Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Industri kecil (IK) electroplating yang dijadikan studi adalah IK-electroplating yang berada di wilayah DKI Jakarta. Untuk pengembangan teknologi pengolahan, sebagai upaya dalam penanggulangan dampak pencemar, dilakukan pendekatan penelitian dengan perolehan data primer dan sekunder, yang meliputi kegiatan pendataan penyebaran industri kecil electroplating di wilayah DKI Jakarta, observasi serta analisis proses produksi, pengambilan dan pemeriksaan sample air limbah, analisis karakteristik air limbah yang dihasilkan serta percobaan secara fisik-kimia di laboratorium. Hasil dari uji coba tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan konsep bangun pengolahan limbah industri kecil electroplating tersebut.
Jenis industri kecil electroplating di wilayah DKI Jakarta, adalah jenis pelapisan Nikel-Krom, pelapisan Tembaga - Nikel Krom dan pelapisan Seng. Jumlah IK Electroplating yang didata berjumlah 37 buah yang tercatat di Kanwil DInas Perindustrian menyebar di daerah pemukiman dan daerah komersial. Jumlah terbsear dari penyebaran industri kecil electroplating berada di wilayah Jakarta Barat (±70%), dengan jenis pelapisan Nikel-Krom yang dominan.
Karakteristik air limbah yang dihasilkan secara kualitas, umumnya ditandai dengan pH yang rendah sampai netral, kesadahan tinggi, COD yang rendah sampai sedang, DHL yang tinggi serta kandungan logam berat Pb, Cu, Cd, Cr, Ni, dan Zn. Konsentrasi tingkat pencemar yang diukur dengan nilai COD bervariasi dari 108 mg/l sampai 14033 mg/l. Perbandingan BOD Terhadap COD yang umumnya rendah, hal ini menunjukkan rendahnya fraksi organik yang terbiodegrasi, sehngga penanganan air limbahnya yang tepat adalah dengan proses pengolahan secara fisik - kimiawi.
Percobaan pengolahan dilakukan terhadap air limbah Nikel-Krom yang merupakan jenis industri kecil electroplating yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Hasil percobaan disajikan dalam tabel 1 dan 2 dan gambar 01. Untuk mencapai kualitas efluen air limbah yang ditetapkan di DKI Jakarta, diperlukan pengolahan kimia fisis dengan dosis optimum koagulan FeSO4 (99%) sebesar 1500 mg/l, Ca(OH)2 teknis 2% sebesar 1360 mg/l, H2SO4 1N sebanyak 15 ml/500 ml sampel. Koagulan air diperlukan sebesar 0,5 ml/500 ml dengan pengadukan 60 rpm selama 15 menit. Periode waktu pengendapan 30 menit dengan produksi lumpur 99 ml/500 ml sampel atau 20% dari limbah yang diolah (kadar air ± 95 - 98%). Kondisi optimal untuk reduksi Cr adalah pada pH = 2,0, sedangkan untuk terbentuknya endapan pada pH 8-9,50.
Untuk sistem pengolahan limbah IK-EP tersebut disarankan menggunakan sistem terpusat yaitu limbah dari beberapa industri digabung menjadi satu dengan menggunakan sistem MOduk. Namun jika mempunyai halaman dapat mengolah sendiri. Untuk kapasistas 0.5 m3/hari (dengan 4x "run" perhari) dibutuhkan 1 bak penangkap minyak/detergen, bal ekualisasi dan 1 drum bak koagulasi/flokulasi dan sedimentasi. Luas area yang dibutuhkan 3x3m2. Rancang Bangun Teknologi Pengolahan Limbah Industri Kecil Electroplating tertera pada gambar 02.

ABSTRACT
The object study focused on small electroplating industries located in DKI Jakarta area. To overcome the impact of pollution, we try to develop technology of waste treatment of small electroplating industries. Firstly, we have mad an observation covered the primary data as well as secondary data about small electroplating industry which spread throughout the DKI Jakarta area. Then, we observed the process of production, sampling the waste water, analysed the characteristic of waste water, and the test is managed physically as well as chemically in Laboratorium. The result of these observations is used to prepare the concept of the waste water treatment plant of small electroplating industry.
