Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126636 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F.X. Supartono
"Penggalian tanah yang dalam (hingga belasan meter) pada pembangunan gedung tinggi, memerlukan suatu struktur penahan tanah yang cukup kaku. Penggunaan struktur penahan tanah konvensional - seperti barisan H-Beam, Bored Pile dan Sheet Pile - tidak efisien dan berisiko tinggi terhadap kestabilan lateral. Sebagai alternatif pemecahannya adalah digunakannya struktur penahan tanah yang lebih kaku, yang terdiri atas panel-panel diafragma yang dijangkar kedalam tanah.
Makalah ini mencoba untuk membandingkan prediksi lendutan lateral dan struktur penahan tanah yang terdiri atas panel-panel diafragma berdasarkan analisis Numerik (teoritis) dengan hasil pengukuran di lapangan menggunakan Instrumentasi Geoteknik. Dalam makalah ini juga dibahas bagaimana memanfaatkan data tanah berdasarkan hasil uji lapangan, laboratorium dan literatur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Makalah ini menyampaikan pengertian dinding diaphragma sebagai teknologi tepat guna penunjang pelaksanaan galian basement, umumnya untuk bangunan gedung bertingkat banyak, terutama pada kondisi tanah lunak dan lingkungan yang kurang menguntungkan. Juga diuraikan material serta cara pelaksanaannya yang relatif masih baru di Indonesia. Pada akhir makalah disampaikan beberapa hasil penelitian analisis yang dilakukan penulis, dengan menggunakan Metoda Elemen Hingga, guna mengantisipasi tingkah laku dinding diaphragma dan sistem ground anchor-nya untuk beberapa tahapan penggalian pada kondisi tanah lunak yang banyak dijumpai di kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nizam Khadid
"Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan konstruksi semakin pesat. Sehingga mendorong para pelaku konstruksi mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi konstruksi seperti manajemen proyek. Manajemen proyek yang baik mencerminkan keadaan internal yang baik dari suatu perusahaan konstruksi . Selain itu, perkembangan konstruksi saat ini juga berakibat pada dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas proyek. Sehingga saat ini penerapan praktik sustainability dalam perusahaan konstruksi menjadi sebuah tanggung jawab bagi setiap perusahaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur level kematangan dari proyek dengan pendekatan Sustainable Construction pada proyek konstruksi pembangunan Gedung Training Center Camp Al-Azhar dengan tujuan memberikan rekomendasi praktik sustainability dengan harapan dapat meningkatkan level performa proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Distance to Ideal Maturity Level (DIML) untuk mengetahui level kematangan berbasis sustainable construction proyek dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi variabel-variabel berdasarkan tingkat performa dan juga tingkat kepentingan. Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat kematangan pada proyek pembangunan Gedung Training Center Camp Al-Azhar yang Dilakukan PT. Berkah Gemilang berada di level 4 (Sustainable). Dan dari 20 faktor terdapat 3 faktor yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dengan performa yang rendah.

In current globalization era, the development of construction is growing rapidly. Thus encouraging construction actors to consider the aspects of influence construction such as project management. Good project management reflected the good internal condition of a construction company. In addition, the current development of construction has also an impact on the environment caused by project activities. So the implementation of sustainability practices in construction companies to be a responsibility for every construction company. This research was conducted to measure the level maturity of a project with the Sustainable Construction approach in the Al-Azhar Training Center Camp Building construction project with the aim of providing recommendations on sustainability practices in the hope of increasing the level of project performance. The method used in this study are Distance to Ideal Maturity Level (DIML) to determine the level of maturity based on sustainable construction projects and Importance Performance Analysis (IPA) to identify variables based on performance levels and the level of importance. The results of this study indicate the level of maturity in the Al-Azhar Training Center Camp Building construction project conducted by PT. Berkah Gemilang is at level 4 (Sustainable). And from 20 factors, there are 3 factors that have a high level of importance with low performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Yuris K.
