi antara konsep diri aktual dengan konsep diri ideal akan diikuti meningkatnya motif berprestasi pada para responden.
Walaupun diskrepansi konsep diri para responden merupakan diskrepansi yang normal, namun hanya sepertiga responden yang memiliki motif berprestasi yang kuat. Mungkin hal ini menandakan bahwa ada faktor lain yang ikut berperan untuk meningkatkan motif berprestasi, di mana faktor ini tidak terkontrol oleh penulis.
Dalam hal pengambilan sampel, pemilihan responden perlu diperluas dan lebih melibatkan banyak agensi modelling. Selain itu, perlu mengadakan rapport yang baik dengan para responden sehingga mereka mau menjadi responden. Alat pengumpul data yang digunakan sebaiknya menggunakan item-item standar agar lebih akurat. Selain diskrepansi antara konsep diri aktual dengan konsep din ideal, penelitian ini dapat juga dilakukan untuk meneliti diskrepansi antara konsep diri aktual dengan konsep diri sosial dan konsep din ideal dengan konsep diri sosial, serta hubungannya dengan motif berprestasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Syaferina
"Dysmenorrhea merupakan salah satu keluhan menstruasi yang paling umum terjadi pada wanita. Keluhan ini dapat mengakibalkan gangguan aktivitas sehari-hari pada wanita termasuk pada remaja usia 12-18 tahun yang menghabiskan sebagian aktivitasnya di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri. Sampel dikumpulkan dengan teknik pengambilan sampel random dan terdiri dari 90 responden remaja yang pernah mengalami dysmenorrhea. Penelitian ini dilakukan di SMUN 65 Jakarta Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri di SMUN 65, dengan p value = 0,043 pada u = 0,05."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5664
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>