There are about 37 electroplating industries registered in Kantor Wilayah Dinas Perindustrian DKI (Region office in the Industrial Department) which are spread out in the human settlement area and commercial area. Those are Ni-Cr plating, Cu-Ni-Cr plating and Zn Plating. The most dominan is the Ni-Cr-plating (±70%) located in west java.
The quality of waste water produced by these electroplating industries generally characterized by the low up to normal pH, very high hardness, high conductivity, COD low slightly medium, and contained metal such as Pb, Cu, Cd, Cr, Ni, and Zn. The pollution is generally above average. The level of pollution indicated by COD varied considerably from 108 mg/l to 14033 mg/l.
.
The ratio BOD/COD generally low that indicates biodegradation of organic fraction is low. Therefore the proper method to treat the waste water is physically as well as chemically.
The result of the test for treating the electroplating waste water are presented in tabel 1 and tabel 2, figure 01. In order to meet the effluent standard of DKI Jakarta, it is needed to treat the waste water chemically and physically. The optimal dosage of coagulant FeSO4, (99%) 1500 mg/l Ca(OH)2 2% is 360mg/l, H2SO4 1 N is 15 ml/500 ml sampling.
The coagulant aid needed is 0,5 mg/500 ml water mixed in 60 rpm in 15 minutes. The precipitation periode is 30 minutes and it produces sludge 99 ml/500 ml or 20% treated water (the water content in between 95-8%). The optimum condition of reducing Cr is in pH 2,0 : whilst the pH for forming sediment are in the range pH 8-9,50.
For waste water treatment of electroplating it is suggested to use central system by mixing them up and use modul system. However if they have enough land they may treat or process the waste by their ow. For a capacity of 0.5 m3/day with 4 x run per day, one needs to have grease/oil trap, equalization tank, coagulation flocculation & sedimentation tank in one drums. A space of 3x3 m2 is needed. The construction drawing presented in figure 0,2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"Industri tekstil yang dijadikan obyek studi adalah industri tekstil yang berada di wilayah DKI Jakarta. Dalam usaha pengembangan teknologi pengolahan, dilakukan pendekatan penelitian dengan perolehan data primer dan sekunder, yang meliputi kegiatan pendataan penyebaran industri tekstil di DKI Jakarta, observasi serta analisa proses produksi, pengambilan dan pemeriksaan sample air limbah, pengisian kuesioner oleh industri dan analisa parameter COD terhadap simuiasi pengolahan yang telah dilakukan.
Jenis industri tekstil di DKI Jakarta sebagian besar merupakan industri garment, pertenunan dan perajutan. Jumlah industri tekstil yang di data sebanyak 42 buah, dimana sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Jakarta Timur dan Barat. Dalam penelitian ini proses produksi industri tekstil terbagi atas 3 kategori yaitu industri pemintalan, pencelupan/pencapan/ finishing dan pertenunan-pencelupan pencapan/finishing.
Karakteristik limbah yang dihasilkan dari ke 3 proses produksi tersebut umumnya memiliki kandungan COD, BOD, TSS, alkalinitas, warna, logam berat (Zn, Cr, Pb, Hg) di atas baku mutu air limbah yang telah ditetapkan. Ungkat pencemaran biasanya diukur dengan COD, dimana dalam penelitian ini berkisar antara 500 - 1643 mg/l. Angka perbandingan BOD/COD berkisar antara 0.42 - 0.63, hal ini memparlihatkan bahwa sistim pengolahan yang tepat adalah dengan mensimulasikan pengolahan kimiawi sebelum pengolahan bioiogis. Untuk itu pengolahan kimiawi ini akan didasarkan pada analisa Jar test dari proses Koagulasi-Fiokulasi yang teiah dilakukan dalam removal COD terhadap 16 industri tekstil.