"Industri konstruksi di Indonesia saat ini terus berkembang, sehingga konsumsi akan material pun kian bertambah. Salah satu material yang sangat banyak digunakan dan terus bertambah permintaannya pada konstruksi adalah semen, khususnya semen tipe 1 (Ordinary Portland Cement). Padahal dari tahun ke tahunnya produksi klinker, yaitu campuran utama pembuat semen, semakin menurun seiring bahan baku yang berkurang. Permasalahan ini coba dipecahkan oleh produsen semen dengan membuat berbagai semen dengan campuran bahan-bahan baru, seperti semen pozzolan, semen dengan silica fume, semen komposit dan lainnya.
Portland Composite Cement (PCC) salah satu dari semen tadi merupakan produk yang saat ini telah beredar dan banyak digunakan. PCC dianggap memiliki karakter yang mirip, bahkan lebih baik dibandingkan dengan OPC. Akan tetapi, pada penggunaanya mix design untuk PCC masih sama dengan OPC. Selain itu, belum diketahui pasti karakteristik beton yang dihasilkan dengan menggunakan PCC.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui salah satu karakteristik beton dengan semen PCC yaitu kuat lentur (modulus of rupture) dan susut, dimana mix design yang digunakan tetap menggunakan aturan ACI yang berlaku bagi beton dengan OPC. Jika benar PCC mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding OPC, seharusnya kuat lentur (modulus of rupture) juga lebih baik. Kekuatan lentur atau tarik beton akan dipengaruhi oleh perubahan volume, yang dapat mengakibatkan retak. Penggunaan material tambahan seperti fly ash, pozolan dan lainnya, akan mempengaruhi terhadap perubahan susut beton, dimana penggunaan fly ash seharusnya akan mengurangi penyusutan.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kuat lentur beton PCC mengalami kenaikan yang lebih lambat dibanding beton OPC, trend yang dihasilkan berupa grafik logaritma yang setelah lewat 28 hari lambat laun menjadi asimtotis. Nilai kuat lentur beton PCC pada umur 28 hari dan setelahnya, lebih tinggi dibanding beton normal. Penggunaan PCC tidak terlalu berpengaruhi terhadap nilai susut beton dibanding beton normal.

Indonesia construction industry growing fast, that is why the needs for construction material keep growing. One of them is cement that used a lot for many construction applications and its demand increase from time to time, especially for Ordinary Portland Cement (OPC). On the other side, clinker productivity had been decreasing every year. To solve this problem, cement producer making many variation of composite cement, such as, pozzolan cement, cement with silica fume, PCC, etc.
Portland Composite Cement (PCC) is one of the product that used by many people and project. PCC have similar characteristic and even better quality than OPC. Even PCC used the same way with OPC, but the true characteristic of PCC not known yet.
This research has objective to study flexural strength and shrinkage of concrete using PCC. If PCC has better quality, its flexural strength should be better than OPC. Flexural strength influenced by volume alteration that cause concrete crack. Fly ash in PCC has property that influencing concrete volume alteration. Fly ash should be able to reduce concrete shrinkage.
The research shows that PCC concrete flexural strength increasing slower than OPC concrete. The graph of PCC concrete flexural strength increasing on logarithmic equation those after 28 days by degrees become asymptotic. The PCC concrete flexural strength after 28 days is higher than OPC concrete. Using PCC in concrete does not give significant effect for the concrete shrinkages.
"
2008
S35323
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Eviutami Mediastika
Jakarta: Erlangga, 2005
690 CHR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Furqan Usman
"Konstruksi merupakan bagian dalam perkembangan infrastruktur dan industri konstruksi. Fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah cenderung meningkat, relatif mudah untuk ditemukan. Salah satunya disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada saat ini ada sebuah konsep Green Construction yang dapat menimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan konsep green construction pada pembangunan gedung terhadap kinerja mutu proyek. Metode yang digunakan adalah survei. Metoda ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data didapat dari kuisioner kepada responden yang terkait terhadap pelaksanaan proyek yang telah menggunakan konsep green construction ini. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS.

Construction is part of infrastructure development and construction industry. Facts showing that the level of environmental damage is likely to increase, relatively easy to find. One of them caused by construction activities. At this time there is a concept that can menimalisir Green Construction negative impacts on the environment.
