Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isti Dinari Soeparto
"ABSTRAK
Pelaksanaan kebijaksanaan kahumasan sebagai salah satu fungsi management parusahaan dapat ditinjau dari dua segi, struktural dan operasional. Secara struktural, kedudukan Humas tidak ditempatkan pada proporsi yang selayaknya. Kedudukan badan pelaksana Hu mas jauh dari kedudukan Top Nanager, sedangkan proporsi Hu- * mas merupakan salah satu aspek dasar pimpinan perusahaan se hingga harus senantiasa berhubungan langsung dengan Top Planager. Dengan demikian eksistensi kehumasan pada obyek pene litian ini ditempatkan sebagai bagaian dari permasalahan uperusahaan yang dapat digabungkan, ditunda atau diganti eksistensinya dengan atau pada unit fungsi lainnya. Secara operasional, kebijaksanaan kehumasan senantiasa diselenggarakan sesuai dengan kepentingan perusahaan yaitu pembentukan pengertian atau pendapat yang mendukung ke- ■ bijaksanaan perusahaan, usaha yang menunjang kelancaran tugas/ pekerjaan perusahaan dalam melaksanakan kebijaksanaan - nya, usaha dalam merintis hubungan kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat yang memberi masukan langsung secara komersil terhadap usaha perusahaan."
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Debby
"Perkembangan dan kemajuan di segala bidang, baik di bidang pengetahuan, industri, perhubungan dan lain-lain, mengakibatkan adanya suatu kebutuhan akan Humas sebagai salah satu bagian yang ikut menggerakkan roda manajemen perusahaan kearah tujuan perusahaan. Dimana fungsi Humas adalah untuk menciptakan komunikasi organisasi perusahaan secara secara efektif dengan masyarakat sekelilingnya, melalui kegiatan-kegiatan yang terkoordinir. Penulisan skripsi ini menguraikan bagai mana kegiatan komunikasi organisasi pada PT Caltex Pasific In donesia. Untuk mendapatkan data penulisan diperoleh melalui obser vasi partisipasi pada Humas PT CPI dan wawancara secara menda lam (depth interview) terhadap orang-orang yang dianggap ling mengetahui keadaan perusahaan terutama dalam hal sayang berhubungan dengan proses kehumasan. Selain itu data juga diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, dapatlah dikatakan bahwa PT CPI cukup berhasil dalam menjalankan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Dimana hal ini tidak terlepas dari kedudukan strategi yang diberikan kepada Humas yaitu "Manajer Humas dan Hupem". sebagai Kegiatan yang menonjol dari Humas PT CPI adalah dalam hal pemberian informasi dan data khususnya mengenai yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, melalui massa terutama harian CPI Daily News dan mingguan Karyawan Mi masalah media nyak. Kegiatan ini tampak lebih jelas dalam hubungannya dengan publik intern, dimana fungsi Humas hanya sebagai sumber dan penyalur informasi yang diperlukan. Sedangkan keterlibatan langsung dalam hal pembinaan karyawan tidak ada. Walaupun demikian setidak-tidaknya prinsip kehumasan telah dijalankan dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat dengan diperhatikan nya kesejahteraan karyawan dan turut sertanya perusahaan dalam kegiatan pengembangan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S-3782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S10644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kety Fillaily
"Studi ini mencoba menjelaskan mengapa organisasi kehumasan pemerintah belum dapat berfungsi secara optimal untuk meningkatkan kepercayaan dan dukungan publik terhadap pemerintah. Bahkan, organisasi kehumasan pemerintah masih lekat dengan aktivitas kehumasan yang ‘itu-itu saja’, seperti juru foto, penyusun kliping, juru ketik berita dan pembuat stiker. Teori strukturasi digunakan peneliti untuk memberi gambaran secara mendalam bahwa pengulangan tindakan yang dilakukan oleh para agen di dalam organisasi berdasarkan struktur yang berlaku dapat melanggengkan struktur organisasi humas seperti yang terlihat saat ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat multilevel strukturasi di dalam organisasi kehumasan dan para agen cenderung menggunakan aliran komunikasi organisasi tertutup ketika berinteraksi.