Hasil simulasi pengolahan limbah cair industri tekstil tersebut menunjukkan kontigurasi sistim dari pengolahan primer yang berintikan proses kimia (Koagimlasi dan Flokulasi) dan proses fisk (Sedimentasi), pengolahan sekunder dari proses biologis Activated Sludge serta pengolahan tersier yang berintikan proses Adsorpsi Karbon Aktif ataupun Filter Zeolit. Strata pengolahan yang ada didasarkan pada tingkat konsentrasi limbah yang diolah. Pengolahan primer untuk beban COD < 600 mg/l sedangkan untuk beban 600 < COD < 1200 mg/l dilanjutkan dengan pengolahan sekunder. Untuk beban COD > 1200 mg/l digunakan pengolahan lengkap."
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
01 Wid p-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Pratama Putra
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah semakin buruknya indeks kualitas air sungai di
Provinsi DKI Jakarta. Sebab banyak pabrik yang membuang limbah ke sungai,
khususnya industri penyepuhan dengan listrik. Masalahnya adalah limbah yang
dihasilkan berbahaya saat dibuang langsung ke lingkungan, yaitu seng dan sianida.
Senyawa tersebut bersifat toksik dan bioakumulasi di rantai makanan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan limbah pada proses penyepuhan
dengan listrik terhadap konsep minimisasi limbah beserta penghematannya, sikap
pihak terkait terhadap limbah, dan memprediksi peringkat PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) melalui self assessment. Metode penelitian
adalah metode campuran dengan observasi lingkungan, tinjauan dokumen, perhitungan,
wawancara, dan kuesioner. Sampel terdiri atas dua belas pekerja penyepuhan dengan
listrik dan tiga orang manajemen, dan empat puluh delapan responden dari warga
sekitar yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dengan
menggunakan kuesioner, wawancara, dan analisis laboratorium. Hasil dari penelitian
ini adalah industri melakukan pengelolaan limbah melalui pengaturan letak dan end-of
pipe treatment, sehingga belum efektif untuk penerapan konsep minimisasi limbah.
Perhitungan keuntungan industri disini didapatkan melalui penghematan bahan baku,
biaya pengelolaan limbah, dan upah pekerja. Untuk prediksi PROPER, dokumen sudah
dilengkapi dan memenuhi kriteria biru. Kesimpulannya adalah proses penyepuhan
dengan listrik di industri belum efektif dalam melaksanakan minimisasi limbah. Jika
diterapkan konsep minimisasi limbah akan didapat penghematan sebesar Rp
392.964.436,00/tahun. Sikap semua pihak adalah memandang kondisi saat ini sudah
baik, sehingga tidak ada usaha perbaikan untuk menuju minimisasi limbah. Prediksi
PROPER yang adalah biru dan komitmen terhadap lingkungan berada di level 1
berdasarkan penghargaan industri hijau (skor: 57,75).

ABSTRACT
The background of this study is the worse river water quality index in DKI Jakarta
Province. Because many factories dump waste into rivers, especially electroplating
industry. The problem is that the waste produced is dangerous when disposed of
directly into the environment, namely zinc and cyanide. These compounds are toxic
and bioaccumulate in the food chain. The purpose of this study was to evaluate waste
management in the process of the electroplating with the concept of waste
minimization and its savings, party attitudes related to waste, and predicting PROPER
(Company Performance Rating Program) ratings through self assessment. The research
method is a mixed method with environmental observations, calculation, document
reviews, interviews, and questionnaires. The sample consisted of twelve electroplating
workers and three management people, and forty-eight respondents from surrounding
residents who were selected by purposive sampling method. Data were obtained using
questionnaires, interviews, and laboratory analysis. The results of this study are that
the industry carries out waste management through setting and end-of pipe treatment,
so that it has not been effective in applying the concept of waste minimization.