The study was conducted to see the effect of applying the concept of green building construction on the project quality performance. The method used was survey. This method is used to answer questions from the research undertaken. Data obtained from questionnaires to the respondents related to the implementation of projects that have used this concept of green construction. Data processing was performed using SPSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrin Kusuma Wardani
"Pelaksanaan pekerjaan pembangunan perumahan  RST membutuhkan tingkat keawasan yang tinggi. Mutu produk adalah salah satu yang menjadi pertimbangan para konsumen dalam membeli perumahan. Kurangnya pengetahuan dan alat untuk mengawasi mutu pelaksanaan pada Perusahaan X berakibat pada masih seringnya ditemukan pekerjaan cacat konstruksi pasca konstruksi yang menjadi keluhan setiap konsumen perumahan RST Perusahaan X. Sehingga  proses manajemen mutu yang ada perlu dikembangkan agar dapat mengeliminir cacat yang terjadi pada konstruksi bangunan sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu produk di masa yang akan datang. Pada penelitian ini proses manajemen mutu dikembangkan berbasis PMBOK 6th  edition.

Construction process of urban housing for affordable housing requires special supervision.  Therefore quality result is main part of consideration while customers selecting the product. Like of knowledge and tools and supervising quality of construction at selected company as main object of this caused a several findings about defect of post construction products. Thus, quality management process is properly needed to be developed in order to eliminate such defects and regain quality of product back to standard further. Regaining to object and its issues, this waiting developed quality management process based on PMBOK 6th edition as main guidance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adi Satriawan
""Dalam perkembangan suatu kota yang padat dan sesak seperti Jakarta, solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dan semakin melambungnya harga tanah yaitu dengan membangun gedung bertingkat banyak dengan ruang bawah tanah yang banyak pula. Gedung bertingkat banyak serta mang bawah tanahnya tidak akan layak dengan semestinya jikalau tidak dibangun dengan cara yang benar. Tata cara pembangunan gedung bertingkat adalah unik, yang tersusun dengan sistematis dalam teknologi metode pelaksanaan konstruksi. Suatu teknologi metode pelaksanaan konstruksi tidak akan terlaksana dengan baikjika tidak dipikirkan dengan baik, matang, dan sistematis. Basement adalah salah satu unsur bangunan gedung bertingkat banyak yang berkembang pesat teknologi metode pelaksanaan konstruksinya. Setelah sekian lama banyak pihak memakai sistem penggalian secara \""Bottom-Up""\ untuk metode pelaksanaan konstruksi basement, sesuai dengan kebutuhan jumlah basement beberapa lantai maka dewasa ini dikembangkanlah suatu metode pelaksanaan konstruksi yang inovatif yaitu \""Top-Down\"" sebagai alternatif dan kunci utama efisiensi lahan untuk pelaksanaan basement sekaligus memberikan dampak positif pada manajemen proyek. Namun dalam banyak hal pula metode \""Bottom-Up\'' justru menjadi pilihan yang sangat menarik, selain teknologi yang dipakai sangat sederhana, dan juga pelaksanaannya sudah sering dilakukan di Indonesia. Hambatan lain jika menggunakan metode \""Top-Down\"" yaitu karena keterbatasan teknologi, sumber daya, serta pengalaman. Oleh karena itu, dari kedua metode pelaksanaan konstruksi basement tersebut dilakukan studi perbandingan, dengan melakukan pendekatan kuantitatif serta kualitatif. Pendekatan ini akan menganalisa proyek basement yang akan diteliti sehingga akan dapat diketahui kondisi-kondisi ideal untuk masing-masing kedua metode pelaksanaan konstruksi basement tersebut.""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iting Shofwati