This study attempts to explain why the government public relations organizations have not been able to function optimally to increase public support and expectation on government performance. Moreover, government public relations organizations constantly ascribe to their routine activities such as a photographer, a journalist, typist, clip-based person and a sticker maker. Structuration theory is used in this research to provide a thick description that repetition of actions based on the existing structures implemented by agents inside the organization, will perpetuate organizational structure as it appears today. This study showed that there is multilevel structuration in government public relations and agents tend to communicate in a closed network when interacting to one another."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Jiwanto
Yogyakarta: Pusat Pengembangan Manajemen FE Unika Atma Jaya dan ANDI, 1985
658.45 GUN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Hartatiningtyas
"ABSTRAK
Komunikasi berperan penting dalam suatu organisasi. Karena komunikasilah yang menehidupkan roda organisasi melalui struktur formal organisasi. Di mana struktur im menggariskan arus komunikasi yang harus mengalir dalam organisasi. Namun lidak semua komunikasi berjalan dengan adanya struktur ini. UnJ itu memang tergantung dari sifat organisasinya. Seperti di organisasi perguruan silat. Sifat-sifat perguruan silat yang terpengaruh hirarki perguruan dan nilai-nilai dasar kehidupan untuk pesilat seperti rasa kekeluargaan, menyehatkan komunikasi yang digariskan struktur formal , organisasi tidak dapat berjalan. Karena tidak ada sanksi yang tegas bila tugas dalam stuktur formal tidak dilakukan. Atas dasar itulah, penelitian ini dilakukan. Sekaligus ingin melihat bagaimana pola komunikasi yang sebenarnya terjadi dalam organisasi ini sehingga organisasi tetap berjaLan lancar. Dan seberapa jauh peranan klik dalam meningkatkan efektifitas komunikasi dalam organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya .perbedaan klik dengan hubungan interpersonal yang terjadi di dalamnya, menurut masalah yang dilontarkan. Dalam hal ini adalah masalah pendanaan dan pertandingan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan pengamatan terlibat dalam organisasi. Untuk itu sampel diambil berdasar keseluruhan pengurus organisasi (censua lsample). Sehinga seluruh pengurus merupakan sampel total. Dan isu yang diambil untuk melihat klik adalah pendanaan dan pertandingan. Hasil penelitian menunjukkan, dalam masing-masing isu terbentuk 2 klik. Untuk pendanaan, klik-kliknya saling dihubungkan oleh bridge. Namun sifat kedua kliknya berbeda. Untuk klik I, dianggap lebih kompak dan solid dibanding klik II. Untuk pertandingan, juga terbentuk 2 klik yang tidak saling berhubungan karena tidak ada yang berperan sebagai bridge. Masing-masing terlepas berdasarkan pekerjaan yang dilakukan. Klik (pertandingan) melakukan tutfas pengaturan pelaksanaanan pertandingan dan wasit juri. Karena itu anggota-anggotanya umumnya memiliki tingkat yang tinggi. Sedang klik II (pertandingan) melakukan tugas pengaturan jadwal, karena itu tingkat yang -dimiliki anggota-anggotanya tergolong menengah. Sekalipun penelitian dilakukan pada obvel; yang sama, 0 perbedaan ini dapat terjadi karena karena sifat kedua masalah itu sendiri. Pendanaan relatif lebih seusuai dibanding pertandingan. Sedangkan persamaan yang terjadi dari setiap klik adalah masing-masing klik, baik pendanaan maupun pertandingan, cenderung tertutup. Dengan adanya klik-klik ini, justru menghidupkan komunikasi. Karena komunikasi melalui struktur formal organisasi tidak berjalan, akibat, antara lain, sejumlah . pengurus teras yang tidak aktif dan tidak adanya jadwal pertemuan tetap untuk pengurus. Sehingga bila jalur komunikasi melalui struktur formal tersebut diikuti, malah akan menghambat kelancaran komunikasi. Sedangkan dengan klik yang intensitas pertemuan para anggotanya relatif lebih sering/tinggi, komunikasi relatif lebih lancar."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gati Gayatri
" Makalah ini menyajikan analisis deskriptif terhadap efektivitas penggunaan media baru di humas pemerintah (C,Pf) Analisis dilakukan berdasarkan teori praktis yang relevan hubungan masyarakat dan data sekunder dari temuan penelitian empiris yang d.Iakukan di beberapa negara. Makalah ini menyimpulkan bahwa penggunaan media baru di humas pemerintah tergantung pada beberapa faktor, termasuk infrastruktur TIK, literasi T1K masyarakat, serta kesiapan organisasi untuk menggunakan teknologi. Berdasarkan hasil analisis, makalah ini mengusulkan tipologi cara menggunakan penggunaan media baru dalam kegiatan GPR."