Calculation of industry profits here is obtained through saving raw materials, waste
management costs, and workers' wages. For PROPER predictions, documents are
completed and meet the blue criteria. The conclusion is that the process of gilding with
electricity in the industry has not been effective in carrying out waste minimization. If
the waste minimization concept is applied, savings of IDR 392,964,436.00/year will be
obtained. The attitude of all parties is to see that the current conditions are good, so
there is no effort to make improvements to waste minimization. PROPER predictions
are blue and commitment to the environment is at level 1 based on green industry
awards (score: 57.75)."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T51295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kinerja sistim pengolahan limbah industri tahu/tempe dan penerapannya di lapangan untuk laporan pertama tahun ke satu sampai pada tahap identifikasi limbah serta pengujian modul proses. Industri tahu tempe di DKI tersebar di lima wilayah dengan jumlah industri terbanyak di Jakarta Timur. Karakteristik limbah yang ada menunjukkan sifat organik dengan BOD = 4200-4400 mg/I, COD = 7300-8000 mg/I, kekeruhan 380 satuan NTU. Unsur-unsur kimiawi umumnya dominan dengan beberapa logam terlarut seperti calsium magnesium, besi, mangan, dan seng. Pengujian terhadap modul yang merupakan inti dari proses aerob dalam sistim pengolahan dilakukan pada Aerated Submerged Fixed Film Bioreactor (ASSF Bioreactor). Uji kerja beban 3 kg COD/m3 dengan waktu tinggal 24 jam dari reaktor menunjukkan penyisihan zat karbon organik rata-rata 74,8 %, pengurangan suspended solid 30 - 33 %, amoniak 30 - 33 % serta phosphate 41 - 44 %. Untuk Fluidized Bed dengan beban olah lebih rendah yaitu 1 kg COD/m3 serta waktu tinggal lebih pendek yaitu 20 - 30 menit menghasilkan penyisihan rata-rata 69,8 % dalam COD. Kedua unit memerlukan waktu seeding 2 minggu untuk mencapai steady state. Waktu yang diperlukan dalam penelitian Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) lebih lama 6 minggu dibandingkan steady state yang diperlukan pada ASFF ataupun Fluidized Bed; hal ini dikarenakan beban olahnya lebih tinggi (mencapai 7000 mg/l) serta waktu tinggal dalam reaktor 24 jam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
01 Wid s-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Wijayanti
"ABSTRACT
Kemajuan yang pesat di bidang industri selalu diharapkan oleh negara
berkembang sedangkan peningkatan jumlah industri tidak saja memberikan
dampak positif tetapi juga dampak negatif berupa pencemaran terhadap
lingkungan yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan.
Untuk mencegah pencemaran terhadap lingkungan, setiap industri harus
mengelola limbahnya sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi standar
baku tingkungan yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar adalah Pasal 33 UUD 1945, Ketetapan MPR Rl Nomor
II/MPR/1998 tentang GBHN, Pasal 16 UU RI No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No.20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, Keputusan Menteri Perindustrian No. 134/M/SK/2/1988
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Sungai Sebagai
Akibat Kegiatan Usaha lndustri Terhadap Lingkungan Hidup, Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri dan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat 1 Jawa Barat Serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat ll Tangerang No.660.1/SK-395/LH-1994.
PT. Multi Bintang Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi minumam bir terbesar di Indonesia, yang telah melaksanakan
usaha minimisasi limbah yaitu dengan mengumpulkan dan menjual Iimbah
padat spent grains sebagai campuran pakan ternak dan juga mengolah
limbah cair secara mandiri dengan mendirikan WWTP (Waste Water
Treatment Plant). Dengan adanya unit pengolah Iimbah tersebut maka
PT.MBI berusaha untuk mengurangi kadar pencemar dalam air limbahnya.
Walaupun demikian pada saat ini hasil pengolahan Iimbah untuk beberapa
parameter masih belum memenuhi baku mutu Iingkungan yang telah
ditetapkan karena kurangnya efektivitas kerja unit pengolahan Iimbah
tersebut.