"Sebagai negara yang terletak pada pertemuan lempengan-lempengan dunia, Indonesia merupakan negara beresiko tinggr terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu studi mengenai perilaku struktur bangunan perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga dapat ""mengontrol "" perilaku bangunan akibat gaya gempa yang kemungkinan akan dialaminya selama masa pemakaiannya. Pengetahuan perilaku penampang dari suatu bagian struktur sangat dibutuhkan dalam desain struktur, terutama bila analisa dilakukan tidak hanya pada daerah elastis, tetapi juga pada daerah plastis, bahkan sampai keruntuhan bagian struktur tersebut. Analisa fiber model ini dilakukan pada penampang komposit baja beton (Rectangulat Hollow Stell ) yaitu dengan membagi penampang balok tersebut menjadi serat-serat atau fiber. Kemudian pada serat tersebut diberikan sifat nonlinear ini didapat dari pemodelan hubungan tegangan regangan beton dan baja. Dengan mengkombinasikan sifat-sifat nonlinear material beton dan baja ini, analisa fiber model menghasilkan penyelesaian analitis berupa hubungan nonlinear momen-kurvatur yang menggambarkan perilaku dari balok komposit tersebut. Analisa tersebut dilakukan dengan suatu pemodetan numerik dan diterjemahkan kedalam bahasa pemograman yaitu bahasa Matlab 5.3., dimana optimasi pengaruh fungsi material ini ditinjau dengan membandingkannya lendutan yang terjadi dengan hasil eksperimen. Hasil simulasi dari progam tersebut menunjukkan bahwa peningkatan mutu beton tidak terlalu berpengaruh dalam menyumbangkan kekuatan pada struktur komposit baja beton. Dari analisa ini akan didapatkan Optimasi analisa ini dilihat dari besarnya beban ultimate untuk masing-masing model. Dari analisa ini disimpulkan bahwa pemodelan yang mendekati hasil eksperimental adalah model Tommi Sakino."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Edriawan
"Sektor rumah tangga adalah konsumen energi terbesar di Indonesia. Instrumen yang menggunakan energi paling besar pada sektor ini adalah sistem penyejuk udara sebagai akibat dari iklim tropis Indonesia yang membuat temperatur udara lebih tinggi daripada temperatur standar kenyamanan termal. Phase change material (PCM) berpotensi mengurangi konsumsi energi dengan menurunkan besar envelope heat transfer rate yang masuk ke dalam bangunan. Pemilihan PCM serta konfigurasi integrasinya dengan material bangunan krusial dalam menentukan performanya. Pemilihan didasarkan pada kondisi iklim tempat pengaplikasian PCM. Penelitian ini akan menguji performa termal beberapa PCM yang diintegrasikan dengan material bangunan bata beton ringan memanfaatkan simulasi numerikal pada peranti lunak EnergyPlus. Integrasi material bangunan bata beton ringan dengan satu jenis PCM bernama RT 35 yang diproduksi oleh Rubitherm Technologies GmbH, menghasilkan reduksi envelope heat gain transfer rate paling baik. Konfigurasi integrasi yang menempatkan PCM pada lapisan tengah material bangunan memiliki performa yang lebih baik jika dibandingkan konfigurasi yang menempatkan PCM pada lapisan luar serta dalam tembok bangunan. Hal tersebut terjadi karena penempatan PCM pada lapisan tengah memberikan perbedaan temperatur PCM yang lebih rendah dengan sekitarnya. Analisis sifat termal terhadap PCM RT 35 dengan ketebalan 20 mm yang ditempatkan pada lapisan tengah menghasilkan peningkatan hambatan termal tembok sebesar 0,141 m2-K/W.

Household sector consumes the largest amount of energy compared to other sectors in Indonesia. The most consuming instrument is the air conditioning (AC) system as the tropical climate of Indonesia yields outdoor temperature that is higher than the standardized temperature for thermal comfort. Phase change material (PCM) possesses potential to reduce the employment of energy for the AC system by reducing the total envelope heat transfer rate incorporated into a building through the walls. However, the selection of PCM and its configuration of integration with the building materials are subjected to the climate environment. This study conducted examination of the thermal performance of some PCMs that are integrated with lightweight concrete through numerical simulation using EnergyPlus software. The integration of lightweight concrete with a PCM titled RT 35 manufactured by Rubitherm Technologies GmbH company yield the highest envelope heat gain transfer rate reduction. Meanwhile, the configuration that placed the PCM in the middle layer of the building material performs better than the configurations that placed the PCM on the outer and the inner surface of the wall. This is due to the PCM being imposed to a smaller temperature difference with its surroundings. Analysis of the thermal properties of the 20 mm thick PCM RT 35 that is placed on the middle layer of the walls also yields thermal resistance value of the wall which is 0.141 m2-K/W.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>