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irastuty
"ABSTRAK
Sampai dengan tahun 1998 penyediaan, distribusi dan harga tepung terigu
diatur oleh Bulog, Pemerintah juga menetapkan proteksi untuk berinvestasi di industri
ini. Hak monopoli dalam penggilingan gandum hanya diberikan kepada PT Indofood
Sukses Makmur Bogasari Flour Mills serta PT Berdikari Sari Utama Flour Mills.
Pemilik kedua perusahaan inipun sama yaitu Grup Salim.
Dicabutnya wewenang Bulog, menyebabkan industri tepung terigu harus
melaksanakan semua kegiatannya sendiri, mulai dari menyediakan gandum untuk
digiling, pengolahan, pemasaran serta distribusinya. Apalagi dengan ditetapkannya
UU No. 5/1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri ini harus menjalankan
kegiatannya secara profesional.
Citra Bogasari yang baru yaitu sebagai sebuah perusahaan yang profesional,
akan sangat mendukung jalannya kegiatan perusahaan tersebut. Seperti diketahui
bahwa selain bersaing dengan perusahaan sejenis di dalam negeri, persaingan juga
terjadi dengan perusahaan-perusahaan luar negeri di dalam era globalisasi ini. Akan
tetapi citra perusahaan yang lama, yaitu sebagai perusahaan yang erat kaitannya
dengan monopoli dan KKN telah melekat dalam pandangan stake holders.
Menyadari pentingnya peranan Humas dalam membentuk opini masyarakat,
maka merupakan salah satu tugas Humas Bogasari untuk membentuk citra perusahaan
yang baru yaitu bahwa Bogasari merupakan perusahaan yang profesional dan dapat
bersaing secara sehat dalam industri ini. Humas harus melakukan riset untuk mencari
fakta yang ada pada stakeholders mengenai citra perusahaan saat ini. Kemudian
Humas harus menselaraskan antara citra dan reputasi yang perusahaan inginkan ada
dalam pandangan stake holders, dengan target publik, cara-cara serta ¡si dari
kampanye, sehingga program pembentukan citra berhasil baik.
Karenanya studi ini bertujuan untuk mempelajari peranan kegiatan humas
Bogasari dalam membentuk citra perusahaan di mata stake holders , serta memberikan
masukan mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan-kegiatan humas dalam membantu terciptanya citra yang dikehendaki.
Untuk itu metode peneilitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari
berbagai sumber informasi yang tersedia, teori, data, literatur serta wawancara dengan
pihak-pihak yang dapat menjadi nara sumber dalam studi ini. Persepsi stakeholders
kepada perusahaan didapatkan dengan meneliti banyaknya jumlah pemberitaan yang
positif maupun negatif mengenai perusahaan di 12 media cetak.
Dari studi ini disimpulkan bahwa citra perusahaan yang positif di mata
stake/solders mulai terbentuk, terlihat dari semakin berkurangnya pemberitaan negatif
mengenai perusahaan dan semakin banyaknya pemberitaan positif. Akan tetapi yang
diinginkan bukan sekedar citra positif saja, tetapi citra perusahaan yang profesional
yang harus ditanamkan pada stake holders.