"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Charles Edward
"Proses pembuatan tekstil dapat menghasilkan Limbah, baik Padat, Cair maupun Gas dan Kebisingan. Apabila limbah ini dibuang ke badan air maka akan mencemari badan air tersebut.
Makalah ini merupakan suatu laporan pengelolaan Limbah Industri
Tekstil PT. ADETEX Bandung yang dibuat berdasarkan hasil kunjungan ke
pabrik, Wawancara dengan pimpinan perusahaan mengenai segala kegiatan
yang ada di Pabrik.
Proses pengolahan Limbah yang dilakukan oleh PT. ADETEX
Bandung dilakukan dengan cara biologis untuk limbah Cairnya yang
meliputi proses Aerasi, Ekualisasi, Koagulasi dan sedimentasi dimana
Sludge yang dihasilkan dimanfaatkan kembali (Reuse) sebagai pupuk di
taman pabrik. sementara limbah padat dari pembungkus-pembungkus bahan
baku dan kertas-kertas perkantoran dikelola oleh suatu kontraktor dengan
cara mengumpulkan lalu di bawa ke luar dari Pabrik dan Limbah Gas dan
Kebisingan sampai Iaporan ini ditulis belum dilakukan pengolahannya.
Dari hasil kunjungan ke Pabrik PT. ADETEX dapat diamati bahwa
pada proses produksi pada tiap bagian proses diperoleh limbah cair
yaitu mulai dari proses pengkajian (Sizing) , proses penghilangan kanji
(Desizing). penmsakan ( Scouring ) sampai padu proses penyempurnaan ( Finishing ).
Dari hasil yang diperolah bahwa , pengolahan limbah cair dengan
cara biologis ini, masih perlu ditingkatkan efektivitas pengolahannya
terutama BOD. Phenol karena pada hari-hari tertentu masih melewati
baku mutu, namun di nilai pengolahan limbahnya sudah memenuhi syarat
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prdjodipoero, Soeharyo
"ABSTRAK
Laju pertumbuhan lndustri kecil di DKI Jakarta sangat tinggi
terutama selama dua tahun terakhir. Industri kecil mempunyai
peranan penting bagi perekonomian DKI Jakarta. Menurut data
resmi dari Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi DKI
Jakarta, pada tahun 1990 jumlah unit saham yang terdaftar resmi
sebesar 23.882, menyerap tenaga kerja sebanyak 205.306 orang
dan nilai produks1nya mencapai Rp 11.582 milyar . Pada tahun
1991 unit usaha menlngkat menjadi 24. 494, menyerap tenaga kerja
246.258 orang dan nilai produksinya mencapai Rp 13.151 milyar.
Sedang nilai ekspornya, mencapai U$ 8.640.000 pada tahun 1990
dan US 10.800.000 pada tahun 1991.
Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil
meningkatnya limbah buangan, khususnya limbah cair yang
tentulah diduga
mengandung bahan pencemar organik maupun berbagal logam berat
yang sifatnya racun serta bahan beracun dan berbahaya lainnya.
Terleblh lagi, lokasl industri kecil pada umumnya berada di
tengah-tengah pemukiman kumuh, di bantaran sungal- sungai dl
seluruh wllayah DKI Jakarta. Pada musim hujan dan banjir tak
pelak limbah cair industri kecil tersebar tak terkendalikan,
merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.
Berkaitan dengan upaya pemerintah melindungi lingkunqan dari
berbagal limbah pencemar, khususnya llmbah cair, penelitian
ini membahas hal-ikhwal lndustri kecil, khususnya mengenal
masalahlimmbah cair dan bagalmana upaya mengelola, apa
kebijaksanaan, regulasl dan lnstitusl yang terkait dengan upaya
pencegahan pencemaran akibat keliatan industri kecil ltu.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai
permasalahan lndustri kecil dan penanganan limbah cair. Tujuan
khususnya adalah untuk : (1) Mengetahui atau mendapatkan
gambaran kualltas limbah cair indutri kecil tertentu yang
dianggap sebagal sumber pencemar; (2) Apa dan sejauh mana
efektlfiats kebljaksanaan, instrumen regulasi dan lnstitusi
Pemda DKI Jakarta mencegah pencemaran akibat aktivitas industri
keci1;(3) Kengetahul faktor- faktor yang mendorong dan
menghambat upaya perllndungan lingkungan dan partisipasi
masyarakat pengusaha lndustri kecil; (4) Mencari pola
kebijaksanaan alternatif yang bersifat umum yang diperkirakan
aplikatif bagi pencegahan pencemaran limbah cair industri di
perkotaan.
Pada dasarnya penelitlan 1n1 bersifat deskripsi analitik dalam
mengungkapkan data yang terkumpul dan hasil- hasll penelitlan.
Data primer di dapat dari lapangan dengan
wawancara berstruktur dan wawancara mendalam,
lingkungan serta pengambilan sampel limbah cair
anallsis dl laboratorlum Lemigas.
kuesioner,
pemantauan
untuk di
Daerah penelitian adalah wilayah kerja kelima Suku Dinas
Per industrian DKI Jakarta. Penelitlan dilakukan selama sekitar
7 minggu dengan bantuan sejumlah mahasiswa dari berbagai
universitas Jakarta Bogor
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara dengan
para pejabat maupun dart penerbitan -penerbitan resmi Pemda DKI
Jakarta dan seminar dan diskusl mengenal industri kecil dan
pengelolaan l!ngkungan untuk kemudian dianalisis. Penel1t1an
membahas berbagai aspek 1nstitus1onal termasuk masalah
kewenangan Pemda DKI Jakarta dan Departemen Perindustrian.
Industri kecil yang menjadi ob]ek penelitian diambil secara
purposif yaltu (a) lndustri yang dalam proses produksinya
menggunakan bahan kimia anorganik (1) pelapisan logam; (2)
penyempurnaan kain (tekstil finishing); (3) batik;
(4) penyamakan kulit; (5) percetakan, (6) bengkel kendaraan
bermotor dan (7) pemrosesan foto; (b) Industri kecil yang bahan
bakunya berasal dari nabati dan unggas yang limbahnya dapat
dicerna yaitu (8) tahu-tempe dan (9) pemotongan ayam.
Setelah basil analisis laboratorium atas sampel limbah cair
diperbandingkan dengan baku mutu limbah calr industri
ketentuan Pemda DKI Jakarta, ternyata bahwa kadar bahan pencemar yang terdapat dalam limbah cair industri kecil tersebut di atas, sesual dengan karakteristikk bahan yang
dlpakai proses produksi, umumnya jauh melampaui baku mutu yang
diperbolehkan Pemda DKI Jakarta Kaka dapat dlkatakan bahwa
limbah cair darl subsektor industri kecil itu
potensi besar mencemari lingkungan.
mempunyai
Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil di DKI Jakarta
adalah ancaman terhadap kesehatan manusla, kerusakan lingkungan
dlplklsl air tanah serta memperberat beban penduduk yang miskin
sekitar lokasi lndustri.
Dari pembahasan dan penelitian limbah cair industri kecll di menujukkan bahwa pengelolaan Dki Jakarta belum efektif mencapai sarasan kebljaksanaan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan.
Karena itu bobot kebljaksanaan dan program pengelolaan limbah cair industri kecil perlu lebih dipertegas di integrasikan kepada pengelolaan, pemblnaan dan pengawasan industrl kecil.
Peninjauan kembali kebijaksanaan pengelolaan lingkungan berkaitan dengan keglatan industri kecil untuk menghasilkan suatu alternatif kebljaksanaan yang lebih mapan, khusus mengenal perlimbahan dan kegiatan lndustri kecil. Sesuai dengan tujuan penelitian, suatu alternatif kebijaksanaan juga dibahas dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The growth of small scale industry in the r egion of DKI Jakarta
has been very substantial, particularly during the last two
years ; their roles in the economy of Jakarta have undoubtedly
been important. According to the official report from the
Provincial Office of Department of Industry in DKI Jakarta
(Kanwil), in 1990 there were 23.882 registered small scale
undertakings, employing 205.306 workers, and the value of the
products reached Rpll.582 billion. In 1991 there were 24.494
undertakings, employing 246.258 workers and the value of the
products reached Rp113.151 billion. With regards to the export
value, in 1990 it reached US 8,640,000.00 and in 1991 US
10,800,000. oo ..