Sampai saat ini Humas belum pernah melakukan riset Iangsung dan
menyeluruh untuk mengetahui citra perusahaan dalam persepsi stake holders .
Penelitian terhadap citra perusahaan hanya dilakukan dengan melihat jumlah
pemberitaan yang ada di media masa. Setelah itu Humas Bogasari menjalankan
program-program perbaikan maupun program-program baru.
Pemberitaan mengenai profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam
suatu program khusus. Profesionalisme terlihat dalam proses menjalankan
perusahaan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Salah satu ciri profesionalime
perusahaan seperti transparansi memang telah berhasil ditanamkan melalui hubungan
baik antara Humas dengan media masa. Media masa dapat memperoleh informasi
dengan mudah mengenai perusahaan baik dari Humas maupun top manajemen. Gaya
manajemen profesional yang mencerminkan kemandirian usaha serta bersaing secara
sehat di pasar sebenarnya juga terdapat pada falsafah perusahaan. Akan tetapi ini tidak
disosialisasikan secara khusus kepada semua lapisan stakeholders. Demìkian pula ciri
profesional dalam bentuk kerja tim yang tangguh serta kesempatan yang setara dalam
jenjang karir serta pelatihan tidak diinformasilcan kepada seluruh stake holders.
Melihat kenyataan diatas, maka tampak bahwa pemberitaan yang menyiratkan
profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam suatu program yang khusus. Tidak
ada kesatuan ?wama? profesionalisme yang berkesinambungan dalam pemberitaan
yang dilakukan, menyebabkan hasilnya tidak optimal dirasakan oleh stake holders.
Karena itu studi ini merekomendasikan agar apabila memungkinkan dilakukan
riset mengenai citra perusahaan saat ini dimata stakeholders, sehingga dapat diketahui
sejauh apa perubahan cara itu telah diterima. Dari hasil riset tersebut dibuat
pembenahan ke dalam, kemudian dibuat suatu program kampanye yang menyelunuh
dan berkesinambungan untuk menunjang cara profesionalisme perusahaan. antara lain
dengan memasukkan falsafah perusahaan yang mencerminkan profesionalisme
perusahaan sebagai salah satu bahan program.
Walaupun Bogasari telah melakukan spin off untuk menghadapi UU
No.5/1999, namun yang masih dipertanyakan oleh stake holders yaitu apakah
sebenarnya Bogasari masih ?mencintai? monopoli? Karena itu dibutuhkan kerjasama
dengan bagian/departemen lain sehingga tercipta citra profesionalisme yang bebas
dari KKN dan monopoli. Bentuk kerjasama itu seperti strategi pemasaran serta
periiaku yang profesional dan individu-individu dalam perusahaan untuk menunjang
terciptanya citra perusahaan yang diinginkan.
"
2001
T3262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Putu Hendra Sanjaya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas manajemen kehumasan pada instansi pemerintah dalam
membangun kredibilitas atas perubahan peran dan fungsi organisasi. Humas
Pemerintah idealnya mempunyai kedudukan strategis yang memberikan
keleluasaan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Humas yang modern dan
dinamis.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan berbasis
studi kasus. Hasil Penelitian menunjukkan pada prinsipnya menajemen
kehumasan di BPKP masih berada dalam area penyampai informasi kepada
publik, belum berperan dalam pengambilan keputusan strategis di dalam
organisasi. Peningkatan pemahaman akan ilmu komunikasi di pemerintahan
sangatlah penting, agar kegiatan kehumasan yang dilakukan berada dalam koridor
ilmu dan praktek public relations.

ABSTRACT
This thesis discusses the PR management in government institutions for
developing credibility at the time of organizations change. Government PR ideally
has a strategic position to provide flexibility in carrying out the duties and
functions as a modern and dynamic PR.
This study is a qualitative research based on descriptive design and case studies.
Results of the research show that, PR management in BPKP still in the area of
communication technician, not yet in organization strategic area. Improving the
understanding in communication science for the government are essential, so that
PR activities undertaken by the government are in the corridor of the science and
practice of PR."
2012
T31145
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>