The other lmpllcatlons of the growth of the small scale Industry
are, certainly, inter alia the increasing industrial waste in general and waste water in particular containing pollutants of organic matters and toxic heavy metals.
It should be noted that most of small scale industries in DKI
Jakarta are located in the slum areas or in the banks of
Jakarta's rivers. Consequently, in rainy days or in flood
seasons the waste water containing hazardous substances is
uncontrollably spreading out the surroundings and environmental
damages and threatening human health.
With respects to the government's pol lut ion a batement efforts
to protect against the indust rial waste wat er pollutants, this
study is designed to conce ntrate problems on managing waste
water of small scale industries which cover, inter alia,
policies, law and regulations and the tasks and responsibilities
of Pemda DKI J akarta 's agencies involved in pollution
prevention particularly by small scale industries.
In general industrial the aim of this study is to know
problems in handling waste water. But (1) To know or to get pictures of the waste water small scale specifically quality of certain small scale indsutries which are suspected as polluter sources; (2) What and bow is the effectiveness of policies,
laws and regulations, and the agencies of Pemda DKI Jakarta on
pollution prevention caused by the activities of small scale
industries; (3) To know constraints and supporting factors ln
the efforts of environmental protection and entrepreneurs
participation; (4) To search and design an alternative policy
which may be applicable for industrial waste water pollution in
urban areas.
In principle, this study is analltically descriptive on the
framework of disclosing findings, data and observation from
the field. Primary data are gathered from the field through
various means, questionnaires, structurally interviews and in
depth interviews, observations, and sampling of waste water
from the industries. With regards to the tlme frame and funds
constraints, the small scale industries are purposively
selected and the study took place in the five working wilayah
of Suku Dinas Perindustrian during 7 weeks; assisted by the
university students from Jakarta and Bogor.
The objects of this study are industries purposively selected :
(a) the industries which process utili~inq inorganic
materials: (1) electr oplating; (2 ) textile finishing; (3)
batik; (4) tanning (5 printing; (6 ) car repairs hop and (7)
photo processing; (b) Small s cale industries which raw
materials derive from organic mat er: (8) tahu-tempe and (9)
chicken slaughtering;
The laboratory analysis results indicate that, with regard to
the characteristic of industrial processing and materials, all
watse water contained pollutant substance either BOD.COD,
hazardous substances or heavy metals concentrations exceed the
permitted industrial waste water standard. Thus, the waste
water of the small scale industries are potentially polluting
the environment particularly those surrounding the industries.
The secondary data collection were done through interviews,
seminars, official reports or statements, studies and
publication related to the above mentioned captions.
The study discussed intensively on the institusional framework
and constraints of authorities and responsibilities in the
field of managing the activities small scale industries in DKI
Jakarta. With regards to the laboratory results as above
mentioned, it indicated that so far the Pemda DKI Jakarta's
policy, regulations and agencies have not been effective
in the pollution abatement efforts, particularly in the small
scale industrial subsector.
Hoever, a review leading t o a n alternat ive policy of envirement
protection, was dicussed. The pol icy on environmental
protection efforts s hould take into account the capability,
socio-economic as well as t echnologically, of these s mall scale
industries. The Pemda DKI Jakarta should produce other alternatives,
by way of reducing waste and waste recycling as a means
of increasing value added .
The weight of the policy and implementlng program of environment
protection should be, consequently,emphasized and
intergrated in and balanced with t he industrial delepoment
program In DKI Jakarta and it was discussed in the study.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>